Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Biarkan Yesus menunjukkan kehadiranNya

Sketsa Iman, 5 April 2019

Bacaan 1 : Keb. 2:1a,12-22
Bacaan Injil : Yoh 7:1-2,10,25-30

7:1 Sesudah itu Yesus berjalan keliling Galilea, sebab Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya. 7:2 Ketika itu sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya Pondok Daun. . 7:10 Tetapi sesudah saudara-saudara Yesus berangkat ke pesta itu, Iapun pergi juga ke situ, tidak terang-terangan tetapi diam-diam.7:25 Beberapa orang Yerusalem berkata: "Bukankah Dia ini yang mereka mau bunuh? 7:26 Dan lihatlah, Ia berbicara dengan leluasa dan mereka tidak mengatakan apa-apa kepada-Nya. Mungkinkah pemimpin kita benar-benar sudah tahu, bahwa Ia adalah Kristus? 7:27 Tetapi tentang orang ini kita tahu dari mana asal-Nya, tetapi bilamana Kristus datang, tidak ada seorangpun yang tahu dari mana asal-Nya." 7:28 Waktu Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru: "Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asal-Ku; namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal. 7:29 Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku." 7:30 Mereka berusaha menangkap Dia, tetapi tidak ada seorangpun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba.

Renungan : 

Ketika ada orang-orang yang baru saja lolos dari maut, seringkali kita mendengar komentar audiens ahwa "waktunya belum tiba bagi mereka untuk dipanggil Tuhan" dan "mereka selamat, masih diberikan kesempatan kedua". Ungkapan - ungkapan ini adalah ungkapan syukur tetapi juga sebenarnya ada hal - hal yang lebih mendalam, karena orang - orang diajak untuk melihat penyelenggaraan Tuhan.

Hari ini, lewat Injil kita melihat bagaimana Yesus mulai lebih berhati - hati memilih tempat tinggal, seperti di Yudea karena ada orang - orang yang mau membunuh Dia. Ketika itu sudah dekat hari raya Pondok Daun dan Yesus pergi ke Yerusalem tapi dengan diam - diam. Orang - orang Yerusalem melihat Dia, kenal juga denganNya dan bahkan mengetahui Ia akan dibunuh namun mereka terkejut karena melihat Yesus walaupun masuk diam - diam, saat berada disana tidak menyembunyikan diri.

Orang - orang banyak seperti halnya kita disini, punya motivasi untuk ingin mencari tahu siapa Yesus sebenarnya. Orang - orang Yerusalem berhenti di titik bahwa mereka tahu asal usul Yesus, dan dengan keputusan itu, mereka mengaitkan dengan pemahaman bahwa Mesias tidak diketahui asalnya dari mana. Apakah Yesus tidak berusaha memberikan pengertian ? Ya, Yesus berusaha tetapi orang - orang tidak paham atau mungkin tidak mau memahami.

Yesus menjelaskan bahwa walaupun Ia lahir sebagai manusia, hidup ditengah - tangah bangsa Yahudi namun ada identitas tersembunyi yang lebih intim dengan Allah, yang tidak diketahui orang banyak. Inilah yang sampai saat ini, gagal dipahami oleh orang - orang Yahudi mengenai Yesus, namun kita sebagai pengikutNya telah menerima pengertian ini, sehingga kita tahu Yesus Kristus adalah Mesias!

Para pembaca yang terkasih, pertentangan tentang Yesus masih terjadi hingga saat ini, bahkan di hidup kita. Bila orang - orang zaman dahulu berusaha menolak Yesus dengan cara membunuh Dia, menghilangkan pengaruh kehadiranNya, orang - orang zaman sekarang juga berusaha melupakan Yesus, menghilangkan pengaruhNya. Orang - orang mulai memilih mana yang nyaman untuk dipercayai dari Yesus. Seperti halnya orang - orang Yerusalem yang mengambil kesimpulan sendiri, kita juga mulai tergoda untuk melihat kesimpulan sendiri.

Marilah kita meluangkan waktu sejenak untuk merenungkan, apakah ada bagian atau situasi hidup kita dimana Yesus tak boleh masuk disana. Mungkin itu adalah sebuah kemarahan, kita tak ingin diredam karena merasa bahwa itu bentuk keadilan. Mungkin itu adalah sebuah kemalasan, dimana kita merasa tak adil dipaksa mengerjakan sesuatu. Mungkin itu adalah sebuah kenyamanan yang tidak dapat kita lepas sama sekali, misalkan diajak berpantang dan makan makanan sederhana tapi kita mengaku tak bisa lepas dari makanan enak. Tanpa sadar itu semua adalah kelekatan. Disitu kita membatasi Tuhan. Mari buka diri lagi, dan biarkan Yesus menengok. Biarkan Yesus mengintip sedikit saja dan meluruskan sikap kita. Pasti akan ada perubahan ketika kita membiarkan Yesus menunjukkan kehadiranNya. Untuk itulah Yesus diutus Bapa, yakni untuk merangkul kita semua.

Doa : 

Ya Allah, Bapa yang Maharahim, kembali kami melihat kekuatan cintaMu yang terpancar lewat bahasa kasih Yesus ditengah - tengah orang -orang yang menolak Dia. Kami pun sering menolak Engkau dan berpikir untuk menegokan hidup kami, yang kami sukai namun tak sehat untuk hidup rohani kami. Berilah kami kesempatan, dan tuntunlah kami dengan rahmatMu, supaya kami bisa berubah. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus, sang Batu Penjuru

Sketsa Iman, 4 Juni 2018 Bacaan 1 : 2 Ptr 1: 1-7 Bacaan Injil : Mrk 12:1-12 Ulasan Kitab Suci :  12:1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 12:2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. 12:3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. 12:4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. 12:5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. 12:6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya ...

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b...

Sketsa Nurani - Lilin Kecil dan Cermin Kasih

Kali ini, saya mau membagikan dua ilustrasi sederhana. Ilustrasi ini terkait erat dengan citra diri kita, dan apa peran kita dalam kehidupan, di semua bidang hidup kita. Ilustrasi ini, dapat menjadi renungan kita bersama, agar bisa menjadi lebih baik lagi dalam hidup kita. Tuhan telah menciptakan kita, dan telah menanamkan sebuah potensi luar biasa didalam diri kita masing-masing yang sifatnya seragam. Sifat seragam ini, karena kita menyerap sifat dari Allah sendiri, yang adalah Kasih, sebagaimana tertulis dalam  1 Yohanes 4: 16 : Allah adalah kasih,  dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.  Allah yang adalah kasih ini, adalah terang yang bercahaya di dalam sanubari kita. Kita adalah lilin-lilin Dunia Ketika kita memiliki niat yang tulus untuk menolong seseorang, hati kita tersentuh untuk berempati, berbuat sesuatu yang positif yang bersifat sosial dan baik, itulah ketika Tuhan sedang menyalakan api cinta...

Sketsa Batin - Doa Orang Farisi dan Pemungut cukai

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus DOA ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI Bacaan Injil : Luk 18:9-14 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Seb...

Sketsa Iman - Pelayanan kita untuk kemuliaan Allah

Sketsa Iman - 14 Februari 2021 Bacaan 1 : Im 13:1-2.44-46 Bacaan 2 : 1 Kor 10:31-11:1 Bacaan Injil : Mrk 1:40-45 10:31 Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. 10:32 Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah. 10:33 Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat. 11:1 Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus. Renungan : Hari ini, kita mendapatkan nasihat khusus dari St Paulus yang diungkapkan kepada jemaat di Korintus. Suasana jemaat di Korintus cukup dinamis, karena terdiri dari orang - orang Yahudi dan juga orang - orang non Yahudi. Paulus berbicara tentang serba - serbi pelayanan yang dilakukan oleh je...