Langsung ke konten utama

Jalan Serta Yesus - Mencari suara Tuhan


Kali ini, saya ingin membagikan refleksi sederhana yang saya temukan dalam mencari suara Tuhan dalam hidupku. Apakah benar bahwa Tuhan jauh dari kita semua ? Sulit ya mendengarkan suara Tuhan ketika kita berdoa, dimana doa itu lama baru terjawab. Apakah Tuhan hanya mudah ditemui dan dirasakan ketika kita berkesusahan saja ? 

Saya mau membagikan 3 kondisi dimana kita sebenarnya dapat belajar untuk merasakan kasih Tuhan dan suaraNya dalam hidup kita. 

Dalam keadaan biasa

Dalam kondisi normal - normal saja, dimana sedang tidak ada tantangan , kesulitan atau berkat besar yang kita terima, terdapat beberapa cara yang dapat kita lakukan. 

1. Dengan merenungkan kejadian biasa dalam hidup

Salah satu cara untuk mendapatkan suara Tuhan adalah lewat kegiatan sehari-hari. Contohnya, ketika seseorang sedang mendaki puncak gunung yang tinggi. Ketika sudah sampai di puncak, seseorang akan melihat keindahan alam yang luar biasa. Dia juga bisa menyadari betapa tak mudahnya perjalanan yang harus ia tempuh dari bawah ke atas.

Contoh ke dua, pernahkah anda mendengar acara televisi seperti benteng takeshi ? acara ini untuk menghibur seseorang, namun acara ini juga sarat makna hidup. Kita menjalani hidup ini tidak selalu mulus. Kita juga tak pantang menyerah dan berani mencoba untuk melewati setiap rintangan yang ada. Kita jatuh, tapi kita bisa bangkit kembali. 

2. Dengan mempersembahkan sesuatu untuk kemuliaan Tuhan 

Tuhan memberikan kepada kita masing - masing sejumlah besar talenta yang dapat kita pakai untuk berkarya. Talenta itu bisa untuk tujuan pribadi bermotif ekonomi namun bisa juga bermotif pelayanan. Khusus untuk pelayanan, Tuhan akan memberdayakan kita dengan caraNya supaya apa yang dapat kita berikan itu dapat berarti untuk sesama.

Marilah kita melihat dalam Injil, kisah tentang Yesus melipatgandakan roti dan ikan dari seorang anak kecil, atau kisah Yesus menyembuhkan seorang sakit yang diusung oleh empat orang. Tuhan akan bersedia untuk menunjukkan kemahakuasaanNya lebih dari pada kemampuan kita, supaya kita menjadi sadar bahwa kita berhasil , karena Tuhan semata.

Ada seorang teman yang merasa sangat dekat dengan Yesus ketika dia bermain musik. Anda dapat meyakini bahwa ketika bermain gitar, atau drum, dia memainkan musik itu dari hati. Ternyata saya mendengarkan bahwa dulu dia sempat berdoa kepada Tuhan dan meminta jika diizinkan mampu bermain musik, maka dia akan memuliakan Tuhan dengan talentanya ini.

3. Dengan membangun relasi kepada Tuhan

Tuhan selalu membagikan surat cintaNya untuk kita setiap hari. Boleh percaya, boleh tidak, namun kitab suci dan bahan renungannya dapat sesuai dengan keadaan hidup kita hari itu. Kunci awalnya adalah dengan berdoa mohon bimbingan Tuhan setiap hari. Lalu setelah membaca kitab suci itu, tidaklah masalah jika ternyata kita tak mengerti atau merasa koq bacaan hari itu tak nyambung!

Akan ada satu atau beberapa peristiwa harian yang bisa saja langsung terkait dengan bacaan ini. Lagipula membangun relasi dengan Tuhan tidak cukup hanya berdoa sejenak saja , tapi kita harus mencari Tuhan dalam semua kegiatan kita. 

Dewasa ini, ada banyak sekali rekan - rekan kita yang dengan berbagai cara turut menjadi media suara Tuhan. Misalkan lewat quotes harian, atau lewat kisah inspiratifnya atau lewat aktifitas sehari - hari yang kadang tak nyambung tapi menolong kita terhadap suatu hal. Tuhan selalu rindu untuk dengan berbagai cara mendampingi hidup kita.

Dalam keadaan berkelimpahan

1. Ingat untuk bersyukur

Bersyukur dan menghitung berkat akan mampu membuat kita merasa dikasihi oleh Tuhan. Merasa dikasihi akan membuat kita memperhatikan lebih jauh bantuan yang diberikan dan alasan bantuan itu kita dapatkan.  Kita mengingat kebaikan orang yang memberikan kita semuanya itu dan bertekad untuk lebih mencintai dan mengasihi orang itu. 

Dengan bersyukur kepada Tuhan, kita melihat bagaimana Tuhan bertindak dalam memberikan kita rejeki - rejeki yang baik ini. 

2. Ingat untuk berbagi

Alasan berbagi adalah alasan untuk memberikan juga orang lain sukacita. Anda berperan menjadi perpanjangan tangan Tuhan dengan tindakan ini. Kita pun menjadi semakin menyadari bagaimana rasanya menjadi "suara Tuhan" bagi orang lain.

3. Ingat untuk merenungkan kembali kelimpahan kita

Salah satu cara terbaik melihat rancangan hidup kita dari Tuhan, adalah dengan melihat perjalanan kita menuju ke titik kesuksesan kita. Tengoklah ke belakang dan lihat semua jatuh bangun sebelum kita sukses! Dan disitu, kita merasakan dan melihat tangan Tuhan yang kuat menuntun kita.

Lihatlah kisah Yusuf sebelum diangkat menjadi orang berkuasa di Mesir. Dia dibenci oleh saudara-saudaranya, dia mengalami dibuang dan dijual. Dia mengalami pengasingan di Mesir, tapi untuk alasan itu juga karunianya untuk menafsirkan mimpi menjadi pintu keluar bagi bangsa Israel dan juga keselamatan keluarganya dari tujuh tahun masa kelaparan. 

Dalam keadaan bermasalah

Marilah kita merenungkan peristiwa dalam Injil (Mat 14:22-33), ketika Yesus sedang berjalan di atas air menjumpai para muridNya. Petrus meminta kepada Yesus agar ia pun dapat berjalan di atas air. Namun, ketika ia melihat keadaan badai disekelilingnya, ia merasa takut dan mulai tenggelam. Yesus pun menegur Petrus dengan berkata : "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"

Pada dasarnya, kita semua adalah orang percaya yang mau mengandalkan Tuhan. Sama seperti Petrus, kata-kata hiburan Yesus "Tenanglah! Aku ini, jangan takut" seringkali kurang cukup kita terima sebagai peneguhan. Kita sering mendengarkan kesaksian orang-orang dijamah oleh Tuhan, bahkan kita juga mengalami berkat Tuhan. Kadang kala, semua itu hanya bertahan sebentar saja, dan ketika datang masalah yang besar, kita menjadi panik dan butuh pegangan lebih kuat.

Yesus tahu, maka Ia memenuhi permintaan Petrus yang mencoba merapat. Seperti halnya Petrus, inilah tindakan yang harus kita contoh. Kita mendekat kepada Yesus dan memegang tanganNya. Badai tidak berlalu, dan kita melangkah dalam iman merupakan hal yang sulit. Petrus yang sudah melihat dan mengalami dibimbing Tuhan pun bisa mulai tenggelam. Kita juga bisa mulai tenggelam jika kita hanyut dalam arus masalah kita.

Perhatikanlah orang - orang yang sering mengeluh. Apapun solusi yang diberikan, orang - orang itu mudah melihat kekurangannya, celahnya, yang seringkali belum terjadi. Lalu tindakan ini dapat menyebabkan orang - orang merasa diri tidak berdaya. Campur aduk emosi, pertimbangan berlebihan dan ketakutan pribadi adalah hambatan besar untuk melihat kasih Tuhan.

Saya sendiri mengalami, ketika sedang emosi akan sesuatu, ketika berdoa kepada Tuhan, saya tidak dapat mendengarkan apapun dan juga memperhatikan apapun dengan baik. Saya berdoa, dengan isi doa yang tanpa sadar banyak menuntut dan takut. "Tuhan, saya takut dan kecewa, kenapa hal ini terjadi. Bagaimana caranya supaya hal ini bisa diselesaikan ? " dan seterusnya. 

Butuh waktu beberapa waktu untuk menenangkan diri, barulah saya bisa mendapatkan jawaban atas solusi masalah itu. Ternyata Tuhan juga tidak mau memberikan bantuan ketika kita sedang emosi.

Pada akhirnya, bersama dengan Yesus, kita pun akan bersama-sama diajak naik ke perahu, berhadapan dengan situasi sulit kita. Bedanya adalah, bala bantuan utama yaitu Yesus bersama kita, jadi angin ribut pun reda. Yesus tidak akan membawa kabur kita menjauh dari masalah kita. Ia berjalan bersama kita ke masalah tersebut dan meredakannya. Kita perlu bersabar dan percaya saja.

Tuhan selalu mencari kita 

Tuhan selalu merindukan kita untuk kembali kepadaNya dan mencari Dia. Yesus menggunakan banyak sekali perumpamaan untuk menyatakan cintaNya yang besar kepada kita. ketika Ia adalah gembala yang baik (Yoh 10:14 ) dan kitalah domba-domba yang mengenal suaraNya,  tabib yang ajaib (Mat 9:12) dan kitalah orang-orang berdosa yang rindu disembuhkan. Semuanya ini adalah bukti nyata Tuhan selalu merindukan kita. 

Dalam Yohanes (15:15) Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.

Dalam Yohanes (15:16) Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.

Karena itu, janganlah kita khawatir bahwa kita tak dapat mendengarkan suara Tuhan. Kita mampu untuk mendengarkan suaraNya dan menerima rancangan keselamatanNya dalam hidup kita. Mintalah kepada Tuhan, kepekaan dan kesadaran untuk menangkap suaraNya dalam hidup kita. Kenali dan ingatlah identitas kita sebagai anak-anakNya, sahabat Yesus. Selamat mendekatkan diri kepada Tuhan dan mendengar suaraNya.

Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku. (Why 3:20)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Jalan Serta Yesus - Menjajal Latihan Rohani

Kabar baik buat kita semua, perbuatan - perbuatan baik dan hal-hal luar biasa yang dialami, dilakukan oleh para Kudus dan tokoh-tokoh kemanusiaan dunia, bisa dipelajari! Yup, anda sama sekali tidak salah membacanya, kebajikan - kebajikan rohani yang telah diberikan oleh Tuhan adalah rahmat yang mampu bertumbuh. Itulah sebabnya juga mengapa Tuhan Yesus mengumpamakan iman seperti sebuah biji sesawi. Biji sesawi itu paling kecil tapi butuh ditanam dan bertumbuh untuk menjadi besar dan berguna. Dalam beberapa perumpamaan, Yesus seringkali menggunakan hal-hal yang sifatnya berkembang, tidak stagnan dan tetap dan kaku. Apa yang dimaksudkan disini adalah pertumbuhan cinta kasih, pertumbuhan iman, pertumbuhan harapan ditengah-tengah kehidupan masyarakat dewasa ini. Kita semua dipanggil untuk menjawab tantangan ini, malah kita mesti berlomba-lomba dalam segala kebaikan di setiap kesempatan yang ada. Mari masuk ke arena latihan rohani Pertama, mari kita kenali medan latihan kita. Arena l

Lifebook - Membangun Toll Rohani

Membangun Tol Rohani  kedengaran seperti project pembangunan kah ? Yup! Tetapi memang demikian sih, di sisi rohani pun semua orang perlu membangun infrastruktur rohani hidupnya supaya bisa menjangkau Yesus dengan mudah. Buat minggu ini, edisi lifebook berbicara tentang jalur komunikasi antara Mr.J dengan kawula muda yang harus dibentuk. Bisa dikatakan, ini 11-12 alias mirip sama perumpamaan - perumpamaan di Kitab Suci. Yuk , kita simak, seperti apa ceritanya  Mr. J : "Minggu ini, Aku mau share  . project menarik lho. Project ini adalah project rohani. Enggak cuman Jokowi saja yang punya program membangun "tol laut", Aku juga mau membangun project "Tol Rohani".  Demikian kata-kata Mr.J saat rapat online dengan geng rasul medsosNya yang beken dan kece. Mr J bilang bahwa mereka perlu membuat roadmap khusus yang memudahkan orang-orang mendekat dengan berbagai cara. Jadi saat ini, sudah ada 3 tahap. Tahap ke 3 adalah tahap yang akan diluncurkan

Jalan Serta Yesus - Di puncak hidup kita, apa yang akan kita lakukan ?

Ada sebuah ilustrasi yang saya dengarkan dari orang tua saya ketika masih kecil dulu. Hidup ini seperti roda yang berputar , kadang kita ada di atas, dan kadang kita ada di bawah. Orang - orang pun bisa memulai hidupnya dengan baik, memiliki kecukupan ekonomi dan bisa mendapatkan banyak sekali manfaat positif seperti bisa mengenyam pendidikan bertaraf internasional di luar negeri, belajar hidup mandiri, bisa tampil baik dalam gaya hidup dan sebagainya. Disisi lain, ada orang-orang yang cukup sederhana, yang berjuang untuk bisa sekolah , kuliah dan mencari pekerjaan dan bekerja untuk orang lain di sebuah perusahaan supaya dapat mencukupi kehidupan masing - masing dan keluarganya. Masih ada lagi contoh kondisi yang lain, tetapi setidaknya orang-orang bisa memulai dan menjalankan hidupnya dengan tingkat kecukupan hidup yang bervariasi. Semuanya memiliki nilai positif karena memberikan pengalaman hidup yang unik. Tuhan telah memberikan kepada kita masing-masing rejeki dan rencana inda

Sketsa Iman - Perjumpaan dengan Yesus di segala situasi

Sketsa Iman - 6 Februari 2023  Bacaan : Kej 1:1-19 | Mrk 6:53-56 Renungan :  Yesus yang telah melayani orang banyak dengan penuh kuasa dan cinta kasih mulai menyentuh hati dan juga hidup banyak orang. Dimana saja Ia berkunjung, orang - orang berkerumun untuk meminta pertolongan. Orang - orang datang dengan semangat dan pengharapan besar bahwa mereka akan disembuhkan, dipulihkan oleh Tuhan sampai - sampai banyak yang melihat kuasa mujizat Yesus dengan iman mereka.  Iman itu tercermin dari keyakinan mereka bahwa,sekalipun Yesus tidak menyentuh mereka secara fisik, tidak berbicara dengan mereka, mereka bisa tetap disembuhkan Tuhan. Tertulis juga dalam Injil bahwa orang -orang yang menyentuh jumbai jubah Yesus bisa sembuh. Sungguh luar biasa.  Ini pun bisa menjadi cerminan dan contoh konkrit buat kita yang saat ini tidak bisa melihat Yesus secara fisik. Yesus yang sudah bangkit, dan naik ke Surga tetap menyertai kita terus menerus. KehadiranNya kini tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu