Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Berani melangkah maju

Sketsa Iman, 26 Januari 2018

Bacaan 1 : 2 Tim 1:1-8 atau Tit 1:1-5
Bacaan Injil : Luk 10:1-9

Ulasan Kitab Suci : 

Dari Paulus, rasul Kristus Yesus atas kehendak Allah untuk memberitakan janji tentang hidup dalam Kristus Yesus. Kepada Timotius, anakku yang terkasih: Anugerah, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau.

Aku mengucap syukur kepada Allah yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku. Dan aku selalu mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam. Apabila aku terkenang akan air matamu yang kaucurahkan, aku ingin melihat engkau kembali supaya penuhlah kesukaanku. Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan aku yakin hidup juga di dalam dirimu. Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu melalui penumpangan tanganku atasmu. Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Jadi, janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah. (2Tim 1:1-8)
Sketsa Batin :
Marilah kita merenungkan pertanyaan - pertanyaan refleksi berikut : 
  1. Kita melihat dalam 2 Tim 1, Paulus berani bersaksi tentang identitasnya sebagai seorang Kristiani sejati, dan dia juga bersyukur atas kebaikan orang lain yaitu Timotius. Dalam hidup ini, dapatkah kita menjadi saksi setia yang sama ? dan sudahkah kita bersyukur atas kelebihan - kelebihan orang lain ? 
  2. Apakah kita memiliki ketakutan, kekhawatiran untuk melakukan sesuatu karena merasa diri terbatas, padahal yang hendak kita lakukan itu baik ? Mintalah bimbingan Tuhan untuk berani melangkah.
  3. Berdoalah kepada Tuhan hari ini, untuk memperkuat iman kita, dan menunjukkan bimbingan-Nya dalam seluruh hidup kita supaya kita mampu menjadi pribadi yang lebih baik, sejak saat ini. 
Renungan : 
Hari ini, kita belajar tentang dua orang kudus yakni Titus dan Timotius, yang pelayanan-pelayanannya dekat dengan Paulus. Bahkan, mereka adalah orang - orang kepercayaan dari Paulus. Kita dapat melihat pada bagian pertama, bagaimana Paulus menyatakan dirinya sebagai Rasul Kristus yang siap memberitakan Injil dan dia menyapa Timotius. 
Paulus dalam suratnya ini, memberikan semangat kepada Timotius yang waktu itu masih muda untuk berani melangkah mewartakan Injil. Kepadanya, Paulus meyakinkan bahwa dia memiliki iman yang tulus, yang berasal dari keluarganya sendiri yang ternyata juga sangat saleh. Sesungguhnya, Tuhan telah memberikan kepadanya banyak karunia dan karena itulah Paulus mendorong supaya Timotius berani untuk mewartakan sebab Roh Kudus emmberikan kekuatan, kasih dan ketertiban. Tidaklah perlu untuk merasa malu bersaksi tentang Tuhan.
Kita semua mirip sekali dengan situasi yang dialami Timotius, khususnya ketika kita diajak untuk mewartakan Injil Tuhan. Kita berani menjawab "ya" bahwa kita adalah seorang Kristen, dan sesungguhnya ini adalah modal untuk membiarkan Tuhan masuk ke dalam hidup kita. Jika kita berani memohon untuk bisa menjadi saksi-saksi kebenaran-Nya dalam hidup, Allah yang sama juga akan memberikan kekuatan, kasih, dan ketertiban untuk kita.
Sebagaimana kita semua mungkin hingga saat ini, masih takut melangkah, mengambil kesempatan baik yang telah disediakan dan belum berani menggali, menggunakan, mengembangkan potensi kita, kita dapat datang kepada Allah dan diberdayakan secara penuh mulai saat ini. Ingatlah bahwa didalam keterbatasan kita, Allah akan menunjukkan kemuliaan-Nya dan akan membimbing seluruh langkah kita.
Dalam hidup harian, ambillah tanggung jawab pekerjaan itu , raihlah peluang langkah itu, bertahanlah dalam kesulitan-kesulitanmu dan bekerja keraslah walaupun nampaknya semuanya itu belum ada hasil. Ketika belum ada tanda-tanda perkembangan positif, percayalah bahwa waktu Tuhan akan tiba. Semoga kita bisa belajar untuk terus setia, berani menggantungkan harapan kita kepada-Nya dalam segala hal.
Rhema bacaan :
Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban (2 Tim 1:7)
Doa :
Ya Allah, Bapa yang penuh kasih, penuhilah diriku dengan Roh Kudus-Mu yang sanggup untuk memberdayakan hidupku setiap hari, supaya berani melangkah menjadi saksi-saksi iman dan kebaikan-Mu dalam segala hal. Semoga kami semua berpasrah, percaya dan berani untuk melangkah dalam semua tugas-tanggung jawab, kesempatan dan perbuatan - perbuatan baik. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Tentang Hati Nurani

Awal mulanya, saya memiliki kerinduan yang besar untuk dapat berbicara secara langsung kepada Tuhan. Saya begitu haus untuk bisa menerima Tuhan yang langsung bercakap - cakap dengan saya secara pribadi. Tuhan yang bisa sungguh - sungguh hadir disetiap waktu dan memberikan saya nasihat ketika saya melakukan kesalahan , menuntun saya keluar dari kesulitan , mendorong dan memberikan semangat ketika saya sedang jatuh dan sedang dalam proses berjuang. Saya tahu, cara untuk mendengarkan suara Tuhan, adalah lewat kitab suci dan doa. Tapi, kita juga tahu, terkadang dengan berdoa kita menyampaikan keinginan hati kita dan ungkapan pengharapan kita, tapi itu semua terasa hanya dari sisi kita saja karena kita tidak mudah mendengar suara Tuhan bekerja dalam diri kita. Saya berdoa dengan sungguh - sungguh, dan minta kepada Tuhan supaya saya bisa dibina. Ternyata, Tuhan mendengarkan doa saya dengan cara yang sungguh - sungguh luar biasa. Ketika itu, saya sedang sekolah SMP. Saya mendapatkan seo...

Sketsa Iman - Tahan uji dalam iman yang teguh

Sketsa Iman - 4  Agustus 2021 Bacaan : Bil 13:1-2a.25-14:1.26-29.34-35 | Mat 15:21-28 Renungan : Hari ini kita diajak untuk merenungkan suatu praktik penerapan iman yang bagus sekali yang ditunjukkan oleh seorang wanita Kanaan kepada Yesus. Ia datang dengan sebuah kepasrahan total dan keyakinan penuh bahwa Tuhan mampu menjawab doanya. Ia meminta pertolongan supaya anaknya yang kerasukan setan dapat dipulihkan.  Injil mula - mula mencatat kedatangan Yesus di daerah Tirus dan Sidon. Kita tahu juga bahwa Yesus selalu mengadakan karya pelayanan dimanapun Ia berada, dan Ia tidak membeda-bedakan orang - orang yang datang kepadaNya, entah itu anak kecil atau kaum wanita yang biasanya tersingkir, orang - orang miskin , janda dan bahkan para pendosa.  Adapun, perempuan Kanaan ini disebut kafir karena tidak percaya kepada Tuhan.  Mari kita lihat intensitas perjuangan dari wanita ini. Ia datang dan berseru, meminta belas kasihan kepada Yesus. Ia menarik garis persahabatan denga...

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusn...

Sketsa Iman - Hidup yang baru

Sketsa Iman, 15 Januari 2018 Bacaan 1 : 1 Sam 15:16 -23 Bacaan Injil : Mrk 2 : 18-22 Ulasan Kitab Suci : Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus, “Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sementara mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya. Demikian juga tidak seorang pun menuang anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga...

Sketsa Iman - Merenungkan hal - hal penting dalam pelayanan

Sketsa Iman - 18 Oktober 2021 Bacaan : 2 Tim 4:10-17b | Luk 10:1-9 Renungan :  Karya pelayanan para murid senantiasa menjadi model pelayanan yang tetap relevan hingga zaman sekarang. Ada beberapa hal yang dapat kita petik dari bacaan itu antara lain :  1. Yesus mengutus para muridNya berdua - dua  Pelayanan bersama biasanya tidak dilakukan seorang diri. Keberadaan rekan lain bisa sangat menolong dalam banyak situasi. Karena itu, hendaknya kita saling bahu membahu satu sama yang lain untuk saling menguatkan dan saling melayani. 2. Meminta kepada Allah para pekerja di ladang Tuhan  Tugas pelayanan mencakup juga panggilan dari Allah. Manusia boleh berupaya dan berusaha sebaik - baiknya, namun yang bisa mengubah hati seseorang hanyalah Tuhan. Karena itu, tidak ada hal yang lebih baik selain percaya kepada Tuhan dan berpasrah kepadaNya.  3. Diutus seperti anak domba ditengah serigala namun memiliki semangat kelepasan  Walaupun sulit, setiap orang yang menjadi pe...