Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Percaya akan kebangkitan badan dan janji keselamatan dari Allah bagi orang beriman


Sketsa Iman - 2 November 2022

Peringatan Semua Arwah Orang Beriman

Bacaan : 2 Mak 12:43-46 | 1 Kor 15:20-24a.25-28 | Yoh 6:37-40

Renungan :

Ada banyak sekali perkembangan yang telah dilalui oleh umat manusia tentang konsep kematian. Mulai dari pemikiran bahwa semua orang setelah meninggal dunia, sudah habis, sudah berakhir, sudah tidak ada lagi sampai ke pemahaman bahwa setelah kematian seseorang, jiwa - jiwanya akan kembali ke pangkuan Allah Bapa.

Ini semua adalah berita yang menggembirakan kita, bahwa orang - orang yang kita sayangi, yang pernah ada bersama - sama dengan kita, setelah meninggal akan bangkit dan juga hidup bersama dengan Allah di Surga. Karena itu, kita semua di dalam persekutuan Gereja mau bersama - sama mengenang orang - orang beriman yang percaya kepada Tuhan, yang telah meninggal dunia.

Gereja mengajarkan keberadaan Api Penyucian, dimana jiwa - jiwa yang belum bisa langsung berada di Surga, perlu mengalami pemurnian agar mereka layak untuk hidup bersama dengan Allah di Surga. Sebagai ilustrasi, ada seorang anak yang sedang bermain diluar rumah. Anak ini bermain begitu seru sehingga ketika akan kembali ke rumahnya, kakinya berlumpur dan kotor. Ia melihat bahwa di dalam rumah, kondisinya begitu bersih dan rapi sehingga ia tahu ia tidak bisa langsung masuk ke dalam rumah sebelum membersihkan dirinya. Maka anak itu akan terlebih dahulu membersihkan kakinya sampai bersih, sebelum masuk ke dalam rumah.

Persis seperti inilah yang dialami oleh jiwa - jiwa saat ingin berjumpa dengan Allah. Mereka begitu mengagumi Allah, dan memiliki kerinduan yang besar untuk berjumpa dan bersatu denganNya, namun menyadari dirinya masih banyak dosa dan kekurangan, mereka menahan diri. Untuk bisa membantu jiwa - jiwa ini dapat masuk ke Surga, perlu di dukung dengan doa - doa dari kita semua yang masih ada di dunia ini.

Selain itu, kita juga bisa mempersembahkan Misa Kudus bagi jiwa - jiwa yang ada di api penyucian, termasuk juga orang - orang yang kita sayangi. Kita juga bisa berdoa Rosario, dan memohon bantuan dari Bunda Maria dan para Kudus Surga untuk juga mau mendoakan mereka.

Doa :

Allah, Bapa kami yang Maharahim, kami bersyukur untuk kebenaran Iman yang Engkau nyatakan melalui kematian dan kebangkitan PuteraMu, Tuhan kami Yesus Kristus. Ia telah mengalahkan kematian, dan menunjukkan bahwa sesudah kematian, masih ada hidup kekal bersama Engkau di Surga. Kami mau menyerahkan ke dalam tanganMu, dan memohon agar bisa diberikan ketentraman dan kedamaian bagi jiwa - jiwa yang sudah meninggal. Secara khusus kami berdoa bagi : (Sebutkan orang - orang yang kita ingin doakan , yang telah meninggal dunia), dan juga jiwa - jiwa di api penyucian, agar mereka bisa mendapatkan pengampunan dan kebahagiaan bersama Engkau di Surga.

Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Sketsa Iman - Tidak mencari kesempurnaan duniawi

Sketsa Iman - 28 Agustus 2019  Bacaan 1 : 1Tes. 2:9-13 Bacaan Injil : Mat 23:27-32 23:27 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran. 23:28 Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan. 23:29 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu membangun makam nabi-nabi dan memperindah tugu orang-orang saleh 23:30 dan berkata: Jika kami hidup di zaman nenek moyang kita, tentulah kami tidak ikut dengan mereka dalam pembunuhan nabi-nabi itu. 23:31 Tetapi dengan demikian kamu bersaksi terhadap diri kamu sendiri, bahwa kamu adalah keturunan pembunuh nabi-nabi itu. 23:32 Jadi, penuhilah juga takaran nenek moyangmu! Renungan

Sketsa Batin - Perumpamaan Tentang Mutiara Berharga

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus  MUTIARA INDAH  Bacaan Injil : Mat 13:45-46 13:45 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. 13:46 Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu." Pengantar Perumpamaan :  Kali ini kita akan membahas kelanjutan dari perumpamaan Yesus tentang harta terpendam. Perumpamaan ini membahas tentang Kerajaan Allah, dan sama seperti harta terpendam, mutiara yang berharga ini juga mau menunjukkan hal itu. Walaupun dianggap sebagai kembaran, ada perbedaan juga antara perumpamaan harta terpendam dan mutiara berharga. Perbedaannya, adalah orang itu menemukan harta di ladang, sedangkan pedagang itu mencari mutiara yang indah. Tidak dikatakan juga bahwa pedagang itu bersukacita setelah menemukan mutiara yang indah itu seperti orang yang menemukan harta di ladang. Dalam perumpamaan Yesus, ada seorang pedagang keliling yang me

Jalan Serta Yesus - (Bagian Kedua) Menikmati, mengembangkan karunia Roh Kudus

Pada bagian awal , kita telah sama-sama mengerti dan mengetahui bahwa Roh Kudus terlibat secara aktif dan nyata sepanjang waktu, namun teristimewa, peranNya makin terasa ketika Yesus naik ke Surga. Dapat dikatakan bahwa ini adalah zaman Roh Kudus. Roh Kudus aktif berkarya memelihara kekudusan Gereja. Lewat kuasaNya, kita dapat menerima Tubuh dan Darah Kristus, kita dibaptis dalam nama Bapa,Putera dan Roh Kudus, dimana Roh Kudus tinggal didalam diri kita. Lalu melalui Krisma, kita menerima penguatan. Kita yang tadinya lahir baru, sekarang tumbuh dewasa secara rohani dengan bekal rahmat pengudusan dari Roh Kudus yang kita kenal sebagai 7 Karunia Roh Kudus. Dewasa ini pula, kita bisa melihat nuansa Karismatik, dimana "Pencurahan Roh Kudus" terjadi di mana-mana. Orang-orang mampu membuat berbagai tanda-tanda heran dan mujizat seperti pada waktu Pentakosta. Inilah wujud nyata pelayanan dimana Roh Kudus memberdayakan kita dengan karisma-karisma untuk membantu sesama.

Sketsa Iman - Kasih adalah Kegenapan Hukum Taurat

Sketsa Iman, 8 November 2017 Bacaan 1 : Rm 13:8 - 10 Bacaan Injil : Luk 14:25 - 33 Ulasan Kitab Suci : Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat. Karena firman: jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri! Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat. (Rm 13:8-10) Renungan :  Kita menerima kebaikan, kita sebutnya "terima kasih", kita memberikan sesuatu kita sebutnya "persembahan kasih / tanda kasih", dan jika kita membagikan perasaan terbaik kita, kita menyebutnya pula dengan istilah "berbagi cinta kasih". Apapun alasan dan tindakan kebaikan, kasihlah perekatnya .  Jika kita melandaskan sikap dan perbuatan kita dengan kasih, maka yakin