Sketsa Iman - 17 April 2019
Bacaan 1 : Yes. 50:4-9a
Bacaan 1 : Yes. 50:4-9a
Bacaan Injil : Mat. 26:14-25
26:14 Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala. 26:15 Ia berkata: "Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?" Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya. 26:16 Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.
26:17 Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata: "Di mana Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?" 26:18 Jawab Yesus: "Pergilah ke kota kepada si Anu dan katakan kepadanya: Pesan Guru: waktu-Ku hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku." 26:19 Lalu murid-murid-Nya melakukan seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka dan mempersiapkan Paskah. 26:20 Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama-sama dengan kedua belas murid itu. 26:21 Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku." 26:22 Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya: "Bukan aku, ya Tuhan?" 26:23 Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku. 26:24 Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan." 26:25 Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."
26:14 Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala. 26:15 Ia berkata: "Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?" Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya. 26:16 Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.
26:17 Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata: "Di mana Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?" 26:18 Jawab Yesus: "Pergilah ke kota kepada si Anu dan katakan kepadanya: Pesan Guru: waktu-Ku hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku." 26:19 Lalu murid-murid-Nya melakukan seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka dan mempersiapkan Paskah. 26:20 Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama-sama dengan kedua belas murid itu. 26:21 Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku." 26:22 Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya: "Bukan aku, ya Tuhan?" 26:23 Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku. 26:24 Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan." 26:25 Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."
Renungan :
Hari ini, secara lebih khusus kita melihat kisah pengkhianatan Yudas. Dikisahkan bahwa Yudas menemui imam-imam kepala dan mengajukan penawaran untuk menjual Yesus. Imam - imam kepala mengatakan akan membayar 30 uang perak. Berapa nilai 30 uang perak, dan secara simbolis apakah artinya ini ? Mari kita lihat sejenak.
Pertama di dalam Kel 21:32, disitu uang 30 perak dipakai sebagai kompensasi bagi kematian seorang budak, dan di dalam Zak 11:12-13, itu merupakan sebuah harga yang dibayar oleh domba untuk seorang gembala yang baik, suatu harga penghinaan. Skenario ini adalah skenario yang menyakitkan hati Tuhan, belum lagi jika kita tahu cara yang digunakan Yudas untuk menyerahkan Yesus, yaitu dengan sebuah ciuman.
Penghianatan Yudas sendiri sudah mendapatkan sebuah peringatan keras dari Yesus : "...Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan." Nampaknya, Yudas sudah berkeras hati akan melakukan hal itu.
Saya pernah mendapatkan sebuah refleksi tentang sikap Yudas , bahwa Yudas sebenarnya belum tentu sadar akan konsekuensi tindakan yang dia lakukan. Dia tahu Yesus itu penuh kuasa, mampu membangkitkan orang mati, menggandakan roti, menyembuhkan orang sakit. Berkali - kali juga, Yesus luput dari orang - orang Farisi, ahli - ahli Taurat dan imam -imam kepala yang membenciNya itu, mana mungkin kali ini, Yesus tidak bisa meloloskan diri ? Pemikiran untuk mencobai Tuhan ini ternyata tidak berjalan mulus seperti yang Yudas inginkan. Yesus ditangkap, disiksa dan akhirnya dibunuh dengan cara disalibkan.
Beginilah model membuat rencana tanpa melibatkan Tuhan, dengan pemikiran sendiri. Marilah kita belajar terhadap ketentuan - ketentuan dari Tuhan sendiri untuk kita. Kita mau berusaha supaya hidup kita semakin mudah diarahkan kepada hal - hal yang baik. Jangan berani membuat asumsi pribadi, tetapi persembahkan itu juga kepada Tuhan. Dengan sendirinya, bila ada hal - hal yang kurang baik dalam rencana kita, akan tersaring dengan memandang kepada ketentuan dan kehendak Tuhan.
Doa :
Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, kami mohon rahmat hikmat-Mu supaya dalam segala keputusan dan rencana kami, kami tidak mengejar hanya kepentingan sesaat yang belum jelas hasilnya. Jauhkanlah kami dari ketamakan, dari sikap - sikap egois dan berilah rahmat supaya kami bersandar kepadaMu sepenuh hati. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Berkali - kali juga, Yesus luput dari orang - orang Farisi, ahli - ahli Taurat dan imam -imam kepala yang membenciNya itu, mana mungkin kali ini, Yesus tidak bisa meloloskan diri ? --.
BalasHapus> haha ini menarik deh. Thank u utk pembahasan&renungannya yg memgingatkan saya utk terus melibatkan Tuhan dlm setiap rencana hidup sy.