Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Fokus perhatian dan pilihan hidup

Sketsa Iman, 28 Januari 2018

Bacaan 1 : Ul 18:15-20
Bacaan 2 : 1 Kor 7:32-35
Bacaan Injil : Mrk 1:21-28

Ulasan Kitab Suci : 

Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya. Orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan isterinya, dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya. Semuanya ini kukatakan untuk kepentingan kamu sendiri, bukan untuk menghalang-halangi dalam kebebasan kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu melakukan apa yang benar dan baik, dan melayani Tuhan tanpa gangguan. (1 Kor 7:32-35)

Sketsa Batin : 

Marilah merenungkan pertanyaan-pertanyaan refleksi berikut : 

  1. Marilah kita merenungkan tujuan pokok hidup kita, jika kita sudah berkeluarga, apakah fokus hidup kita ? bagaimana usaha kita mengatur kehidupan keluarga itu ?
  2. Jika kita tidak berkeluarga, entah memilih demikian atau belum berkeluarga, bagaimana kita menjalani hidup kita ?

Renungan :

Dalam suratnya kepada orang-orang di Korintus yang pertama, Paulus menjelaskan berbagai persoalan yang terjadi di Korintus, dan bagian Pasal 5-8 berisi tentang himbauannya tentang hubungan suami-istri. Di bacaan hari ini, Paulus menerangkan bahwa terdapat dua kondisi hidup dan fokusnya bagi tiap - tiap orang, yaitu menikah dan tidak menikah, baik bagi laki-laki maupun bagi perempuan. Inti dari pembahasan ayat - ayat ini adalah supaya umat di Korintus tidak hidup dalam kekhawatiran seperti yang tertulis di ayat 32 ini.

Secara garis besar, pembahasan ini juga ada hubungannya dengan praktik jelek dari orang-orang di Korintus yang kehidupannya menyimpang seperti perselingkuhan, dengan dalih "kami bebas di dalam Kristus" berhubung Tuhan Yesus telah menebus dosa-dosa dan kesalahan kita, maka tidak apa - apa berdosa, maka Paulus sangat menekankan dua kondisi ini. Paulus menjelaskan bahwa tubuh kita telah ditebus dan kita wajib untuk memperlakukan tubuh kita dengan baik, dan menjaganya hingga kita memperoleh tubuh kebangkitan kita dalam Kristus.

Hal pertama, bagi mereka yang tidak beristri atau tidak bersuami, hendaknya memusatkan perhatian-nya pada Tuhan. Orang - orang yang tidak terikat ini memiliki kebebasan lebih besar untuk melayani dan menggunakan semua karunianya. Paulus menekankan bahwa status tidak menikah, tidaklah lebih rendah dari status menikah. Menjaga, tubuh dan jiwa agar tetap kudus dikaitkan dengan kebangkitan tubuh pada akhirnya dan juga semangat untuk memusatkan perhatian pada perkara ilahi.

Hal kedua, bagi mereka yang beristri dan bersuami, hendaknya memusatkan perhatiannya pada hal duniawi, teristimewa dalam usaha membentuk dan membangun keluarga yang baik. Suami - suami diminta menyenangkan istri mereka dan para istri diminta menyenangkan suami mereka. Ada banyak perkara yang harus dihadapi sebagai satu keluarga, sehingga agak menyulitkan untuk hanya berfokus kepada Tuhan semata. Perhatian orang - orang akan terbagi antara untuk Tuhan sepenuhnya dengan keluarga.

Jika kita melihat kondisi zaman sekarang, dua hal tersebut masih tetap relevan sampai sekarang. Marilah kita bersama-sama memperhatikan prioritas hidup kita. Secara umum, kita mulai dari Tuhan, kemudian keluarga, pekerjaan baru pelayanan. Jangan sampai kita mempertentangkan pelayanan versus mengurus keluarga. Jangan sampai jika kita berkeluarga, kita lebih mementingkan urusan pelayanan, sehingga masalah-masalah keluarga terabaikan. Begitu juga jika seseorang tidak memilih untuk menikah atau belum menikah, ini adalah kesempatan yang paling baik untuk semaksimal mungkin terlibat dalam pelayanan. Ikutlah komunitas , jalankan kegiatan - kegiatan sosial seperti ikut baksos, melaksanakan acara pujian - penyembahan dan rajin mengasah diri dengan mempelajari kitab suci, dan rajin mengikuti kegiatan Gereja.

Apapun pilihan hidup kita di kedua hal tersebut, Tuhan sudah memberikan berkat untuk masing - masing kondisi. Marilah kita hidup dengan benar, yang seimbang sehingga kita tidak kacau dalam menghadapi keadaan hidup kita. 

Rhema Bacaan : 

Semuanya ini kukatakan untuk kepentingan kamu sendiri, bukan untuk menghalang-halangi dalam kebebasan kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu melakukan apa yang benar dan baik, dan melayani Tuhan tanpa gangguan. (1 Kor 7:;35)

Doa : 

Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, bantulah kami dalam memelihara fokus hidup kami. Tuntunlah kami untuk berlaku setia kepada-Mu dan tidak mengabaikan prioritas kami entah dalam keluarga atau urusan - urusan lainnya. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Pengenalan Kitab Suci - Iman bapa bangsa Israel (Bagian 1)

Pengenalan Kitab Suci - Iman Bapa Bangsa Israel (Bagian 1)  Abraham , Bapa Orang Beriman Pengantar Sejarah keselamatan umat manusia tidak lepas dari sejarah bangsa Israel, dimana Allah sendiri yang membentuk bangsa ini, dimulai dari satu orang yaitu Abraham. Kisah tentang pembentukan leluhur bangsa Israel bisa kita lihat dari Kejadian 12 - 50.  Pada bagian ini, kita sama - sama mau belajar dari iman para bapa bangsa Israel yaitu Abraham, Ishak, Yakub yang mencakup bagian ke - 2 dari kitab Kejadian. Tulisan - tulisan ini akan dibagi menjadi 3 bagian yaitu Iman Abraham (Bagian 1), Iman Yakub (Bagian 2) dan Iman Yusuf  (Bagian 3) yang berakhir ketika keluarga Israel menetap di Mesir. Bagian pertama ini, kita mau sama - sama belajar melihat proses jatuh bangun yang dialami oleh Abraham dan pertumbuhan imannya sehingga dia dan keturunannya mendapatkan berkat dari Tuhan.  Kisah Abraham, bapa para bangsa (Kej 12:1 - Kej 25:11) 1. Abram dipanggil Allah  Abram berasal dari Ur-kasdim, mengalami

Sletsa Iman - Tentang Kesesatan

Sketsa Iman, 30 September 2018 Bacaan 1 : Bil 11:25-29 Bacaan 2 : Yak 5:1-6 Bacaan Injil : Mrk 9:38-43,45,47-48 Ulasan Kitab Suci :  Seorang yang bukan murid Yesus mengusir setan  9:38 Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita." 9:39 Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.9:40 Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita. 9:41 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya."  Siapa yang menyesatkan orang  9:42 "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. 9:43 Dan j

Sketsa Batin - Perumpamaan Tentang Mutiara Berharga

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus  MUTIARA INDAH  Bacaan Injil : Mat 13:45-46 13:45 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. 13:46 Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu." Pengantar Perumpamaan :  Kali ini kita akan membahas kelanjutan dari perumpamaan Yesus tentang harta terpendam. Perumpamaan ini membahas tentang Kerajaan Allah, dan sama seperti harta terpendam, mutiara yang berharga ini juga mau menunjukkan hal itu. Walaupun dianggap sebagai kembaran, ada perbedaan juga antara perumpamaan harta terpendam dan mutiara berharga. Perbedaannya, adalah orang itu menemukan harta di ladang, sedangkan pedagang itu mencari mutiara yang indah. Tidak dikatakan juga bahwa pedagang itu bersukacita setelah menemukan mutiara yang indah itu seperti orang yang menemukan harta di ladang. Dalam perumpamaan Yesus, ada seorang pedagang keliling yang me

Jalan Serta Yesus - New normal Orang Kristen

Menjelang awal bulan Juni, kita sering mendengarkan istilah "new normal", dimana masyarakat mulai diperbolehkan untuk beraktifitas seperti biasa, namun dengan tetap menjaga dan menerapkan protokol kesehatan saat berada di luar rumah. Pusat - pusat perbelanjaan, dan kawasan industri dan perkantoran mendapatkan kelonggaran untuk menjalankan bisnisnya kembali. Singkat cerita, ada banyak penyesuaian - penyesuaian yang kita lakukan untuk menjalani aktifitas - aktifitas rutin kita secara baru.  Dampak perubahan pun juga merambah ke sisi rohani kita. Saat ini, kita masih terisolasi dirumah kita masing - masing. Dalam masa yang sulit bagi banyak orang ini, kita ditarik oleh Tuhan masuk ke suasana rohani yang baru pula. Sekarang ini, kita mengikuti Ekaristi secara online dan meresapkan Kristus lewat komuni batin. Ada banyak acara - acara rohani yang kita ikuti secara online seperti : pengajaran, pujian - pujian kepada Tuhan , sharing iman menggunakan sarana media sosial. Semua ini dil