Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Mari merendahkan diri seperti Kristus

Sketsa Iman, 5 November 2018

Bacaan 1 : Flp 2:1-4
Bacaan Injil : Luk 14:12-14

Bacaan Kitab Suci : 

2:1 Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan, 2:2 karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, 2:3 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; 2:4 dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
Renungan : 

Dalam Kristus ada nasihat : yaitu segala pengajaranNya dalam berbagai rupa, terutama dalam berbagai perumpamaan-perumpamaan yang indah. Dalam Kristus ada penghiburan kasih : yang nyata dalam semua peristiwa penyembuhan orang-orang sakit dan pengusiran roh-roh jahat. Dalam Kristus juga ada persekutuan Roh : dimana kita menerima sang Penghibur, Roh-Nya sendiri yang tinggal dan berkarya didalam diri kita masing-masing. Dalam Kristus , ada kasih mesra dan belas kasihan yang nyata dengan segala perbuatan-perbuatanNya bagi orang-orang miskin,terlantar, menderita. Khusus untuk bagian terakhir ini, menjadi inti dari bacaan Injil hari ini, dimana Yesus mengajak semua muridNya mengutamakan mengundang orang-orang miskin, cacat, berkekurangan ke dalam pesta. 

Pesan berkesinambungan antara bacaan Injil dan bacaan 1 : menunjukkan kasih mesra dan belas kasihan terhadap orang-orang berkekurangan, yang tidak dapat membalas kebaikan kita. Dalam bacaan 1 ini, ada ajakan pula supaya kita bersikap rendah hati dengan cara menganggap orang lain lebih utama dari pada diri sendiri. Ini ajakan untuk mengalah kepada kepentingan orang lain.

Dalam Injil, Yesus berpesan juga supaya kita jangan mengundang orang-orang yang dekat dengan kita, yang berkecukupan karena orang-orang itu akan membalas kebaikan kita dan melakukan hal yang sama dengan apa yang kita lakukan untuk mereka. Sebaliknya, bila ini kita lakukan kepada orang-orang yang cacat, lumpuh, buta dst, mereka tidak punya apa-apa untuk membalas kita. Yang ditekankan disini bukan apa yang mereka punya dan tak punya, tapi disposisi hati kita yang lebih terbuka untuk memberi sepenuhnya. 

Tidak ada pamrih yang kita terima, dan kita tidak menerima imbalan apa-apa dari orang-orang yang kita tolong secara materi. Ini adalah salah satu latihan rohani yang menyehatkan kita. Pelajaran-pelajaran ini akan semakin membuat kita serupa dengan Kristus yang mudah berbelas kasih. Semua aktifitas-aktifitas ini akan mendatangkan kepada kita damai sejahtera yang besar di hati kita. 

Teladan Orang Kudus : St Bertilla
Bertilla hidup pada abad ketujuh. Kisah hidupnya yang pertama muncul dalam bahasa Latin pada tahun 800. Ia dilahirkan di Soissons, Perancis. Semasa remaja, ia merasakan panggilan untuk hidup lebih dekat pada Tuhan. Ia mulai menyadari bahwa hidup doa dan kurban yang ia inginkan dapat ditemukan dalam biara. Ia pergi kepada Uskup, St Ouen, untuk mohon nasehat. Uskup mendorong Bertilla untuk mengikuti panggilannya. Orangtua Bertilla mengirimnya ke sebuah biara yang mengikuti peraturan seorang biarawan Irlandia, St Kolumbanus. Ketika tiba, Bertilla tahu bahwa ia telah menemukan damai. Tahun-tahun berlalu. Bertilla melewatkan waktunya dengan berdoa dan melakukan berbagai tugas. Ia teristimewa cakap dalam menawarkan keramah-tamahan kepada para pengelana dan mereka yang sakit yang datang ke biara. Ia juga bertanggung jawab atas anak-anak yang dididik di biara.

St Bathildis, isteri Raja Clovis II, mendirikan sebuah biara baru. Ia meminta kepada kepala biara di Soissons untuk mengirimkan beberapa biarawati guna memulai komunitas. Bertilla termasuk di antara mereka yang dipilih dan ia bahkan ditunjuk sebagai kepala biara. Bertilla amat terkejut; namun demikian ia memutuskan untuk melakukan yang terbaik. Ia tahu bahwa Tuhan akan menolongnya di segala jalannya. Komunitas biarawati pun berkembang. Ratu Bathildis sendiri menjadi seorang biarawati setelah suaminya wafat. Kemudian, seorang ratu lain, Hereswitha, janda raja dari East Angles, menjadi seorang biarawati juga. Bertilla pastilah terperanjat mendapati dua ratu dalam komunitasnya. Tetapi semua orang hidup dalam damai sebab kedua ratu sama rendah hatinya dengan sang kepala biara. Bertilla menikmati umur panjang dan memimpin biara di Chelles selama empatpuluh enam tahun. Ia wafat sekitar tahun 705.

Ref : 
Doa :

Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, terangilah hati kami senantiasa supaya kami mampu untuk merendahkan diri kami seperti Kristus. Semoga hati kami senantiasa dilimpahi dengan mentalitas berkecukupan sehingga kami selalu mampu memberi lebih banyak daripada menerima. Demi Kristus, Tuhan dan pengatara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus, sang Batu Penjuru

Sketsa Iman, 4 Juni 2018 Bacaan 1 : 2 Ptr 1: 1-7 Bacaan Injil : Mrk 12:1-12 Ulasan Kitab Suci :  12:1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 12:2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. 12:3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. 12:4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. 12:5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. 12:6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya ...

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b...

Sketsa Iman - Yesus menyucikan Bait Allah

Sketsa Iman, 9 November 2017 Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran Bacaan 1 : 1 Kor. 3:9b-11,16-17 Bacaan 2 : Yoh 2 : 13 - 22 Ulasan Kitab Suci : Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam bait Suci didapatiNya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkanNya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkanNya. Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata:"Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah bapaKu menjadi tempat berjualan." Maka teringatlah murid-muridNya, bahwa ada tertulis:"Cinta untuk rumahMu menghanguskan Aku." Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya:"Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?" Jawab Yesus kepada mereka:"Rombak Bait Alla...

Sketsa Iman - Penguatan dalam masa penantian

Sketsa Iman, 6 April 2018 Bacaan 1 : Kis 4:1-12 Bacaan Injil : Luk 21:1-14 Ulasan Kitab Suci : 21:1 Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut. 21:2 Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain. 21:3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. 21:4 Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. 21:5 Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada." 21:6 Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka men...

Sketsa Batin - Doa Orang Farisi dan Pemungut cukai

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus DOA ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI Bacaan Injil : Luk 18:9-14 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Seb...