Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Kesaksian - kesaksian akan Yesus

Sketsa Iman, 4 April 2019

Bacaan 1 : Kel 32:7-14
Bacaan Injil : Yoh 5:31-47

5:31 Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar; 5:32 ada yang lain yang bersaksi tentang Aku dan Aku tahu, bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar.5:33 Kamu telah mengirim utusan kepada Yohanes dan ia telah bersaksi tentang kebenaran; 5:34 tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia, namun Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan.5:35 Ia adalah pelita yang menyala dan yang bercahaya dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu. 5:36 Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes,yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku. 5:37 Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat, 5:38 dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya. 5:39 Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, 5:40 namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu. 5:41 Aku tidak memerlukan hormat dari manusia. 5:42 Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah. 5:43 Aku datang dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia.5:44 Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa? 5:45 Jangan kamu menyangka, bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa, yaitu Musa, yang kepadanya kamu menaruh pengharapanmu. 5:46 Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku. 5:47 Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Kukatakan?"
Renungan :

Pembahasan terus berlanjut, setelah sebelumnya kita melihat penyembuhan Yesus terhadap seorang yang lumpuh selama 38 tahun di kolam Betesda, yang lalu menimbulkan persoalan dengan orang-orang Yahudi terkait hari Sabat yang diteruskan juga bahwa Yesus menegaskan bahwa Ia mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Bapa-Nya sendiri. Lewat penegasan itu, yang kemudian ditangkap lagi oleh orang - orang Yahudi, bahwa Yesus menghujat Allah karena menyamakan diriNya dengan Allah, kini Yesus memberikan pernyataan bahwa kesaksianNya didukung oleh lima saksi.

Saksi-saksi tersebut antara lain : Allah sendiri, Yohanes Pembaptis, pekerjaan - pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada Yesus, Kitab Suci dan Musa. Orang Yahudi mementang Yesus karena paham mereka akan hukum Sabat (di ayat 18). Yesus mengakhiri wejanganNya dengan mengacu pada Musa yang memberi kesaksian untuk diriNya serta mendakwa mereka (45-47).

Dari semua hal ini, kita bisa melihat posisi Yesus yang begitu sentral dan jelas bahwa Ialah, Mesias dan jawaban atas keselamatan yang dinantikan manusia. Namun sikap ragu-ragu dan tidak percaya tetap terjadi dikalangan bangsa Yahudi pada waktu itu. Sekarang pun, ada sikap - sikap ragu dan tidak percaya dalam kemasan modern yang terjadi. Karena ada teknologi yang berkembang pesat dan juga adanya kebebasan berekspresi dan berbicara maka hukum - hukum yang tadinya mengedepankan ketentuan dan ajaran Kristiani mulai lenyap. Orang - orang kembali membuat hukum - hukum versi sendiri yang lebih parah dari pada penerapan hari Sabat secara kaku tadi. Orang - orang juga mulai kehilangan imannya dan tidak mempercayai Tuhan itu ada.

Saat ini, kita diajak untuk bersikap berani menjadi saksi iman yang teguh dengan menjaga tutur kata, sikap kita di lingkungan masyarakat yang mudah terhasut dan mudah goyah. Kita juga diajak untuk berani menunjukkan iman kita, yaitu kepercayaan kita bahwa Allah adalah Juruselamat dan dalam mempertahankan ajaran - ajaran Gereja itu. Sebagai contoh adalah pelegalan hukuman mati, praktik aborsi, sikap diam terhadap penghasutan - penghasutan dan adanya penyebaran ujaran - ujaran kebencian adalah tantangan - tantangan yang harus dihadapi setiap orang beriman.

Kesaksian - kesaksian tadi selain sebagai bukti akan Allah, tetapi juga merupakan sarana rohani yang kuat bahwa kita bisa belajar bertumbuh di dalam itu semua. Kita percaya kepada Kitab Suci, kepada kesaksian para bapa Gereja dan para nabi dan para kudus, kita juga melihat sendiri perbuatan - perbuatan Yesus dan mempraktikkannya juga, dan kita juga melihat kuasa Tuhan yang mengalir dalam sakramen Gereja. Masih ragu apa lagi kita, selain mengikuti kehendak Tuhan dengan menjalankan praktik - praktik rohani dan moral ini dengan setia setiap hari. \

Marilah kita berusaha menjadi terang bagi sesama, dengan mengandalkan Kristus dan menjadikan Dia sebagai patokan dalam semua tindakan kita. Apa yang baik menurut Yesus kulakukan ? apa yang harus kuhindari yang tidak disukai Yesus ? Apa kata Kitab Suci tentang perbuatan - perbuatan ini, apa nasihat dan penguatan dari Gereja untuk ku ? Teladan para kudus mana yang menguatkanku hari ini ? dan apa bimbingan Roh Kudus yang sudah berjalan saat ini, yang harus kudengarkan dengan setia ?

Doa : 

Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, terima kasih atas penguatan iman kami lewat Sabda hari ini. Kami belajar melihat kesaksian - kesaksian tentang Kristus yang nyata dan kuat. Berilah kami motivasi untuk menjaga kemurnian hati kami, sehingga kami mampu menjadikan Kristus sebagai pokok pemikiran dan patokan tindakan kami dalam segala hal, melebihi keinginan pribadi kami masing - masing. Semoga kami setia mengikuti kehendakNya. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus, sang Batu Penjuru

Sketsa Iman, 4 Juni 2018 Bacaan 1 : 2 Ptr 1: 1-7 Bacaan Injil : Mrk 12:1-12 Ulasan Kitab Suci :  12:1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 12:2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. 12:3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. 12:4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. 12:5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. 12:6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya ...

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b...

Sketsa Nurani - Lilin Kecil dan Cermin Kasih

Kali ini, saya mau membagikan dua ilustrasi sederhana. Ilustrasi ini terkait erat dengan citra diri kita, dan apa peran kita dalam kehidupan, di semua bidang hidup kita. Ilustrasi ini, dapat menjadi renungan kita bersama, agar bisa menjadi lebih baik lagi dalam hidup kita. Tuhan telah menciptakan kita, dan telah menanamkan sebuah potensi luar biasa didalam diri kita masing-masing yang sifatnya seragam. Sifat seragam ini, karena kita menyerap sifat dari Allah sendiri, yang adalah Kasih, sebagaimana tertulis dalam  1 Yohanes 4: 16 : Allah adalah kasih,  dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.  Allah yang adalah kasih ini, adalah terang yang bercahaya di dalam sanubari kita. Kita adalah lilin-lilin Dunia Ketika kita memiliki niat yang tulus untuk menolong seseorang, hati kita tersentuh untuk berempati, berbuat sesuatu yang positif yang bersifat sosial dan baik, itulah ketika Tuhan sedang menyalakan api cinta...

Sketsa Batin - Doa Orang Farisi dan Pemungut cukai

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus DOA ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI Bacaan Injil : Luk 18:9-14 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Seb...

Sketsa Iman - Pelayanan kita untuk kemuliaan Allah

Sketsa Iman - 14 Februari 2021 Bacaan 1 : Im 13:1-2.44-46 Bacaan 2 : 1 Kor 10:31-11:1 Bacaan Injil : Mrk 1:40-45 10:31 Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. 10:32 Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah. 10:33 Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat. 11:1 Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus. Renungan : Hari ini, kita mendapatkan nasihat khusus dari St Paulus yang diungkapkan kepada jemaat di Korintus. Suasana jemaat di Korintus cukup dinamis, karena terdiri dari orang - orang Yahudi dan juga orang - orang non Yahudi. Paulus berbicara tentang serba - serbi pelayanan yang dilakukan oleh je...