Seorang pengendara motor sedang terhenti di salah satu pinggir jalan kota yang macet. Pengendara ini, namanya Budiman sedang menuju ke kantornya pagi itu. Dia terlambat bangun pagi dan akhirnya harus "bermacet-ria" dengan sejumlah besar orang yang sudah mendahului di jalanan ibukota yang mulai padat. Jam masuk kantor sudah dekat, sangat mepet malahan dan Budiman harus berjibaku dengan kemacetan ini.
Pikirannya mulai menjadi kalut, nafas menjadi tidak teratur. Sambil memicingkan mata melihat ke depan, dia semakin gelisah dan dengan sangat tak sabaran menekan gas motornya untuk secara cekatan mengambil peluang-peluang tipis diantara barisan mobil yang juga berjalan searah. Di kiri dan kanannya juga sudah siap pengendara lain, tak sabaran juga. Banyak yang mengklakson, banyak yang marah-marah tak jelas. Suasana pagi itu keliatannya cukup menegangkan.
Tak disangka, beberapa waktu kemudian, motornya disenggol oleh sebuah mobil yang berbelok terlalu cepat, sehingga plat belakang motornya menjadi miring. Tak ayal, ini membuat Budiman menjadi tak berbudi lagi dan langsung marah - marah dengan kesal. Ia pun menepi sejenak. Pikirannya menjadi kalut, dan ia pun mengeluarkan HPnya. Ia menuliskan sebuah text pesan ke kantor, khususnya ke orang HRD-nya bahwa ia akan telat karena harus memperbaiki motornya itu.
Tak berapa lama di depan, ia menemukan sebuah bengkel dan ia berhenti sejenak. Disitulah ia duduk sejenak, dan merenungkan kondisi pagi itu. Kenapa sampai pagi-pagi benar, ia sudah tidak sabaran, padahal itu hari pertama masuk kerja di minggu itu dan ini jelas akan mempengaruhi moodnya hari itu.
"Upss... pantesan! Tadi pagi lupa berdoa... gara2 buru-buru.."pikirnya. Biasanya sebelum berangkat kerja, Budiman meluangkan waktu untuk berdoa dan membaca kitab suci, barang setengah jam saja. Ia bangun lebih pagi, dan mempergunakan waktu khusus itu untuk Tuhan. Salah satu renungan yang sangat disukainya adalah Sketsa Iman dari blog PenaRohaniKatolik. Karena antrian cukup panjang di bengkel itu, ia pun membuka bacaan hari ini, yaitu dari Luk 17:1-6.
Ktika ia membaca tentang pernyataan Mr.J, untuk memaafkan orang yang bersalah, hatinya tersentuh karena ia baru saja marah-marah dijalanan. Matanya segera mengarah ke motornya dan melihat platnya yang bengkok. Hatinya masih panas, namun ia segera menuju ke bacaan hari itu.
Tak berapa lama, sebuah pesan masuk di akun Lifebooknya. Pesan dari Mr.J langsung.... betapa ia terkejut bukan main. "Ahh, apa ini ? koq ada pesan dari Mr.J langsung, tumben-tumben"
Mr. J : "Hai Budiman, selamat pagii"
Budiman : "Err, Mr. J ya ? Selamat pagi. Ada apa ya ?"
Mr. J : " Hmm, Aku kebetulan sedang membuka lifemaps, dan Aku sedang memantau kondisi ibukota yang sedang semrawut.Well, hari ini memang beda dari biasanya, karena lebih macettt..."
Budiman : "Yup yup betul, entahh ada apa Mr. J, tapi ini memang ngeseliin banget. Truss, koq Mr. J bisa nyapa gue ? Tumbeen banget..."
Mr. J : "Ah biasa aja koq. Aku senantiasa ngeliat, ngejaga dan membimbing semua orang yang beriman kepadaKu setiap waktu. Hari ini ada 2 kebetulan koq terkait denganmu. "
Budiman : "Oh yaa ? apa tuh ?"
Mr. J : "Pertama, karena kemacetan ini yang tidak biasa.. (lebih macet dari biasanya), hatiKu tergerak untuk memberikan semangat, berkat dan perlindungan buat semua pengendara yang Aku sayangi diluar sana..."
Mr. J : "Kedua, Aku khawtir karena pagi ini, kamu tidak berdoa... dan sangat terburu - buru berangkat. Ini khususnya sangat menantang buatmu. "
Budiman terharu, dan ia mulai menyadari, bahwa Tuhan dekat dengannya walaupun ia lalai mendekat kepada Tuhan.
Budiman : "Mr. J, gue nggak pantes deh dapat perhatian ini.... kan gue yang salah ini semua.."
Mr. J : " Ah, justru karena itu Aku harus ngasih perhatian khusus untukmu. Ada banyak juga pengendara lain yang kondisi hatinya sama... Aku mau hadir buat kalian!"
Budiman : " Hari ini mo meeting, dan aku telat bangun gegara semalem bikin presentasi buat direksi. Motorku sekarang rusak gini, trus yah gimana.. sepanjang hari nanti akan jelek donk"
Mr. J : " Janganlah kuatir akan hari ini. Aku mau memberikan kabar baik. Kita akan jalan bareng hari ini, dan Aku akan ngedukung semuaa aktifitasmu hari ini. Tenang aja, bossmu dikantor ngerti koq. Dia udah notify semua pihak yang penting dan mereka menunggumu"
Budiman semakin terharu dan mengucap syukur.
Budiman : " Ah, jadi apa yang harus kulakukaan ? "
Mr. J : "Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu. (Luk 17:6)"
Budiman : " Woooow!!! iyaa. OK Mr. J, tambahkanlah imanku ini supaya bisa ngehadapin semuanya dengan baik "
Mr. J : "Goood... ini sekarang simple tips. Kamu luangkan waktu dijalan dengan berseru kepadaKu, setiap kali keadaan jadi jelek. Tarik napas... sebut Yeee... dan buang napas, lalu sebut ... Suuuus". Dengan begitu, napas kamu akan lebih teratur. Orang marah-marah itu, jantungnya berdetak tidak teratur. Kamu akan bisa survive dengan kemacetan ini"
Budiman : "Siap2 Mr. J, akan gue lakukan yang terbaik"
Tidak berapa lama kemudian, tibalah giliran motor Budiman dan segera dipasang baut yang lepas dan motornya bisa jalan lagi. Budiman pun bisa berangkat ke kantor, dan walaupun terlambat hampir sejam, direksi tidak marah kepadanya. Malahan atas kerja keras Budiman mempersiapkan presentasinya dengan baik akhirnya bisa membuahkan hasil yang besar.
Hari itu ternyata adalah hari yang penuh berkat buatnya. Karena presentasinya yang baik, ia pun bisa mendapatkan promosi kerja yang lebih baik dan ia mendapatkan tingkat kepercayaan baru dari bossnya sendiri. Sungguh, apa yang tadinya dipikirkannya sebagai hari yang bakalan buruk malah berkembang menjadi hari yang sangat baik.
Sore itu, sepulang kerja , Budiman membuka akun Lifebooknya lagi dan tersenyum lebih lebar. Ia membaca cerita banyak pengendara-pengendara lain yang disapa oleh Mr.J dijalan. Sebuah fenomena yang menyejukkan terjadi walau hanya sesaat, terutama ketika kemacetan berlangsung dimana orang-orang mempunyai hati yang terarah kepada Tuhan, walalupun kemacetan itu menguras tenaga, hati dan pikiran.
Tuhan senantiasa memberikan kepada kita berbagai peneguhan dalam segala aktifitas kita, baik yang biasa saja, menantang maupun yang baik. Ia tidak pernah meninggalkan kita, malah sebaliknya, Ia akan selalu memberkati kita dalam kondisi kita apapun yang terjadi. Mari tetap beriman kepadaNya, senantiasa.
Pikirannya mulai menjadi kalut, nafas menjadi tidak teratur. Sambil memicingkan mata melihat ke depan, dia semakin gelisah dan dengan sangat tak sabaran menekan gas motornya untuk secara cekatan mengambil peluang-peluang tipis diantara barisan mobil yang juga berjalan searah. Di kiri dan kanannya juga sudah siap pengendara lain, tak sabaran juga. Banyak yang mengklakson, banyak yang marah-marah tak jelas. Suasana pagi itu keliatannya cukup menegangkan.
Tak disangka, beberapa waktu kemudian, motornya disenggol oleh sebuah mobil yang berbelok terlalu cepat, sehingga plat belakang motornya menjadi miring. Tak ayal, ini membuat Budiman menjadi tak berbudi lagi dan langsung marah - marah dengan kesal. Ia pun menepi sejenak. Pikirannya menjadi kalut, dan ia pun mengeluarkan HPnya. Ia menuliskan sebuah text pesan ke kantor, khususnya ke orang HRD-nya bahwa ia akan telat karena harus memperbaiki motornya itu.
Tak berapa lama di depan, ia menemukan sebuah bengkel dan ia berhenti sejenak. Disitulah ia duduk sejenak, dan merenungkan kondisi pagi itu. Kenapa sampai pagi-pagi benar, ia sudah tidak sabaran, padahal itu hari pertama masuk kerja di minggu itu dan ini jelas akan mempengaruhi moodnya hari itu.
"Upss... pantesan! Tadi pagi lupa berdoa... gara2 buru-buru.."pikirnya. Biasanya sebelum berangkat kerja, Budiman meluangkan waktu untuk berdoa dan membaca kitab suci, barang setengah jam saja. Ia bangun lebih pagi, dan mempergunakan waktu khusus itu untuk Tuhan. Salah satu renungan yang sangat disukainya adalah Sketsa Iman dari blog PenaRohaniKatolik. Karena antrian cukup panjang di bengkel itu, ia pun membuka bacaan hari ini, yaitu dari Luk 17:1-6.
Ktika ia membaca tentang pernyataan Mr.J, untuk memaafkan orang yang bersalah, hatinya tersentuh karena ia baru saja marah-marah dijalanan. Matanya segera mengarah ke motornya dan melihat platnya yang bengkok. Hatinya masih panas, namun ia segera menuju ke bacaan hari itu.
Tak berapa lama, sebuah pesan masuk di akun Lifebooknya. Pesan dari Mr.J langsung.... betapa ia terkejut bukan main. "Ahh, apa ini ? koq ada pesan dari Mr.J langsung, tumben-tumben"
Mr. J : "Hai Budiman, selamat pagii"
Budiman : "Err, Mr. J ya ? Selamat pagi. Ada apa ya ?"
Mr. J : " Hmm, Aku kebetulan sedang membuka lifemaps, dan Aku sedang memantau kondisi ibukota yang sedang semrawut.Well, hari ini memang beda dari biasanya, karena lebih macettt..."
Budiman : "Yup yup betul, entahh ada apa Mr. J, tapi ini memang ngeseliin banget. Truss, koq Mr. J bisa nyapa gue ? Tumbeen banget..."
Mr. J : "Ah biasa aja koq. Aku senantiasa ngeliat, ngejaga dan membimbing semua orang yang beriman kepadaKu setiap waktu. Hari ini ada 2 kebetulan koq terkait denganmu. "
Budiman : "Oh yaa ? apa tuh ?"
Mr. J : "Pertama, karena kemacetan ini yang tidak biasa.. (lebih macet dari biasanya), hatiKu tergerak untuk memberikan semangat, berkat dan perlindungan buat semua pengendara yang Aku sayangi diluar sana..."
Mr. J : "Kedua, Aku khawtir karena pagi ini, kamu tidak berdoa... dan sangat terburu - buru berangkat. Ini khususnya sangat menantang buatmu. "
Budiman terharu, dan ia mulai menyadari, bahwa Tuhan dekat dengannya walaupun ia lalai mendekat kepada Tuhan.
Budiman : "Mr. J, gue nggak pantes deh dapat perhatian ini.... kan gue yang salah ini semua.."
Mr. J : " Ah, justru karena itu Aku harus ngasih perhatian khusus untukmu. Ada banyak juga pengendara lain yang kondisi hatinya sama... Aku mau hadir buat kalian!"
Budiman : " Hari ini mo meeting, dan aku telat bangun gegara semalem bikin presentasi buat direksi. Motorku sekarang rusak gini, trus yah gimana.. sepanjang hari nanti akan jelek donk"
Mr. J : " Janganlah kuatir akan hari ini. Aku mau memberikan kabar baik. Kita akan jalan bareng hari ini, dan Aku akan ngedukung semuaa aktifitasmu hari ini. Tenang aja, bossmu dikantor ngerti koq. Dia udah notify semua pihak yang penting dan mereka menunggumu"
Budiman semakin terharu dan mengucap syukur.
Budiman : " Ah, jadi apa yang harus kulakukaan ? "
Mr. J : "Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu. (Luk 17:6)"
Budiman : " Woooow!!! iyaa. OK Mr. J, tambahkanlah imanku ini supaya bisa ngehadapin semuanya dengan baik "
Mr. J : "Goood... ini sekarang simple tips. Kamu luangkan waktu dijalan dengan berseru kepadaKu, setiap kali keadaan jadi jelek. Tarik napas... sebut Yeee... dan buang napas, lalu sebut ... Suuuus". Dengan begitu, napas kamu akan lebih teratur. Orang marah-marah itu, jantungnya berdetak tidak teratur. Kamu akan bisa survive dengan kemacetan ini"
Budiman : "Siap2 Mr. J, akan gue lakukan yang terbaik"
Tidak berapa lama kemudian, tibalah giliran motor Budiman dan segera dipasang baut yang lepas dan motornya bisa jalan lagi. Budiman pun bisa berangkat ke kantor, dan walaupun terlambat hampir sejam, direksi tidak marah kepadanya. Malahan atas kerja keras Budiman mempersiapkan presentasinya dengan baik akhirnya bisa membuahkan hasil yang besar.
Hari itu ternyata adalah hari yang penuh berkat buatnya. Karena presentasinya yang baik, ia pun bisa mendapatkan promosi kerja yang lebih baik dan ia mendapatkan tingkat kepercayaan baru dari bossnya sendiri. Sungguh, apa yang tadinya dipikirkannya sebagai hari yang bakalan buruk malah berkembang menjadi hari yang sangat baik.
Sore itu, sepulang kerja , Budiman membuka akun Lifebooknya lagi dan tersenyum lebih lebar. Ia membaca cerita banyak pengendara-pengendara lain yang disapa oleh Mr.J dijalan. Sebuah fenomena yang menyejukkan terjadi walau hanya sesaat, terutama ketika kemacetan berlangsung dimana orang-orang mempunyai hati yang terarah kepada Tuhan, walalupun kemacetan itu menguras tenaga, hati dan pikiran.
Tuhan senantiasa memberikan kepada kita berbagai peneguhan dalam segala aktifitas kita, baik yang biasa saja, menantang maupun yang baik. Ia tidak pernah meninggalkan kita, malah sebaliknya, Ia akan selalu memberkati kita dalam kondisi kita apapun yang terjadi. Mari tetap beriman kepadaNya, senantiasa.
Komentar
Posting Komentar