Sketsa Iman, 22 November 2018
Bacaan 1 : Why 5:1-10
Bacaan Injil : Luk 19:41-44
Untuk melihat Bacaan, klik tombol dibawah ini:
Renungan :
Dalam bacaan Injil hari ini, Tuhan Yesus bersedih karena Ia mengetahui apa yang akan terjadi pada kota Yerusalem yang dilihatNya. Kota Yerusalem sedang berada di bawah pendudukan bangsa Romawi. Mereka sebenarnya juga menanti-nantikan penyelamat (Mesias), namun sosok Yesus bukanlah Mesias pilihan dan tokoh yang dapat mereka terima. Akibatnya, pada tahun 70 M, kota Yerusalem diserang dan dihancurkan oleh bangsa Romawi.
Pesan yang penting bagi kita saat ini adalah bagaimana kita mengambil sikap dalam pilihan-pilihan hidup kita. Kita mesti memilih hal-hal dalam hidup ini yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Kita mesti belajar peka mendengarkan apakah hal-hal yang kita lakukan sehari-hari sudah sesuai dengan kehendak Tuhan. Misalkan, dalam memilih pasangan hidup, pekerjaan yang baru, atau keputusan - keputusan lainnya hendaknya kita melakukan discernment ,yakni proses bertanya kepada Tuhan tentang langkah yang akan kita ambil. Dengan begitu, kita akan senantiasa dapat memelihara damai sejahtera kita.
Teladan Orang Kudus : St Sesilia
Santa pelindung musik ini hidup pada masa awal Gereja. Sesilia adalah seorang gadis bangsawan Romawi yang telah mempersembahkan hatinya kepada Kristus. Dibawah gaun-gaunnya yang indah, seperti yang biasa dikenakan oleh para perempuan bangsawan, Sesilia mengenakan sehelai baju kasar yang membuatnya menderita. Sesilia ingin mempersembahkan silihnya itu kepada Yesus, Pengantin yang telah dipilihnya. Tetapi, ayah Sesilia menikahkannya dengan seorang pemuda bangsawan kafir. Dikisahkan bahwa pada saat perayaan pernikahan berlangsung, pengantin yang cantik itu duduk menyendiri. Di dalam hatinya, ia menyanyikan puji-pujian kepada Tuhan serta berdoa memohon pertolongan-Nya. Ketika ia dan Valerianus, suaminya, tinggal sendiri, ia memberanikan diri berkata kepada suaminya: “Aku mempunyai suatu rahasia yang hendak kukatakan kepadamu. Ketahuilah bahwa aku mempunyai seorang malaikat Allah yang menjagaiku. Dan jika engkau memperkenankan aku memegang janjiku untuk menjadi pengantin Kristus saja, maka malaikatku akan mengasihimu seperti ia mengasihiku.”
Valerianius amat terperanjat, ia berkata dengan lembut, “Tunjukkanlah kepadaku malaikatmu. Jika ia datang dari Tuhan, aku akan mengabulkan permintaanmu.”
Kata Sesilia, “Jika engkau percaya akan Allah yang satu dan benar serta menerima air pembaptisan, maka engkau akan melihat malaikatku.” Kemudian Valerian pergi menemui Uskup Urban yang menerimanya dengan gembira. Setelah menyatakan pengakuan iman Kristiani, Valerianus dibaptis dan pulang kembali kepada St. Sesilia. Di sana, disamping isterinya, pemuda itu melihat malaikat yang menakjubkan.
Tiburtius, saudara Valerianus, belajar iman Kristiani dari Sesilia. St. Sesilia mengisahkan Yesus dengan begitu indahnya hingga tak lama kemudian Tiburtius pun dibaptis juga. Bersama-sama, kedua pemuda itu melakukan banyak perbuatan amal kasih. Ketika mereka ditangkap oleh karena menjadi murid Krsitus, dengan berani mereka memilih mati daripada mengingkari iman mereka kepada Yesus. Dengan kasih sayang St. Sesilia menguburkan jenasah mereka, sebelum akhirnya ia sendiri ditangkap. Sesilia mempertobatkan para petugas yang berusaha membujuknya untuk mempersembahkan korban bakaran kepada berhala. Ketika Sesilia dibakar dalam kobaran api, api tidak menyakitinya. Akhirnya, seorang ditugaskan untuk memenggal kepala Sesilia. Ia menebaskan pedangnya tiga kali ke leher Sesilia, Sesilia rebah tetapi tidak langsung tewas. Ia tergeletak di lantai rumahnya sendiri tak mampu bergerak. Meskipun begitu, dengan mengacungkan tiga jari dengan tangannya yang satu dan satu jari di tangannya yang lain, ia masih menyatakan imannya kepada Allah Tritunggal Mahakudus.
Ref :
http://yesaya.indocell.net/id250_s__sesilia__.htm
Doa :
Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, berkatilah kami supaya kami selalu mampu membuka hati kami dan dalam segala hal benar-benar mengandalkan Engkau. Semoga kami selalu mengutamakan apa yang menjadi kehendakMu dalam hidup kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengnatara kami. Amin
Doa :
Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, berkatilah kami supaya kami selalu mampu membuka hati kami dan dalam segala hal benar-benar mengandalkan Engkau. Semoga kami selalu mengutamakan apa yang menjadi kehendakMu dalam hidup kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengnatara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar