Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Karisma penyembuhan Yesus

Sketsa Iman, 11 Januari 2018

Bacaan 1 : 1 Sam 4:1-11
Bacaan Injil : Mrk 1:40-45

Ulasan Kitab Suci : 

Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku." Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir. Segera Ia menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras: "Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan apa-apa tentang hal ini kepada siapapun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan, yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka." Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya kemana-mana, sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Ia tinggal di luar di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru. (Mrk 1:40-45)

Sketsa Batin : 

Marilah kita merenungkan pertanyaan - pertanyaan refleksi berikut :
  1. Dalam Markus 1:40, dikisahkan seorang kusta berani mendatangi Yesus untuk meminta penyembuhan. Pada waktu itu, orang kusta amat dikecam dan dijauhi. Menurutmu, mengapa dia berani mendekati Yesus ? Jika kita dengan masalah dan persoalan kita, apakah kita sanggup berbuat demikian ? 
  2. Dalam Markus 1: 43 - 44, Yesus memberikan peringatan kepada orang kusta itu untuk tidak memberitahukan apa yang dilakukanNya. Mengapa Yesus melakukan hal ini ? 
  3. Dalam Markus 1:45, Yesus mencoba menyembunyikan diri, tetapi orang-orang tetap saja datang kepadaNya. Mengapa hal ini terjadi ? 

Renungan : 

Betapa besar dampak yang dihasilkan pada diri orang yang disentuh dan diubah oleh Tuhan. Hari ini, secara spesifik, kita diajak untuk merenungkan kisah penyembuhan seorang kusta oleh Yesus. Pada zaman dahulu, orang kusta tersingkir dan dianggap kena kutukan. Mereka terpisah dari keluarga mereka, dan mereka wajib untuk menutupi tubuh mereka. Jika mereka kebetulan lewat, mereka wajib berteriak bahwa mereka adalah penderita kusta, supaya orang lain menyadarinya. Mereka tinggal diluar kota, disebuah tempat khusus untuk semua penghuni kusta dan tidak diperbolehkan berada di tempat - tempat lain dengan bebas.

Jika kita menemukan latar belakang yang demikian sulit, orang kusta ini yang mendekati Yesus sudah pasti nekad sekali. Kehausan dan kerinduanya untuk disembuhkan telah menghantar dia untuk apapun juga kondisinya, datang kepada Yesus. Ia tentu tahu bahwa sakit kusta tak mudah disembuhkan, ini penyakit yang berat. Namun ia berani berdialog dengan Yesus. Ia berlutut, menyadari kelemahan dirinya, dan dengan sopan meminta pertolongan Yesus tanpa memaksa. Kata-katanya "jika Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku" adalah sebuah pernyataan yang bukan meragukan kuasa Yesus. Ia tahu, Yesus sangat bisa menyembuhkannya, perkaranya hanya Yesus bersedia atau tidak.

Tentu saja, Yesus yang sangat lemah lembut dan baik hati, segera tergerak oleh belas kasihan dan Ia menyembuhkannya. Ia juga meminta kepada si kusta ini untuk pergi memperlihatkan diri kepada Imam. Tujuannya jelas, supaya orang kusta ini dinyatakan sembuh oleh pihak yang berwenang dan dapat memperoleh hidupnya kembali.

Orang kusta ini telah disentuh oleh Tuhan sangat dalam. Walaupun ia telah ditegur dengan keras untuk jangan memberitahukan siapapun, hatinya meluap untuk mewartakan kabar sukacita. Yesus sebenarnya berniat untuk melanjutkan karya misiNya di dalam kota dan menjangkau orang banyak, namun karena hal itu, Ia tidak lagi dapat masuk terang-terangan. Selanjutnya kita melihat, orang - orang rindu dan haus untuk bertemu dengan Yesus dan minta disembuhkan, terlepas bahwa Yesus saat itu sedang menyendiri.

Dewasa inipun, semua orang mengalami banyak sekali masalah dalam hidupnya. Ada begitu banyak tantangan yang harus dihadapi sehingga orang-orang terus mencari Tuhan supaya dapat diberkati hidupnya. Seringkali, kita merasa tak ada jalan keluar, karena derita yang dihadapi sangat berat. Namun, kita pun sebagai orang beriman boleh selalu berharap kepada Yesus dan mendapatkan pertolongan - pertolonganNya. Janganlah kita pernah ragu bahwa Ia dapat menolong kita atau tidak. Bukanlah perkara kesanggupan Tuhan, tetapi apakah waktunya tepat atau tidak dan apakah ini sesuai dengan kehendakNya atau tidak.

Rhema bacaan : 
Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: "Aku mau, jadilah engkau tahir."

Doa : 

Ya Yesus yang lemah lembut dan baik hati. Sembuhkanlah kami semua dari kelemahan - kelemahan kami. Ubahlah dan bentuklah hidup kami, jika Engkau berkenan. Kami bersyukur atas semua karunia dan rahmat yang telah kami terima. Terima kasih ya Tuhan. Amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teladan Kemuridan

Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Ketika hari siang, Ia memanggil murid - muridNya kepadaNya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebutNya rasul : Simon yang juga diberiNya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.  Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-muridNya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. (Luk 6 : 12 - 19) Bacaan 1 : Ef 2 : 19 - 22 Bacaan 2 : Luk 6 : 12 - 19 29 Oktober 2017 - Teladan Kemuridan Injil mengisahkan bagaimana Yesus memilih keduabelas para rasul yang akan mendampingi Dia mewartakan kerajaan Surga. Setelah Yesus mengumpulkan sekian ba...

Sketsa Iman - Menimba rahmat pada Yesus yang ditinggikan

Sketsa Iman, 9 April 2019 Bacaan 1 : Bil 21:4-9 Bacaan Injil : Yoh 8:21-30 8:21 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang." 8:22 Maka kata orang-orang Yahudi itu: "Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?" 8:23 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. 8:24 Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."8:25 Maka kata mereka kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka: "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? 8:26 Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pad...

Sketsa Iman - Berilah kesempatan kedua

Sketsa Iman, 6 Maret 2018 Bacaan 1 : Dan. 3:25,34-43 Bacaan Injil : Mat 18:21-35 18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" 18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. 18:23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 18:24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. 18:25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. 18:26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. 18:27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ...

Sketsa Iman - Sigap melihat pertolongan Tuhan

Sketsa Iman - 6 Januari 2021 Bacaan 1 : 1 Yoh 4 : 11 - 18 Bacaan Injil : Mrk 6 : 45- 52 6:45 Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. 6:46 Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa. 6:47 Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. 6:48 Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka. 6:49 Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, 6:50 sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" 6:51 Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan anginpun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, 6...

Sketsa Iman - Pekerjaan sang Penghibur

Sketsa Iman, 8 Mei 2018 Bacaan 1 : Kis 16 : 22 - 34 Bacaan Injil : Yoh 16:5-11 Ulasan Kitab Suci : 16:5 tetapi sekarang Aku pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku, dan tiada seorangpun di antara kamu yang bertanya kepada-Ku: Ke mana Engkau pergi? 16:6 Tetapi karena Aku mengatakan hal itu kepadamu, sebab itu hatimu berdukacita. 16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. 16:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; 16:9 akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; 16:10 akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; 16:11 akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.(Yoh 16:5-11) Renungan :  Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Seb...