Langsung ke konten utama

Sketsa iman - Kontrol hati dan pikiran

Sketsa Iman, 7 Februari 2018
Bacaan 1 : 1 Raj 10:1-10
Bacaan Injil : Mrk 7:14-23

Ulasan Kitab Suci : 

Lalu Yesus memanggil lagi orang banyak dan berkata kepada mereka: "Kamu semua, dengarlah kepada-Ku dan camkanlah. Apapun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya." (Barangsiapa bertelinga untuk mendengar hendaklah ia mendengar!) Sesudah Ia masuk ke sebuah rumah untuk menyingkir dari orang banyak, murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya tentang arti perumpamaan itu. Maka jawab-Nya: "Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya, karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?" Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal. Kata-Nya lagi: "Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang." (Mrk 7:14-23)
Sketsa Batin : 

Marilah merenungkan bersama - sama pertanyaan - pertanyaan refleksi berikut :

  1. Bagaimana respond kita terhadap hal-hal yang terjadi disekitar kita ? Apakah kita mudah berprasangka buruk atau baik terhadap hal - hal itu ? Apakah kita mudah untuk menghakimi orang lain dan mempunyai penilaian tersendiri tentangnya ? 
  2. Sekarang, cobalah untuk mengganti dan melihat, jika anda sedang bersama dengan Yesus, apakah yang akan Yesus lakukan ? Apakah yang kita pelajari dari sikap Yesus itu.
  3. Mohonlah kekuatan dari Tuhan supaya kita senantiasa dimampukan untuk melihat bagaimana Tuhan bekerja dalam segala hal, sehingga hati dan pikiran kita dapat selalu menghasilkan hal-hal yang baik dari dalam. 


Renungan : 

Hari ini, Tuhan Yesus memberikan kepada kita semua sebuah pelajaran tentang pengendalian diri. Sabda pembukaNya adalah supaya semua orang mengingat dengan baik, agar kita tidak mudah untuk menyalahkan keadaan, menyalahkan orang lain ketika ada sesuatu yang buruk terjadi. Sebaliknya, Tuhan meminta supaya kita masing-masing memperhatikan sikap kita dan menjaga hati-pikiran kita sendiri.Yesus mengilustrasikan dan menjelaskan dengan baik, apa yang kita terima dari luar, tidak menajiskan tapi yang dari dalam keluarlah yang buruk.

Dalam hidup kita, kita bisa belajar untuk melihat bahwa keadaan apapun yang sedang terjadi, sebenarnya netral sebelum dielimuti oleh penilaian kita. Kondisi diluar sana, sedang terjadi dan tidak dapat diubah, tapi kitalah yang dapat mengubah respond kita, apakah kita mau memilih untuk bersikap positif atau negatif.

Sebagai contoh sederhana : ketika kita sedang terjebak dalam kemacetan lalu lintas, kita tahu keadaan ini seperti apa adanya, tapi respond kita terhadapnya tergantung dari apa yang kita pikirkan. Jika kita berpikir, "wah menjengkelkan sekali, orang-orang tidak sabaran dan akhirnya menjadi kemacetan", "wah motor didepan main senggol sana sini" dan akhirnya kita menjadi marah dan kesal. Atau kita juga bisa berpikir sebaliknya seperti : "jika saya berusaha tertib dan tetap tenang, dampaknya bagi orang lain akan ok juga, karena setidak-tidaknya hal ini tidak membuat kemacetan lebih parah." Lalu hati kita pun menjadi lebih tenang dan santai.

Secara khusus dan sangat jelas, Yesus mengungkapkan dari hatilah timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.  Kontras dengan itu , dalam Injil selalu ditemukan bagaimana Yesus bertindak dari kedalaman hatiNya ketika tertulis : "HatiNya tergerak oleh belas kasih..."

Jadi, memang apa yang masuk dari luar ke dalam tidak menajiskan, tetapi kita semua adalah makhluk hidup yang harus belajar terus menerus. Alangkah baiknya bila setiap hari, kita mengisi hari - hari kita dengan aktifitas penuh syukur, penuh semangat untuk memberi dan berjuang dengan baik. Alangkah baiknya jika kita mengisi diri kita dengan pengetahuan yang baik, dengan pemahaman baru yang menyegarkan lewat doa dan permenungan, lewat belajar hal - hal yang benar dari berbagai sumber.

Tak lupa, kita meminta dan memohon bantuan dari Allah Roh Kudus, sang Inspirator sejati yang akan memampukan kita untuk dari dalam, memproses semua keadaan dari kacamata Tuhan sendiri. Kita tidak mudah melihat penderitaan sebagai hal negatif, kita tahan terhadap godaan, kita kuat melawan tantangan hidup dan kita mampu menyalurkan cinta kasih kepada Tuhan dan sesama dengan efektif.

Rhema Bacaan :

Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang. (Mrk 7:23)
Doa :

Ya Allah, Bapa yang Penuh Kasih, berikanlah kami rahmat supaya kami boleh mengendalikan diri kami dengan sebaik-baiknya dalam tindakan, perkataan agar bisa memberikan yang terbaik bagi semua orang disekeliling kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Tentang Hati Nurani

Awal mulanya, saya memiliki kerinduan yang besar untuk dapat berbicara secara langsung kepada Tuhan. Saya begitu haus untuk bisa menerima Tuhan yang langsung bercakap - cakap dengan saya secara pribadi. Tuhan yang bisa sungguh - sungguh hadir disetiap waktu dan memberikan saya nasihat ketika saya melakukan kesalahan , menuntun saya keluar dari kesulitan , mendorong dan memberikan semangat ketika saya sedang jatuh dan sedang dalam proses berjuang. Saya tahu, cara untuk mendengarkan suara Tuhan, adalah lewat kitab suci dan doa. Tapi, kita juga tahu, terkadang dengan berdoa kita menyampaikan keinginan hati kita dan ungkapan pengharapan kita, tapi itu semua terasa hanya dari sisi kita saja karena kita tidak mudah mendengar suara Tuhan bekerja dalam diri kita. Saya berdoa dengan sungguh - sungguh, dan minta kepada Tuhan supaya saya bisa dibina. Ternyata, Tuhan mendengarkan doa saya dengan cara yang sungguh - sungguh luar biasa. Ketika itu, saya sedang sekolah SMP. Saya mendapatkan seo...

Sketsa Iman - Tahan uji dalam iman yang teguh

Sketsa Iman - 4  Agustus 2021 Bacaan : Bil 13:1-2a.25-14:1.26-29.34-35 | Mat 15:21-28 Renungan : Hari ini kita diajak untuk merenungkan suatu praktik penerapan iman yang bagus sekali yang ditunjukkan oleh seorang wanita Kanaan kepada Yesus. Ia datang dengan sebuah kepasrahan total dan keyakinan penuh bahwa Tuhan mampu menjawab doanya. Ia meminta pertolongan supaya anaknya yang kerasukan setan dapat dipulihkan.  Injil mula - mula mencatat kedatangan Yesus di daerah Tirus dan Sidon. Kita tahu juga bahwa Yesus selalu mengadakan karya pelayanan dimanapun Ia berada, dan Ia tidak membeda-bedakan orang - orang yang datang kepadaNya, entah itu anak kecil atau kaum wanita yang biasanya tersingkir, orang - orang miskin , janda dan bahkan para pendosa.  Adapun, perempuan Kanaan ini disebut kafir karena tidak percaya kepada Tuhan.  Mari kita lihat intensitas perjuangan dari wanita ini. Ia datang dan berseru, meminta belas kasihan kepada Yesus. Ia menarik garis persahabatan denga...

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusn...

Sketsa Iman - Hidup yang baru

Sketsa Iman, 15 Januari 2018 Bacaan 1 : 1 Sam 15:16 -23 Bacaan Injil : Mrk 2 : 18-22 Ulasan Kitab Suci : Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus, “Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sementara mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya. Demikian juga tidak seorang pun menuang anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga...

Sketsa Iman - Merenungkan hal - hal penting dalam pelayanan

Sketsa Iman - 18 Oktober 2021 Bacaan : 2 Tim 4:10-17b | Luk 10:1-9 Renungan :  Karya pelayanan para murid senantiasa menjadi model pelayanan yang tetap relevan hingga zaman sekarang. Ada beberapa hal yang dapat kita petik dari bacaan itu antara lain :  1. Yesus mengutus para muridNya berdua - dua  Pelayanan bersama biasanya tidak dilakukan seorang diri. Keberadaan rekan lain bisa sangat menolong dalam banyak situasi. Karena itu, hendaknya kita saling bahu membahu satu sama yang lain untuk saling menguatkan dan saling melayani. 2. Meminta kepada Allah para pekerja di ladang Tuhan  Tugas pelayanan mencakup juga panggilan dari Allah. Manusia boleh berupaya dan berusaha sebaik - baiknya, namun yang bisa mengubah hati seseorang hanyalah Tuhan. Karena itu, tidak ada hal yang lebih baik selain percaya kepada Tuhan dan berpasrah kepadaNya.  3. Diutus seperti anak domba ditengah serigala namun memiliki semangat kelepasan  Walaupun sulit, setiap orang yang menjadi pe...