Sketsa Iman, 23 November 2018
Bacaan 1 : Why. 10:8-11
Bacaan Injil : Luk 19:45-48
Klik untuk melihat Bacaan :
Renungan :
Bacaan 1 : Why. 10:8-11
Bacaan Injil : Luk 19:45-48
Klik untuk melihat Bacaan :
Renungan :
Marilah kita meluangkan waktu sejenak untuk melihat keutamaan Gereja sebagai rumah doa.
1. Menyembah dan berada di hadirat Allah
Di Gereja, kita benar-benar menemukan kehadiran fisik Allah dalam wujud Hosti Kudus. Roti yang sudah dikonsekrasikan dalam Ekaristi itu disimpan di dalam Tabernakel. Artinya, Gereja menjadi tempat kediaman Allah di bumi. Gereja menjadi tempat iman kita bertumbuh, harapan kita menguat dan cinta kasih kita diisi kembali. Gereja menjadi tempat kita mengarahkan pandangan kepada Tuhan.
2. Menemukan Sabda Allah
Ketika kita merayakan Ekaristi, terdapat bagian Liturgi Sabda. Nuansa pembacaan Kitab Suci yang menjadi Sabda Allah ini disajikan sesuai dengan keindahan isinya. Mazmur dinyanyikan, bacaan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru di sampaikan oleh Lektor dengan intonasi dan nada yang menarik. Bacaan Kitab Suci ini menjadi bacaan yang hidup dan mampu meresap ke dalam hati kita. Melalui penetapannya, Gereja mengatur supaya ada perputaran pembacaan Injil dalam Kalender Liturgi A,B, dan C.
Homili Pastor yang berlangsung, merupakan pelestarian teladan yang dilakukan oleh Ysus yang mengajar tiap-tiap hari di Bait Allah. Melalui homili Pastor ini, kita menemukan rahasia sabda Allah, yang kadang jika kita baca sendiri, sulit dimengerti. Roh Allah bekerja di dalam hati kita dan menguatkan semangat pertumbuhan kita.
3. Menyambut Ekaristi
Yang paling indah adalah mengalami persatuan dengan Yesus ketika kita menyambut Komuni Kudus. Peristiwa ini merupakan kehadiran Surga di bumi. Mengapa ? Karena kita bersatu dengan Yesus secara fisik, walaupun kita juga sudah dijanjikan mengalami persatuan ini secara utuh dan kekal pada akhir zaman nanti.
Kita juga merayakan Ekaristi dalam persatuan dengan Bapa Suci Paus yang merupakan pemimpin Gereja Katolik sedunia dan Uskup setempat sehingga Gereja benar-benar mempertahankan sifat-sifat Satu, Kudus, Katolik dan Apostoliknya.
4. Doa bersama untuk seluruh Dunia
Bila kita kadang merasa, kita kurang cukup berdoa bagi orang lain atau malah sebaliknya, diwaktu kesulitan dan menghadapi tantangan, kita tidak mendapatkan dukungan doa, mari kita cek sekali lagi. Setiap bulan Gereja memperbaharui ujud doanya dan berdoa bagi bermacam-macam kebutuhan orang dan golongan. Gereja berdoa bagi mereka yang miskin, tertindas, jauh dari Allah, sakit dan meninggal. Gereja juga menjadi sebuah kekuatan pergerakan sosial yang begitu ampuh karena melalui persembahan kita, Gereja menjangkau orang-orang yang berkekurangan itu dan memberikan bantuan ekonomi, sosial dan macam-macam kebutuhan.
5.Menerima Berkat Perutusan
Lewat berkat perutusan yang diberikan kepada kita oleh Imam sehabis misa, kita semua masuk dalam persekutuan untuk menjalankan misi , menyebarkan Kerajaan Allah di dunia. Upaya ini bukanlah upaya kristenisasi, tetapi upaya untuk membagikan cinta kasih dan membuat orang - orang disekitar kita mendapatkan kebaikan - kebaikan. Berkat itu memberikan kepada kita kemudahan - kemudahan untuk melaksanakan aktifitas kita : dalam keluarga, dalam pekerjaan, dalam komunitas dan segala pekerjaan, harapan kita dikuatkan sesuai dengan kehendak Allah.
Satu jam saja waktu yang kita luangkan untuk memuji, menyembah Tuhan menjadikan kita menerima berkat - berkat yang tak terhingga dan penyertaan Tuhan senantiasa selalu ada di dalam hidup kita. Jadi, kita mesti bersyukur dari hati yang terdalam bagaimana Tuhan Yesus telah mentransformasikan hidup kita melalui Gereja.
Doa :
Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, limpahkanlah kesalehan kepada kami yang kuat sehingga kami senantiasa rindu untuk mengikuti perayaan Ekaristi yang berlangsung setiap minggu dan diwaktu-waktu yang ditentukan oleh Gereja. Semoga melalui sembah bakti kami itu, kami pun semakin serupa dengan Kristus. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar