Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Damai sejahtera bagi dunia

Sketsa Iman, 8 April 2019

Bacaan 1 : Kis. 4:32-35

Bacaan Injil : Yoh 20:19-31

20:19 Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" 20:20 Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. 20:21 Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu." 20:22 Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus. 20:23 Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada."

(Silahkan melihat Kitab Suci langsung untuk perikop lengkap bacaan Injil hari ini)

Renungan : 

Bacaan Injil hari ini, kaya makna namun secara khusus kita akan menyelami tentang "Damai Sejahtera" yang diutarakan Yesus dalam dua kesempatan, setelah kebangkitanNya.  Secara spesifik kita akan membahas dari ayat 19 - 23 sebelum perjumpaan Yesus dengan Tomas. Dikisahkan disini, bahwa para murid berkumpul bersama-sama pada hari Minggu secara tertutup. Di ayat ke 19 secara jelas dituliskan bahwa pintu - pintu terkunci karena mereka takut kepada orang - orang Yahudi.

Pada waktu itu, datanglah Yesus dan berdiri di tengah - tengah mereka dan berkata : "Damai sejahtera bagi kamu!" lalu setelah itu Ia menunjukkan tangan dan lambungNya yang terluka. Apa arti Damai sejahtera ini ? Para murid yang merasa ketakutan mendapatkan penguatan tersendiri ketika Yesus tampil. Mereka berubah dari ketakutan menjadi sukacita. Damai ini adalah damai yang sama yang Ia curahkan kepada murid-muridNya saat Ia menjanjikan Penghibur di Bab 14, khususnya pada ayat 27 tertulis begini :" Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu , dan apa yang kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu." Di ayat 28 pula, terdapat pesan Yesus agar para murid bersukacita karena Ia pergi kepada Bapa.

Saat Yesus mengulang Damai Sejahtera untuk kedua kalinya, Ia memberikan itu kepada dunia. Sekarang, ini terkait erat dengan misi para murid untuk juga diutus Yesus seperti halnya Yesus sudah diutus oleh Bapa. Untuk itu, mereka membutuhkan Roh Kudus agar mereka dapat dilahirkan kembali, dihembuskan Roh Kudus seperti halnya dalam Kejadian 2:7 saat Allah menghembuskan napas kepada manusia pertama. Damai sejahtera seperti apa yang ditawarkan kepada dunia ? Damai sejahtera yang berhubungan erat dengan misi pendamaian atau pengampunan Bapa yang telah dipercayakan kepada Yesus (1:29;5:14;8:11;9:41) dan kini oleh Yesus dipercayakan kepada para murid.

Para pembaca terkasih, bukan suatu kebetulan seminggu sebelum Minggu Palma, Gereja Katolik membuka selebar-lebarnya kesempatan bagi umat yang mau memulihkan relasi yang retak dan rusak  dengan Allah dan sesama melalui Sakramen Tobat. Inilah cara pengampunan yang berabad-abad kemudian hingga bentuknya saat ini, di jalankan oleh Gereja dengan setia. Kitapun mendapatkan kasih pengampunan dari Allah lewat kuasa pengampunan yang dicurahkan Yesus kepada para rasul-Nya.

Jadi pesan hari ini adalah, marilah kita menyambut kedamaian baru yang berasal dari Allah untuk kita. Siapkan hati kita, bersyukur kepada Tuhan atas rahmat ini dan percaya kepada kerahiman Allah yang mau mengampuni kesalahan kita. Ada banyak diantara kita yang mungkin masih sulit mengakui kesalahan - kesalahan dan dosa - dosa pribadinya. Banyak yang hatinya terganjal oleh rasa bersalah dan ketidak tenangan dalam hidup. Inilah saatnya bagi kita untuk menerima kedamaian yang sejati, dimana hati kita terbebaskan dan kita sungguh - sungguh menjadi manusia baru yang akrab dengan Allah.

Doa : 

Allah, Bapa yang Maharahim, kami bersyukur atas misi pendamaian yang Engkau nyatakan kepada Yesus, yang lalu diserahkan pula kepada Gereja-Mu sehingga kami menerima rahmat damai sejahtera ini dalam wujud pengampunan atas dosa - dosa kami. Kami mohon berilah rahmat supaya hati kami boleh terbuka dalam membangun kembali relasi kami dengan Dikau dan sesama. Dan semoga dengan ini, biarlah Roh-Mu yang hidup, memperbaharui diri kami masing - masing. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus adalah patokan hidup yang sejati

Sketsa Iman - 26 April 2021    Akulah pintu ; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.  (Yoh 10 : 9) Bacaan : Kis 11:1-18  |  Yoh 10:1-10 Renungan :  Kemarin, kita memperingati bersama hari Minggu Panggilan sekaligus hari yang memperingati dan merenungkan Kristus sang gembala yang baik. Hari ini, pembicaraan kita juga berbicara tentang domba - domba dan gembala, bedanya Yesus membuat penekanan yang lain. Dalam perumpamaanNya, Yesus mengibaratkan diri sebagai "pintu" menuju kawanan domba.  Ia mengilustrasikan dengan sangat tepat bagaimana kondisinya jika ada perampok atau pencuri yang masuk, tentu tidak melalui pintu tetapi memanjat tembok. Adapun suara dari perampok atau pencuri ini tidak akan dikenal oleh domba - domba sejati. Justru domba - domba ini akan mengenal dan tahu suara khas dari sang gembala.  Kristus adalah juruselamat dunia, dan juga perantara antara kita dengan Bapa yan...

Sketsa Iman - Menimba rahmat pada Yesus yang ditinggikan

Sketsa Iman, 9 April 2019 Bacaan 1 : Bil 21:4-9 Bacaan Injil : Yoh 8:21-30 8:21 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang." 8:22 Maka kata orang-orang Yahudi itu: "Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?" 8:23 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. 8:24 Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."8:25 Maka kata mereka kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka: "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? 8:26 Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pad...

Sketsa Iman - Berilah kesempatan kedua

Sketsa Iman, 6 Maret 2018 Bacaan 1 : Dan. 3:25,34-43 Bacaan Injil : Mat 18:21-35 18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" 18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. 18:23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 18:24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. 18:25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. 18:26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. 18:27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ...

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusn...

Sketsa Iman - Sigap melihat pertolongan Tuhan

Sketsa Iman - 6 Januari 2021 Bacaan 1 : 1 Yoh 4 : 11 - 18 Bacaan Injil : Mrk 6 : 45- 52 6:45 Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. 6:46 Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa. 6:47 Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. 6:48 Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka. 6:49 Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, 6:50 sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" 6:51 Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan anginpun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, 6...