Sketsa Iman, 5 November 2018
Bacaan 1 : Flp 2:1-4
Bacaan Injil : Luk 14:12-14
Bacaan Kitab Suci :
2:1 Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan, 2:2 karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, 2:3 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; 2:4 dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
Renungan :
Teladan Orang Kudus : St Bertilla
Bertilla hidup pada abad ketujuh. Kisah hidupnya yang pertama muncul dalam bahasa Latin pada tahun 800. Ia dilahirkan di Soissons, Perancis. Semasa remaja, ia merasakan panggilan untuk hidup lebih dekat pada Tuhan. Ia mulai menyadari bahwa hidup doa dan kurban yang ia inginkan dapat ditemukan dalam biara. Ia pergi kepada Uskup, St Ouen, untuk mohon nasehat. Uskup mendorong Bertilla untuk mengikuti panggilannya. Orangtua Bertilla mengirimnya ke sebuah biara yang mengikuti peraturan seorang biarawan Irlandia, St Kolumbanus. Ketika tiba, Bertilla tahu bahwa ia telah menemukan damai. Tahun-tahun berlalu. Bertilla melewatkan waktunya dengan berdoa dan melakukan berbagai tugas. Ia teristimewa cakap dalam menawarkan keramah-tamahan kepada para pengelana dan mereka yang sakit yang datang ke biara. Ia juga bertanggung jawab atas anak-anak yang dididik di biara.
St Bathildis, isteri Raja Clovis II, mendirikan sebuah biara baru. Ia meminta kepada kepala biara di Soissons untuk mengirimkan beberapa biarawati guna memulai komunitas. Bertilla termasuk di antara mereka yang dipilih dan ia bahkan ditunjuk sebagai kepala biara. Bertilla amat terkejut; namun demikian ia memutuskan untuk melakukan yang terbaik. Ia tahu bahwa Tuhan akan menolongnya di segala jalannya. Komunitas biarawati pun berkembang. Ratu Bathildis sendiri menjadi seorang biarawati setelah suaminya wafat. Kemudian, seorang ratu lain, Hereswitha, janda raja dari East Angles, menjadi seorang biarawati juga. Bertilla pastilah terperanjat mendapati dua ratu dalam komunitasnya. Tetapi semua orang hidup dalam damai sebab kedua ratu sama rendah hatinya dengan sang kepala biara. Bertilla menikmati umur panjang dan memimpin biara di Chelles selama empatpuluh enam tahun. Ia wafat sekitar tahun 705.
Ref :
Bacaan 1 : Flp 2:1-4
Bacaan Injil : Luk 14:12-14
Bacaan Kitab Suci :
2:1 Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan, 2:2 karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, 2:3 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; 2:4 dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
Dalam Kristus ada nasihat : yaitu segala pengajaranNya dalam berbagai rupa, terutama dalam berbagai perumpamaan-perumpamaan yang indah. Dalam Kristus ada penghiburan kasih : yang nyata dalam semua peristiwa penyembuhan orang-orang sakit dan pengusiran roh-roh jahat. Dalam Kristus juga ada persekutuan Roh : dimana kita menerima sang Penghibur, Roh-Nya sendiri yang tinggal dan berkarya didalam diri kita masing-masing. Dalam Kristus , ada kasih mesra dan belas kasihan yang nyata dengan segala perbuatan-perbuatanNya bagi orang-orang miskin,terlantar, menderita. Khusus untuk bagian terakhir ini, menjadi inti dari bacaan Injil hari ini, dimana Yesus mengajak semua muridNya mengutamakan mengundang orang-orang miskin, cacat, berkekurangan ke dalam pesta.
Pesan berkesinambungan antara bacaan Injil dan bacaan 1 : menunjukkan kasih mesra dan belas kasihan terhadap orang-orang berkekurangan, yang tidak dapat membalas kebaikan kita. Dalam bacaan 1 ini, ada ajakan pula supaya kita bersikap rendah hati dengan cara menganggap orang lain lebih utama dari pada diri sendiri. Ini ajakan untuk mengalah kepada kepentingan orang lain.
Dalam Injil, Yesus berpesan juga supaya kita jangan mengundang orang-orang yang dekat dengan kita, yang berkecukupan karena orang-orang itu akan membalas kebaikan kita dan melakukan hal yang sama dengan apa yang kita lakukan untuk mereka. Sebaliknya, bila ini kita lakukan kepada orang-orang yang cacat, lumpuh, buta dst, mereka tidak punya apa-apa untuk membalas kita. Yang ditekankan disini bukan apa yang mereka punya dan tak punya, tapi disposisi hati kita yang lebih terbuka untuk memberi sepenuhnya.
Tidak ada pamrih yang kita terima, dan kita tidak menerima imbalan apa-apa dari orang-orang yang kita tolong secara materi. Ini adalah salah satu latihan rohani yang menyehatkan kita. Pelajaran-pelajaran ini akan semakin membuat kita serupa dengan Kristus yang mudah berbelas kasih. Semua aktifitas-aktifitas ini akan mendatangkan kepada kita damai sejahtera yang besar di hati kita.
Teladan Orang Kudus : St Bertilla
Bertilla hidup pada abad ketujuh. Kisah hidupnya yang pertama muncul dalam bahasa Latin pada tahun 800. Ia dilahirkan di Soissons, Perancis. Semasa remaja, ia merasakan panggilan untuk hidup lebih dekat pada Tuhan. Ia mulai menyadari bahwa hidup doa dan kurban yang ia inginkan dapat ditemukan dalam biara. Ia pergi kepada Uskup, St Ouen, untuk mohon nasehat. Uskup mendorong Bertilla untuk mengikuti panggilannya. Orangtua Bertilla mengirimnya ke sebuah biara yang mengikuti peraturan seorang biarawan Irlandia, St Kolumbanus. Ketika tiba, Bertilla tahu bahwa ia telah menemukan damai. Tahun-tahun berlalu. Bertilla melewatkan waktunya dengan berdoa dan melakukan berbagai tugas. Ia teristimewa cakap dalam menawarkan keramah-tamahan kepada para pengelana dan mereka yang sakit yang datang ke biara. Ia juga bertanggung jawab atas anak-anak yang dididik di biara.
St Bathildis, isteri Raja Clovis II, mendirikan sebuah biara baru. Ia meminta kepada kepala biara di Soissons untuk mengirimkan beberapa biarawati guna memulai komunitas. Bertilla termasuk di antara mereka yang dipilih dan ia bahkan ditunjuk sebagai kepala biara. Bertilla amat terkejut; namun demikian ia memutuskan untuk melakukan yang terbaik. Ia tahu bahwa Tuhan akan menolongnya di segala jalannya. Komunitas biarawati pun berkembang. Ratu Bathildis sendiri menjadi seorang biarawati setelah suaminya wafat. Kemudian, seorang ratu lain, Hereswitha, janda raja dari East Angles, menjadi seorang biarawati juga. Bertilla pastilah terperanjat mendapati dua ratu dalam komunitasnya. Tetapi semua orang hidup dalam damai sebab kedua ratu sama rendah hatinya dengan sang kepala biara. Bertilla menikmati umur panjang dan memimpin biara di Chelles selama empatpuluh enam tahun. Ia wafat sekitar tahun 705.
Doa :
Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, terangilah hati kami senantiasa supaya kami mampu untuk merendahkan diri kami seperti Kristus. Semoga hati kami senantiasa dilimpahi dengan mentalitas berkecukupan sehingga kami selalu mampu memberi lebih banyak daripada menerima. Demi Kristus, Tuhan dan pengatara kami. Amin
Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, terangilah hati kami senantiasa supaya kami mampu untuk merendahkan diri kami seperti Kristus. Semoga hati kami senantiasa dilimpahi dengan mentalitas berkecukupan sehingga kami selalu mampu memberi lebih banyak daripada menerima. Demi Kristus, Tuhan dan pengatara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar