Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Zakheus menjadi model iman pertobatan kita


 Sketsa Iman - 15 November 2022 

Bacaan : Why 3:1-6.14-22 | Luk 19:1-10

Renungan : 

Kisah tentang perjumpaan antara Yesus dengan Zakheus si kepala pemungut cukai yang bertobat selalu menjadi pengingat yang sangat baik bagi kita, bahwa kasih Allah sungguh tidak terhingga. Yesus, Putera Allah di tengah - tengah kerumuman orang banyak yang berdesak-desakan masih mampu mengenali dombaNya yang hilang, yaitu Zakheus, dan juga sekaligus anggota kelompok cukainya kepada pertobatan. 

Disini kita kembali bisa diingatkan , bahwa untuk mendapatkan pengampunan yang sejati, dibutuhkan keterbukaan dan kerjasama kita untuk bertobat.Allah tidak merenggut kehendak bebas kita, dan memaksa kita untuk bertobat. Usaha pertama untuk menuju ke sana adalah adanya rasa ingin tahu untuk mengenal Kristus. Zakheus melakukannya, dengan berusaha memanjat pohon agar dapat melihat Yesus. Atas usahanya itu, Yesuspun memanggil dia dengan namanya dan bahkan berkata bahwa Ia mau menumpang dirumahnya. Apa yang dikatakan Yesus kepada Zakheus, mencerminkan keinginanNya dan kerinduanNya untuk tinggal di "rumah" hati kita masing - masing. Yesus ingin tinggal bersama kita dan akrab dengan kita. 

Selanjutnya, Yesus memberikan pengampunanNya atas usaha - usaha lanjutan dari Zakheus yang menyesali apa yang ia lakukan. Setelah berjumpa dengan Yesus, ia menyadari kekurangan dan berbagai hal dalam hidupnya yang kurang baik. Salah satu bentuknya adalah menyatukan kembali mereka yang berdosa ke masyarakat. Maka, Zakheus berdamai dengan orang - orang lewat usahanya untuk mengembalikan apa yang ia peras. 

Dengan perbuatan - perbuatannya itu, Zakheus menerima rahmat pengampunan dari Yesus secara langsung. Yesus bahkan menyebutnya sebagai anak Abraham juga. Dan Ia juga berkata bahwa hari itu telah terjadi keselamatan baginya dan keluarganya. Maka  peristiwa keselamatan yang diterima Zakheus bisa menjadi model iman bagi kita juga. 

Kitapun dari waktu ke waktu mesti berusaha untuk rutin memeriksa batin kita, dan memohon pengampunan Tuhan atas dosa - dosa dan kesalahan kita. Jika memungkinkan, kita juga mesti rutin menjalani Sakramen Pertobatan agar kita dibersihkan dan kemudian membangun usaha- usaha yang perlu untuk memperbaiki diri kita. 

Memang tidak mudah untuk memperbaiki hubungan yang telah rusak dengan orang - orang disekeliling kita, namun rahmat Tuhan akan menguatkan kita untuk percaya bahwa bagi Dia tidak ada yang mustahil. Selalu ada jalan yang bisa ditunjukkan Tuhan untuk membantu kita memulihkan hidup kita seutuhnya. 

Doa : 

Allah, Bapa kami yang Maharahim, ampunilah segala dosa - dosa , kelemahan dan kekurangan kami yang telah mendukakan Engkau dan sesama kami. Berilah kami rahamt pertobatan sejati, dan bimbinglah kami untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Kami mau membuka diri, siap dibentuk dan mau berubah untuk menjadi lebih baik. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Jalan Serta Yesus - Menjajal Latihan Rohani

Kabar baik buat kita semua, perbuatan - perbuatan baik dan hal-hal luar biasa yang dialami, dilakukan oleh para Kudus dan tokoh-tokoh kemanusiaan dunia, bisa dipelajari! Yup, anda sama sekali tidak salah membacanya, kebajikan - kebajikan rohani yang telah diberikan oleh Tuhan adalah rahmat yang mampu bertumbuh. Itulah sebabnya juga mengapa Tuhan Yesus mengumpamakan iman seperti sebuah biji sesawi. Biji sesawi itu paling kecil tapi butuh ditanam dan bertumbuh untuk menjadi besar dan berguna. Dalam beberapa perumpamaan, Yesus seringkali menggunakan hal-hal yang sifatnya berkembang, tidak stagnan dan tetap dan kaku. Apa yang dimaksudkan disini adalah pertumbuhan cinta kasih, pertumbuhan iman, pertumbuhan harapan ditengah-tengah kehidupan masyarakat dewasa ini. Kita semua dipanggil untuk menjawab tantangan ini, malah kita mesti berlomba-lomba dalam segala kebaikan di setiap kesempatan yang ada. Mari masuk ke arena latihan rohani Pertama, mari kita kenali medan latihan kita. Arena l

Lifebook - Membangun Toll Rohani

Membangun Tol Rohani  kedengaran seperti project pembangunan kah ? Yup! Tetapi memang demikian sih, di sisi rohani pun semua orang perlu membangun infrastruktur rohani hidupnya supaya bisa menjangkau Yesus dengan mudah. Buat minggu ini, edisi lifebook berbicara tentang jalur komunikasi antara Mr.J dengan kawula muda yang harus dibentuk. Bisa dikatakan, ini 11-12 alias mirip sama perumpamaan - perumpamaan di Kitab Suci. Yuk , kita simak, seperti apa ceritanya  Mr. J : "Minggu ini, Aku mau share  . project menarik lho. Project ini adalah project rohani. Enggak cuman Jokowi saja yang punya program membangun "tol laut", Aku juga mau membangun project "Tol Rohani".  Demikian kata-kata Mr.J saat rapat online dengan geng rasul medsosNya yang beken dan kece. Mr J bilang bahwa mereka perlu membuat roadmap khusus yang memudahkan orang-orang mendekat dengan berbagai cara. Jadi saat ini, sudah ada 3 tahap. Tahap ke 3 adalah tahap yang akan diluncurkan

Jalan Serta Yesus - Di puncak hidup kita, apa yang akan kita lakukan ?

Ada sebuah ilustrasi yang saya dengarkan dari orang tua saya ketika masih kecil dulu. Hidup ini seperti roda yang berputar , kadang kita ada di atas, dan kadang kita ada di bawah. Orang - orang pun bisa memulai hidupnya dengan baik, memiliki kecukupan ekonomi dan bisa mendapatkan banyak sekali manfaat positif seperti bisa mengenyam pendidikan bertaraf internasional di luar negeri, belajar hidup mandiri, bisa tampil baik dalam gaya hidup dan sebagainya. Disisi lain, ada orang-orang yang cukup sederhana, yang berjuang untuk bisa sekolah , kuliah dan mencari pekerjaan dan bekerja untuk orang lain di sebuah perusahaan supaya dapat mencukupi kehidupan masing - masing dan keluarganya. Masih ada lagi contoh kondisi yang lain, tetapi setidaknya orang-orang bisa memulai dan menjalankan hidupnya dengan tingkat kecukupan hidup yang bervariasi. Semuanya memiliki nilai positif karena memberikan pengalaman hidup yang unik. Tuhan telah memberikan kepada kita masing-masing rejeki dan rencana inda

Sketsa Iman - Perjumpaan dengan Yesus di segala situasi

Sketsa Iman - 6 Februari 2023  Bacaan : Kej 1:1-19 | Mrk 6:53-56 Renungan :  Yesus yang telah melayani orang banyak dengan penuh kuasa dan cinta kasih mulai menyentuh hati dan juga hidup banyak orang. Dimana saja Ia berkunjung, orang - orang berkerumun untuk meminta pertolongan. Orang - orang datang dengan semangat dan pengharapan besar bahwa mereka akan disembuhkan, dipulihkan oleh Tuhan sampai - sampai banyak yang melihat kuasa mujizat Yesus dengan iman mereka.  Iman itu tercermin dari keyakinan mereka bahwa,sekalipun Yesus tidak menyentuh mereka secara fisik, tidak berbicara dengan mereka, mereka bisa tetap disembuhkan Tuhan. Tertulis juga dalam Injil bahwa orang -orang yang menyentuh jumbai jubah Yesus bisa sembuh. Sungguh luar biasa.  Ini pun bisa menjadi cerminan dan contoh konkrit buat kita yang saat ini tidak bisa melihat Yesus secara fisik. Yesus yang sudah bangkit, dan naik ke Surga tetap menyertai kita terus menerus. KehadiranNya kini tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu