Sebuah surat berwarna kuning, dibungkus rapi dan dimasukkan ke dalam amplop. Surat itu diberikan kepada masing-masing peserta ret-ret. Sesi ini adalah salah satu sesi paling bermakna yang pernah saya alami, karena disini untuk pertama kalinya saya merasa Yesus sangat rindu.
Apa kabar? Aku perlu mengirimkan sepucuk surat untuk menyatakan padamu betapa Aku memperhatikan kamu.
Kemarin aku melihat kamu berbincang - bincang dengan teman - temanmu. Sepanjang hari Aku menunggu berharap engkau mau bercakap - cakap denganku juga. Aku memberimu senja untuk menutup harimu dan angin sepoi - sepoi untuk menyejukkanmu dan aku menunggumu, kau tidak pernah datang. Ini menyakitkan aku tapi aku tetap mengasihimu sebab aku sahabatmu.
Tadi malam aku melihat kamu tidur dan aku ingin menyentuh keningmu maka aku mencurahkan cahaya bulan ke wajahmu. Aku kembali menunggu ingin aku meluncur ke bawah supaya kita bisa berbincang - bincang. Aku punya banyak sekali hadiah untukmu !
Pagi ini kamu bangun dan terburu - buru bekerja. Air mataku bercucuran. Seandainya saja kamu mau mendengarkan aku! Aku cinta padamu! Aku berusaha mengatakannya melalui langit biru dan rumput hijau yang membisu. Aku membisikkannya lewat dedaunan dan menghembuskannya lewat warna - warni bunga, meneriakkannya padamu lewat aliran sungai pegunungan menjadikan burung - burung gemar bernyanyi. Aku menyelimutimu dengan kehangatan sinar mentari dan memberi wangi udara dengan wewangian alam. Kasihku padamu lebih dalam daripada samodra dan lebih besar dari kebutuhan yang paling besar dalam hatimu !
Mintalah padaku ! Berbicaralah padaku! Jangan lupakan aku. Banyak sekali yang harus kubicarakan denganmu.
Aku tak ingin mengganggumu lebih lama lagi. Ini tergantung keputusanmu. Aku telah memilih kamu dan aku akan menunggu.
Aku mengasihimu.
SAHABATMU
Apa kabar? Aku perlu mengirimkan sepucuk surat untuk menyatakan padamu betapa Aku memperhatikan kamu.
Kemarin aku melihat kamu berbincang - bincang dengan teman - temanmu. Sepanjang hari Aku menunggu berharap engkau mau bercakap - cakap denganku juga. Aku memberimu senja untuk menutup harimu dan angin sepoi - sepoi untuk menyejukkanmu dan aku menunggumu, kau tidak pernah datang. Ini menyakitkan aku tapi aku tetap mengasihimu sebab aku sahabatmu.
Tadi malam aku melihat kamu tidur dan aku ingin menyentuh keningmu maka aku mencurahkan cahaya bulan ke wajahmu. Aku kembali menunggu ingin aku meluncur ke bawah supaya kita bisa berbincang - bincang. Aku punya banyak sekali hadiah untukmu !
Pagi ini kamu bangun dan terburu - buru bekerja. Air mataku bercucuran. Seandainya saja kamu mau mendengarkan aku! Aku cinta padamu! Aku berusaha mengatakannya melalui langit biru dan rumput hijau yang membisu. Aku membisikkannya lewat dedaunan dan menghembuskannya lewat warna - warni bunga, meneriakkannya padamu lewat aliran sungai pegunungan menjadikan burung - burung gemar bernyanyi. Aku menyelimutimu dengan kehangatan sinar mentari dan memberi wangi udara dengan wewangian alam. Kasihku padamu lebih dalam daripada samodra dan lebih besar dari kebutuhan yang paling besar dalam hatimu !
Mintalah padaku ! Berbicaralah padaku! Jangan lupakan aku. Banyak sekali yang harus kubicarakan denganmu.
Aku tak ingin mengganggumu lebih lama lagi. Ini tergantung keputusanmu. Aku telah memilih kamu dan aku akan menunggu.
Aku mengasihimu.
SAHABATMU
Seluruh peserta ret-ret diminta untuk membaca pesan itu dengan sungguh-sungguh dan meresapkannya dalam hati. Saat saya membacanya, saya merasa Yesus sangat menyayangi saya dan mau menjalin hubungan akrab. Melalui surat ini, kita sebenarnya bisa menemukan bahwa Yesus menginginkan relasi sederhana yang berjalan kontinyu.
Surat itu tidak memaksa kita menjadi santo. Surat itu menandakan begitu banyak yang Yesus mau berikan kepada kita, jika kita mau menjawab tawaran Tuhan untuk masuk ke aktifitas harian kita. Marilah kita bedah isi surat cinta Yesus. Semoga setelah ini, kita bisa memberikan respond yang tepat dan hangat kepada Yesus.
Salam sapa dengan Yesus
Saat kita berkenalan dengan orang baru, hal pertama yang biasanya kita lakukan adalah menyapa.."hi, halo" Jika saat ini Tuhan Yesus terasa asing, sapalah Dia. Bahkan jika kita tak tahu harus berbicara apa, kita bisa tetap menyapa "Selamat Pagi,Yesus", "Selamat Malam, Yesus."
"Bagaimana jika setidak-tidaknya sehari sekali, saya datang kepada Yesus ?" adalah pikiran awal sederhana saya untuk menanggapi surat itu. Lambat laun saya mulai mencoba lagi, ok kita coba 2x yaitu pagi saat bangun dan malam saat akan tidur.
Para pembaca yang terkasih, ingatlah di dalam kitab suci, ada begitu banyak salam sapa dengan Allah yang berbuah manis. Di perjanjian lama, diantaranya : Samuel, menerima panggilan dari Allah sebanyak 3x dan Ia diutus Tuhan sebagai nabi. Abraham bertegur sapa dengan Allah, dia dijadikan bapa bangsa-bangsa.
Di perjanjian baru : Yesus bertemu dengan murid-murid yang mengikutinya setelah tahu Ia Anak Domba Allah, Yesus bertanya : "Apakah yang kamu cari?" dan mereka menanyakan : "Dimanakah Engkau tinggal ?" Yesus menjawab :"Marilah dan kamu akan melihatnya" (Yoh 1: 35-40) dan merekalah murid-murid pertama Kristus. Ingatlah peristiwa ketika Zakheus, pemungut cukai hanya ingin tahu siapa Yesus, Yesus memanggilnya dengan namanya :"Zakheus, segeralah turun sebab hari ini Aku harus menumpang dirumahmu." (Luk 19: 1-10) Zakheus bertobat dan berubah total. Atau, lihatlah Natanael yang ragu-ragu saat ia berkata : "mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" dan Yesus menjawab bahwa ia seorang Israel sejati. Yesus juga bahkan telah tahu dia di bawah pohon ara (Yoh 1: 45-51).
Jika semua orang ini telah mengalami perubahan hidup karena sapaan dan perjumpaan dengan Allah, kita juga mau dong untuk menyapa Yesus dan membiarkan Yesus masuk di hidup kita.
Menerima bimbingan Yesus
Di dalam surat itu, terdapat bagian ketika Yesus menyatakan Ia telah begitu banyak memberikan tanda-tanda bahwa Ia mengasihi kita dengan sapaan-sapaanNya. Kita selalu dapat menemukan Tuhan lewat ciptaanNya. Dan kita juga akan selalu menemukan bimbingan Yesus lewat aktifitas harian kita.
Tanpa kita sadari, ada banyak sekali bagian - bagian dimana kita tertolong oleh campur tangan Tuhan. Yuk kenali hadiah-hadiah Tuhan lewat bersyukur atas semua yang kita dapatkan. Syukuri semua hal dan kita akan semakin mudah mengenal Tuhan .
Boleh meminta
Ada banyak sekali kasus dimana kita seringkali merasa masih cukup kuat untuk bertahan. Ada waktu ketika kita merasa tak butuh Tuhan. Ketika berada didalam keterpurukan, kita melihat kesedihan, ketakutan, kecemasan. Untungnya, ktia boleh meminta kepada Yesus.
Permintaan kepada Yesus harus disertai dengan penyerahan diri. Kita harus barter dengan Yesus. Barter apa ? barter kesedihan kita, rasa takut kita, kecemasan kita, rasa sakit hati kita, rencana pribadi kita, standar kita. Ini yang sulit! kita mau berhubungan dengan Yesus tapi kita tak mau diubah.
Ada sebuah cerita tentang seorang anak yang punya boneka kesayangan. Boneka itu sudah sangat kumal dan hampir rusak. Suatu ketika, ibunya mau memberikan boneka baru yang lebih besar, lebih cantik dan lebih tahan. Ia meminta kepada anak itu untuk menyerahkan boneka kesayangannya. Anak itu sempat sangat kesulitan dan bersedih hati karena itu satu-satunya bonekanya, tetapi ibunya memintanya. Barulah ketika ia menyerahkan boneka itu, ia baru tahu bahwa ibunya punya kejutan baru, sebuah boneka baru yang lebih baik.
Undangan untuk memilih
Satu hal yang begitu luar biasa dari Tuhan Yesus, kesayangan kita ini. Ia tidak mau memaksa kita untuk masuk ke hidup kita. Ia tidak mau langsung mendobrak masuk dan melakukan macam - macam. Ia menunggu respond kita. Banyak diantara kita sudah tahu tawaran - tawaran indah ini, tapi kita masih pikir - pikir.
"Ah, hidupku masih baik-baik saja... ya sudah lah, sudah biasa malas berdoa, memang sudah dari sononya" dan berbagai pembenaran lain. Jika kita merasa Tuhan jauh, pikirkan lagi. Siapa yang jauh ? kita atau Tuhan yang menjauhkan diri ? Tuhan selalu menunggu didepan pintu hati kita dan bersabar hingga kita buka pintu.
Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya" (Ibr 13:8). Jadi sampai kapanpun juga, surat cinta ini tidak ada tanggal kadaluarsanya. Ketika kita jatuh, ingatlah Yesus sudah menunggu. Ketika kita sudah menjalin relasi yang akrab, mari pertahankan dan kuatkan.
Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suaraKu dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku. (Why 3:20)
"Permintaan kepada Yesus harus disertai dengan penyerahan diri. Kita harus barter dengan Yesus. Barter apa ? barter kesedihan kita, rasa takut kita, kecemasan kita, rasa sakit hati kita, rencana pribadi kita, standar kita. Ini yang sulit! kita mau berhubungan dengan Yesus tapi kita tak mau diubah." --> ini bener banget -.-
BalasHapus