Sketsa Iman, 3 Februari 2018
Bacaan 1 : 1 Raj 3:4-13
Bacaan Injil : Mrk 6:30-34
Ulasan Kitab Suci :
6:30 Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan. 6:31 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!" Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makanpun mereka tidak sempat. 6:32 Maka berangkatlah mereka untuk mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. 6:33 Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat mereka dan mengetahui tujuan mereka. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu sehingga mendahului mereka. 6:34 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.
Sketsa Batin :
Marilah merenungkan pertanyaan - pertanyaan refleksi berikut ini :
Dikisahkan pada awalnya, rasul-rasul melaporkan hasil kerja pelayanan mereka kepada Yesus. Lalu Yesus mengajak mereka semua untuk pergi ke tempat yang sunyi dan beristirahat sejenak. Maka merekapun pergi untuk mengasingkan diri dengan perahu ke suatu tempat yang sunyi. Sayangnya, orang-orang banyak mengetahui kemana mereka akan pergi dan berjalan mendahului Yesus dan para murid.
Salah satu cara terbaik untuk mendapatkan inspirasi, memikirkan tentang hidup, membangun kekuatan kembali adalah dengan menyingkir dari keramaian bukan ? Banyak diantara kita yang menemukan solusi-solusi ketika kita sedang benar-benar santai. Ret-ret sekalipun diadakan di tempat yang sunyi, dengan maksud supaya setiap orang yang ikut dalam kegiatan tersebut, beroleh ketenangan batin.
Berada ditempat sunyi ini, maksudnya adalah menyingkir dan menyembunyikan diri sejenak dari hiruk pikuk dunia yang melelahkan. Ketika kita menyingkir dari semua urusan yang membebani, yang tampaknya tak ada habis-habisnya : pekerjaan, keluarga, pelayanan... kita dapat merenung, mencari kehendak Allah dalam hidup kita.
Sementara itu, dari pihak Yesus juga ikut serta menyesuaikan dengan kondisi ini. Yesus tergerak hati-Nya oleh belas kasihan dan Ia pun bersedia mengajarkan banyak hal kepada mereka. Disinilah terjadi pertemuan yang indah, ketika Tuhan mengungkapkan banyak rencana-Nya, berkat-Nya, ketika kita bersikap tenang dan membuka hati.
Orang-orang pasti menerima lebih baik, pesan dan pengajaran Yesus, apalagi dengan langkah iman, mereka mendahului Yesus dan para murid-Nya. Demikianlah, kita selalu mendapatkan kesempatan-kesempatan terbaik untuk selalu menjumpai Yesus dalam keheningan dan ketenangan. Disitulah kita bisa menyerap apa yang menjadi kehendak Tuhan dengan baik.
Rhema :
Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka. (Mrk 6:34)
Doa :
Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, bimbinglah kami untuk memiliki keseimbangan dalam hidup kami. Ketika kami memutuskan untuk menyingkir sejenak dari kesibukan kami, bawalah kami agar kami dapat merasakan kehadiranMu dan mendapatkan sumber kekuatan utama dariMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
Ulasan Kitab Suci :
6:30 Kemudian rasul-rasul
Sketsa Batin :
Marilah merenungkan pertanyaan - pertanyaan refleksi berikut ini :
- Pernahkah kita merasa kelelahan seperti yang terjadi dengan Yesus dan para murid-Nya yang bahkan makanpun tak sempat ? Bagaimana kita mengelola waktu istirahat kita ?
- Ketika Yesus mendarat, Ia menemukan sejumlah besar orang dan karena hatiNya tergelak oleh belas kasihan, Iapun mengajar mereka. Apa artinya ini semua bagi anda ?
Dikisahkan pada awalnya, rasul-rasul melaporkan hasil kerja pelayanan mereka kepada Yesus. Lalu Yesus mengajak mereka semua untuk pergi ke tempat yang sunyi dan beristirahat sejenak. Maka merekapun pergi untuk mengasingkan diri dengan perahu ke suatu tempat yang sunyi. Sayangnya, orang-orang banyak mengetahui kemana mereka akan pergi dan berjalan mendahului Yesus dan para murid.
Salah satu cara terbaik untuk mendapatkan inspirasi, memikirkan tentang hidup, membangun kekuatan kembali adalah dengan menyingkir dari keramaian bukan ? Banyak diantara kita yang menemukan solusi-solusi ketika kita sedang benar-benar santai. Ret-ret sekalipun diadakan di tempat yang sunyi, dengan maksud supaya setiap orang yang ikut dalam kegiatan tersebut, beroleh ketenangan batin.
Berada ditempat sunyi ini, maksudnya adalah menyingkir dan menyembunyikan diri sejenak dari hiruk pikuk dunia yang melelahkan. Ketika kita menyingkir dari semua urusan yang membebani, yang tampaknya tak ada habis-habisnya : pekerjaan, keluarga, pelayanan... kita dapat merenung, mencari kehendak Allah dalam hidup kita.
Sementara itu, dari pihak Yesus juga ikut serta menyesuaikan dengan kondisi ini. Yesus tergerak hati-Nya oleh belas kasihan dan Ia pun bersedia mengajarkan banyak hal kepada mereka. Disinilah terjadi pertemuan yang indah, ketika Tuhan mengungkapkan banyak rencana-Nya, berkat-Nya, ketika kita bersikap tenang dan membuka hati.
Orang-orang pasti menerima lebih baik, pesan dan pengajaran Yesus, apalagi dengan langkah iman, mereka mendahului Yesus dan para murid-Nya. Demikianlah, kita selalu mendapatkan kesempatan-kesempatan terbaik untuk selalu menjumpai Yesus dalam keheningan dan ketenangan. Disitulah kita bisa menyerap apa yang menjadi kehendak Tuhan dengan baik.
Rhema :
Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka. (Mrk 6:34)
Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, bimbinglah kami untuk memiliki keseimbangan dalam hidup kami. Ketika kami memutuskan untuk menyingkir sejenak dari kesibukan kami, bawalah kami agar kami dapat merasakan kehadiranMu dan mendapatkan sumber kekuatan utama dariMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
Komentar
Posting Komentar