Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Tanda Yunus

Sketsa Iman, 21 Februari 2018

Bacaan 1 : Yun 3:1-10
Bacaan Injil : Luk 11:29-32

Ulasan Kitab Suci : 

11:29 Ketika orang banyak mengerumuni-Nya, berkatalah Yesus: "Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda, tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. 11:30 Sebab seperti Yunus menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda untuk angkatan ini. 11:31 Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo! 11:32 Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus,dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus!" (Luk 11:29-32)
Sketsa Batin : 

Marilah merenungkan pertanyaan - pertanyaan refleksi berikut :

  1. Dalam menghadapi perkara-perkara  hidup, apakah kita sering menuntut kepada Tuhan untuk memberikan tanda bagi kita sebagai landasan untuk percaya ? Apa sebabnya kita mudah merasa ragu - ragu ?
  2. Renungkanlah juga segala perbuatan ajaib yang telah Tuhan berikan dalam hidup kita. Silahkan memulai dengan mensyukuri keadaan fisik kita, keadaan lingkungan kita, berkat yang kelihatan dan yang tidak kelihatan. Ini akan membantu kita meningkatkan iman dan kepercayaan kepadaNya.
  3. Dimasa prapaskah kita, bagaimana kita menghayati tanda nabi Yunus yang membawa pertobatan bagi orang-orang Niniwe ini, berpengaruh terhadap kita ?

Renungan : 

Meminta tanda, artinya meminta dasar untuk percaya. Namun, seperti yang telah dijelaskan di Injil dalam kisah-kisah sebelumnya, orang-orang Farisi, ahli-ahli Taurat, kaum Saduki bergiliran mencobai Yesus. Mereka meminta tanda kasat mata seperti yang dilakukan Musa di padang gurun dan Mesir, atau Elia di puncak Gunung Karmel melawan nabi-nabi Baal. Bagaimana dengan Yesus ?

Ternyata Yesus memberikan sebuah tanda yang tersirat, yaitu tanda Yunus. Yunus mempertobatkan orang-orang Niniwe dengan pernyataannya. Sementara itu, Yesus mengaku bahwa Ia lebih besar dari Yunus. Kedua, Yesus mengatakan bahwa ratu dari selatan pun akan bangkit untuk menghakimi mereka, sebabnya karena mereka menutup hati dan pikiran terhadap hikmat Yesus. Padahal, Yesus lebih besar dari Salomo dan orang-orang ini tidak perlu berjalan begitu jauh untuk mencari hikmat, pengajaran hidup.

Oleh karena itu, Lukas menekankan sikap pertobatan yang dibutuhkan oleh angkatan yang disebut Yesus jahat ini. Mereka perlu mendengarkan, merenungkan dengan sungguh-sungguh tanda Yunus yang diberikan oleh Yesus, berbalik dari pola hidup mereka yang rusak, dan bertobat.

Kita juga perlu mengatur kembali sikap hati kita, dan percaya kepada Tuhan dengan segenap hati. Dalam masa prapaskah ini, kita juga diajak berefleksi atas semua dosa dan kesalahan kita, lalu meniatkan perbuatan baik seperti yang telah dilakukan oleh orang-orang Niniwe dan merenungkan sabda kebijaksanaan dalam kitab suci, seperti yang telah dilakukan ratu dari selatan dalam mencari hikmat.

Rhema : 

Ketika orang banyak mengerumuni-Nya, berkatalah Yesus: "Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda, tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. (Luk 11:29)

Doa : 

Ya Allah, Bapa yang Maharahim, curahkanlah rahmat pertobatan ke dalam hati kami masing-masing, cairkanlah sikap hati yang keras, pemikiran yang bengkok dan sikap-sikap yang kurang baik dalam hidup kami. Bawalah kami untuk menyelami pertobatan dengan baik dan menjadi manusia baru bersama Kristus, putraMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin .

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Tentang Hati Nurani

Awal mulanya, saya memiliki kerinduan yang besar untuk dapat berbicara secara langsung kepada Tuhan. Saya begitu haus untuk bisa menerima Tuhan yang langsung bercakap - cakap dengan saya secara pribadi. Tuhan yang bisa sungguh - sungguh hadir disetiap waktu dan memberikan saya nasihat ketika saya melakukan kesalahan , menuntun saya keluar dari kesulitan , mendorong dan memberikan semangat ketika saya sedang jatuh dan sedang dalam proses berjuang. Saya tahu, cara untuk mendengarkan suara Tuhan, adalah lewat kitab suci dan doa. Tapi, kita juga tahu, terkadang dengan berdoa kita menyampaikan keinginan hati kita dan ungkapan pengharapan kita, tapi itu semua terasa hanya dari sisi kita saja karena kita tidak mudah mendengar suara Tuhan bekerja dalam diri kita. Saya berdoa dengan sungguh - sungguh, dan minta kepada Tuhan supaya saya bisa dibina. Ternyata, Tuhan mendengarkan doa saya dengan cara yang sungguh - sungguh luar biasa. Ketika itu, saya sedang sekolah SMP. Saya mendapatkan seo...

Sketsa Iman - Tahan uji dalam iman yang teguh

Sketsa Iman - 4  Agustus 2021 Bacaan : Bil 13:1-2a.25-14:1.26-29.34-35 | Mat 15:21-28 Renungan : Hari ini kita diajak untuk merenungkan suatu praktik penerapan iman yang bagus sekali yang ditunjukkan oleh seorang wanita Kanaan kepada Yesus. Ia datang dengan sebuah kepasrahan total dan keyakinan penuh bahwa Tuhan mampu menjawab doanya. Ia meminta pertolongan supaya anaknya yang kerasukan setan dapat dipulihkan.  Injil mula - mula mencatat kedatangan Yesus di daerah Tirus dan Sidon. Kita tahu juga bahwa Yesus selalu mengadakan karya pelayanan dimanapun Ia berada, dan Ia tidak membeda-bedakan orang - orang yang datang kepadaNya, entah itu anak kecil atau kaum wanita yang biasanya tersingkir, orang - orang miskin , janda dan bahkan para pendosa.  Adapun, perempuan Kanaan ini disebut kafir karena tidak percaya kepada Tuhan.  Mari kita lihat intensitas perjuangan dari wanita ini. Ia datang dan berseru, meminta belas kasihan kepada Yesus. Ia menarik garis persahabatan denga...

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusn...

Sketsa Iman - Hidup yang baru

Sketsa Iman, 15 Januari 2018 Bacaan 1 : 1 Sam 15:16 -23 Bacaan Injil : Mrk 2 : 18-22 Ulasan Kitab Suci : Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus, “Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sementara mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya. Demikian juga tidak seorang pun menuang anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga...

Sketsa Iman - Merenungkan hal - hal penting dalam pelayanan

Sketsa Iman - 18 Oktober 2021 Bacaan : 2 Tim 4:10-17b | Luk 10:1-9 Renungan :  Karya pelayanan para murid senantiasa menjadi model pelayanan yang tetap relevan hingga zaman sekarang. Ada beberapa hal yang dapat kita petik dari bacaan itu antara lain :  1. Yesus mengutus para muridNya berdua - dua  Pelayanan bersama biasanya tidak dilakukan seorang diri. Keberadaan rekan lain bisa sangat menolong dalam banyak situasi. Karena itu, hendaknya kita saling bahu membahu satu sama yang lain untuk saling menguatkan dan saling melayani. 2. Meminta kepada Allah para pekerja di ladang Tuhan  Tugas pelayanan mencakup juga panggilan dari Allah. Manusia boleh berupaya dan berusaha sebaik - baiknya, namun yang bisa mengubah hati seseorang hanyalah Tuhan. Karena itu, tidak ada hal yang lebih baik selain percaya kepada Tuhan dan berpasrah kepadaNya.  3. Diutus seperti anak domba ditengah serigala namun memiliki semangat kelepasan  Walaupun sulit, setiap orang yang menjadi pe...