Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - pelayanan tanpa batas dari Yesus

Sketsa Iman, 4 Februari 2018

Bacaan 1 : Ayb 7:1-4,6-7
Bacaan Injil : Mrk 1:29-39

Ulasan Kitab Suci : 

1:29 Sekeluarnya dari rumah ibadat itu Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas. 1:30 Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus. 1:31 Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka. 1:32 Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan. 1:33 Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu. 1:34 Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia.

1:35 Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana. 1:36 Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Dia; 1:37 waktu menemukan Dia mereka berkata: "Semua orang mencari Engkau." 1:38 Jawab-Nya: "Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang." 1:39 Lalu pergilah Ia ke seluruh Galilea dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.

Sketsa Batin : 
  1. Dalam pelayanan, apakah motivasi utama dan gaya pelayanan kita selama ini sejalan dengan motivasi dan gaya pelayanan Yesus, yang tidak terikat hanya di satu tempat saja ? 
  2. Apakah kita juga meluangkan waktu untuk pergi menyendiri dan berdoa, secara berkala ?
Renungan : 

Cinta kasih dan hati Yesus yang mahakudus tanpa batas, memiliki keinginan yang sangat kuat untuk memberitakan Injil ke semua penjuru. Ia tidak berniat untuk berhenti di satu tempat saja, tetapi Ia berniat untuk menjangkau semua kota - kota yang ada di Israel. Dimanapun Yesus dijumpai, penginjil Markus menggunakan kata - kata yang unik, "berkumpullah semua orang di depan pintu rumah itu", "semua orang yang ada dikota itu" yang menandakan semua orang menginginkan keselamatan.

Ditengah - tengah kesibukan pelayanan ini, yang luar biasa adalah Yesus sangat rajin menggunakan juga waktu untuk berdoa seorang diri. Dari situ, Ia selalu dapat memurnikan dirinya sendiri dan kemudian siap dengan langkah pelayanan baru yang lebih baik. Itulah sebabnya dengan mudah, Yesus mengatakan ketika Petrus mengatakan "Semua orang mencari Engkau", Ia menegaskan bahwa misiNya harus melayani juga dikota-kota lain, bahkan seluruh Galilea.

Saya tertarik untuk membahas tentang ruang lingkup pelayanan kita. Biasanya kita fokus di pelayanan dengan bidang kemampuan kita. Misalkan, kita pandai memimpin pujian penyembahan, atau kita memiliki jiwa sosial yang tinggi, kita memberdayakan semuanya di situ. Namun, kadang kala tanpa disadari, kita juga bisa memiliki kelekatan-kelekatan kurang sehat di dalam pelayanan. Umumnya karena sudah merasa nyaman di satu hal, kita kurang berani untuk melangkah di bentuk pelayanan yang lain.

Contoh - contohnya sebagai berikut : kita lebih suka ikut kegiatan bertema baksos. Diluar baksos, kita merasa pelayanan lain kurang penting sehingga ketika diajak ikut, kita seringkali menolak karena diluar baksos, kita tidak melayani. Contoh kedua : ketika kita kebetulan mengikuti beberapa komunitas di Gereja Katolik, bisa saja hati kita cenderung tak fokus dan pilih - pilih. Pusatnya adalah "apa yang nyaman bagiku", "orang-orang yang dekat denganku" dan sebagainya, dan bukan berpusat kepada Tuhan.

Yesus sendiri tidak mau terlena dengan sanjungan, harapan dan kemudahan - kemudahan yang Ia rasakan di tempat itu. Ia memperluas jangkauannya dengan yakin bahwa tanggung jawab-Nya lebih besar lagi. Ia menekankan misi-Nya ketika Ia berkata "...untuk itulah Aku datang".

Rhema : 

Jawab-Nya: "Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang." (Mrk 1: 38)

Doa : 

Ya Allah, terima kasih atas pelayanan tanpa batas dari putra-Mu Yesus Kristus yang menjangkau seluruh hidup kami. Semoga kami membuka hati kami dan menyadari kehadiranNya dalam hidup kami setiap hari. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus, sang Batu Penjuru

Sketsa Iman, 4 Juni 2018 Bacaan 1 : 2 Ptr 1: 1-7 Bacaan Injil : Mrk 12:1-12 Ulasan Kitab Suci :  12:1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 12:2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. 12:3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. 12:4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. 12:5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. 12:6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya ...

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b...

Sketsa Nurani - Lilin Kecil dan Cermin Kasih

Kali ini, saya mau membagikan dua ilustrasi sederhana. Ilustrasi ini terkait erat dengan citra diri kita, dan apa peran kita dalam kehidupan, di semua bidang hidup kita. Ilustrasi ini, dapat menjadi renungan kita bersama, agar bisa menjadi lebih baik lagi dalam hidup kita. Tuhan telah menciptakan kita, dan telah menanamkan sebuah potensi luar biasa didalam diri kita masing-masing yang sifatnya seragam. Sifat seragam ini, karena kita menyerap sifat dari Allah sendiri, yang adalah Kasih, sebagaimana tertulis dalam  1 Yohanes 4: 16 : Allah adalah kasih,  dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.  Allah yang adalah kasih ini, adalah terang yang bercahaya di dalam sanubari kita. Kita adalah lilin-lilin Dunia Ketika kita memiliki niat yang tulus untuk menolong seseorang, hati kita tersentuh untuk berempati, berbuat sesuatu yang positif yang bersifat sosial dan baik, itulah ketika Tuhan sedang menyalakan api cinta...

Sketsa Batin - Doa Orang Farisi dan Pemungut cukai

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus DOA ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI Bacaan Injil : Luk 18:9-14 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Seb...

Sketsa Iman - Pelayanan kita untuk kemuliaan Allah

Sketsa Iman - 14 Februari 2021 Bacaan 1 : Im 13:1-2.44-46 Bacaan 2 : 1 Kor 10:31-11:1 Bacaan Injil : Mrk 1:40-45 10:31 Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. 10:32 Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah. 10:33 Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat. 11:1 Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus. Renungan : Hari ini, kita mendapatkan nasihat khusus dari St Paulus yang diungkapkan kepada jemaat di Korintus. Suasana jemaat di Korintus cukup dinamis, karena terdiri dari orang - orang Yahudi dan juga orang - orang non Yahudi. Paulus berbicara tentang serba - serbi pelayanan yang dilakukan oleh je...