Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Meresapkan pesan kerahiman Allah dalam perumpamaan lalang dan gandum


Sketsa Iman - 24 Juli 2021

Bacaan : Kel 24 : 3 - 8 | Mat 13 : 24 - 30

"Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku."

Renungan :

Injil hari ini mengajak kita untuk melihat ilustrasi tentang waktu penghakiman yang dilakukan oleh Allah, pada akhir zaman. Apakah kita tahu kapan akhir zaman terjadi ? tidak ada yang tahu, namun saat ini kita sudah berada di zaman akhir. Karena itu, kita mesti merenungkan sungguh - sungguh apa makna dari perumpamaan yang disajikan bagi kita. 

Kita mengetahui bahwa pada mulanya, Allah menciptakan seluruh isi dunia baik adanya, dan terutama manusia diciptakan Allah sungguh amat baik dan menurut gambar dan rupa Allah. Namun, di samping segala kebaikan yang Allah berikan kepada kita, terdapat juga kejahatan yang seringkali menyebabkan banyak masalah dan penderitaan. 

Kita sering bertanya, mengapa kejahatan tidak dihapuskan dari dunia ini saja sehingga manusia bisa hidup bahagia. Kita juga terkadang bertanya - tanya mengapa Allah tidak menghukum orang - orang yang banyak berbuat kejahatan dan merugikan orang lain. Yang kita lihat hingga saat ini, Allah adalah kasih dan didalam kasih-Nya selalu ada pintu pengampunan bagi para pendosa, sebesar apapun dosa - dosa itu. 

Makna dari pesan si tuan pemilik ladang kepada para hambanya adalah pesan kerahiman yang penuh kasih. Gandum dan lalang dibiarkan tumbuh bersama, karena sipemilik tidak ingin dirugikan gandum tercabut. Yang membedakan antara gandum dan lalang adalah bahwa gandum menghasilkan bulir - bulir sementara lalang tidak. 

Kita semua adalah gandum - gandum yang mampu berbuah. Namun, kita tetap bisa terjerumus dan tidak menghasilkan sehingga pada akhirnya saat waktu menuai tiba, kita bisa ikut serta masuk bersama dengan "lalang - lalang" itu. Karena itu, kita disadarkan bahwa kita harus hidup sungguh - sungguh. 

Arti dari hidup sungguh - sungguh berarti kita melihat diri kita sepenuhnya, mengenal diri kita dan tahu potensi juga kelemahan dan kelebihan kita. Kita juga berusaha untuk selain mengembangkan bakat, juga mau berbuat kebaikan dan menolong sesama yang menderita dan berkekurangan, juga menaruh perhatian dan kasih kepada sesama. 

Doa : 

Allah, Bapa kami yang Maharahim, kami bersyukur karena Engkau selalu membukakan pintu kerahiman dan pertobatan kepada kami. Kuatkanlah dan tuntunlah kami untuk setia kepada kehendakMu dan mengikuti jalan - jalanMu. Semoga kami juga giat untuk selalu bangkit, menyucikan diri kami dan mengarahkan pandangan kepadaMu senantiasa. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Jalan Serta Yesus - Menjajal Latihan Rohani

Kabar baik buat kita semua, perbuatan - perbuatan baik dan hal-hal luar biasa yang dialami, dilakukan oleh para Kudus dan tokoh-tokoh kemanusiaan dunia, bisa dipelajari! Yup, anda sama sekali tidak salah membacanya, kebajikan - kebajikan rohani yang telah diberikan oleh Tuhan adalah rahmat yang mampu bertumbuh. Itulah sebabnya juga mengapa Tuhan Yesus mengumpamakan iman seperti sebuah biji sesawi. Biji sesawi itu paling kecil tapi butuh ditanam dan bertumbuh untuk menjadi besar dan berguna. Dalam beberapa perumpamaan, Yesus seringkali menggunakan hal-hal yang sifatnya berkembang, tidak stagnan dan tetap dan kaku. Apa yang dimaksudkan disini adalah pertumbuhan cinta kasih, pertumbuhan iman, pertumbuhan harapan ditengah-tengah kehidupan masyarakat dewasa ini. Kita semua dipanggil untuk menjawab tantangan ini, malah kita mesti berlomba-lomba dalam segala kebaikan di setiap kesempatan yang ada. Mari masuk ke arena latihan rohani Pertama, mari kita kenali medan latihan kita. Arena l

Lifebook - Membangun Toll Rohani

Membangun Tol Rohani  kedengaran seperti project pembangunan kah ? Yup! Tetapi memang demikian sih, di sisi rohani pun semua orang perlu membangun infrastruktur rohani hidupnya supaya bisa menjangkau Yesus dengan mudah. Buat minggu ini, edisi lifebook berbicara tentang jalur komunikasi antara Mr.J dengan kawula muda yang harus dibentuk. Bisa dikatakan, ini 11-12 alias mirip sama perumpamaan - perumpamaan di Kitab Suci. Yuk , kita simak, seperti apa ceritanya  Mr. J : "Minggu ini, Aku mau share  . project menarik lho. Project ini adalah project rohani. Enggak cuman Jokowi saja yang punya program membangun "tol laut", Aku juga mau membangun project "Tol Rohani".  Demikian kata-kata Mr.J saat rapat online dengan geng rasul medsosNya yang beken dan kece. Mr J bilang bahwa mereka perlu membuat roadmap khusus yang memudahkan orang-orang mendekat dengan berbagai cara. Jadi saat ini, sudah ada 3 tahap. Tahap ke 3 adalah tahap yang akan diluncurkan

Jalan Serta Yesus - Di puncak hidup kita, apa yang akan kita lakukan ?

Ada sebuah ilustrasi yang saya dengarkan dari orang tua saya ketika masih kecil dulu. Hidup ini seperti roda yang berputar , kadang kita ada di atas, dan kadang kita ada di bawah. Orang - orang pun bisa memulai hidupnya dengan baik, memiliki kecukupan ekonomi dan bisa mendapatkan banyak sekali manfaat positif seperti bisa mengenyam pendidikan bertaraf internasional di luar negeri, belajar hidup mandiri, bisa tampil baik dalam gaya hidup dan sebagainya. Disisi lain, ada orang-orang yang cukup sederhana, yang berjuang untuk bisa sekolah , kuliah dan mencari pekerjaan dan bekerja untuk orang lain di sebuah perusahaan supaya dapat mencukupi kehidupan masing - masing dan keluarganya. Masih ada lagi contoh kondisi yang lain, tetapi setidaknya orang-orang bisa memulai dan menjalankan hidupnya dengan tingkat kecukupan hidup yang bervariasi. Semuanya memiliki nilai positif karena memberikan pengalaman hidup yang unik. Tuhan telah memberikan kepada kita masing-masing rejeki dan rencana inda

Sketsa Iman - Perjumpaan dengan Yesus di segala situasi

Sketsa Iman - 6 Februari 2023  Bacaan : Kej 1:1-19 | Mrk 6:53-56 Renungan :  Yesus yang telah melayani orang banyak dengan penuh kuasa dan cinta kasih mulai menyentuh hati dan juga hidup banyak orang. Dimana saja Ia berkunjung, orang - orang berkerumun untuk meminta pertolongan. Orang - orang datang dengan semangat dan pengharapan besar bahwa mereka akan disembuhkan, dipulihkan oleh Tuhan sampai - sampai banyak yang melihat kuasa mujizat Yesus dengan iman mereka.  Iman itu tercermin dari keyakinan mereka bahwa,sekalipun Yesus tidak menyentuh mereka secara fisik, tidak berbicara dengan mereka, mereka bisa tetap disembuhkan Tuhan. Tertulis juga dalam Injil bahwa orang -orang yang menyentuh jumbai jubah Yesus bisa sembuh. Sungguh luar biasa.  Ini pun bisa menjadi cerminan dan contoh konkrit buat kita yang saat ini tidak bisa melihat Yesus secara fisik. Yesus yang sudah bangkit, dan naik ke Surga tetap menyertai kita terus menerus. KehadiranNya kini tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu