Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Titik balik untuk percaya dan waspada terhadap "nabi-nabi palsu" dunia


Sketsa Iman, 27 Juni 2018

Bacaan 1 : 2Raj. 22:8-13; 23:1-3;
Bacaan Injil : Mat 7:15-20


Ulasan Kitab Suci : 

7:15 "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. 7:16 Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? 7:17 Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. 7:18 Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. 7:19 Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. 7:20 Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.

Renungan : 

Dalam bacaan 1, Raja Yosia adalah seorang yang takut akan Tuhan dan mencintai Hukum Taurat. Ia mengoyakkan pakaiannya dan menyadari dengan sungguh-sungguh kekeliruan bangsa Israel yang melupakan hukum Taurat. Karena ingkar janji dan terlalu lama mengabaikannya, Yosia pun menyadari inilah penyebab utama terjadinya banyak kemalangan terhadap bangsa Israel. Iapun dibenarkan dihadapan Tuhan dan kembali melakukan pembaharuan janji - janji ketaatan kepada Allah.

Dalam bacaan Injil, Tuhan Yesus mengingatkan kita bahwa ada nabi-nabi palsu disekitar kita. Ada tokoh - tokoh hidup yang seolah-olah menggiring kita kepada kebaikan, tetapi sebenarnya membinasakan. Layaknya serigala berbulu domba, mereka boleh saja menyamar tetapi sifat alaminya adalah untuk merusak dan menghancurkan.

Ilustrasi tanaman yang dipakai oleh Yesus merujuk pada identitas dan martabat asli yang tidak dapat dipalsukan. Semak duri tidak mungkin menghasilkan buah anggur demikian juga dari pohon yang baik, tidak mungkin menghasilkan buah yang tidak baik. Karena itu, kita ingat siapa kita sekarang ini. Kita telah menjadi anak-anak Allah, kita telah menjadi seorang Katolik yang percaya pada Yesus.

Kita pun harus berusaha setia kepada Tuhan, kepada janji baptis kita, kepada iman, pengharapan dan cinta kasih yang diajarkan kepada kita, seperti halnya Raja Yosia mau memperbaharui janji-janji ketaatan kepada Tuhan.

Kita mungkin telah hidup di jalan yang salah, telah sempat jatuh dan berdosa. Yuk, kita berdiri tegak kembali, ambil napas panjang dan tentukan titik transisi kita mulai saat ini. Kita menentukan titik dimana kita mulai dari situ, berubah dan menghasilkan buah-buah seperti yang sudah dikaruniakan kepada kita sejak awal.

Peganglah juga sabda Tuhan, resapkan dan jadikan itu pedoman hidup yang sebenarnya untuk menangkal serangan-serangan "nabi-nabi palsu". Hidup dalam ketaatan akan membuat kita peka untuk mengetahui hal-hal yang merusak hidup kita, "serigala berbulu domba" ditengah-tengah kita akan tersingkap dan mudah dikenali jika kita setia dan berlaku benar. Dengan sendirinya, kompas rohani yang baik, dari Tuhan akan membuat kita sadar akan arah hidup kita.

Teladan Orang Kudus : St Sirilus dari Alexandria

St Sirilus dilahirkan di Alexandria, Mesir pada tahun 370. Ia memiliki sikap yang keras dan mudah marah, tetapi ia juga seorang yang sangat teguh membela ajaran Gereja dan menjadi pewarta yang baik dimasa-masa sulit Gereja.

St Sirilus adalah wakil Paus St Selestine I dalam Konsili Efesus pada tahun 431. Konsili ini merupakan sidang resmi Gereja yang melibatkan lebih dari duaratus uskup. Mereka memeriksa ajaran-ajaran seorang imam bernama Nestorius. Konsili menerangkan dengan jelas bahwa Nestorius salah dalam beberapa kebenaran penting yang kita yakini. Paus memberinya waktu sepuluh hari untuk berjanji bahwa ia tidak akan mewartakan ajaran-ajarannya sendiri yang salah. Tetapi Nestorius tidak mau. Konsili menjelaskan kepada umat Allah bahwa kita tidak dapat menerima ajaran-ajaran sesat. Para uskup begitu jelas menerangkan hingga ajaran-ajaran sesat ini tidak pernah lagi menjadi ancaman besar bagi Gereja.

Umat sangat berterima kasih kepada St Sirilus dari Alexandria yang telah memimpin jalannya Konsili. Pada akhirnya Nestorius dengan diam-diam pulang kembali ke biaranya dan tidak lagi membingungkan umat. Sirilus kembali juga ke keuskupan agungnya dan bekerja keras demi Gereja hingga ia wafat pada tahun 444. Paus Leo XIII memaklumkan St Sirilus sebagai Pujangga Gereja pada tahun 1883.

http://yesaya.indocell.net/id279_s__sirilus_dari_alexandria.htm

Doa : 

Ya Allah, kami bersyukur atas sabdaMu yang mengingatkan kami untuk kembali setia pada hukum-hukumMu. Semoga kami juga bersikap waspada dan peka terhadap segala hal yang merusak iman kami dan juga semua orang. Berilah kami bimbingan untuk mampu melihat trend dunia masa kini sehingga kami tidak mudah tersesat. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Pengenalan Kitab Suci - Iman bapa bangsa Israel (Bagian 1)

Pengenalan Kitab Suci - Iman Bapa Bangsa Israel (Bagian 1)  Abraham , Bapa Orang Beriman Pengantar Sejarah keselamatan umat manusia tidak lepas dari sejarah bangsa Israel, dimana Allah sendiri yang membentuk bangsa ini, dimulai dari satu orang yaitu Abraham. Kisah tentang pembentukan leluhur bangsa Israel bisa kita lihat dari Kejadian 12 - 50.  Pada bagian ini, kita sama - sama mau belajar dari iman para bapa bangsa Israel yaitu Abraham, Ishak, Yakub yang mencakup bagian ke - 2 dari kitab Kejadian. Tulisan - tulisan ini akan dibagi menjadi 3 bagian yaitu Iman Abraham (Bagian 1), Iman Yakub (Bagian 2) dan Iman Yusuf  (Bagian 3) yang berakhir ketika keluarga Israel menetap di Mesir. Bagian pertama ini, kita mau sama - sama belajar melihat proses jatuh bangun yang dialami oleh Abraham dan pertumbuhan imannya sehingga dia dan keturunannya mendapatkan berkat dari Tuhan.  Kisah Abraham, bapa para bangsa (Kej 12:1 - Kej 25:11) 1. Abram dipanggil Allah  Abram berasal dari Ur-kasdim, mengalami

Sletsa Iman - Tentang Kesesatan

Sketsa Iman, 30 September 2018 Bacaan 1 : Bil 11:25-29 Bacaan 2 : Yak 5:1-6 Bacaan Injil : Mrk 9:38-43,45,47-48 Ulasan Kitab Suci :  Seorang yang bukan murid Yesus mengusir setan  9:38 Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita." 9:39 Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.9:40 Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita. 9:41 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya."  Siapa yang menyesatkan orang  9:42 "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. 9:43 Dan j

Sketsa Batin - Perumpamaan Tentang Mutiara Berharga

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus  MUTIARA INDAH  Bacaan Injil : Mat 13:45-46 13:45 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. 13:46 Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu." Pengantar Perumpamaan :  Kali ini kita akan membahas kelanjutan dari perumpamaan Yesus tentang harta terpendam. Perumpamaan ini membahas tentang Kerajaan Allah, dan sama seperti harta terpendam, mutiara yang berharga ini juga mau menunjukkan hal itu. Walaupun dianggap sebagai kembaran, ada perbedaan juga antara perumpamaan harta terpendam dan mutiara berharga. Perbedaannya, adalah orang itu menemukan harta di ladang, sedangkan pedagang itu mencari mutiara yang indah. Tidak dikatakan juga bahwa pedagang itu bersukacita setelah menemukan mutiara yang indah itu seperti orang yang menemukan harta di ladang. Dalam perumpamaan Yesus, ada seorang pedagang keliling yang me

Jalan Serta Yesus - New normal Orang Kristen

Menjelang awal bulan Juni, kita sering mendengarkan istilah "new normal", dimana masyarakat mulai diperbolehkan untuk beraktifitas seperti biasa, namun dengan tetap menjaga dan menerapkan protokol kesehatan saat berada di luar rumah. Pusat - pusat perbelanjaan, dan kawasan industri dan perkantoran mendapatkan kelonggaran untuk menjalankan bisnisnya kembali. Singkat cerita, ada banyak penyesuaian - penyesuaian yang kita lakukan untuk menjalani aktifitas - aktifitas rutin kita secara baru.  Dampak perubahan pun juga merambah ke sisi rohani kita. Saat ini, kita masih terisolasi dirumah kita masing - masing. Dalam masa yang sulit bagi banyak orang ini, kita ditarik oleh Tuhan masuk ke suasana rohani yang baru pula. Sekarang ini, kita mengikuti Ekaristi secara online dan meresapkan Kristus lewat komuni batin. Ada banyak acara - acara rohani yang kita ikuti secara online seperti : pengajaran, pujian - pujian kepada Tuhan , sharing iman menggunakan sarana media sosial. Semua ini dil