Renungan Harian, 22 Februari 2018
Bacaan Injil : Mat 16:13-20
Ulasan Kitab Suci :
16:13 Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" 16:14 Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi." 16:15 Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" 16:16 Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" 16:17 Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. 16:18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. 16:19 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." 16:20 Lalu Yesus melarang murid-murid-Nya supaya jangan memberitahukan kepada siapapun bahwa Ia Mesias. (Mat 16:13-20)
Sketsa Batin :
- Siapakah Yesus bagi kita sendiri, terutama jika Ia secara langsung bertanya kepada kita : "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"
- Apakah makna kehadiran Gereja yang dapat kita rasakan hingga saat ini, dalam hidup kita ?
- Mengapa Yesus melarang murid-muridNya tidak memberitakan bahwa Ia Mesias ?
Renungan :
Salah kaprah karena mempunyai pemikiran sendiri, seringkali terjadi hingga saat ini dalam berbagai percakapan. Hal ini terjadi dari sudut pandang orang-orang banyak dan juga murid-murid Yesus yang diwakili oleh Petrus. Orang-orang banyak, melihat kuasa dan pekerjaan Yesus sebagai perbuatan kenabian yang luar biasa menarik. Apalagi sudah begitu lama , tidak pernah lagi tampil seorang nabi yang besar sehingga kerinduan orang banyak begitu besar.
Mereka mengatakan bahwa Ia adalah : Yohanes Pembaptis, Yeremia dan Elia. Pernyataan tentang Yohanes Pembaptis yang bangkit, juga disebutkan oleh Raja Herodes dan waktunya tidak berbeda jauh antara Yesus dan Yohanes Pembaptis. Kebingungan orang-orang sangat terasa disini.
Pendapat kedua, para murid memiliki tanggapan yang sangat lain , namun juga masih kurang tepat. Bagi orang Yahudi, Mesias adalah Raja penuh kuasa yang mendirikan kerajaan dan mampu mengusir penjajah, membebaskan orang-orang dari kesengsaraan. Raja Mesianik digambarkan gagah perkasa, kuat dan penuh intimidasi. Petrus dan para murid merasa diri sebagai "orang lingkaran dalam" Yesus yang nanti pasti akan mendapatkan bagian.
Persis disinilah, sebagian kekeliruan Petrus, namun juga disinilah Kristus mengukuhkan Gereja dari jawaban ini. Kita sedang memperingati pesta tahta St Petrus dimana Ia mempercayakan umat Allah (jemaat Yesus) dibawah bimbingan Petrus. Kelak nantinya, Petrus akan mengerti perannya lebih besar dan lebih mendalam.
Dalam proses memahami tugas dan tanggung jawabnya dan juga mengenal pribadi Kristus, Petrus berjalan dalam iman lewat berbagai macam hal dan pada akhirnya ia pun menjadi sadar alasan dibalik mengapa Kristus tidak mau terang-terangan menyatakan diriNya sebagai Mesias.
Rhema :
Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"
Doa :
Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa. Terima kasih atas kesempatan indah bagi kami untuk menyadari dua hal yang penting, yaitu Kristus sebagai Mesias, dan Gereja yang senantiasa Engkau kuduskan, sehingga kami selalu mendapatkan sarana keselamatan yang hidup. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar