Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Belajar setia di jalan Tuhan walau tak mudah


Sketsa Iman - 5 Agustus 2022

Bacaan : Nah 1:15'2:2;3:1-3.6-7 | Mat 16;24-28

Renungan :

Hari ini kita diingatkan kembali dalam Injil tentang bagaimana menjadi pengikut Yesus yang sejati. Ada tiga hal yang disampaikan oleh Yesus kepada kita , biasanya disingkat "sangkuli" : sangkal diri, pikul salib dan mengikuti Yesus. Tiga hal ini akan dapat mengubah hidup kita dan mendekatkan kita kepada Tuhan, sebab kita "melepaskan keduniawian" , dan memperoleh kehidupan kekal bersama dan didalam Kristus sebagai gantinya.

Penyangkalan diri adalah praktik yang semakin hari semakin sulit untuk dilakukan, karena tawaran duniawi yang semakin beragam. Kita disuguhkan dengan banyak hal yang menarik sehingga kita bisa lupa diri, terutama pada apa yang cukup sesuai kebutuhan kita, dan yang diluar itu. Menyangkal diri adalah usaha untuk menahan diri kita, dari hal - hal yang berlebihan. Kita tidak bisa mengikuti terus menerus gaya hidup yang bersifat konsumtif. Contohnya penggunaan gadget HP bermerek yang mahal harganya, dan versinya yang terus menerus berganti. Banyak orang yang memaksakan diri untuk mengikuti trend lalu mengorbankan hal - hal yang lain. Akhirnya bisa menyebabkan banyak hal yang negatif, misalkan jadi berhutang dan stress karena sulit membayar cicilan setiap bulan.

Memikul salib adalah memikul beban kehidupan, namun dengan cara Yesus. Yesus memikul salib penderitaan, bukan karena kesalahanNya atau karena salib itu adalah akibat dari perbuatan - perbuatan yang jahat atau dosa. Kemalangan bisa menimpa siapa saja, dan terjadi kapan saja tanpa diduga. Orang - orang yang giat bekerja, bisa mengalami kesulitan ekonomi. Orang - orang yang sudah rutin berolahraga, menjaga kesehatan pun masih bisa sakit. Namun, kita tidak perlu selalu melihat hanya sisi kemalangannya saja, karena kita bisa belajar dari cara Yesus memanggul salib dengan setia. Kita mempersembahkan semua kekecewaan, kesedihan, kekurangan kita kepada Yesus.

Dan yang terakhir, mengikuti Yesus, menjadi seorang Kristiani adalah menjadi pendengar dan pelaksana ajaran Yesus yang setia. Yesus senantiasa melayani dan menebarkan cinta kasihNya dimanapun Ia berada. Ajaran - ajaranNya banyak bertolak belakang. Dua hal tadi yaitu penyangkalan diri dan pemikulan salib akan melengkapi gaya kita mengikuti Yesus.

Sebagai contoh, Yesus mengajarkan hal - hal dalam Matius 5 : Jika orang berbuat jahat kepada kita, menampar pipi kanan, berilah juga pipi kiri kita. Ini bisa terjadi jika kita menyangkal diri, kemarahan kita lalu memikul salib penderitaan karena ditampar. Kita tidak membalas orang itu dan memutus rantai kebencian. 

Ini semua sulit, namun ada satu hal lagi yang penting, yang dimiliki dan dianugerahkan kepada para pengikut Kristus. Kita semua diberikan rahmat dari Tuhan untuk bertahan, dan bangkit lagi dari setiap kejatuhan kita saat kita mengikuti Kristus. Kita bisa jadi sering gagal menahan diri, tapi kita tetap mau mencobanya. Kita seringkali lelah, menangis, memikul beban berat dan merasa tidak ada pertolongan, tapi setiap kali kita memandang kepada Kristus, iman kita bertumbuh. Setiap langkah kita berpasrah kepada Tuhan adalah langkah setia dalam rencana Tuhan yang sedang berjalan dan penantian waktuNya yang akan terwujud. 

Mari kita bersandar kepada Kristus dan mau berjuang dengan sepenuh hati, walaupun kita punya banyak kekurangan. Lakukan yang terbaik yang kita bisa setiap hari, dan serahkan kepada Tuhan hal - hal yang tidak sanggup kita atasi. 

Doa : 
Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, Engkau mengajarkan kami hari ini untuk mengikuti jalan yang telah dilalui oleh PuteraMu, Tuhan kami Yesus Kristus. Berilah kami semangat penyangkalan diri agar tidak terjerumus terhadap cara hidup yang jauh dari jalan - jalanMu. Semoga kami tidak diperbudak oleh budaya konsumerisme dan egoisme pribadi. Kami mohon kekuatan, dan tambahan iman untuk memikul salib kami. Dan yang terakhir Tuhan, curahkanlah rahmatMu agar kami dapat mengikuti Kristus dengan setia dan bisa peka terhadap segala bimbinganMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Pengenalan Kitab Suci - Iman bapa bangsa Israel (Bagian 1)

Pengenalan Kitab Suci - Iman Bapa Bangsa Israel (Bagian 1)  Abraham , Bapa Orang Beriman Pengantar Sejarah keselamatan umat manusia tidak lepas dari sejarah bangsa Israel, dimana Allah sendiri yang membentuk bangsa ini, dimulai dari satu orang yaitu Abraham. Kisah tentang pembentukan leluhur bangsa Israel bisa kita lihat dari Kejadian 12 - 50.  Pada bagian ini, kita sama - sama mau belajar dari iman para bapa bangsa Israel yaitu Abraham, Ishak, Yakub yang mencakup bagian ke - 2 dari kitab Kejadian. Tulisan - tulisan ini akan dibagi menjadi 3 bagian yaitu Iman Abraham (Bagian 1), Iman Yakub (Bagian 2) dan Iman Yusuf  (Bagian 3) yang berakhir ketika keluarga Israel menetap di Mesir. Bagian pertama ini, kita mau sama - sama belajar melihat proses jatuh bangun yang dialami oleh Abraham dan pertumbuhan imannya sehingga dia dan keturunannya mendapatkan berkat dari Tuhan.  Kisah Abraham, bapa para bangsa (Kej 12:1 - Kej 25:11) 1. Abram dipanggil Allah  Abram berasal dari Ur-kasdim, mengalami

Sletsa Iman - Tentang Kesesatan

Sketsa Iman, 30 September 2018 Bacaan 1 : Bil 11:25-29 Bacaan 2 : Yak 5:1-6 Bacaan Injil : Mrk 9:38-43,45,47-48 Ulasan Kitab Suci :  Seorang yang bukan murid Yesus mengusir setan  9:38 Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita." 9:39 Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.9:40 Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita. 9:41 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya."  Siapa yang menyesatkan orang  9:42 "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. 9:43 Dan j

Sketsa Batin - Perumpamaan Tentang Mutiara Berharga

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus  MUTIARA INDAH  Bacaan Injil : Mat 13:45-46 13:45 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. 13:46 Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu." Pengantar Perumpamaan :  Kali ini kita akan membahas kelanjutan dari perumpamaan Yesus tentang harta terpendam. Perumpamaan ini membahas tentang Kerajaan Allah, dan sama seperti harta terpendam, mutiara yang berharga ini juga mau menunjukkan hal itu. Walaupun dianggap sebagai kembaran, ada perbedaan juga antara perumpamaan harta terpendam dan mutiara berharga. Perbedaannya, adalah orang itu menemukan harta di ladang, sedangkan pedagang itu mencari mutiara yang indah. Tidak dikatakan juga bahwa pedagang itu bersukacita setelah menemukan mutiara yang indah itu seperti orang yang menemukan harta di ladang. Dalam perumpamaan Yesus, ada seorang pedagang keliling yang me

Jalan Serta Yesus - New normal Orang Kristen

Menjelang awal bulan Juni, kita sering mendengarkan istilah "new normal", dimana masyarakat mulai diperbolehkan untuk beraktifitas seperti biasa, namun dengan tetap menjaga dan menerapkan protokol kesehatan saat berada di luar rumah. Pusat - pusat perbelanjaan, dan kawasan industri dan perkantoran mendapatkan kelonggaran untuk menjalankan bisnisnya kembali. Singkat cerita, ada banyak penyesuaian - penyesuaian yang kita lakukan untuk menjalani aktifitas - aktifitas rutin kita secara baru.  Dampak perubahan pun juga merambah ke sisi rohani kita. Saat ini, kita masih terisolasi dirumah kita masing - masing. Dalam masa yang sulit bagi banyak orang ini, kita ditarik oleh Tuhan masuk ke suasana rohani yang baru pula. Sekarang ini, kita mengikuti Ekaristi secara online dan meresapkan Kristus lewat komuni batin. Ada banyak acara - acara rohani yang kita ikuti secara online seperti : pengajaran, pujian - pujian kepada Tuhan , sharing iman menggunakan sarana media sosial. Semua ini dil