Sketsa Iman, 24 Juni 2018
Bacaan 1: Yes 49:1-6
Bacaan 2 : Kis 13:22-26
Bacaan Injil : Luk 1:57-66,80
Ulasan Kitab Suci :
1:57 Kemudian genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin dan iapun melahirkan seorang anak laki-laki. 1:58 Ketika tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia. 1:59 Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya, 1:60 tetapi ibunya berkata: "Jangan, ia harus dinamai Yohanes." 1:61 Kata mereka kepadanya: "Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian." 1:62 Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anaknya itu. 1:63 Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: "Namanya adalah Yohanes." Dan merekapun heran semuanya. 1:64 Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. 1:65 Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea. 1:66 Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: "Menjadi apakah anak ini nanti?" Sebab tangan Tuhan menyertai dia. 1:80 Adapun anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya. Dan ia tinggal di padang gurun sampai kepada hari ia harus menampakkan diri kepada Israel.
Renungan :
Kabar sukacita kedatangan Mesias, disampaikan oleh Yohanes Pembaptis. Yohanes Pembaptis adalah nabi yang mendahului kedatangan Yesus dan mempersiapkan segala hal supaya umat bisa menyadari kehadiranNya. Selama beberapa waktu, Yohanes mengambil tempat di Sungai Yordan dan mengajak orang - orang untuk bertobat.
Yohanes membaptis orang dengan air, karena air adalah sumber kehidupan dan juga terus mengalir yang membuat sungai bisa menampung makhluk hidup didalamnya. Air dipakai orang untuk bersih-bersih secara fisik. Jadi, air disini adalah lambang pembaptisan kita supaya kita mau lahir baru secara fisik dan juga menantikan hidup baru dalam Kristus.
Kini, Pembaptisan adalah sakramen Gereja, yang menghantar kita masuk ke dalam keluarga kerajaan Allah. Kita menerima Tuhan Yesus dengan di baptis, dan menyambut Roh Kudus tinggal didalam diri kita. Sebagai anggota Gereja yang baru, kita menyangkal dosa, mau bertobat dan mau mengikuti Kristus.
Jadi persiapan yang diberikan oleh Yohanes Pembaptis, adalah persiapan fisik dan rohani yang nyata. Sekarang, kita kembali diingatkan akan betapa baiknya rencana yang telah disiapkan Tuhan ini, dan juga betapa dalam dan berharganya pembaptisan yang sudah kita alami. Apakah langkah kita selanjutnya, setelah kita diberikan persiapan yang baik ini ?
Kita harus memelihara dengan sungguh-sungguh identitas Katolik kita. Setelah kita disambut dan diterima dengan sukacita, kita harus melangkah lebih jauh dan mulai belajar mendalami kekayaan Katolik yang luar biasa. Kita berusaha semakin mengenal Kristus dalam Kitab Suci, kita mencintai Gereja dan sakramen-sakramennya, kita mengikuti pendalaman alkitab dan ikut serta dalam komunitas rohani yang baik.
Dengan berjuang bertumbuh, kita memberikan makna penuh pada pembaptisan yang kita terima. Kita benar-benar mau memanfaatkan berbagai sarana yang telah diberikan kepada kita dan ikut mewartakan kabar gembira seperti Yohanes Pembaptis, sebagai saksi dan pelaku kebenaran lanjutan.
Doa :
Ya Allah, terima kasih karena kami boleh diingatkan kemblai akan pembaptisan kami. Semoga kami tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menjadi anggota Gereja yang baik. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Bacaan 1: Yes 49:1-6
Bacaan 2 : Kis 13:22-26
Bacaan Injil : Luk 1:57-66,80
Ulasan Kitab Suci :
1:57 Kemudian genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin dan iapun melahirkan seorang anak laki-laki. 1:58 Ketika tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia. 1:59 Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya, 1:60 tetapi ibunya berkata: "Jangan, ia harus dinamai Yohanes." 1:61 Kata mereka kepadanya: "Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian." 1:62 Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anaknya itu. 1:63 Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: "Namanya adalah Yohanes." Dan merekapun heran semuanya. 1:64 Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. 1:65 Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea. 1:66 Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: "Menjadi apakah anak ini nanti?" Sebab tangan Tuhan menyertai dia. 1:80 Adapun anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya. Dan ia tinggal di padang gurun sampai kepada hari ia harus menampakkan diri kepada Israel.
Renungan :
Kabar sukacita kedatangan Mesias, disampaikan oleh Yohanes Pembaptis. Yohanes Pembaptis adalah nabi yang mendahului kedatangan Yesus dan mempersiapkan segala hal supaya umat bisa menyadari kehadiranNya. Selama beberapa waktu, Yohanes mengambil tempat di Sungai Yordan dan mengajak orang - orang untuk bertobat.
Yohanes membaptis orang dengan air, karena air adalah sumber kehidupan dan juga terus mengalir yang membuat sungai bisa menampung makhluk hidup didalamnya. Air dipakai orang untuk bersih-bersih secara fisik. Jadi, air disini adalah lambang pembaptisan kita supaya kita mau lahir baru secara fisik dan juga menantikan hidup baru dalam Kristus.
Kini, Pembaptisan adalah sakramen Gereja, yang menghantar kita masuk ke dalam keluarga kerajaan Allah. Kita menerima Tuhan Yesus dengan di baptis, dan menyambut Roh Kudus tinggal didalam diri kita. Sebagai anggota Gereja yang baru, kita menyangkal dosa, mau bertobat dan mau mengikuti Kristus.
Jadi persiapan yang diberikan oleh Yohanes Pembaptis, adalah persiapan fisik dan rohani yang nyata. Sekarang, kita kembali diingatkan akan betapa baiknya rencana yang telah disiapkan Tuhan ini, dan juga betapa dalam dan berharganya pembaptisan yang sudah kita alami. Apakah langkah kita selanjutnya, setelah kita diberikan persiapan yang baik ini ?
Kita harus memelihara dengan sungguh-sungguh identitas Katolik kita. Setelah kita disambut dan diterima dengan sukacita, kita harus melangkah lebih jauh dan mulai belajar mendalami kekayaan Katolik yang luar biasa. Kita berusaha semakin mengenal Kristus dalam Kitab Suci, kita mencintai Gereja dan sakramen-sakramennya, kita mengikuti pendalaman alkitab dan ikut serta dalam komunitas rohani yang baik.
Dengan berjuang bertumbuh, kita memberikan makna penuh pada pembaptisan yang kita terima. Kita benar-benar mau memanfaatkan berbagai sarana yang telah diberikan kepada kita dan ikut mewartakan kabar gembira seperti Yohanes Pembaptis, sebagai saksi dan pelaku kebenaran lanjutan.
Doa :
Ya Allah, terima kasih karena kami boleh diingatkan kemblai akan pembaptisan kami. Semoga kami tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menjadi anggota Gereja yang baik. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar