Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2022

Sketsa Iman - Melihat hangatnya kerahiman Tuhan dalam masa Advent bagi kita

Sketsa Iman - 6 Desember 2022  Bacaan : Yes 40:1-11 | Mat 18:12-14 Renungan :  Setiap penghujung tahun, kita semua diajak untuk berefleksi atas hidup kita di dalam nuansa masa Advent. Masa Advent dijalani selama 4 minggu, sementara masa Natal sendiri selama 2 minggu. Nuansa Natal memang sudah dapat kita rasakan di sekitar kita, terutama saat kita berkunjung ke tempat keramaian, banyak diputar lagu -lagu natal dan pernak pernik yang cukup identik seperti sinterklas, pohon natal dan hiasannya.  Apakah ini semua adalah Natal yang sesungguhnya ? Lalu mengapa kita , umat Katolik seperti harus menahan diri cukup lama untuk merayakan Natal yang indah bersama orang - orang terkasih ? Ini semua adalah persiapan yang mesti kita jalankan untuk menyambut sang Immanuel, dengan kesiapan yang matang dan lengkap.  Masa Advent erat kaitannya dengan persiapan diri yang mengarahkan kita untuk memiliki sikap dan semangat pertobatan sejati. Ya, lagi - lagi kita diajak untuk mengambil sikap tobat dan tanpa

Sketsa Iman - Memelihara Iman sebagai anugerah yang sangat indah dari Allah

Sketsa Iman - 2 Desember 2022  Bacaan : Yes 29:17-24 | Mat 9:27-31  Renungan :  Hari ini, Injil mengisahkan tentang mujizat penyembuhan yang dilakukan Yesus bagi dua orang buta. Mereka bersama - sama membuntuti Yesus, lalu tanpa khawatir berani meminta penyembuhan. Mereka juga menyebut Yesus sebagai anak Daud. Yesus juga melihat iman mereka yang hidup dan menyembuhkan mereka seturut iman mereka.  Perlu kita garis bawahi disini, bahwa penyembuhan - penyembuhan Yesus cukup banyak melibatkan kekuatan iman. Kedua orang buta ini baru saja mendemonstrasikan kekuatan iman sejati, bahwa mereka percaya walaupun mereka belum melihat, dan tahu bahwa mereka pasti disembuhkan walaupun belum merasakan langsung saat Yesus menjawab mereka.  Hingga saat ini, iman tetap menjadi bahan dasar kita untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Dalam segala situasi, kita mesti menggunakan perisai iman yang menimbulkan harapan bahwa Tuhan akan memberikan pertolongan - pertolongan terbaik kepada kita.  Kita juga mesti

Sketsa Iman - Zakheus menjadi model iman pertobatan kita

 Sketsa Iman - 15 November 2022  Bacaan : Why 3:1-6.14-22 | Luk 19:1-10 Renungan :  Kisah tentang perjumpaan antara Yesus dengan Zakheus si kepala pemungut cukai yang bertobat selalu menjadi pengingat yang sangat baik bagi kita, bahwa kasih Allah sungguh tidak terhingga. Yesus, Putera Allah di tengah - tengah kerumuman orang banyak yang berdesak-desakan masih mampu mengenali dombaNya yang hilang, yaitu Zakheus, dan juga sekaligus anggota kelompok cukainya kepada pertobatan.  Disini kita kembali bisa diingatkan , bahwa untuk mendapatkan pengampunan yang sejati, dibutuhkan keterbukaan dan kerjasama kita untuk bertobat.Allah tidak merenggut kehendak bebas kita, dan memaksa kita untuk bertobat. Usaha pertama untuk menuju ke sana adalah adanya rasa ingin tahu untuk mengenal Kristus. Zakheus melakukannya, dengan berusaha memanjat pohon agar dapat melihat Yesus. Atas usahanya itu, Yesuspun memanggil dia dengan namanya dan bahkan berkata bahwa Ia mau menumpang dirumahnya. Apa yang dikatakan Ye

Sketsa Iman - Kekuatan dari iman mampu mengatasi segala persoalan

Sketsa Iman - 14 November 2022 Bacaan : Why 1:1-4;2:1-5a | Luk 18:35-43 Renungan : Hari ini, kita merenungkan bersama kekuatan dari iman yang sanggup mengatasi setiap persoalan. Iman merupakan salah satu sarana paling kuat yang bisa mengantar kita agar percaya penuh kepada Allah dan juga tumpuan harapan kita agar dapat menghadapi persoalan - persoalan hidup dengan lebih baik. Dikisahkan, dalam perjalananNya menuju Yerikho, Yesus berjumpa dengan seorang buta yang membutuhkan kesembuhan. Yesus bertanya kepadanya apa yang ia inginkan, dan atas jawabannya itu Yesus pun menjawab : "Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pertanyaan yang sama juga diajukan oleh Yesus kepada kita semua setiap hari, dan Ia menanti agar kita berani berdoa, meminta dan juga percaya bahwa kita akan mendapatkan jawaban terbaik dari Allah.  Seringkali, kita kurang mampu bersabar dan kurang yakin terutama saat menyadari bahwa masalah - masalah hidup kita begitu kompleks, dan sulit di atasi

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusnya.  Yesuspun menegaskan

Sketsa Iman - Tahu batas dalam mengejar keuntungan

 Sketsa Iman - 9 November 2022  Bacaan : Yeh 47:1-2.8-9.12 | Yoh 2:13-22 Renungan :  Suatu sikap tegas ditunjukkan oleh Yesus dalam menjaga kesucian Bait Allah dari praktik perdagangan yang sering marak menjelang hari raya Paskah. Semua orang mencari keuntungan, sampai - sampai tanpa sadar mereka sudah berlebihan dengan tidak memperhatikan suasana keagamaan yang perlu dijaga. Hiruk pikuk suara orang yang berjualan, ditambah dengan bau dari hewan - hewan yang dijual dan keramaian aktifitas tukar menukar barang dagangan itu telah membuat orang - orang kesulitan untuk berdoa dengan sungguh - sungguh kepada Allah. Bisa jadi juga, harga yang dijual demi keuntungan memberatkan para peziarah yang datang.  Disinilah kita perlu belajar ada batasan - batasan dalam semua hal yang kita lakukan. Kita tidak bisa menomorduakan Tuhan dan menjadikan pelayanan kita kepada Tuhan sebagai salah satu sumber penghasilan. Allah telah memberikan kepada kita semua rahmatNya secara cuma - cuma, dan karena itu ki

Sketsa Iman - Belajar dari seorang hamba yang setia dan taat

 Sketsa Iman - 8 November 2022  Bacaan : Tit 2:1-8.11-14 | Luk 17:7-10 Renungan :  Ilustrasi dan hubungan antara hamba dan tuan sekarang diperbaharui dalam bentuk pimpinan suatu organisasi, perusahaan atau komunitas dengan para anggotanya yang masing - masing mempunyai hak dan kewajiban tersendiri. Semangat yang mau digaris bawahi oleh Yesus dalam Injil hari ini adalah sikap, tutur kata dan tindakan dari seorang hamba yang benar - benar taat kepada tuannya.  Ia melaksanakan semua kewajibannya dengan sungguh - sungguh, penuh tanggung jawab dan bahkan terkadang mengorbankan kepentingannya sendiri, misalkan dalam hal makan. Tentu saja hamba ini ikut merasa kelaparan, tapi ia mendahulukan tuannya itu makan sebelum ia sendiri makan.  Apa yang mau diajarkan oleh Tuhan Yesus kepada kita, melalui perumpamaan ini ? Yang pertama kita diminta untuk taat dan mengasihi Allah dengan segenap hati, pikiran, kekuatan dan seluruh keberadaan kita. Ini juga menunjukkan bagaimana kita bisa bergantung, taat

Sketsa Iman - Menjaga hati yang bersih dan lapang

 Sketsa Iman - 7 November 2022  Bacaan : Tit 1:1-9 | Luk 17:1-6 Renungan :  Nasihat - nasihat yang diutarakan Tuhan Yesus mampu membersihkan hati dan pikiran kita agar tetap tulus dan jernih dalam melihat berbagai persoalan dalam hidup kita. Tentu saja nasihat - nasihat ini bukanlah hal yang mudah, tapi bukan sesuatu yang tidak bisa dilakukan sama sekali oleh kita. Dibutuhkan kerjasama penuh dengan Allah agar bisa menerapkan nasihat dari Tuhan agar kita mampu melakukannya setiap hari.  Salah satu yang paling sulit adalah mengampuni orang - orang yang telah melukai hati kita, dan yang kita selalu hindari karena sering menimbulkan permasalahan dan ketidaknyamanan bagi kita. Orang - orang ini bisa menjadi salah satu dari anggota keluarga kita, atau rekan kerja kita, atau juga orang - orang di komunitas dan lingkungan tempat tinggal kita. Mereka dengan berbagai cara seringkali mudah membuat kita tersinggung atau tidak nyaman, dan sayangnya kita seringkali tidak mampu berbuat apa - apa untu

Sketsa Iman - Tulus seperti merpati dan cerdik seperti ular

Sketsa Iman - 4 November 2022  Bacaan : Flp 3:17-4:1 | Luk 16:1-8  Renungan :  Hari ini kita merenungkan bagaimana Yesus mengambil contoh unik dari perbuatan seorang bendahara yang tidak jujur. Ia telah bersalah karena melakukan korupsi dan karenanya dipecat oleh tuannya. Untuk menyelamatkan dirinya, ia segera mengambil jalan keluar yang cukup cerdas, yaitu berusaha menanam kebaikan kepada para pelanggan tuannya dengan mengurangi beban utang mereka, sehingga saat benar - benar kehilangan pekerjaannya, ia mendapatkan pertolongan.  Kita sering mendengarkan tentang orang - orang yang terlalu baik, lalu bersikap lugu, seringkali mudah di bodohi dan dimanfaatkan oleh orang - orang yang tidak bertanggung jawab. Karena itu, disamping berbuat yang baik, Yesus menekankan juga pentingnya untuk menjadi cerdas dalam bersikap dan bertindak agar kebaikan - kebaikan itu tidak disia-siakan, dan juga tidak banyak merugikan mereka yang berbuat baik ini.  Kunci utamanya adalah melatih agar kita bisa bija

Sketsa Iman - Kerinduan Allah yang sangat besar bagi keselamatan jiwa - jiwa

Sketsa Iman - 3 November 2022  Bacaan : Flp 3:3-8a | Luk 15:1-10  Renungan :  Setelah merayakan Peringatan Orang Kudus lalu dilanjutkan dengan Peringatan Arwah Semua Orang Beriman, hari ini kita di ajak oleh Tuhan untuk merenungkan, betapa berharganya 1 jiwa di mata Allah. Bagi Allah, kita semua tidak secara kebetulan ada di dunia ini. Bagi Allah, kita masing - masing unik, dan Allah mengenal kita, menyapa kita dengan nama kita masing - masing dan menaungi kita dengan cinta kasihNya yang besar.  Allah amat merindukan kita semua bisa bersatu denganNya, dan karenanya Allah-lah yang memulai pencarian jiwa - jiwa yang hilang dan Ia juga yang menuntun kita semua kepada pertobatan sejati yang membawa kita untuk menerima keselamatan. Sebagai bahan permenungan, Injil membagikan 2 buah perumpamaan dari Yesus yang sangat indah dan penuh makna.  Yesus mengumpamakan kita semua sebagai kawanan domba dan Ia sendiri adalah sang Gembala yang Baik. Domba - domba selalu hidup bersama - sama dalam kawana

Sketsa Iman - Percaya akan kebangkitan badan dan janji keselamatan dari Allah bagi orang beriman

Sketsa Iman - 2 November 2022 Peringatan Semua Arwah Orang Beriman Bacaan : 2 Mak 12:43-46 | 1 Kor 15:20-24a.25-28 | Yoh 6:37-40 Renungan : Ada banyak sekali perkembangan yang telah dilalui oleh umat manusia tentang konsep kematian. Mulai dari pemikiran bahwa semua orang setelah meninggal dunia, sudah habis, sudah berakhir, sudah tidak ada lagi sampai ke pemahaman bahwa setelah kematian seseorang, jiwa - jiwanya akan kembali ke pangkuan Allah Bapa. Ini semua adalah berita yang menggembirakan kita, bahwa orang - orang yang kita sayangi, yang pernah ada bersama - sama dengan kita, setelah meninggal akan bangkit dan juga hidup bersama dengan Allah di Surga. Karena itu, kita semua di dalam persekutuan Gereja mau bersama - sama mengenang orang - orang beriman yang percaya kepada Tuhan, yang telah meninggal dunia. Gereja mengajarkan keberadaan Api Penyucian, dimana jiwa - jiwa yang belum bisa langsung berada di Surga, perlu mengalami pemurnian agar mereka layak untuk hidup bersama dengan All

Sketsa Iman - Semakin mengenal para kudus Gereja

 Sketsa Iman - 1 November 2022  Bacaan : Why 7:2-4.9-14 | Mat 5:1-12a  Renungan :  Hari ini, Gereja memperingati pesta Semua Orang Kudus. Besok, Gereja juga akan mengenang Arwah Semua Orang Beriman. Bersama - sama dengan kita semua yang masih ada di dunia ini, kita dan mereka adalah Gereja yang satu. Gereja juga secara konsisten mengkanonisasikan banyak orang Kudus yang bisa menjadi panutan kita di segala zaman dan dalam berbagai kondisi.  Ada banyak sekali Santo/a yang berasal dari berbagai latar belakang mulai dari orang yang pernah berdosa berat, sampai mereka yang memang selalu menjaga kekudusan hidupnya. Mulai dari kelompok umat awam yang menikah dan juga yang menjalani panggilan hidup selibat. Kita juga bisa melihat dari kalangan yang miskin dan berkekurangan, sampai yang kaya raya sekelas bangsawan dan raja atau ratu. Semuanya memiliki warna tersendiri yang menambah kekayaan iman Gereja kita.  Disini kita juga bisa berbesar hati, bahwa orang - orang kudus ini turut mendoakan kit

Sketsa Iman - Melangkah dalam iman dan ketaatan di dalam Kristus

Sketsa Iman - 18 Oktober 2022 Bacaan : 2 Tim 4 :10-17b | Luk 10:1-9 Renungan :  Didalam Injil Lukas, tertulis bagaimana Yesus mengutus tujuh puluh orang murid , pergi berdua - dua untuk mengabarkan Injil kepada orang banyak. Di dalam kitab 2 Timotius, rasul Paulus juga berbicara tentang perjalanan para pengikutnya yang juga menyebarkan Injil ke banyak penjuru. Disitu diceritakan bagaimana Lukas,menyertai perjalanan rasul Paulus dalam pelayanannya.  Karya pewartaan Injil dari zaman Yesus hingga ke para rasul menemui banyak sekali tantangan, bahaya dan masalah - masalah. Namun mereka semua tidak merasa gentar dan disurutkan semangat pelayanannya. Banyak diantara mereka yang menjadi martir dan berkorban jiwa dan raga untuk memuliakan Tuhan sehingga Injil bisa menjangkau orang banyak.  Saat ini, kita masing - masing yang sudah menjadi pengikut Kristus mau diajak untuk merenungkan bersama seberapa jauh kita menjadi seorang Kristiani yang sejati. Kita tidak mesti menjadi pewarta, pelayan akt

Sketsa Iman - Mengukur belas kasih Allah dari perjumpaan Yesus dan Matius pemungut cukai

Sketsa Iman - 21 September 2022  Bacaan :  Ef 4:1-7.11-13 | Mat 9:9-13 Renungan :  Hari ini, kita kembali dipanggil, disapa oleh Tuhan untuk mendekatkan diri kembali kepadaNya. Jika kita sedang dalam kondisi yang tidak baik - baik saja, misalnya karena sedang jatuh, sedang putus asa atau bahkan kita sedang merasa tidak layak dihadapan Tuhan, kita menerima undangan pribadi di hati kita saat ini.  Injil hari ini mengisahkan perjumpaan Matius pemungut cukai dengan Yesus. Yesus tidak menghakimi dia, dan memusuhi Matius, karena profesinya sebagai penarik pajak bagi negara penjajah, yaitu Roma pada waktu itu. Matius sudah sering menerima tekanan disana sini, dan ia menerima penolakan yang besar dari bangsanya sendiri. Namun, Tuhan tidak bertindak seperti itu. Yesus Kristus menjadi wajah kerahiman Allah yang mau memerdekakan dia dari dosa - dosa dan kelemahannya.  Ketika Yesus berkata "Ikutlah Aku", itu berdampak sangat besar. Matius yang sedang bekerja pada waktu itu langsung menin

Sketsa Iman - Kristus adalah hadiah terindah dari Allah bagi kita

Sketsa Iman - 14 September 2022  Bacaan : Bil 21:4-9 | Yoh 3:13-17  Renungan :  Hari ini kita kembali mau diingatkan, tujuan kedatangan Yesus Kristus, Putera Allah ke dalam dunia. Sebagai Allah Putera, Yesus Kristus menjadi wajah Allah yang tidak kelihatan dan juga penebus semua orang. Ia hadir untuk memberikan hidup yang kekal kepada semua orang yang percaya kepadaNya.  Sebelum kehadiran Kristus di dunia, kita semua memiliki gambaran - gambaran yang kurang lengkap dan jelas tentang Allah. Di dalam kitab suci, terutama pada bagian Perjanjian Lama, umat Israel yang menjadi umat pilihan Allah juga menempuh perjalanan iman yang panjang untuk mengenal sosok Allah , Pencipta langit dan bumi. Berbagai peristiwa menandai perjalanan itu, mulai dari janji Allah kepada Abraham yang menjadi bapa bagi sejumlah besar orang, sampai kepada pembebasan umat Israel dari penindasan di Mesir hingga penantian Yesus Kristus sebagai Mesias terjanji.  Allah mengungkapkan diriNya secara bertahap dan mempersiap

Sketsa Iman - Merenungkan perjalanan iman sang perwira dari kapernaum

Sketsa Iman - 12 September 2022 Bacaan : 1 Kor 11:17-26 | Luk 7:1-10 Renungan : Seorang perwira Romawi menjadi model iman yang patut kita renungkan dan teladani. Sebagai seorang pemimpin, ia seorang yang benar - benar peduli terhadap bawahannya. Sebagaimana kita ketahui bersama, yang biasanya disebut hamba - hamba adalah mereka yang hak - hak dan kebebasannya telah terampas sehingga mereka menjadi orang - orang yang tertindas. Tetapi sang perwira sangat menghargai hambanya sehingga ketika hamba itu sedang sakit, ia berupaya keras untuk memberikan pertolongan semaksimal mungkin. Selain itu, ia memiliki hubungan yang baik dengan orang - orang Yahudi. Ia pun bisa dekat dengan tua - tua bangsa Yahudi. Orang - orang yang biasa disebut sebagai tua - tua bukanlah orang tua sungguhan, tetapi para tokoh baik berusia muda maupun lanjut yang dihormati ditengah bangsa Yahudi karena kebijaksanaan , pandangan dan sikap mereka. Tentu tidak mudah, bagi seorang perwira Roma yang sedang menduduki tanah

Sketsa Iman - Tetap berusaha untuk mengampuni yang bersalah kepada kita

 Sketsa Iman - 11 Agustus 2022  Bacaan : Yeh 12:1-12 | Mat 18:21-19:1 Renungan :  Hari ini , kita diajak untuk melihat kebesaran cinta Tuhan, dan juga bagaimana kita mesti menerapkan cinta kasih. Jika kita diminta untuk mengasihi orang - orang yang memang selalu baik dengan kita, menghargai kita, memuji kita, mendukung kita itu cukup mudah. Kita bisa membalas kebaikan orang lain dengan kebaikan - kebaikan secara sukarela.  Namun, bagaimana jika kita mesti berhadapan dengan orang  - orang yang sering menyakiti kita ? Bahkan ketika kita sudah berusaha memperbaiki dan menjaga hubungan dengan mereka, tetap saja ada hal - hal yang tidak menyenangkan yang terjadi, sehingga permusuhan diantara kita dan mereka terus tersulut. Kadang kita berada dipihak yang merasa serba salah, terutama jika pihak lain itu memiliki posisi,kedudukan yang jauh lebih besar. Misalkan antara bawahan dan atasan ,atau kita dan anggota keluarga yang lebih senior. Bahkan dalam masyarakat pun, terdapat perbedaan - perbed

Sketsa Iman - Belajar setia di jalan Tuhan walau tak mudah

Sketsa Iman - 5 Agustus 2022 Bacaan : Nah 1:15'2:2;3:1-3.6-7 | Mat 16;24-28 Renungan : Hari ini kita diingatkan kembali dalam Injil tentang bagaimana menjadi pengikut Yesus yang sejati. Ada tiga hal yang disampaikan oleh Yesus kepada kita , biasanya disingkat "sangkuli" : sangkal diri, pikul salib dan mengikuti Yesus. Tiga hal ini akan dapat mengubah hidup kita dan mendekatkan kita kepada Tuhan, sebab kita "melepaskan keduniawian" , dan memperoleh kehidupan kekal bersama dan didalam Kristus sebagai gantinya. Penyangkalan diri adalah praktik yang semakin hari semakin sulit untuk dilakukan, karena tawaran duniawi yang semakin beragam. Kita disuguhkan dengan banyak hal yang menarik sehingga kita bisa lupa diri, terutama pada apa yang cukup sesuai kebutuhan kita, dan yang diluar itu. Menyangkal diri adalah usaha untuk menahan diri kita, dari hal - hal yang berlebihan. Kita tidak bisa mengikuti terus menerus gaya hidup yang bersifat konsumtif. Contohnya penggunaan g

Sketsa Iman - Orang yang berdosa juga mendapatkan pertolongan Tuhan

 Sketsa Iman - 3 Agustus 2022 Bacaan : Yer 31:1-7 | Mat 15:21-28 Renungan :  Daerah Tirus dan Sidon adalah daerah yang dihindari oleh orang - orang Yahudi. Orang - orang Yahudi tidak mau bergaul dengan penduduknya, dan kali ini ada seorang perempuan Kanaan dari daerah itu yang menyapa Yesus. Ia mengambil resiko besar ditolak, bahkan mungkin diintimidasi dan diusir. Keinginannya agar anak perempuannya yang kerasukan setan dapat sembuh, jauh lebih besar daripada rasa malu dan takutnya karena perbedaan - perbedaan itu.  Mulanya Yesus menguji dia, mengatakan bahwa Ia hanya diutus bagi domba - domba Israel. Ini adalah jawaban yang mengguncangkan tapi tentu masuk juga dalam perhitungan perempuan Kanaan ini, namun begitu ia tidak pantang menyerah. Dari sini kita bisa melihat adanya pertumbuhan iman yang pesar dalam dirinya sehingga Yesus pada akhirnya mengabulkan apa yang ia butuhkan tanpa perlu hadir secara langsung untuk mengusir roh jahat yang merusak hidup anaknya.  Dari peristiwa ini, ki

Sketsa Iman - Membangun dan memelihara iman kepada Kristus yang hidup

Sketsa Iman - 2 Agustus 2022  Bacaan : Yer 30:1-2.12-15.18-22 | Mat 14:22-36  Renungan :  Di dalam Ibrani 11:1, kita menemukan pengertian iman yang meneguhkan kita : dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan, dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Semua orang memiliki pengharapan akan sesuatu hal, dan pastinya ingin agar semuanya itu bisa terwujud dengan lancar. Salah satu hal yang menjadi sumber kekhawatiran orang banyak adalah masa depan yang tidak pasti.  Orang - orang merasa takut akan pekerjaan mereka, akan posisi dan karier mereka, akan kesehatan, akan relasi yang berjalan dengan rekan kerja, kerabat, dan juga saudara. Apalagi saat sedang berada dalam pusaran masalah itu, sepertinya begitu berat, begitu sulit untuk diatasi. Seperti halnya para murid yang sedang berada dalam perahu yang diterpa angin sakal. Mereka tentu sangat menantikan kehadiran Yesus.  Namun, saat Yesus hadir dan mendatangi mereka, ternyata para murid kurang siap. Iman mereka masih belum kuat ,

Sketsa Iman - Doa sebagai permulaan aktifitas harian

 Sketsa Iman - 1 Agustus 2022  Bacaan : Yer 28:1-17 | Mat 14:13-21 Renungan :  Hari ini adalah awal bulan, tepat tanggal 1 sekaligus juga hari senin.  Tak sedikit orang - orang yang merasa bermusuhan dengan hari senin, karena artinya sudah waktunya untuk bekerja dan berhadapan dengan berbagai masalah yang sudah menanti. Hal ini bisa menyebabkan kelesuan, dan juga kekhawatiran - kekhawatiran yang terus menerus berkembang sehingga bisa menjadikan orang - orang stress.  Bukan sebuah kebetulan, Injil hari ini berbicara tentang pelayanan Tuhan Yesus yang melakukan salah satu mujizat yang luar biasa, yaitu memberi makan lima ribu orang dengan lima roti dan dua ekor ikan. Orang - orang itu berasal dari banyak tempat dan mereka berkumpul di suatu tempat terpencil yang sulit akses makan dan minumnya. Dengan mujizat itu, murid - murid mengumpulkan sisa - sisa makanan dari orang banyak ini, sebanyak dua belas bakul penuh. Sungguh luar biasa. Resep rahasia Yesus yang selalu dilakukan dengan setia

Sketsa Iman - Menghadirkan Kerajaan Allah di dunia ini

 Sketsa Iman - 27 Juli 2022 Bacaan : Yer 15:10.16-21 | Mat 13:44-46 Renungan :  Referensi tambahan renungan : Perumpamaan Mutiara Berharga  dan Perumpamaan Harta Terpendam Injil hari ini membicarkaan kembali tentang perumpamaan mutiara yang berharga dan juga harta terpendam. Kita diajak untuk menyadari bahwa Kerajaan Allah adalah anugerah yang indah dari Kristus, dan sebagai orang Kristiani, kita diajak untuk mau aktif mencari Tuhan dalam hidup kita. Seringkali, janji - janji Tuhan terutama yang terkait dengan kehidupan kekal dan Surga merupakan sesuatu yang sulit dibayangkan dan juga mudah dilupakan. Kita lebih mudah berfokus pada apa yang ada dihadapan kita saat ini, yaitu yang kita alami selama kita masih hidup. Janji - janji itu terasa jauh, karena diberikan Tuhan setelah kita meninggal dunia.  Namun, sebenarnya Kerajaan Allah sendiri sudah dihadirkan oleh Yesus sejak dari dunia ini. Kita diajak untuk turut berperan aktif didalamnya, dengan saling membagikan cinta kasih dan berusah

Sketsa Iman - Pentingnya hidup dalam suasana pertobatan

Sketsa Iman - 18 Juli 2022 Bacaan : Mi 6:1-4.6-8 | Mat 12:38-42 Renungan : Topik tentang pertobatan adalah topik yang selalu perlu dibahas untuk menyegarkan dan menguatkan kembali disposisi batin kita. Kita diajak untuk terus menerus, tanpa kenal lelah mengusahakan pertobatan dalam hidup ini. Sebagai manusia yang lemah dan punya banyak kekurangan, kita tak luput dari kesalahan - kesalahan dan kecenderungan untuk jatuh dalam dosa yang sama. Beruntunglah kita semua, karena Allah kita Maharahim, panjang sabar dan penuh belas kasih. Belas kasih Tuhan yang terwujud dalam penumpahan darahNya di kayu salib selalu bisa menjadi penolong dan penopang dalam hidup semua umat beriman. Belum lama ini, penulis sempat membaca salah satu artikel yang terbit dari HidupKatolik.com tentang salib pengampunan, yang biasa disebut juga Salib Kordoba. Cerita lengkapnya bisa anda baca dengan klik link diatas, namun yang bisa kita garis bawahi adalah sebuah cerita yang menyentuh tentang seorang pendosa yang ru

Sketsa Iman - Mengikuti jalan - jalan Kristiani dengan setia

Sketsa Iman - 11 Juli 2022 Bacaan : Yes 1:11-17 | Mat 10:34-11:1 Renungan :  Injil hari ini mau mengingatkan kita bahwa jalan - jalan Kristiani yang kita tempuh dengan melihat Kristus adalah jalan yang punya tantangan tersendiri. Ketika semua orang mengikuti banyak trend - trend yang seringkali bertentangan dengan iman , kita pun diajak untuk tetap mau bersikap sesuai dengan apa yang diajarkan Kristus kepada kita.  Tantangan - tantangan itu juga cukup terasa dalam berbagai aspek kehidupan kita. Ketika kita ditarik oleh arus - arus kebiasaan dan sikap, praktik negatif yang sudah mendarah daging, disinilah timbul "pertentangan" antara kita dan orang  - orang lain. Mari kita lihat beberapa contoh : di lingkungan pekerjaan, saling sikut menyikut dengan sesama rekan kerja untuk mendapatkan promosi dan bonus pekerjaan sudah menjadi hal yang lumrah. Misalkan si A sudah mendapatkan client yang bagus, lalu si B justru mengambil jatah si A ini dan dialah yang mendapatkan bonus dan pres

Sketsa Iman - Panggilan berbuat baik senantiasa

Renungan Harian - 7 Juli 2022  Bacaan : Hos 11:1b.3-4.8c-9 | Mat 10:7-15 Renungan :  Setelah mengatakan " Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat ", Yesus mengungkapkan hal - hal yang perlu dilakukan oleh para rasulNya dalam pelayanan. Mereka di minta untuk secara aktif berkarya dalam berbagai bentuk : menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati, mengusir setan - setan dan semuanya ini dilakukan dengan gratis.  Kita seringkali mendengarkan bahwa urusan pelayanan ini harus dibedakan dengan kehidupan profesional kita yang biasanya mengandalkan imbalan atas barang dan jasa yang kita hasilkan. Saat bekerja, kita mengharapkan imbalan yang sepadan berupa gaji atau keuntungan - keuntungan yang lain. Namun dalam pelayanan, kita tidak mengharapkan imbalan ini, kita melakukannya dengan sukacita dan sukarela dengan niat yang tulus untuk membantu orang lain.  Tak jarang saat menolong orang lain, kita tidak menerima ucapan terima kasih. Kita tidak juga akan diperlakuk