Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Percayalah pada belas kasih Yesus, dan tunjukkan iman yang kuat


Sketsa Iman, 30 Januari 2018 

Bacaan 1 : 2 Sam. 18:9-10,14b,24-25a,30-19:3;
Bacaan Injil : Mrk 5:21-43

Sketsa Batin : 

Marilah kita merenungkan pertanyaan - pertanyaan refleksi berikut : 

  1. Yairus datang memohon kepada Yesus, ketika anaknya hampir mati dan bahkan ditengah jalan dikabarkan telah meninggal. Marilah kita merenungkan hal ini, dan dengan berani berharap kepada Tuhan untuk semua persoalan kita.
  2. Seorang perempuan yang sakit pendarahan dua belas tahun, telah gonta ganti tabib dan tak kunjung sembuh, datang kepada Tuhan dan bahkan tidak sempat berbicara kepadaNya. Ia hanya dapat menyentuh jubah Tuhan. Jika kita berada diposisinya, dapatkah kita bertahan untuk setia memohon kesembuhan ? Apakah kita percaya bahwa Tuhan mampu menyembuhkan kita ?

Renungan : 

Hari ini, kita mendapatkan bacaan Injil yang cukup panjang yang didalamnya memuat dua kisah yaitu : seorang perempuan yang sakit pendarahan dan anak kepala rumah ibadat yang hampir mati. Kita akan bersama - sama melihat tindakan beriman kedua orang ini dan memetik pelajaran darinya.



Yang pertama, tentang sang wanita yang menjamah jumbai jubah Yesus. Ia sendiri memiliki iman yang sungguh besar bahwa apabila menjamah jubah itu, ia akan sembuh. Yesus tahu hal ini dan merasakan adanya aliran tenaga yang kelaur dari diriNya dan Ia mencari perempuan itu untuk membenarkan dia. Perempuan ini memiliki iman yang kuat untuk percaya bahwa tak ada yang mustahil bagi Yesus, dan ini terbukti. Sesungguhnya, 12 tahun bukanlah waktu yang singkat dan ia sendiri sudah berusaha cukup lama dan tak kehilangan pengharapannya. Ia pun sebenarnya mendapatkan penantian jawaban yang dia butuhkan di dalam Tuhan. 



Yang kedua, tentang kepala rumah ibadat Yairus. Dia juga datang secara khusus dan memohon kepada Yesus supaya anaknya tidak mati.  Yang unik, anak perempuan Yairus juga berusia dua belas tahun. Orang-orang mengatakan kepada mereka ditengah jalan bahwa anak Yairus sudah mati, tetapi Yesus berkata "jangan takut, percaya saja!" dan Ia pun membangkitkan anak itu lalu menyuruhnya untuk makan.

Dua peristiwa besar ini mengandalkan Iman dan juga belas kasih Yesus yang tak terhingga. Kombinasi iman kita dengan cinta Yesus, dapat mengubah kemalangan menjadi keberuntungan, dukacita menjadi sukacita dan membuat orang - orang ini menjadi saksi iman yang kuat. Marilah kita tanpa ragu berserah kepada Yesus dan tidak ragu-ragu terhadap segala kekhawatiran kita, apapun bentuknya. 

Rhema Bacaan : 
"Jangan takut, percaya saja !"

Doa : 

Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, Engkaulah yang empunya kehidupan dan juga mengetahui waktu yang tepat untuk kami. Melalui kisah ini, berilah kami semangat untuk bersabar, setia berdoa dan berharap untuk pertolonganMu dalam hidup kami dan tidak mudah menyerah. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Tentang Hati Nurani

Awal mulanya, saya memiliki kerinduan yang besar untuk dapat berbicara secara langsung kepada Tuhan. Saya begitu haus untuk bisa menerima Tuhan yang langsung bercakap - cakap dengan saya secara pribadi. Tuhan yang bisa sungguh - sungguh hadir disetiap waktu dan memberikan saya nasihat ketika saya melakukan kesalahan , menuntun saya keluar dari kesulitan , mendorong dan memberikan semangat ketika saya sedang jatuh dan sedang dalam proses berjuang. Saya tahu, cara untuk mendengarkan suara Tuhan, adalah lewat kitab suci dan doa. Tapi, kita juga tahu, terkadang dengan berdoa kita menyampaikan keinginan hati kita dan ungkapan pengharapan kita, tapi itu semua terasa hanya dari sisi kita saja karena kita tidak mudah mendengar suara Tuhan bekerja dalam diri kita. Saya berdoa dengan sungguh - sungguh, dan minta kepada Tuhan supaya saya bisa dibina. Ternyata, Tuhan mendengarkan doa saya dengan cara yang sungguh - sungguh luar biasa. Ketika itu, saya sedang sekolah SMP. Saya mendapatkan seo...

Sketsa Iman - Tahan uji dalam iman yang teguh

Sketsa Iman - 4  Agustus 2021 Bacaan : Bil 13:1-2a.25-14:1.26-29.34-35 | Mat 15:21-28 Renungan : Hari ini kita diajak untuk merenungkan suatu praktik penerapan iman yang bagus sekali yang ditunjukkan oleh seorang wanita Kanaan kepada Yesus. Ia datang dengan sebuah kepasrahan total dan keyakinan penuh bahwa Tuhan mampu menjawab doanya. Ia meminta pertolongan supaya anaknya yang kerasukan setan dapat dipulihkan.  Injil mula - mula mencatat kedatangan Yesus di daerah Tirus dan Sidon. Kita tahu juga bahwa Yesus selalu mengadakan karya pelayanan dimanapun Ia berada, dan Ia tidak membeda-bedakan orang - orang yang datang kepadaNya, entah itu anak kecil atau kaum wanita yang biasanya tersingkir, orang - orang miskin , janda dan bahkan para pendosa.  Adapun, perempuan Kanaan ini disebut kafir karena tidak percaya kepada Tuhan.  Mari kita lihat intensitas perjuangan dari wanita ini. Ia datang dan berseru, meminta belas kasihan kepada Yesus. Ia menarik garis persahabatan denga...

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusn...

Sketsa Iman - Hidup yang baru

Sketsa Iman, 15 Januari 2018 Bacaan 1 : 1 Sam 15:16 -23 Bacaan Injil : Mrk 2 : 18-22 Ulasan Kitab Suci : Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus, “Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sementara mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya. Demikian juga tidak seorang pun menuang anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga...

Sketsa Iman - Merenungkan hal - hal penting dalam pelayanan

Sketsa Iman - 18 Oktober 2021 Bacaan : 2 Tim 4:10-17b | Luk 10:1-9 Renungan :  Karya pelayanan para murid senantiasa menjadi model pelayanan yang tetap relevan hingga zaman sekarang. Ada beberapa hal yang dapat kita petik dari bacaan itu antara lain :  1. Yesus mengutus para muridNya berdua - dua  Pelayanan bersama biasanya tidak dilakukan seorang diri. Keberadaan rekan lain bisa sangat menolong dalam banyak situasi. Karena itu, hendaknya kita saling bahu membahu satu sama yang lain untuk saling menguatkan dan saling melayani. 2. Meminta kepada Allah para pekerja di ladang Tuhan  Tugas pelayanan mencakup juga panggilan dari Allah. Manusia boleh berupaya dan berusaha sebaik - baiknya, namun yang bisa mengubah hati seseorang hanyalah Tuhan. Karena itu, tidak ada hal yang lebih baik selain percaya kepada Tuhan dan berpasrah kepadaNya.  3. Diutus seperti anak domba ditengah serigala namun memiliki semangat kelepasan  Walaupun sulit, setiap orang yang menjadi pe...