Langsung ke konten utama

Sketsa Batin - Tuan dan Hamba

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus 

TUAN DAN HAMBA

Bacaan Injil : Luk 17 : 7 -10 

17:7 "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan! 17:8Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.17:9 Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? 17:10 Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."

Pengantar Perumpamaan : 

Dalam kesempatan ini , Injil Lukas mengisahkan permohonan para murid agar Yesus memberikan iman (Luk 17:5) dan Yesus menunjukkan bagaimana sikap seseorang yang beriman. Iapun menceritakan perumpamaan yang terkait dengan salah satu bagian kehidupan orang Yahudi yaitu relasi antara budak dan tuan.

Memang, para murid Yesus bukan orang kaya yang punya budak, namun mereka dapat mengerti dan mendapatkan gambaran tentang kondisi budak dan tuannya ini. Maka Yesus meminta mereka untuk membayangkan saja tokoh - tokoh yang ada. Disini, Yesus mengajukan tiga pertanyaan.

Di ayat ke 7, Ia bertanya apakah ada tuan pemilik budak yang mau memberikan kesempatan kepada budaknya untuk makan ketika ia sudah pulang dari membajak ladang atau menggembalakan ternak tuannya ? Jawaban yang diharapkan adalah tidak ada. Ketika seorang hamba baru pulang, ia tetap harus melakukan perintah tuannya dan tuannya tidak akan mengajak hamba yang pulang dalam kondisi lelah itu untuk beristirahat dan makan.

Di ayat ke 8, pertanyaan kedua mengharapkan jawaban yang lebih positif : Bukankah yang terjadi justru sebaliknya ? Sang tuan malah menyuruh hambanya mempersiapkan makanan baginya dan melayaninya sampai ia selesai makan. Sesudah tuannya selesai, barulah hamba itu boleh makan dan minum.

Di ayat ke 9, pertanyaan ketiga mengharapkan jawaban negatif. Hamba itu sudah bekerja keras, namun sang tuan tidak (merasa perlu) mengucapkan terima kasih atas kerja keras hambanya itu. Dalam situasi ini, sang hamba tidak memegahkan tugas - tugasnya, ia tidak mengharapkan ucapan terima kasih atau mendapatkan upah dari tuannya. Namun, ia dapat tinggal di rumah tuannya dan mendapatkan kehidupan darinya.

Makna / Refleksi : 

Ayat ke 10, Yesus pun sebenarnya bukan mengajar ilmu sosial tentang perbudakan namun Ia melihat hal itu sebagai sebuah kenyataan dalam masyarakat saat itu. Yesus menggunakan kenyataan ini untuk menjelaskan bagaimana sikap orang beriman kepada Allah.

Orang - orang beriman akan bekerja keras melayani Tuhan dan melaksanakan tugas - tugasnya. Ia tidak akan mengharapkan balas jasa dari Tuhan dan merasa layak akan upah dariNya. Malahan ada pandangan : "Kami hamba- hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan." Orang yang beriman akan menyadari bahwa dia pun sendiri adalah milik Tuhan yang menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan dan sebagai hamba Tuhan, ia selalu siap melakukan kehendak-Nya.

Kita diajak untuk membangun sikap iman yang total kepada Tuhan, bahwa kita mau tergantung sepenuhnya kepadaNya dan rela berkorban, rela melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan, walaupun itu sama sekali tidak mudah.


Ref :
YM Seto Marsunu.2015.Pesan Tuhan dalam Perumpamaan, Yogyakarta.Penerbit Kanisius.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus, sang Batu Penjuru

Sketsa Iman, 4 Juni 2018 Bacaan 1 : 2 Ptr 1: 1-7 Bacaan Injil : Mrk 12:1-12 Ulasan Kitab Suci :  12:1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 12:2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. 12:3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. 12:4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. 12:5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. 12:6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya ...

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b...

Sketsa Nurani - Lilin Kecil dan Cermin Kasih

Kali ini, saya mau membagikan dua ilustrasi sederhana. Ilustrasi ini terkait erat dengan citra diri kita, dan apa peran kita dalam kehidupan, di semua bidang hidup kita. Ilustrasi ini, dapat menjadi renungan kita bersama, agar bisa menjadi lebih baik lagi dalam hidup kita. Tuhan telah menciptakan kita, dan telah menanamkan sebuah potensi luar biasa didalam diri kita masing-masing yang sifatnya seragam. Sifat seragam ini, karena kita menyerap sifat dari Allah sendiri, yang adalah Kasih, sebagaimana tertulis dalam  1 Yohanes 4: 16 : Allah adalah kasih,  dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.  Allah yang adalah kasih ini, adalah terang yang bercahaya di dalam sanubari kita. Kita adalah lilin-lilin Dunia Ketika kita memiliki niat yang tulus untuk menolong seseorang, hati kita tersentuh untuk berempati, berbuat sesuatu yang positif yang bersifat sosial dan baik, itulah ketika Tuhan sedang menyalakan api cinta...

Sketsa Batin - Doa Orang Farisi dan Pemungut cukai

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus DOA ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI Bacaan Injil : Luk 18:9-14 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Seb...

Sketsa Iman - Pelayanan kita untuk kemuliaan Allah

Sketsa Iman - 14 Februari 2021 Bacaan 1 : Im 13:1-2.44-46 Bacaan 2 : 1 Kor 10:31-11:1 Bacaan Injil : Mrk 1:40-45 10:31 Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. 10:32 Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah. 10:33 Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat. 11:1 Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus. Renungan : Hari ini, kita mendapatkan nasihat khusus dari St Paulus yang diungkapkan kepada jemaat di Korintus. Suasana jemaat di Korintus cukup dinamis, karena terdiri dari orang - orang Yahudi dan juga orang - orang non Yahudi. Paulus berbicara tentang serba - serbi pelayanan yang dilakukan oleh je...