Sketsa Iman - 9 November 2022
Bacaan : Yeh 47:1-2.8-9.12 | Yoh 2:13-22
Renungan :
Suatu sikap tegas ditunjukkan oleh Yesus dalam menjaga kesucian Bait Allah dari praktik perdagangan yang sering marak menjelang hari raya Paskah. Semua orang mencari keuntungan, sampai - sampai tanpa sadar mereka sudah berlebihan dengan tidak memperhatikan suasana keagamaan yang perlu dijaga. Hiruk pikuk suara orang yang berjualan, ditambah dengan bau dari hewan - hewan yang dijual dan keramaian aktifitas tukar menukar barang dagangan itu telah membuat orang - orang kesulitan untuk berdoa dengan sungguh - sungguh kepada Allah. Bisa jadi juga, harga yang dijual demi keuntungan memberatkan para peziarah yang datang.
Disinilah kita perlu belajar ada batasan - batasan dalam semua hal yang kita lakukan. Kita tidak bisa menomorduakan Tuhan dan menjadikan pelayanan kita kepada Tuhan sebagai salah satu sumber penghasilan. Allah telah memberikan kepada kita semua rahmatNya secara cuma - cuma, dan karena itu kita juga mesti menunjukkan kasih Allah kepada sesama, khususnya dalam aspek kerohanian juga secara cuma - cuma.
Alangkah baiknya jika kita justru mengedepankan banyak aktifitas sosial yang membantu orang banyak daripada terus menerus hanya mengejar keuntungan semata. Misalnya saja, dalam Masa Prapaskah, kita semua justru diajak untuk lebih banyak menahan diri, dan lebih banyak berpantang, puasa dan melakukan perbuatan sosial yang lebih besar.
Dalam keseharian kitapun, saat kita sedang berdoa kepada Tuhan, menghadiri Misa Kudus, hendaknya kita dengan sungguh - sungguh mengikuti setiap bagian dari Misa itu dengan penuh perhatian. Kita juga benar - benar fokus saat berdoa, dan membaca, merenungkan firman Tuhan. Dengan semua praktik sederhana ini, kita secara bertahap membangun sikap hidup rohani yang baik untuk kemuliaan Tuhan.
Doa :
Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, Engkau senantiasa peduli dan mengasihi kami masing - masing. Terkadang, kami begitu mudah ikut arus duniawi dan ingin mengejar banyak keuntungan dalam hidup kami. Berilah kami terang dan kebijaksanaan untuk mengerti batasan - batasan wajar dalam mengejar rejeki dan keuntungan, dan juga semoga kami mau meluangkan juga waktu dan kesempatan untuk menolong sesama kami yang membutuhkan. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar