Sketsa Iman, 12 Februari 2018
Bacaan 1 : Yak 1:1-11
Bacaan Injil : Mrk 8:11-13
Ulasan Kitab Suci :
8:11 Lalu muncullah orang-orang Farisi dan bersoal jawab dengan Yesus. Untuk mencobai Dia mereka meminta dari pada-Nya suatu tanda dari sorga. 8:12 Maka mengeluhlah Ia dalam hati-Nya dan berkata: "Mengapa angkatan ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberi tanda." 8:13 Ia meninggalkan mereka; Ia naik pula ke perahu dan bertolak ke seberang. (Mrk 8:11-13)
Sketsa Batin :
Marilah merenungkan pertanyaan - pertanyaan refleksi berikut ini :
- Mengapa orang-orang Farisi selalu meminta tanda kepada Yesus ?
- Seringkali, kita dihadapkan pada kondisi banyak menunggu jawaban dari doa-doa kita. Apakah yang kita tonjolkan dan bagaimana reaksi kita kepada Tuhan ?
Renungan :
Yesus nampaknya cukup lelah dan kesal dengan perilaku orang-orang Farisi yang tak kunjung membaik. Dengan sengaja, mereka mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada Yesus dan banyak menuntut bukti ini itu, karena mereka tak percaya kepada Yesus. Sebenarnya, bahkan ketika mereka menerima tanda dari Yesuspun, mereka tidak akan percaya. Mereka adalah golongan "haters/pembenci" sejati yang pasti akan selalu mencari - cari kesalahan Yesus.
Pada dasarnya, tanda-tanda ini hadir untuk menjadi alat bukti dan pendukung bagi orang-orang untuk semakin beriman kepada Yesus. Namun, selain percaya, sifat dasar manusia yang ternodai dosa memungkinkan juga untuk menolak dan menjadi ragu-ragu. Jika kita meminta sebuah tanda, dan tanda itu bukanlah yang kita harapkan, kita menolak untuk menerima kenyataan yang ada. Bagi Yesus, tanda-tanda yang diminta harus sesuai dengan hati yang terbuka dan menerima.
Orang-orang Farisi tak pernah menganggap mujizat-mujizat yang dilakukan Yesus sebagai tanda itu. Dalam tradisi Yahudi, tanda yang diminta ini memang bukanlah mujizat-mujizat, tetapi perama-tama bukti kebenaran (trusworthiness) dan bukan tanda kekuatan (power). Malah menurut orang-orang Farisi, mujizat - mujizat Yesus harus dikonfirmasi dengan tanda dari Surga, berhubung menurut mereka sifatnya bias / ambigu. Bahkan di bab 3 ayat 22, mereka menduga keras kuasa Yesus berasal dari Beelzebul.
Kalau orang sudah terbuka hatinya dan percaya, sebenarnya orang-orang tak perlu meminta tanda. Yesus sendiri sudah melakukan semuanya bahwa Ialah tanda dari Surga itu dan bahwa Ia adalah anak Allah, dan sumber kuasanya tentu dari Allah.
Berapa kali kita pun kadang-kadang mudah merasa ragu terhadap doa permohonan kita ? Kita perlu menyelaraskan hati dan pikiran kita supaya bisa melihat sendiri tanda dan jawaban kehadiran Tuhan dalam hidup kita.
Rhema :
Maka mengeluhlah Ia dalam hati-Nya dan berkata: "Mengapa angkatan ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberi tanda."
Doa :
Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, tambahkanlah iman kami senantiasa dan semoga dengan iman itu kami dibentengi dari keragu-raguan dan keinginan untuk selalu meminta tanda dari Yesus. Kuatkanlah kami supaya selalu percaya kepadaMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar