Sketsa Iman - 6 Desember 2022
Bacaan : Yes 40:1-11 | Mat 18:12-14
Renungan :
Setiap penghujung tahun, kita semua diajak untuk berefleksi atas hidup kita di dalam nuansa masa Advent. Masa Advent dijalani selama 4 minggu, sementara masa Natal sendiri selama 2 minggu. Nuansa Natal memang sudah dapat kita rasakan di sekitar kita, terutama saat kita berkunjung ke tempat keramaian, banyak diputar lagu -lagu natal dan pernak pernik yang cukup identik seperti sinterklas, pohon natal dan hiasannya.
Apakah ini semua adalah Natal yang sesungguhnya ? Lalu mengapa kita , umat Katolik seperti harus menahan diri cukup lama untuk merayakan Natal yang indah bersama orang - orang terkasih ? Ini semua adalah persiapan yang mesti kita jalankan untuk menyambut sang Immanuel, dengan kesiapan yang matang dan lengkap.
Masa Advent erat kaitannya dengan persiapan diri yang mengarahkan kita untuk memiliki sikap dan semangat pertobatan sejati. Ya, lagi - lagi kita diajak untuk mengambil sikap tobat dan tanpa bosan - bosannya, Gereja selalu menuntun kita untuk kembali ke pangkuan Bapa dari segala kerumitan hidup kita.
Seperti halnya bacaan Injil hari ini, Yesus sang Gembala mau merangkul kembali, kita semua yang adalah domba - domba yang mungkin saat ini tidak sedang berada dalam kawanan, sedang tersesat, sedang menyendiri dan sedang merasa terkucilkan dan hilang. Kita semua sungguh berharga dimataNya, dan karena itu, kasih dan kerahiman Tuhanlah yang selalu dihadirkan untuk menopang hidup kita.
Mari kita menyambut tawaran Tuhan hari ini, tidak mengeraskan hati dan mau berusaha untuk berubah, walaupun tidak mudah. Hal pertama yang bisa kita lakukan adalah mengenali suara sang Gembala Agung, lalu mulai mengikuti tuntunanNya selangkah demi selangkah hingga akhirnya kita terbiasa untuk mengetahui apa yang dikehendaki Tuhan.
Mari kita jadikan masa Advent ini, sebagai masa yang bermakna, sehingga akhirnya kita dapat menyambut Kristus dalam Natal yang indah dan penuh sukacita.
Doa :
Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, Engkau rela untuk selalu menopang kami dan tak habis-habisnya kasihMu dan kerahimanMu menyapa kami setiap hari. Terkadang, kami mudah melupakan bahwa jalan pertobatan adalah jalan yang penting dan selalu harus kami lalui setiap waktu. Semoga kami bisa Engkau ubah, menjadi pribadi yang beriman, berpengharapan dan penuh kasih setia, terhadap orang - orang disekitar kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar