Sketsa Iman, 8 November 2018
Perumpamaan tentang domba yang hilang
15:1 Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. 15:2 Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: "Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka." 15:3 Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: 15:4"Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? 15:5 Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira,15:6 dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan. 15:7 Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan."
Perumpamaan tentang dirham yang hilang
15:8 "Atau perempuan manakah yang mempunyai sepuluh dirham, dan jika ia kehilangan satu di antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya? 15:9 Dan kalau ia telah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dirhamku yang hilang itu telah kutemukan. 15:10 Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat."
Bacaan 1 : Tit. 2:1-8,11-14
Bacaan Injil : Luk 15:1-10
Bacaan Kitab Suci :
Perumpamaan tentang domba yang hilang
15:1 Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. 15:2 Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: "Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka." 15:3 Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: 15:4"Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? 15:5 Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira,15:6 dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan. 15:7 Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan."
Perumpamaan tentang dirham yang hilang
15:8 "Atau perempuan manakah yang mempunyai sepuluh dirham, dan jika ia kehilangan satu di antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya? 15:9 Dan kalau ia telah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dirhamku yang hilang itu telah kutemukan. 15:10 Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat."
Renungan :
Para sahabat Pena Rohani yang terkasih, hari ini kita belajar dari Injil tentang 2 perumpamaan dari Yesus. Perumpamaan - perumpamaan ini disampaikan Yesus ketika orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat protes pada sikap Yesus yang menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka. Maka Yesus pun mengandaikan hal ini dengan 2 cerita : domba yang hilang dan dirham yang hilang. Mungkin bagi kita cerita tentang dirham yang hilang masih lebih masuk akal dan mudah dicerna daripada cerita tentang domba yang hilang. Masak sih, 1 ekor hilang dikejar tapi meninggalkan 99 domba lain yang tidak tersesat ?
Saya pernah mendengarkan sebuah cerita tentang mengapa aman membiarkan 99 domba itu untuk mencari 1 ekor yang hilang. Alasannya ternyata sederhana, yaitu karena domba hidup berkawanan. Mereka yang terkumpul dalam satu kelompok tidak mudah tersesat dan tidak akan banyak berpindah tempat, mereka saling mengikuti sesamanya. Lain halnya bila ada 1 - 2 ekor yang tersesat, mereka tidak punya panduan dari sang gembala dan mereka tidak bisa mengetahui arah pergi kawanannya. Jadi mereka membutuhkan pertolongan langsung untuk dibawa pulang kembali, berkumpul ke kawanannya bersama dengan sang gembala.
Nah, setelah kita mendengar cerita ini , tentu kita bisa melihat refleksi rohani bahwa jika seseorang sedang berdosa, ia terputus hubungannya dari sang gembala, yaitu Allah sendiri dan berada di luar lingkaran komunitas Gereja. Gereja sendiri tetap kuat karena anggota-anggotanya yang saling menguatkan. Butuh campur tangan langsung dari Allah sebagai Gembala, untuk menjemput domba-domba yang tersesat ini.
Sementara itu, makna dari dirham yang hilang berbicara tentang "nilai" dari kemanusiaan kita. Dirham adalah satuan mata uang, alat tukar yang berharga. Nilainya itulah yang membuat sang pemilik rela bongkar-bongkar untuk mendapatkan 1 dirham yang hilang itu. Disini kita menyadari bahwa Allah melihat kita sebagai dirham-Nya yang berharga. Bila ketika diketemukan dirham itu dalam kondisi yang kotor, mungkin juga penyok, tetap saja bernilai 1 dirham. Allah menyelamatkan semua manusia karena manusia adalah puncak ciptaan Allah. Manusia dikasihi oleh Allah.
Jadi, bacaan hari ini sebenarnya berbicara tentang 1 hal : KERAHIMAN ALLAH. Kita berbicara tentang Allah yang berbelarasa dan cinta kita semua. Maka, ini adalah sebuah panggilan dari Allah bagi kita untuk mari mendekat kepadaNya. Bila saat ini kita sedang "tersesat", sedang bersedih hati, sedang kebingungan tujuan hidup dan merasa terbebani oleh banyak hal, berserulah kepadaNya, Gembala dan Tuan Rumah yang Maharahim ini agar Ia datang dan mendapatkan kita kembali.
Marilah kita meresapkan sukacita dari pihak Allah ini : Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat." Bila Allah begitu bergembira mendapatkan sesal-tobat kita, apa lagi sih yang harus kita khawatirkan ? Kita akan dipeliharaNya dan diperhatikanNya dan dijadikanNya anak-anak yang senantiasa mampu bertumbuh dan kemudian berbuah banyak kebaikan - kebaikan.
Teladan Orang Kudus : St Godfrey
Godfrey hidup pada abad keduabelas. Ia mendapatkan pendidikan dari para biarawan Mont-Saint-Quentin. Godfrey menjadi seorang imam biarawan. Ia dipilih menjadi kepala biara di Champagne, Perancis. Biara itu mengalami kemunduran; hanya enam biarawan saja yang masih tinggal. Para biarawan menyukai Godfrey. Mereka tahu bahwa ia adalah seorang kudus. Mereka percaya bahwa ia dapat membantu mereka untuk menemukan kembali sukacita hidup yang mengurbankan diri. Sebentar saja, komunitas telah hidup kembali dan calon-calon baru menggabungkan diri dengan mereka. Biara Champagne menjadi pusat doa dan sukacita rohani.
Pada akhirnya, abas mereka ditahbiskan sebagai uskup agung. Kepadanya dipercayakan Keuskupan Rheims, Perancis yang terkenal. Godfrey merasa sedih meninggalkan biara kecilnya. Meski demikian, ia tahu bahwa Tuhan menghendakinya menjangkau orang-orang di Rheims juga. Ia tetap menjalani hidup sebagai seorang biarawan yang bersahaja. Tempat tinggalnya sederhana tetapi bersih. Makanannya sederhana. Terkadang, koki menyiapkan makanan yang menurut Godfrey terlalu mewah. Maka ia akan menunggu hingga koki selesai melaksanakan tugasnya. Kemudian ia memanggil orang-orang miskin yang tinggal di sekitar sana. Diberikannya makanan itu kepada mereka untuk dibawa pulang bagi keluarga mereka.
Uskup Agung Godfrey menderita akibat aniaya dalam keuskupannya. Beberapa hal yang terjadi sungguh keliru. Ketika Godfrey berusaha meluruskan mereka yang terlibat, terkadang nasehat-nasehatnya dilawan dan ditentang. Seorang bahkan berusaha membunuhnya. Itulah saat ketika Godfrey bertanya-tanya apakah yang dilakukannya lebih mendatangkan celaka daripada kebaikan. Tetapi orang-orang yang berkehendak baik menghargai dan mengasihinya. Sebelum dapat mengundurkan diri, ia wafat. Itu terjadi pada bulan November 1115.
Ref :
Doa :
Allah, Bapa yang Maharahim, limpahkanlah kepada kami rahmatMu dan tariklah kami kembali kepadaMu bila kami jatuh dalam dosa dan dalam pencobaan. Kuatkanlah iman kami untuk bertahan menghadapi segala godaan dan semoga kami selalu memandang kepada kerahimanMu sehingga walaupun kami jatuh kami mau kembali bertobat dan membangun lagi hidup kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar