Sketsa Iman - 8 Oktober 2019
Bacaan 1 : Yun 3:1-10
Bacaan Injil : Luk 10:38-42
10:38 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. 10:39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, 10:40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." 10:41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, 10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
Renungan :
Hari ini kita mau merenungkan bersama kisah tentang perjumpaan antara Yesus dengan Marta dan Maria. Marta disebut menerima Yesus di rumahnya, artinya dia-lah sang tuan rumah yang harus menyambut. Dia sibuk melayani sementara saudarinya Maria malah duduk dekat kaki Yesus dan mendengarkan perkataan-Nya. Artinya, saat itu Yesus sedang berbicara dan yang sungguh - sungguh menyimak adalah Maria sementara Martha mungkin mendengar juga tapi tidak sepenuhnya.
Di zaman sekarang, teknologi sudah semakin canggih, mampu memberikan banyak kemudahan mulai dari hiburan, komunikasi hingga informasi tentang apa saja bisa kita temukan saat ini. Positifnya banyak namun salah satu sisi negatifnya bisa membuat perhatian kita mudah teralihkan. Jika pada zaman Yesus, pekerjaan bisa menjadi distraksi atas hubungan dan relasi dengan Yesus maka sekarang teknologi juga masuk menjadi penghalang.
Salah satu ocontoh sederhana ketika teknologi mengambil alih adalah penggunaan HP yang terkadang kurang sesuai. Di setiap gereja sebelum misa, kita selalu mendengarkan pengumuman agar umat mematikan HP dan semua alat komunikasinya. Ketika ada acara keluarga, tak jarang setiap anggota keluarga malahan sibuk dengan HP masing - masing dan kurang berbicara satu dengan yang lain.
Saat berdoa atau membaca kitab suci, kita menggunakan HP kita untuk membuka isi doanya dan atau ayat - ayat kitab suci yang mau direnungkan, namun seberapa mudah kita teralihkan ketika ada notifikasi pesan masuk di media sosial kita, bukankah kita akan mengintip sedikit ? padahal waktu itu kita sedang berkomunikasi dengan Yesus. Jadilah kita lebih mirip dengan sikap Martha yang mau mencoba "multi-tasking", sedikit mendengarkan apa yang Yesus katakan tetapi tetap juga sibuk melayani.
Kita mesti berusaha sekuat tenaga di waktu - waktu ini untuk menggunakan waktu khusus saat berdoa dan merenungkan sabda Tuhan. Sesekali kita perlu menarik diri dari kebisingan dunia dan masuk ke dalam keheningan yang intens dengan Tuhan. Dengan sikap hening dan tenang, kita bukan hanya terbantu untuk memusatkan perhatian kita kepadaNya tetapi juga secara fisik kita juga menerima ketenangan dari pikiran - pikiran yang mengintimidasi. Kita lebih mudah merasakan "saat ini"
Doa :
Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, limpahkanlah rahmat dan kebijaksanaan supaya kami mampu untuk memberikan perhatian yang terbaik dalam keseharian kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Bacaan 1 : Yun 3:1-10
Bacaan Injil : Luk 10:38-42
10:38 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. 10:39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, 10:40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." 10:41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, 10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
Renungan :
Hari ini kita mau merenungkan bersama kisah tentang perjumpaan antara Yesus dengan Marta dan Maria. Marta disebut menerima Yesus di rumahnya, artinya dia-lah sang tuan rumah yang harus menyambut. Dia sibuk melayani sementara saudarinya Maria malah duduk dekat kaki Yesus dan mendengarkan perkataan-Nya. Artinya, saat itu Yesus sedang berbicara dan yang sungguh - sungguh menyimak adalah Maria sementara Martha mungkin mendengar juga tapi tidak sepenuhnya.
Di zaman sekarang, teknologi sudah semakin canggih, mampu memberikan banyak kemudahan mulai dari hiburan, komunikasi hingga informasi tentang apa saja bisa kita temukan saat ini. Positifnya banyak namun salah satu sisi negatifnya bisa membuat perhatian kita mudah teralihkan. Jika pada zaman Yesus, pekerjaan bisa menjadi distraksi atas hubungan dan relasi dengan Yesus maka sekarang teknologi juga masuk menjadi penghalang.
Salah satu ocontoh sederhana ketika teknologi mengambil alih adalah penggunaan HP yang terkadang kurang sesuai. Di setiap gereja sebelum misa, kita selalu mendengarkan pengumuman agar umat mematikan HP dan semua alat komunikasinya. Ketika ada acara keluarga, tak jarang setiap anggota keluarga malahan sibuk dengan HP masing - masing dan kurang berbicara satu dengan yang lain.
Saat berdoa atau membaca kitab suci, kita menggunakan HP kita untuk membuka isi doanya dan atau ayat - ayat kitab suci yang mau direnungkan, namun seberapa mudah kita teralihkan ketika ada notifikasi pesan masuk di media sosial kita, bukankah kita akan mengintip sedikit ? padahal waktu itu kita sedang berkomunikasi dengan Yesus. Jadilah kita lebih mirip dengan sikap Martha yang mau mencoba "multi-tasking", sedikit mendengarkan apa yang Yesus katakan tetapi tetap juga sibuk melayani.
Kita mesti berusaha sekuat tenaga di waktu - waktu ini untuk menggunakan waktu khusus saat berdoa dan merenungkan sabda Tuhan. Sesekali kita perlu menarik diri dari kebisingan dunia dan masuk ke dalam keheningan yang intens dengan Tuhan. Dengan sikap hening dan tenang, kita bukan hanya terbantu untuk memusatkan perhatian kita kepadaNya tetapi juga secara fisik kita juga menerima ketenangan dari pikiran - pikiran yang mengintimidasi. Kita lebih mudah merasakan "saat ini"
Doa :
Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, limpahkanlah rahmat dan kebijaksanaan supaya kami mampu untuk memberikan perhatian yang terbaik dalam keseharian kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar