Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Menghayati keberadaan Gereja


Sketsa Iman, 9 November 2018

Bacaan 1 : Yeh. 47:1-2,8-9,12
Bacaan 2 : 1Kor. 3:9b-11,16-17;
Bacaan Injil : Yoh 2:13-22

Bacaan Kitab Suci : 

2:13 Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. 2:14 Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. 2:15 Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. 2:16 Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan." 2:17 Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku." 2:18 Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: "Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?" 2:19 Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali." 2:20 Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?" 2:21 Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri. 2:22 Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya,dan merekapun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus.

Renungan : 

Kondisi Bait Suci pada zaman Yesus sangat berbeda dengan kondisi awal yang di harapkan Tuhan. Bait Suci berisi tabut perjanjian dan merupakan tempat kediaman Allah di bumi. Sudah menjadi ketentuan untuk orang - orang Yahudi, agar mereka senantiasa memberikan korban persembahan dan korban bakaran di bait Allah untuk menghapus dosa-dosa mereka. Imam kepala di Bait Allah menggunakan kesempatan ini untuk berdagang. Mereka mengatur sedemikian rupa sehingga hewan-hewan persembahan itu bisa dijual , dan juga para pedagang sudah mempersiapkan tempat penukaran uang. 

Bait Suci, seharusnya menjadi rumah doa, tempat orang-orang datang untuk berdoa, memuji-memuliakan Tuhan dan memanjatkan syukur dan permohonan. Namun, kini bait suci tak ubahnya seperti pasar, tempat berdagang. Orang-orang yang mau mempersembahkan korban bakaran kepada Tuhanpun dipersulit dengan harga-harga tertentu yang tidak murah. Itulah sebabnya, Yesus bertindak tegas dengan mengusir semua orang yang berjualan itu. Murid-muridNya pun melukiskan peristiwa itu dengan kata - kata ini " Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku..."

Tuhan Yesus kini bertindak lebih jauh lagi. Ia mau memperbaharui kehadiran rumah doa ditengah-tengah kita. Ketika orang banyak protes dan menantangNya, Yesus menjawab bahwa Ia akan mendirikan kembali Bait Allah dalam 3 hari. Kita tahu, bahwa Yesus wafat dan bangkit pada hari yang ketiga. Ada 1 tanda yang tertulis dalam kitab suci terkait wafatnya Yesus, yaitu tirai Bait Allah terbelah dua. Hal ini, menandakan 1 point yang sangat penting bahwa pemisah antara manusia dan Allah itu akhirnya lenyap. Allah bisa menjangkau kita lebih dekat lagi. 

Tuhan Yesus sendiri kemudian benar-benar hadir di tengah-tengah umat, ketika Ia memberikan Tubuh dan DarahNya dalam perjamuan terakhir. Tradisi ini diteruskan oleh para murid, dan itulah rangkaian Misa yang kita jalankan setiap hari dengan penuh khidmat di dalam Gereja. Nah, Gereja sendiri adalah Bait Allah yang baru. Gereja juga tidak selalu bermakna tempat kita beribadah, tetapi Gereja adalah kita semua yang berpartisipasi mengadakan perjamuan untuk menyambut Kristus ke dalam diri kita dan berkomunitas dengan sesama orang beriman.

Di dalam Gereja, Tabernakel menyimpan Tubuh Kristus, artinya, Allah benar-benar bersemayam disitu. Maka, kita semua patut bersyukur karena Gereja adalah tempat kudus dimana kita boleh berjumpa dengan Allah secara langsung. Gereja dewasa ini menjadi poin sentral kehidupan rohani kita juga, dimana kita berkumpul, berdoa, mendengarkan dan merenungkan kitab suci, berbagi rezeki dan permohonan bagi sesama. Gereja telah menjadi tempat rekonsiliasi dan tempat pembaharuan hidup.

Nah, pada hari ini, Gereja memperingati pesta pemberkatan Basilika Lateran. Basilika (Gereja Besar) ini didirikan oleh St Helena, ibunda dari Kaisar Konstantin Agung pada tahun 324 M. Gereja ini menjadi simbol yang kuat akan pembebasan umat Kristen dari penindasan. Betapa kita mesti bersyukur karena Allah senantiasa hadir dan memberkati kita semua, dan juga Allah menyediakan fasilitas - fasilitas bagi kita untuk berbakti kepadaNya. 

Menyadari semua ini, saya mengajak kita semua untuk kembali merenungkan bagaimana sikap kita ketika kita berada di Gereja. Kita rata-rata hanya meluangkan waktu 1 jam saja ketika Misa Mingguan, bahkan hanya setengah jam saja pada Misa Harian, Namun seringkali, kita masih bisa menggunakan waktu untuk ngobrol dengan teman-teman kita, perhatian kita terusik dengan HP dan bahkan pikiran kita ke mana-mana. Marilah kita, pusatkan seluruh hati, pikiran,tenaga kita sepenuhnya kepada Allah yang hadir dalam Misa Kudus. 

Doa : 

Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, kami sangat bersyukur atas rencana agung yang Engkau telah selenggarakan di dalam hidup kami. Engkau secara bertahap telah menyingkapkan diriMu kepada kami sehingga saat ini, kami dapat begitu dekat denganMu. Terima kasih ya Tuhan, buat kehadiranMu di dalam Gereja, dan bahkan lebih jauh lagi atas kesempatan untuk menyambut Tubuh dan Darah Kristus, menyambut dan meresapkan sabdaMu sehingga kami bisa bertumbuh secara rohani. Berilah kami kerinduan untuk setia dan rajin ke Gereja untuk menghadiri Misa. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Pengenalan Kitab Suci - Iman bapa bangsa Israel (Bagian 1)

Pengenalan Kitab Suci - Iman Bapa Bangsa Israel (Bagian 1)  Abraham , Bapa Orang Beriman Pengantar Sejarah keselamatan umat manusia tidak lepas dari sejarah bangsa Israel, dimana Allah sendiri yang membentuk bangsa ini, dimulai dari satu orang yaitu Abraham. Kisah tentang pembentukan leluhur bangsa Israel bisa kita lihat dari Kejadian 12 - 50.  Pada bagian ini, kita sama - sama mau belajar dari iman para bapa bangsa Israel yaitu Abraham, Ishak, Yakub yang mencakup bagian ke - 2 dari kitab Kejadian. Tulisan - tulisan ini akan dibagi menjadi 3 bagian yaitu Iman Abraham (Bagian 1), Iman Yakub (Bagian 2) dan Iman Yusuf  (Bagian 3) yang berakhir ketika keluarga Israel menetap di Mesir. Bagian pertama ini, kita mau sama - sama belajar melihat proses jatuh bangun yang dialami oleh Abraham dan pertumbuhan imannya sehingga dia dan keturunannya mendapatkan berkat dari Tuhan.  Kisah Abraham, bapa para bangsa (Kej 12:1 - Kej 25:11) 1. Abram dipanggil Allah  Abram berasal dari Ur-kasdim, mengalami

Sletsa Iman - Tentang Kesesatan

Sketsa Iman, 30 September 2018 Bacaan 1 : Bil 11:25-29 Bacaan 2 : Yak 5:1-6 Bacaan Injil : Mrk 9:38-43,45,47-48 Ulasan Kitab Suci :  Seorang yang bukan murid Yesus mengusir setan  9:38 Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita." 9:39 Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.9:40 Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita. 9:41 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya."  Siapa yang menyesatkan orang  9:42 "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. 9:43 Dan j

Sketsa Batin - Perumpamaan Tentang Mutiara Berharga

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus  MUTIARA INDAH  Bacaan Injil : Mat 13:45-46 13:45 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. 13:46 Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu." Pengantar Perumpamaan :  Kali ini kita akan membahas kelanjutan dari perumpamaan Yesus tentang harta terpendam. Perumpamaan ini membahas tentang Kerajaan Allah, dan sama seperti harta terpendam, mutiara yang berharga ini juga mau menunjukkan hal itu. Walaupun dianggap sebagai kembaran, ada perbedaan juga antara perumpamaan harta terpendam dan mutiara berharga. Perbedaannya, adalah orang itu menemukan harta di ladang, sedangkan pedagang itu mencari mutiara yang indah. Tidak dikatakan juga bahwa pedagang itu bersukacita setelah menemukan mutiara yang indah itu seperti orang yang menemukan harta di ladang. Dalam perumpamaan Yesus, ada seorang pedagang keliling yang me

Jalan Serta Yesus - New normal Orang Kristen

Menjelang awal bulan Juni, kita sering mendengarkan istilah "new normal", dimana masyarakat mulai diperbolehkan untuk beraktifitas seperti biasa, namun dengan tetap menjaga dan menerapkan protokol kesehatan saat berada di luar rumah. Pusat - pusat perbelanjaan, dan kawasan industri dan perkantoran mendapatkan kelonggaran untuk menjalankan bisnisnya kembali. Singkat cerita, ada banyak penyesuaian - penyesuaian yang kita lakukan untuk menjalani aktifitas - aktifitas rutin kita secara baru.  Dampak perubahan pun juga merambah ke sisi rohani kita. Saat ini, kita masih terisolasi dirumah kita masing - masing. Dalam masa yang sulit bagi banyak orang ini, kita ditarik oleh Tuhan masuk ke suasana rohani yang baru pula. Sekarang ini, kita mengikuti Ekaristi secara online dan meresapkan Kristus lewat komuni batin. Ada banyak acara - acara rohani yang kita ikuti secara online seperti : pengajaran, pujian - pujian kepada Tuhan , sharing iman menggunakan sarana media sosial. Semua ini dil