Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Bersyukur walau terbatas

Sketsa Iman, 10 Februari 2018

Bacaan 1 : 1Raj. 12:26-32; 13:33-34
Bacaan Injil : Mrk 8:1-10

Ulasan Kitab Suci : 

8:1 Pada waktu itu ada pula orang banyak di situ yang besar jumlahnya, dan karena mereka tidak mempunyai makanan, Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: 8:2 "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. 8:3 Dan jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di jalan, sebab ada yang datang dari jauh." 8:4 Murid-murid-Nya menjawab: "Bagaimana di tempat yang sunyi ini orang dapat memberi mereka roti sampai kenyang?" 8:5 Yesus bertanya kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?" Jawab mereka: "Tujuh." 8:6 Lalu Ia menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan, dan mereka memberikannya kepada orang banyak. 8:7 Mereka juga mempunyai beberapa ikan, dan sesudah mengucap berkat atasnya, Ia menyuruh supaya ikan itu juga dibagi-bagikan. 8:8 Dan mereka makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, sebanyak tujuh bakul. 8:9 Mereka itu ada kira-kira empat ribu orang. Lalu Yesus menyuruh mereka pulang. 8:10 Ia segera naik ke perahu dengan murid-murid-Nya dan bertolak ke daerah Dalmanuta. (Mrk 8:1-10)

Sketsa Batin : 

Marilah kita merenungkan pertanyaan - pertanyaan berikut : 

  1. Dikisahkan, orang - orang banyak mengikuti Yesus dan sudah tiga hari hingga mereka kehabisan makanan. Yesus meminta kepada para murid untuk menyediakan makanan. Apakah reaksi kita ketika kita membaca kisah ini ? Apakah kita seperti para murid, merasa terbatas dan kurang berdaya ?
  2. Kali ini semua inisiatif dari awal sampai akhir, benar-benar dari Yesus. Apa pelajaran yang bisa kita petik ? Mampukah kita sekarang percaya bahwa Tuhan juga mampu lebih dulu perhatian kepada kita ?

Renungan : 

Kita patut bersyukur kepada Tuhan, karena seringkali diingatkan untuk bertahan dan tetap yakin bahwa hidup kita pasti akan tercukupkan, walaupun sedang sangat terbatas. Kali ini, kisah Injil sangat mirip dengan peristiwa yang terjadi di Markus 6 ketika Yesus memberi makan lima ribu orang. Jika kondisi waktu itu, para murid yang gelisah, kali ini inisiatif untuk memberi makan adalah Yesus sendiri.

Yesus tidak banyak berkata-kata tetapi lebih banyak bertindak, bahkan Ia sendiri yang melakukan semuanya. Ia hanya bertanya "berapa roti yang ada padamu?" dan ketika dijawab jumlahnya, Ia sendiri yang menyuruh orang-orang duduk, bukannya para muridNya. Lalu Yesus mengucap syukur, memecahkan roti dan membagikannya kepada orang banyak. Tidak dikisahkan bagaimana reaksi para murid dan orang - orang, namun Yesus menyuruh mereka pulang, dan roti itu masih tersisa dua belas bakul. 

Tak jarang, kita sendiri seringkali merasa bahwa kita yang harus datang terus-terusan mendekat kepada Tuhan. Kita merasa terhimpit oleh persoalan hidup, dan jika kita tidak berharap kepadaNya, kita tak akan mendapatkan rejeki. Namun bacaan hari ini, menegaskan sebaliknya. Yesus juga berinisiatif lebih dulu untuk menolong orang-orang. Ia sendiri terjun langsung dan melakukan segalanya.

Karena itu, patutlah kita kembali menyadari, betapa dalamnya cinta Tuhan untuk kita semua. CintaNya sungguh besar dan perhatiannya sungguh-sungguh untuk hidup kita. Yang dicari dari kita adalah kesungguhan hati mengikuti Yesus, seperti perilaku orang banyak yang sudah mengikutiNya tiga hari. Semoga dengan kisah ini, hati kita diperbesar oleh Tuhan untuk kembali percaya dan berharap.

Rhema : 

"Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. "(Mrk 8:2)

Doa : 

Ya Allah, seringkali kami mudah mengeluh ketika kami terbatas dalam hidup kami. Bimbinglah kami supaya kami senantiasa berlaku setia kepadaMu dan tetap percaya bahwa Engkau sanggup menyelamatkan hidup kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Pengenalan Kitab Suci - Iman bapa bangsa Israel (Bagian 1)

Pengenalan Kitab Suci - Iman Bapa Bangsa Israel (Bagian 1)  Abraham , Bapa Orang Beriman Pengantar Sejarah keselamatan umat manusia tidak lepas dari sejarah bangsa Israel, dimana Allah sendiri yang membentuk bangsa ini, dimulai dari satu orang yaitu Abraham. Kisah tentang pembentukan leluhur bangsa Israel bisa kita lihat dari Kejadian 12 - 50.  Pada bagian ini, kita sama - sama mau belajar dari iman para bapa bangsa Israel yaitu Abraham, Ishak, Yakub yang mencakup bagian ke - 2 dari kitab Kejadian. Tulisan - tulisan ini akan dibagi menjadi 3 bagian yaitu Iman Abraham (Bagian 1), Iman Yakub (Bagian 2) dan Iman Yusuf  (Bagian 3) yang berakhir ketika keluarga Israel menetap di Mesir. Bagian pertama ini, kita mau sama - sama belajar melihat proses jatuh bangun yang dialami oleh Abraham dan pertumbuhan imannya sehingga dia dan keturunannya mendapatkan berkat dari Tuhan.  Kisah Abraham, bapa para bangsa (Kej 12:1 - Kej 25:11) 1. Abram dipanggil Allah  Abram berasal dari Ur-kasdim, mengalami

Sletsa Iman - Tentang Kesesatan

Sketsa Iman, 30 September 2018 Bacaan 1 : Bil 11:25-29 Bacaan 2 : Yak 5:1-6 Bacaan Injil : Mrk 9:38-43,45,47-48 Ulasan Kitab Suci :  Seorang yang bukan murid Yesus mengusir setan  9:38 Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita." 9:39 Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.9:40 Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita. 9:41 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya."  Siapa yang menyesatkan orang  9:42 "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. 9:43 Dan j

Sketsa Batin - Perumpamaan Tentang Mutiara Berharga

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus  MUTIARA INDAH  Bacaan Injil : Mat 13:45-46 13:45 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. 13:46 Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu." Pengantar Perumpamaan :  Kali ini kita akan membahas kelanjutan dari perumpamaan Yesus tentang harta terpendam. Perumpamaan ini membahas tentang Kerajaan Allah, dan sama seperti harta terpendam, mutiara yang berharga ini juga mau menunjukkan hal itu. Walaupun dianggap sebagai kembaran, ada perbedaan juga antara perumpamaan harta terpendam dan mutiara berharga. Perbedaannya, adalah orang itu menemukan harta di ladang, sedangkan pedagang itu mencari mutiara yang indah. Tidak dikatakan juga bahwa pedagang itu bersukacita setelah menemukan mutiara yang indah itu seperti orang yang menemukan harta di ladang. Dalam perumpamaan Yesus, ada seorang pedagang keliling yang me

Jalan Serta Yesus - New normal Orang Kristen

Menjelang awal bulan Juni, kita sering mendengarkan istilah "new normal", dimana masyarakat mulai diperbolehkan untuk beraktifitas seperti biasa, namun dengan tetap menjaga dan menerapkan protokol kesehatan saat berada di luar rumah. Pusat - pusat perbelanjaan, dan kawasan industri dan perkantoran mendapatkan kelonggaran untuk menjalankan bisnisnya kembali. Singkat cerita, ada banyak penyesuaian - penyesuaian yang kita lakukan untuk menjalani aktifitas - aktifitas rutin kita secara baru.  Dampak perubahan pun juga merambah ke sisi rohani kita. Saat ini, kita masih terisolasi dirumah kita masing - masing. Dalam masa yang sulit bagi banyak orang ini, kita ditarik oleh Tuhan masuk ke suasana rohani yang baru pula. Sekarang ini, kita mengikuti Ekaristi secara online dan meresapkan Kristus lewat komuni batin. Ada banyak acara - acara rohani yang kita ikuti secara online seperti : pengajaran, pujian - pujian kepada Tuhan , sharing iman menggunakan sarana media sosial. Semua ini dil