Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Pertobatan Saulus

Sketsa Iman, 25 Januari 2018

Bacaan 1 : Kis 9:1 -22
Bacaan Injil : Mrk 16: 15 - 18

Ulasan Kitab Suci: 


“Aku adalah orang Yahudi, lahir di Tarsus di tanah Kilikia, tetapi dibesarkan di kota ini; dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel dalam hukum nenek moyang kita, sehingga aku menjadi seorang yang giat bekerja bagi Allah sama seperti kamu semua pada waktu ini. Aku telah menganiaya pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati; laki-laki dan perempuan kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara. Tentang hal itu baik Imam Besar maupun Majelis Tua-Tua dapat bersaksi. Dari mereka aku telah membawa surat-surat untuk saudara-saudara di Damsyik dan aku telah pergi ke sana untuk menangkap penganut-penganut Jalan Tuhan, yang terdapat juga di situ dan membawa mereka ke Yerusalem untuk dihukum.

Tetapi dalam perjalananku ke sana, ketika aku sudah mendekati Damsyik, kira-kira tengah hari, tiba-tiba memancarlah cahaya yang menyilaukan dari langit mengelilingi aku. Lalu rebahlah aku ke tanah dan aku mendengar suara yang berkata kepadaku: Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku? Jawabku: Siapakah Engkau, Tuan? Kata-Nya: Akulah Yesus, orang Nazaret, yang kauaniaya itu. Orang-orang yang menyertai aku, memang melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku, tidak mereka dengar. Lalu kataku: Tuhan, apakah yang harus kuperbuat? Kata Tuhan kepadaku: Bangkitlah dan pergilah ke Damsyik. Di sana akan diberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu. Karena aku tidak dapat melihat disebabkan oleh cahaya yang menyilaukan mata itu, maka kawan-kawan seperjalananku memegang tanganku dan menuntun aku ke Damsyik. Di situ ada seorang bernama Ananias, seorang yang saleh menurut hukum Taurat dan terkenal baik di antara semua orang Yahudi yang ada di situ. Ia datang berdiri di dekatku dan berkata: Saulus, saudaraku, hendaklah engkau melihat kembali! Seketika itu juga aku melihat kembali dan menatap dia. Lalu katanya: Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat Yang Benar dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya. Sebab engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar. Sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan dengan berseru kepada nama Tuhan! (Kis 22:3-16)

Sketsa Batin : 

Marilah merenungkna pertanyaan - pertanyaan refleksi berikut : 
  1. Apakah yang dapat kita pelajari dari kisah Saulus yang dipertobatkan oleh Tuhan dan menjadi Rausl ? 


Renungan : 

Hari ini, kita melihat kisah tentang pertobatan Saulus sebagai rasul Tuhan. Ia adalah seorang Yahudi yang sangat taat, sangat memahami Kitab Taurat dan murid dari Gamaliel, seorang ahli Taurat terkemuka pada zamannya. Ia juga adalah seorang warga negara Roma. Dengan penuh semangat, Saulus merasa bahwa para pengikut Yesus telah berkembang sangat pesat dan mulai sangat meresahkan. Ia juga merasa bahwa tekanan yang selama ini diberikan, masih kurang sehingga ia pergi menghadap para penatua - penatua jemaat dan meminta surat rekomendasi yang memungkinkannya untuk menyeret para pengikut Yesus ke pengadilan.

Pada waktu itu, Tuhan Yesus secara pribadi dan menyatakan bahwa Dialah Yesus, yang dianiaya itu. Saulus menjadi buta, dan harus dituntun orang ke Damsyik. Beberapa mengatakan bahwa sesungguhnya, ketika Saulus dibutakan, dia mendapatkan kesempatan untuk merenungkan pertobatannya dan mempersiapkan diri untuk melihat Yesus dengan cara yang baru. Ia pun akhirnya setelah berjumpa dengan Ananias, dibabtis, dosa-dosanya disucikan dan dia menjadi pengikut Kristus. Saulus pun berubah nama menjadi Paulus.

Nama Paulus seringkali disandingkan dengan Rasul Petrus. Paulus adalah pewarta yang sangat berpengaruh bagi orang-orang Non-Yahudi. Ia banyak sekali mendirikan Gereja dan dalam perjalanannya hingga dipenjara di Roma-pun, ia sama sekali tidak meninggalkan umat yang diasuh dan dibangunnya sendiri. Ada sejumlah besar surat-surat yang dikirimkan ke kota -kota seperti : Korintus, Roma, Galatia, Efesus, 

Dalam surat-surat itu, Paulus memberitakan Injil dan menjadikan Yesus sebagai pusat dari pewartaanNya bahwa kini, keselamatan telah datang untuk segala bangsa. Ia mendapatkan pertentangan - pertentangan seperti dari kaum Yahudi yang sangat fanatik yang meskipun telah menjadi pengikut Kristus, memaksakan semua orang non -Yahudi agar menghormati tradisi Yahudi seperti : hari Sabat, disunat dan makan makanan yang halal. Paulus juga mendapatkan saingan pengajar - pengajar dari kalangan orang - orang yang lebih kaya, bermartabat dan lebih hebat dalam berkotbah.

Kita boleh menjadi percaya dan yakin bahwa Tuhan selalu senang untuk memilih orang - orang yang mau berpegang kepadaNya dan percaya kepadaNya. Ia sanggup untuk mempertobatkan orang berdosa, meluruskan jalan yang salah dan menguatkan setiap pribadi untuk menghadapi tantangan dan masalah - masalah pribadi yang ada. Kita tak perlu khawatir dengan segala kelemahan kita, asalkan kita setia kepada Tuhan, maka kita pasti bisa bertahan.

Doa :

Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa. Terima kasih atas berkat yang Engkau berikan kepada kami melalui Rasul Paulus. Kami semua diberkati untuk belajar dari keteladanan dan karya-karaya Paulus dalam mengembangkan Gereja pada masa perdana. Tuntunlah kami untuk selalu setia kepadaMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusn...

Sketsa Iman - Yesuslah sumber keselamatan sejati

Sketsa Iman - 5 April 2022  Bacaan : Bil 21:4-9 | Yoh 8:21-30 Renungan : Identitas Yesus semakin dipertanyakan oleh khalayak ramai sementara Ia berhadapan langsung dengan orang - orang Yahudi yang lain yang sulit menerima pengajaran dan perbuatan Yesus di depan umum. Ada sejumlah sabda Yesus yang sulit dipahami, termasuk yang kita baca hari ini. Semua yang disampaikanNya masih terselubung dan sulit dipahami karena Yesus belum menderita, wafat dan bangkit untuk penebusan kita semua.  Ia menceritakan bagaimana Yesus berbeda dengan orang banyak karena Ia berasal dari Bapa dan diutus ke dunia untuk menebus dosa - dosa umat manusia, suatu misi yang sangat mulia yang hanya dapat dipahami jika kita percaya dan melihat kasihNya yang tak terbatas untuk kita semua. Orang - orang pun sampai bertanya "Siapakah Engkau?" Dalam bacaan 1, Musa melaksanakan perintah Allah untuk membuat ular tembaga dan siapa saja yang melihat ular itu tetap hidup. Umat Israel telah berdosa, mengeluh , mengger...

Sketsa Iman - Perhatian penuh kepada Allah

Sketsa Iman -  8 Oktober 2019 Bacaan 1 : Yun 3:1-10 Bacaan Injil : Luk 10:38-42 10:38 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. 10:39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, 10:40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." 10:41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, 10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." Renungan :  Hari ini kita mau merenungkan bersama kisah tentang perjumpaan antara Yesus dengan Marta dan Maria. Marta disebut menerima Yesus di rumahnya, artinya dia-lah sang tuan rumah y...

Sketsa Iman - Introspeksi diri

Sketsa Iman - 4 Oktober 2019 Bacaan 1 : Bar 1:15-22 Bacaan Injil : Luk 10:13-16  Katakanlah begini: pada hari ini menjadi nyata keadilan ada pada Tuhan, Allah kita, sedangkan kejahatan pada kami, sebagaimana halnya sekarang ini, yaitu pada orang-orang Yehuda dan penduduk Yerusalem, pada sekalian raja kami, para pemimpin, para imam dan nabi serta pada nenek moyang kami. Memang kami telah berdosa kepada Tuhan. Kami tidak taat kepada-Nya dan tidak mendengarkan suara Tuhan, Allah kami, untuk mengikuti segala ketetapan Tuhan yang telah ditaruh-Nya di hadapan kami. Semenjak Tuhan membawa nenek moyang kami keluar dari negeri Mesir  sampai dengan hari ini kami tidak taat kepada Tuhan, Allah kami. Sebaliknya, Tuhan telah kami alpakan karena kami tidak mendengarkan suara-Nya. Dari sebab itu melekatlah kepada kami semua bencana dan laknat yang telah diperintahkan Tuhan kepada Musa, hamba-Nya, waktu nenek moyang kami dibawa-Nya keluar dari negeri Mesir untuk dianugerahi suat...

Sketsa Iman - Percaya dan Taat kepada Allah

Sketsa Iman - 15 April 2021 Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal,  tetapi barangsiapa tidak taat  kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya." (Yoh 3:36) Bacaan : Kis 5:27-33  |  Yoh 3:31-36 Renungan :  Percaya kepada Anak membuahkan hidup yang kekal, namun seperti yang kita renungkan dalam bacaan Injil hari ini, kita juga harus bersikap taat. Singkatnya, kepercayaan itu tidak hanya dari ucapan kita saja tetapi juga tindakan kita. Dan lagi, lebih buruk dari itu semua adalah kita akan kehilangan keselamatan kita.  Sebagai ilustrasi, misalkan ada seseorang yang sedang menderita suatu penyakit dan perlu untuk berobat secara rutin selama beberapa bulan. Di waktu - waktu itu, dia diharuskan secara berkala melakukan check-up ke dokter dan mengonsumsi obat - obatan yang disarankan oleh dokter. Menerima seorang dokter yang cakap dan yakin dokter itu mampu menyembuhkannya tidaklah cukup. Ia juga harus...