Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Meresapkan perjalanan penyelamatan Yesus untuk kita

Sketsa Iman, 13 April 2019

Bacaan 1 : Yeh 37:21-28
Bacaan Injil : Yoh 11:45-56

11:45 Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepada-Nya. 11:46 Tetapi ada yang pergi kepada orang-orang Farisi dan menceriterakan kepada mereka, apa yang telah dibuat Yesus itu. 11:47 Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul dan mereka berkata: "Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mujizat. 11:48 Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya dan orang-orang Roma akan datang dan akan merampas tempat suci kita serta bangsa kita." 11:49 Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa-apa, 11:50 dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa." 11:51 Hal itu dikatakannya bukan dari dirinya sendiri, tetapi sebagai Imam Besar pada tahun itu ia bernubuat, bahwa Yesus akan mati untuk bangsa itu, 11:52 dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai. 11:53 Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia. 11:54 Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum di antara orang-orang Yahudi, Ia berangkat dari situ ke daerah dekat padang gurun, ke sebuah kota yang bernama Efraim, dan di situ Ia tinggal bersama-sama murid-murid-Nya. 11:55 Pada waktu itu hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat dan banyak orang dari negeri itu berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan diri sebelum Paskah itu. 11:56 Mereka mencari Yesus dan sambil berdiri di dalam Bait Allah, mereka berkata seorang kepada yang lain: "Bagaimana pendapatmu? Akan datang jugakah Ia ke pesta?" 11:57 Sementara itu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi telah memberikan perintah supaya setiap orang yang tahu di mana Dia berada memberitahukannya, agar mereka dapat menangkap Dia.

Renungan : 

Kita segera akan memasuki Pekan Suci yang mengenangkan Sengsara Tuhan kita , Yesus Kristus, Wafat-Nya dan kebangkitan-Nya yang mulia pada hari Paskah. Sebelum semua itu, ada satu peristiwa besar di dalam Injil Yohanes yang sedang terjadi, yang menghubungkan nasihat Yesus kepada para murid-Nya bahwa sebagai Anak Manusia, Ia akan ditinggikan dan di muliakan.

Peristiwa yang kita baca dalam Injil hari ini, di bab 46 menjadi penutup atas sebuah kejadian luar biasa yaitu peristiwa Yesus membangkitkan Lazarus yang meninggal. Maria dan Marta telah berusaha mengirimkan surat kepada Yesus bahwa Lazarus sedang sakit dan Yesus sengaja tinggal beberapa hari sebelum berangkat, sehingga waktu Yesus sudah tiba di Betania, Lazarus sudah meninggal selama 4 hari, mayatnya sudah membusuk. Namun Yesus menegaskan bahwa zaman akhir yang dipercaya oleh orang banyak mengenai Mesias, tentang kebangkitan dan hidup itu sudah dimulai bahkan didunia ini. Lazarus pun dibangkitkan oleh Yesus, masih dengan kain peluh dan kafan pada tubuhnya.

Karena hal - hal ini, sepertinya para pemuka Agama yang membenci Yesus semakin resah dan akhirnya mereka mengadakan pertemuan tingkat tinggi, dimana Imam - imam kepala hadir dan disitulah , Kayafas, Imam Besar tahun itu memaklumkan sebuah nubuat bahwa Yesus harus mati, untuk semua bangsa Yahudi. Isi pembicaraan mereka, dikait - kaitkan dengan perlawanan terhadap orang - orang Roma. Mengapa ? Peristiwa Yesus sampai mampu membangkitkan orang mati meresahkan mereka bahwa semua orang akan menjadi pengikut Yesus.

Coba kita pikirkan secara sederhana saja : Yesus mampu memukau orang dengan kotbah-Nya yang indah, menyejukkan hati. Yesus mampu menyembuhkan orang - orang yang sakit dan kini Ia bahkan mampu membangkitkan orang yang sudah meninggal. Yesus mampu menggandakan roti , memberi makan ribuan orang dan Ia selalu tampil dimuka umum sebagai sosok publik yang dicintai, dihormati, dikagumi orang banyak. Lambat laun, akan menjadi suatu hal yang membahayakan bila orang - orang Roma melihat Yesus sebagai Mesias politik yang punya potensi mampu mengalahkan mereka.

Kalau dilihat dari kacamata politik, Yesus adalah pemimpin berbahaya yang pasukan dan para pengikutNya tidak akan terkalahkan karena semua kelemahan yang ada : pasukan yang terluka dan mati, kekurangan logistik dan semua faktor lain bisa teratasi dengan mujizat Yesus. Namun, bila Yesus kalah, konsekuensinya adalah Bait Allah orang Yahudi akan dimusnahkan. Sementara itu, bagi kita semua orang - orang percaya, kita melihat ini sebagai tanda - tanda kedatangan Kerajaan Allah, bahwa Allah melawat umat-Nya, memperhatikan kita semua.

Orang - orang Yahudi dan orang - orang Kristiani memandang kematian Yesus itu yang dinubuatkan Kayafas dengan kacamata yang sangat berbeda. Sama-sama melihat Yesus wafat untuk 1 bangsa, namun dampaknya sangat lain. Untuk kita, pengorbanan Yesus akan berarti keselamatan jiwa kita, Ia wafat menanggung dosa - dosa kita dan memberikan kita hidup kekal. Ini adalah puncak misi Yesus, dan kemuliaan-Nya yang akhirnya mempertobatkan kita.

Maka, sejalan dengan semangat itu, marilah kita bersama - sama semakin meresapkan di dalam hati bahwa Yesus mau menyongsong penderitaan dan kematian-Nya itu dengan sungguh - sungguh untuk kita. Kita harus sangat menghargai, mensyukuri, pertolongan Tuhan yang amat nyata ini. Marilah kita semakin beriman kepadaNya, bahwa dengan kematianNya itu, kita selamat!

Doa : 

Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, kami sungguh kembali diajak untuk mengagumi sikap Kristus yang mau dengan rela menerima tuduhan dan vonis hukuman mati dari para pemuka agama Yahudi. Bagi mereka, kematian Kristus adalah kematian politik yang juga diiringi dengan kebencian mengerikan terhadap pribadi Yesus yang menyaingin popularitas mereka. Namun bagi kita, Yesus adalah Mesias yang sungguh - sungguh mampu menyelamatkan kita. Biarlah kami semakin beriman kepadaNya dan menyadari, mensyukuri hadiah terindah ini. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Pengenalan Kitab Suci - Iman bapa bangsa Israel (Bagian 1)

Pengenalan Kitab Suci - Iman Bapa Bangsa Israel (Bagian 1)  Abraham , Bapa Orang Beriman Pengantar Sejarah keselamatan umat manusia tidak lepas dari sejarah bangsa Israel, dimana Allah sendiri yang membentuk bangsa ini, dimulai dari satu orang yaitu Abraham. Kisah tentang pembentukan leluhur bangsa Israel bisa kita lihat dari Kejadian 12 - 50.  Pada bagian ini, kita sama - sama mau belajar dari iman para bapa bangsa Israel yaitu Abraham, Ishak, Yakub yang mencakup bagian ke - 2 dari kitab Kejadian. Tulisan - tulisan ini akan dibagi menjadi 3 bagian yaitu Iman Abraham (Bagian 1), Iman Yakub (Bagian 2) dan Iman Yusuf  (Bagian 3) yang berakhir ketika keluarga Israel menetap di Mesir. Bagian pertama ini, kita mau sama - sama belajar melihat proses jatuh bangun yang dialami oleh Abraham dan pertumbuhan imannya sehingga dia dan keturunannya mendapatkan berkat dari Tuhan.  Kisah Abraham, bapa para bangsa (Kej 12:1 - Kej 25:11) 1. Abram dipanggil Allah  Abram berasal dari Ur-kasdim, mengalami

Sletsa Iman - Tentang Kesesatan

Sketsa Iman, 30 September 2018 Bacaan 1 : Bil 11:25-29 Bacaan 2 : Yak 5:1-6 Bacaan Injil : Mrk 9:38-43,45,47-48 Ulasan Kitab Suci :  Seorang yang bukan murid Yesus mengusir setan  9:38 Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita." 9:39 Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.9:40 Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita. 9:41 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya."  Siapa yang menyesatkan orang  9:42 "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. 9:43 Dan j

Sketsa Batin - Perumpamaan Tentang Mutiara Berharga

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus  MUTIARA INDAH  Bacaan Injil : Mat 13:45-46 13:45 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. 13:46 Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu." Pengantar Perumpamaan :  Kali ini kita akan membahas kelanjutan dari perumpamaan Yesus tentang harta terpendam. Perumpamaan ini membahas tentang Kerajaan Allah, dan sama seperti harta terpendam, mutiara yang berharga ini juga mau menunjukkan hal itu. Walaupun dianggap sebagai kembaran, ada perbedaan juga antara perumpamaan harta terpendam dan mutiara berharga. Perbedaannya, adalah orang itu menemukan harta di ladang, sedangkan pedagang itu mencari mutiara yang indah. Tidak dikatakan juga bahwa pedagang itu bersukacita setelah menemukan mutiara yang indah itu seperti orang yang menemukan harta di ladang. Dalam perumpamaan Yesus, ada seorang pedagang keliling yang me

Jalan Serta Yesus - New normal Orang Kristen

Menjelang awal bulan Juni, kita sering mendengarkan istilah "new normal", dimana masyarakat mulai diperbolehkan untuk beraktifitas seperti biasa, namun dengan tetap menjaga dan menerapkan protokol kesehatan saat berada di luar rumah. Pusat - pusat perbelanjaan, dan kawasan industri dan perkantoran mendapatkan kelonggaran untuk menjalankan bisnisnya kembali. Singkat cerita, ada banyak penyesuaian - penyesuaian yang kita lakukan untuk menjalani aktifitas - aktifitas rutin kita secara baru.  Dampak perubahan pun juga merambah ke sisi rohani kita. Saat ini, kita masih terisolasi dirumah kita masing - masing. Dalam masa yang sulit bagi banyak orang ini, kita ditarik oleh Tuhan masuk ke suasana rohani yang baru pula. Sekarang ini, kita mengikuti Ekaristi secara online dan meresapkan Kristus lewat komuni batin. Ada banyak acara - acara rohani yang kita ikuti secara online seperti : pengajaran, pujian - pujian kepada Tuhan , sharing iman menggunakan sarana media sosial. Semua ini dil