Sketsa Iman - 15 Desember 2020
Bacaan 1 : Zef 3:1-2.9-13
Bacaan Injil : Mat 21:28-3221:28 "Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur. 21:29 Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi. 21:30 Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga. 21:31 Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka: "Yang terakhir." Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah. 21:32 Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadanya."
Renungan :
Situasi yang kita baca dalam renungan hari ini, cukup umum terjadi sampai saat ini. Ada sejumlah orang yang dengan mudah memberikan janji untuk mengerjakan atau melakukan sesuatu, tetapi kemudian tidak menyelesaikan tanggung jawabnya. Di sisi lain, ada pula orang yang semula menolak atau mengkritisinya tetapi kemudian berubah pikiran dan mengerjakan tanggung jawab itu.
Secara rohani, hal ini terkait erat dengan kejatuhan manusia pada dosa - dosa dan kebiasaan - kebiasaan buruk. Sampai saat ini, bahkan ketika manusia sudah ditebus, tetap saja masih mungkin jatuh ke dalam kesalahan yang sama. Untuk menjawab hal itu, Yesus memberikan permenungan hari ini, bahwa yang lebih penting adalah sikap tobat dan mau berubah dari kita semua.
Yang terbaik dari Allah adalah sikap pertobatan terus menerus dari kita. Jika kita menyesal, tahu akan kesalahan kita dan mau berubah, kita bisa diselamatkan dan dibenarkan oleh Allah. Yang lebih buruk justru jika kita tidak merasa salah dan tidak merasa bahwa kita mesti berbenah diri.
Marilah kita memanfaatkan masa Advent ini untuk benar - benar memeriksa batin, dan berbalik kepada Tuhan. Kita menyambut Natal dengan sukacita baru, dengan semangat baru, bahkan dengan hidup yang baru.
Doa :
Allah yang Maharahim, Engkau tak henti - hentinya mau mengingatkan kami bahwa kami adalah anak - anak yang sungguh Engkau kasihi. Kami telah sering berbuat dosa, dan menjauh dariMu. Namun Engkau tidak pernah lelah untuk merangkul kami kembali. Berilah kami kekuatan untuk berubah dan melepaskan diri dari dosa - dosa dan kelemahan kami. Semoga dengan penyesalan dan niat kami untuk berubah, kami berada dalam keselamatan sejati. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar