Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Indahnya sukacita Injil

Sketsa Iman, 27 April 2019

Bacaan 1 : Kis 4:13-21
Bacaan Injil : Mrk 16:9-15

16:9 Setelah Yesus bangkit pagi-pagi pada hari pertama minggu itu, Ia mula-mula menampakkan diri-Nya kepada Maria Magdalena. Dari padanya Yesus pernah mengusir tujuh setan. 16:10 Lalu perempuan itu pergi memberitahukannya kepada mereka yang selalu mengiringi Yesus, dan yang pada waktu itu sedang berkabung dan menangis. 16:11 Tetapi ketika mereka mendengar, bahwa Yesus hidup dan telah dilihat olehnya, mereka tidak percaya. 16:12 Sesudah itu Ia menampakkan diri dalam rupa yang lain kepada dua orang dari mereka, ketika keduanya dalam perjalanan ke luar kota. 16:13 Lalu kembalilah mereka dan memberitahukannya kepada teman-teman yang lain, tetapi kepada merekapun teman-teman itu tidak percaya. 16:14 Akhirnya Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya. 16:15 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.


Renungan : 


Setelah serangkaian pendalaman dan refleksi yang kita lakukan tentang kebangkitan Kristus, kitapun sampai pada pesan perutusan Yesus. Ia berkata kepada para rasul-Nya : "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk." Injil adalah kabar sukacita. Jadi kalau kabar ini adalah informasi yang menggembirakan, maka pertama-tama para pelaku yang mengabarkan berita itu juga harus mengalami sukacita. 

Injl, yang memancarkan kemuliaan salib Kristus, tanpa mengenal lelah mengundang kita untuk bersukacita. Bila kita berbicara tentang Injil ini maka kita berbicara mengenai teladan dan hidup Yesus, lalu termasuk juga tokoh - tokoh yang terlibat didalamnya : Maria Bunda Yesus, Yohanes Pembaptis, para murid, para rasul. Bila kita melihatnya maka disitu kita menemukan kabar-kabar menggembirakan : 'bersukacitalah' adalah salam yang disampaikan Malaikat kepada Maria (Luk 1:28), lalu kunjungan Maria kepada Elisabet dimana kita menemukan kegembiraan Yohanes dalam rahimnya. Lalu kidung Maria yang terkenal : "hatiku bergembira, karena Allah, juruselamatku" (Luk 1:47) dan banyak lagi hingga saat melihat Kristus yang bangkit, dimana para murid bersukacita (Yoh 20:20). Tradisi ini terus berlanjut dan kita temukan pula dalam Kisah Para Rasul dan surat - surat lainnya di Kitab Suci kita. 

Ini adalah sebagian penggambaran yang kita temukan dari Kitab Suci. Namun, hingga saat ini, kitapun dan juga Gereja harus bersama-sama memiliki semangat pewartaan yang positif dan penuh kegembiraan. Kegembiraan itu akan menyebar kemana - mana dan disitulah orang lain dapat terbuka hati dan pikirannya, saat mereka melihat kesaksian hidup kita yang nyata, yang ditolong oleh Tuhan.

Suatu ketika, ada seorang pemuda yang mengalami sukacita dalam pelayanan ini. Ia dan temannya berniat untuk pergi ke Gereja untuk Misa hari Minggu pagi dan setelahnya pergi melayani, memberikan pengajaran di dalam komunitas mereka. Ketika itu, sedang ada kegiatan marathon sehingga jalan - jalan ditutup, dan akhirnya mereka gagal pergi ke Gereja. Akhirnya mereka memutuskan untuk pergi menghadiri Ekaristi pada sore hari. Nah, diluar dugaan salah satu kelompok kecil dari komunitas itu sedang bertugas di Gereja sebagai paduan suara. Kedua orang pemuda ini akhirnya turut serta melanjutkan pelayanan itu dengan ikut koor. Walaupun mereka merasa lelah, namun ada sukacita di dalam hati mereka. Salah satu buah yang nyata, adalah setelah selesai misa itu, ada beberapa anak muda yang akhirnya tertarik ikut ke dalam komunitas. Kebetulan, kedua pemuda ini mengenakan seragam komunitas itu sementara kelompok yang bertugas paduan suara berpakaian bebas.

Ada lagi seorang kawan lain yang berhasil menjadi teladan tanpa dia sadari, untuk meluangkan waktu bagi Tuhan setiap hari. Teman-teman sekantornya memperhatikan setiap hari tertentu, dia selalu pulang tepat waktu dan berkumpul bersama sejumlah teman komunitas, untuk memuji , memuliakan Tuhan dan merenungkan topik - topik rohani tertentu. Karena merasa tertarik, di kemudian hari banyak dari teman - teman sekantornya itu yang akhirnya turut bergabung dalam komunitasnya itu.

Kita tak pernah tahu bagaimana model pelayanan , pewartaan Injil kepada dunia ini. Biarlah semua kesempatan itu diberikan oleh Tuhan sendiri. Namun, kita semua diajak untuk siap sedia dan mau betul - betul memberikan diri kita kepadaNya untuk dipakai. Semoga kita semua penuh semangat mau mewartakan sukacita Injil.

Doa : 

Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, berilah kami rahmatMu supaya kami setia untuk mewartakan Injil dengan sukacita. Semoga hidup kami menjadi model pelayanan itu sendiri yang dapat dilihat,  mempengaruhi orang - orang lain untuk memandang Engkau dan mendapatkan buah - buah cinta kasih. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus adalah patokan hidup yang sejati

Sketsa Iman - 26 April 2021    Akulah pintu ; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.  (Yoh 10 : 9) Bacaan : Kis 11:1-18  |  Yoh 10:1-10 Renungan :  Kemarin, kita memperingati bersama hari Minggu Panggilan sekaligus hari yang memperingati dan merenungkan Kristus sang gembala yang baik. Hari ini, pembicaraan kita juga berbicara tentang domba - domba dan gembala, bedanya Yesus membuat penekanan yang lain. Dalam perumpamaanNya, Yesus mengibaratkan diri sebagai "pintu" menuju kawanan domba.  Ia mengilustrasikan dengan sangat tepat bagaimana kondisinya jika ada perampok atau pencuri yang masuk, tentu tidak melalui pintu tetapi memanjat tembok. Adapun suara dari perampok atau pencuri ini tidak akan dikenal oleh domba - domba sejati. Justru domba - domba ini akan mengenal dan tahu suara khas dari sang gembala.  Kristus adalah juruselamat dunia, dan juga perantara antara kita dengan Bapa yan...

Sketsa Iman - Menimba rahmat pada Yesus yang ditinggikan

Sketsa Iman, 9 April 2019 Bacaan 1 : Bil 21:4-9 Bacaan Injil : Yoh 8:21-30 8:21 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang." 8:22 Maka kata orang-orang Yahudi itu: "Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?" 8:23 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. 8:24 Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."8:25 Maka kata mereka kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka: "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? 8:26 Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pad...

Sketsa Iman - Berilah kesempatan kedua

Sketsa Iman, 6 Maret 2018 Bacaan 1 : Dan. 3:25,34-43 Bacaan Injil : Mat 18:21-35 18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" 18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. 18:23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 18:24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. 18:25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. 18:26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. 18:27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ...

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusn...

Sketsa Iman - Sigap melihat pertolongan Tuhan

Sketsa Iman - 6 Januari 2021 Bacaan 1 : 1 Yoh 4 : 11 - 18 Bacaan Injil : Mrk 6 : 45- 52 6:45 Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. 6:46 Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa. 6:47 Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. 6:48 Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka. 6:49 Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, 6:50 sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" 6:51 Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan anginpun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, 6...