Sketsa Iman, 4 November 2018
Bacaan 1 : Ul 6:2-6
Bacaan 2 : Ibr 7:23-28
Bacaan Injil : Mrk 12:28b-34
Bacaan Kitab Suci :
12:28 Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?" 12:29 Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. 12:30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.12:31 Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini." 12:32 Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia. 12:33 Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan." 12:34 Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorangpun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.
Renungan :
Seorang ahli Taurat bertindak bijaksana dalam diskusinya dengan Yesus. Dia sepertinya datang dengan beberapa ide, dan pengetahuannya tentang Hukum Taurat dan penerapannya sangat baik. Pada zaman dahulu, orang-orang Israel sangat rajin mempersembahkan korban bakaran dan korban sembelihan di Bait Allah. Mereka begitu mengkultuskan Bait Allah itu, sampai-sampai menjadi sangat berlebihan. Praktik - praktik perdagangan di Bait Allah pun sudah banyak terjadi, seperti yang kita temukan di bagian lain Injil dimana Yesus bersikap tegas di Bait Allah dengan memutar balikkan meja-meja penukar uang di Bait Allah.
Para Imam menerapkan sebuah harga jual terhadap korban-korban persembahan itu, dan harganya cukup mahal. Kita juga menjumpai ketika Maria dan Yusuf menyunatkan Yesus, mereka hanya mampu membeli sepasang burung tekukur, bentuk persembahan yang paling murah. Jadi, Tuhan sebenarnya sudah kurang berkenan lagi dengan korban yang kemudian dijadikan lahan uang oleh para imam di Bait Allah itu.
Nah, sang ahli Taurat ternyata cukup bijaksana ketika iapun menyampaikan pendapatnya sendiri tentang Hukum Utama yang disampaikan Yesus. Dia berkata bahwa itu semua jauh lebih utama dari segala korban bakaran dan korban sembelihan. Maka, Yesus juga menanggapi dia dengan berkata : "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!"
Apa artinya buat kita ? Praktik - praktik keagamaan baik untuk dilakukan, seperti berdoa, pergi ke Gereja, ikut persekutuan doa lingkungan, dlsb. Namun ada juga hal-hal mendasar yang juga tercantum dalam dua hukum utama Taurat itu, yaitu relasi kita. Ya, relasi kita yang sesungguhnya dengan Allah dan relasi kita yang sesungguhnya dengan sesama.
Dengan Allah, kita mesti memahami apa sih yang berkenan pada Allah. Apakah semua tindakan kita sudah mencerminkan kemuliaan Allah? Apakah kita hanya datang kepada Allah ketika kita bersusah-susah, ataukah dalam segala kondisi kita datang kepadaNya ? Sudah berapa sering kita meluangkan waktu kita untuk Tuhan ? Jangan - jangan, kita sering berkompromi dengan Tuhan : "Ya Tuhan, jika ada waktu kosong..", "Ya Tuhan, jika ada kesempatan... ", "Tuhan, yang lain saja dipanggil melayani, saya masih sibuk... "
Dengan sesama, kita juga mesti melihat relasi kita seperti kita mengasihi diri kita sendiri. Apakah kita mudah marah kepada sesama kita, mudah tersinggung oleh hal-hal sederhana ? Apakah kita kurang bersyukur dan sering membandingkan diri dengan orang lain ? Apkah kita seringkali merasa diri kita lebih hebat dari yang lain?
Doa :
Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, curahkanlah rahmatMu ke dalam hati kami, supaya kami dapat mengamalkan hukum cinta kasihMu itu dalam hidup harian kami. Ampunilah juga segala kelemahan dan dosa-dosa kami, sehingga hati kami boleh dimurnikan untuk lebih mencintai Engkau. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Bacaan 1 : Ul 6:2-6
Bacaan 2 : Ibr 7:23-28
Bacaan Injil : Mrk 12:28b-34
Bacaan Kitab Suci :
12:28 Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?" 12:29 Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. 12:30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.12:31 Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini." 12:32 Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia. 12:33 Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan." 12:34 Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorangpun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.
Renungan :
Seorang ahli Taurat bertindak bijaksana dalam diskusinya dengan Yesus. Dia sepertinya datang dengan beberapa ide, dan pengetahuannya tentang Hukum Taurat dan penerapannya sangat baik. Pada zaman dahulu, orang-orang Israel sangat rajin mempersembahkan korban bakaran dan korban sembelihan di Bait Allah. Mereka begitu mengkultuskan Bait Allah itu, sampai-sampai menjadi sangat berlebihan. Praktik - praktik perdagangan di Bait Allah pun sudah banyak terjadi, seperti yang kita temukan di bagian lain Injil dimana Yesus bersikap tegas di Bait Allah dengan memutar balikkan meja-meja penukar uang di Bait Allah.
Para Imam menerapkan sebuah harga jual terhadap korban-korban persembahan itu, dan harganya cukup mahal. Kita juga menjumpai ketika Maria dan Yusuf menyunatkan Yesus, mereka hanya mampu membeli sepasang burung tekukur, bentuk persembahan yang paling murah. Jadi, Tuhan sebenarnya sudah kurang berkenan lagi dengan korban yang kemudian dijadikan lahan uang oleh para imam di Bait Allah itu.
Nah, sang ahli Taurat ternyata cukup bijaksana ketika iapun menyampaikan pendapatnya sendiri tentang Hukum Utama yang disampaikan Yesus. Dia berkata bahwa itu semua jauh lebih utama dari segala korban bakaran dan korban sembelihan. Maka, Yesus juga menanggapi dia dengan berkata : "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!"
Apa artinya buat kita ? Praktik - praktik keagamaan baik untuk dilakukan, seperti berdoa, pergi ke Gereja, ikut persekutuan doa lingkungan, dlsb. Namun ada juga hal-hal mendasar yang juga tercantum dalam dua hukum utama Taurat itu, yaitu relasi kita. Ya, relasi kita yang sesungguhnya dengan Allah dan relasi kita yang sesungguhnya dengan sesama.
Dengan Allah, kita mesti memahami apa sih yang berkenan pada Allah. Apakah semua tindakan kita sudah mencerminkan kemuliaan Allah? Apakah kita hanya datang kepada Allah ketika kita bersusah-susah, ataukah dalam segala kondisi kita datang kepadaNya ? Sudah berapa sering kita meluangkan waktu kita untuk Tuhan ? Jangan - jangan, kita sering berkompromi dengan Tuhan : "Ya Tuhan, jika ada waktu kosong..", "Ya Tuhan, jika ada kesempatan... ", "Tuhan, yang lain saja dipanggil melayani, saya masih sibuk... "
Dengan sesama, kita juga mesti melihat relasi kita seperti kita mengasihi diri kita sendiri. Apakah kita mudah marah kepada sesama kita, mudah tersinggung oleh hal-hal sederhana ? Apakah kita kurang bersyukur dan sering membandingkan diri dengan orang lain ? Apkah kita seringkali merasa diri kita lebih hebat dari yang lain?
Doa :
Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, curahkanlah rahmatMu ke dalam hati kami, supaya kami dapat mengamalkan hukum cinta kasihMu itu dalam hidup harian kami. Ampunilah juga segala kelemahan dan dosa-dosa kami, sehingga hati kami boleh dimurnikan untuk lebih mencintai Engkau. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Hahaha subscribe done 😊
BalasHapus