Langsung ke konten utama

Jalan Serta Yesus - (Bagian Pertama) Jauhkah Roh Kudus dari hidup kita ?

Pribadi  Roh Kudus, Pribadi Ketiga Allah

Sejak awal, Gereja telah mengajarkan kita tentang Allah dengan tiga pribadi , yang disebut sebagai Allah Tritunggal Mahakudus. Ini adalah misteri iman, karena tak ada seorang pun di dunia ini yang sanggup untuk menjelaskan tentangnya 100%. Dari sini, kita mengenal pribadi Allah Bapa, yang menciptakan dunia, yang memberkati Umat Israel lalu mengutus puteraNya, Yesus yang sungguh - sungguh Allah, sungguh-sungguh manusia, penebus kita. Yesus pun menjanjikan Roh Pengibur, kepada para muridNya, sebelum Ia naik ke Surga. Inilah pribadi ketiga dari Allah Tritunggal Mahakudus, yaitu Roh Kudus.

Menjelang ketika Yesus akan naik ke Surga dalam Yoh 14:15-31, khususnya pada ayat 16 , Yesus mengatakan akan meminta kepada Bapa untuk memberikan seorang Penolong yang lain, yang akan menyertai kita semua sampai selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran.  Juga di ayat yang ke 26: tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. Roh Kudus adalah Guru dan pembimbing kita. Ia akan terlibat secara nyata dalam semua aktifitas kita.

Hal ini pun dapat kita temukan pada Kisah Para Rasul, saat hari Pentakosta tiba. Pada hari itu, murid-murid berdoa bersama dengan Bunda Maria, memohon kehadiran Roh Kudus. Lalu Roh Kudus tampak seperti lidah - lidah api diatas kepala para murid. Mereka dengan berani keluar dan memberitakan Injil. Terjadi pula mujizat yang lain, dimana setiap orang dari banyak bangsa, mendengarkan pengajaran itu dalam bahasa mereka masing - masing sekalipun para murid berbicara dengan bahasa setempat saja. Roh Kudus memberikan keberanian, dan juga mempersatukan orang - orang. Peristiwa inipun kita kenal sebagai hari lahirnya Gereja Katolik, Pentakosta.

Ya, demikianlah kita bisa menemukan lewat Kitab Suci, dan pengajaran dari para Bapa Gereja, tentang kehadiran dan karya nyata Roh Kudus. Namun, pun dengan penjelasan sedemikian rupa, masih ada banyak orang yang meragukan karya-karya dan kehadiran Roh Kudus dalam hidupnya. 

Beberapa perdebatan yang saya temukan, bahwa karya Roh Kudus, hanya ada pada masa Gereja perdana saja. Apakah karena sudah tidak ada lidah-lidah api, atau tanda-tanda mujizat khusus penyatuan bahasa, lantas Roh Kudus tidak ada lagi ? Lalu ada pula yang mengatakan bahwa kita mengimani Kristus sudah cukup, tak usah peduli dengan Roh Kudus. 

Maka, melalui artikel ini, saya mencoba untuk mengajak kita memahami seberapa jauh sebenarnya Roh Kudus dalam hidup kita sendiri saat ini. 

Melalui Sakramen, Roh Kudus hadir, masuk dan tinggal bersama-sama kita

Kita mulai secara singkat dari Sakramen Inisiasi Gereja : Baptis, Krisma dan Ekaristi

Melalui Sakramen Baptis

Khusus untuk Sakramen Baptis, kita dikuburkan dalam kematian Kristus, untuk kemudian dibangkitkan bersama Dia menjadi ciptaan baru (KGK 1214).

Maka melalui Pembaptisan ini, secara prinsip ada dua hal yang terjadi:
1) Pemurnian dari dosa-dosa ( baik dosa asal yang diturunkan dari Adam dan Hawa, maupun dosa pribadi).
2) Kelahiran menjadi manusia baru bersama Kristus, yang menjadikan kita anak-anak angkat Allah dan mengambil bagian di dalam kehidupan ilahi-Nya.

Yang menuntun kita untuk hidup baru ini, adalah kuasa Roh Kudus. Jadi setelah di baptis, kita menerima Roh Kudus. Kita tidak mungkin bisa menjadi anak-anak Allah, menerima keselamatan kalau kita tidak menerima Roh Kudus.

Melalui Sakramen Krisma

Tak cukup sampai disitu, saat seseorang dilahirkan baru, dia perlu juga dikuatkan dalam hidupnya agar bisa setia kepada Tuhan, memiliki iman dan bertahan dalam menghadapi kesulitan - kesulitan hidup. Maka, Gereja Katolik memberikan Sakramen Krisma, supaya rahmat Pembaptisan kita menjadi lebih lengkap. 

Roh Kudus mencurahkan karunia-karuniaNya, yang kita kenal sebagai 7 Karunia Roh Kudus. Karunia-karunia ini akan membawa kita agar kita bisa menjadi semakin kudus. Kita dikuatkan secara istimewa untuk bisa membawa dan mempertahankan iman Kristiani kita kepada dan dihadapan dunia.

Melalui Sakramen Ekaristi

Kita tahu bahwa Ekaristi adalah Tubuh dan Darah Kristus, yang kita sambut, merupakan sumber dan puncak seluruh kehidupan kristiani (KGK 1324). Kristus memang sudah disalibkan, wafat dan bangkit hanya sekali untuk selamanya, tetapi dapat dihadirkan kembali untuk kita melalui kuasa Roh Kudus. 

Jadi disini kita kembali boleh menyadari betapa besar peran Roh Kudus dalam Gereja, karena tanpa kehadiranNya dan kuasaNya, kita tak mungkin dapat menyatu dengan Kristus dalam Ekaristi Kudus.

Bagaimana melihat Karya Nyata Roh Kudus

Setelah kita menyadari bahwa Roh Kudus dijanjikan oleh Yesus, dan sampai saat ini hingga selama-lamanya akan senantiasa mendampingi kita, kita tentu ingin melihat karya-karyaNya dalam hidup kita secara lebih mendalam. Kita tak cukup hanya tahu bahwa Roh Kudus hadir didalam Gereja. Kita ingin tahu, jika kita biasanya mudah berbuat dosa, malas-malasan dalam melakukan praktik rohani, sungguhkah Roh Kudus hadir ? 

Pengaruh Roh Kudus bagi Dunia

Hari Pentakosta, adalah hari lahirnya Gereja. Roh Kudus memperkuat pengajaran dan katekese para Bapa Gereja sehingga banyak orang percaya. Lalu, setelah 2000 tahun berdiri, kita tahu bahwa Gereja adalah terang yang diberikan oleh Tuhan Yesus, sungguh - sungguh dinaungi kuasa Roh Kudus.

Melalui Liturgi Sabda, Ekaristi dalam Misa Kudus, kita benar-benar mendapatkan pengajaran dari Imam dengan sumber dari Kitab Suci. Kitab Suci diinspirasikan oleh Roh Kudus. Imam mendapatkan kuasa imamat dari Roh Kudus juga, dan mengajar kita, membuka hati kita dengan kuasa yang sama yang dipakai para Rasul menuntun kita.

Sepanjang Gereja berdiri, kita menemukan ada banyak sosok santo-santa, teladan - teladan agung yang dengan berbagai cara dibimbing Roh Kudus menjadi panutan kita. Lalu Gereja senantiasa mampu berdiri menghadapi tantangan zaman. Di berbagai bidang, para Bapa Suci mengeluarkan ensiklik - ensiklik sesuai dengan tantangan zaman.

Kehadiran Sakramen- sakramen Gereja, yang dapat kita terima untuk pertumbuhan iman kita juga adalah sistem yang tentu saja diinspirasikan oleh Roh Kudus. Tanpanya, kita sulit untuk bertahan sebagai umat Katolik di seluruh dunia.

Hati dan pikiran kita, mendapatkan pengaruh besar dari Roh Kudus. 

Entah kita sadari atau tidak, saat kita mendapatkan keinginan hati untuk berbuat baik kepada sesama, saya meyakini ada inspirasi Roh Kudus disana. Roh Kudus adalah Roh Cinta Kasih, jadi segala tindakan yang mengandung cinta kasih sejati, diinspirasikan oleh Roh Kudus. Juga, yang lebih mendalam lagi, jika kita memiliki hati untuk mencari Tuhan dalam hidup kita, kita sedang dibimbing oleh Roh Kudus.

Jika kita melihat penalaran manusia yang biasa, rasanya sulit untuk percaya bahwa Allah mau turun menjadi manusia, ciptaanNya sendiri. Juga merupakan sebuah perdebatan besar untuk memahami bahwa Yesus, Putera Allah tidak lahir di keluarga terpandang yang mewah, tetapi lahir dikandang hewan, di palungan dan hidup sebagai tukang kayu. Yesus juga wafat dengan cara disalibkan, yang merupakan hukuman paling keji dan rendah pada waktu itu di masa pemerintahan Romawi. Jika bukan ditopang oleh kuasa Roh Kudus, apakah kita mudah dan mau percaya dengan sungguh - sungguh ?

Lihatlah dalam 1 Kor 1:18-31 tentang Hikmat Allah dan Manusia, yang dimulai dengan ayat 18, tertulis demikian : Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah. Hikmat Allah adalah dari Roh Kudus.

Jatuh bangunnya kita dalam melaksanakan kebaikan, praktik - praktik kekudusan jangan dianggap sebagai ganjalan bahwa Roh Kudus tak ada dalam hidup kita. Jika kita mau bertobat, maka penyesalan dan dasar penyesalan itu diinsafkan oleh Roh Kudus. Roh membimbing kita menyadari karya Tuhan dalam hidup kita. Ia membantu kita sadar akan dosa-dosa kita, menyesali dan mau berubah kembali.

Lalu praktik - praktik kesalehan seperti mau mencoba membaca kitab suci, juga diinspirasikan oleh Roh Kudus. Memang terkadang sulit untuk baca kitab suci, kadang kita malas, kadang kita ngantuk. Tapi Roh Kudus bisa membimbing kita supaya kita membaca renungan yang valid, membantu kita menyadari dalam hidup kita, ada bagian yang sesuai dengan bacaan-bacaan Kitab Suci. Roh Kudus menghidupkan kitab suci dalam diri kita.

Praktik berdoa, juga dinaungi oleh Kuasa Roh Kudus. Kenapa ? karena kita berdoa Dalam Nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus. Doa kita dikenal oleh Allah, sesederhana apapun bentuknya, apakah kita pandai atau tak pandai berdoa, Roh Kudus menuntun kita.

Berikut ini adalah 3 pengalaman pribadi saya, yang saya yakini berasal dari Roh Kudus. Pertama, tentang berani berdoa sebelum dan sesudah makan. Awal mulanya, saya sering merasa malu ketika berdoa sebelum dan sesudah makan, atau tampil didepan umum. Ketika saya mengikuti Ret-ret, kita didorong untuk berani menjadi saksi iman dan jangan takut menunjukkan identitas kita. Setiap menjelang makan siang dan malam selama ret-ret, kami diajak berdoa bersama. Maka ketika pulang, sayapun mulai berdoa. Ternyata keluarga saya melihat hal ini dan mereka juga ikut berdoa. Sejak saat itu, kami sekeluarga selalu berdoa sebelum makan.

Cerita kedua, adalah tentang ketaatan menghadiri Misa Kudus di Gereja. Ketika saya SMA, biasanya jika hujan atau keluarga saya tak bisa ke Gereja, saya juga ikut tak bisa ke Gereja. Ternyata selama persiapan Krisma, secarik kertas kecil yang dipakai untuk tanda tangan dari Romo bahwa kita hadir di Gereja itu membawa dampak besar. Saya ternyata bisa mengikuti Misa secara rutin. Setelah itu, saya terdorong untuk selalu rajin ikut Misa. Lama kelamaan, ini menjadi kebutuhan dan bukan kewajiban.

Cerita ketiga, tentang bagaimana kita selalu dikuatkan. Sebuah kalimat dari Romo ketika persiapan Krisma, menjadi pegangan saya. Romo berkata, jika kamu sudah dikuatkan oleh Roh Kudus, kamu itu nggak gampang jatuh. Roh Kudus akan menguatkan kita. Nah, dari sini saya pun mulai mengalami pertumbuhan rohani di segala hal yang saya yakin dituntun oleh Roh Kudus. Dari sini saya merasa sangat bersemangat dan terdorong untuk mau belajar lebih banyak. Saya tidak takut tersesat, karena saya yakin Roh Kudus membimbing saya secara penuh. Kuncinya adalah partisipasi bersama untuk bertumbuh. Kita tak bisa bertumbuh jika kita menolak karya Roh Kudus bekerja, atau jika kita terlalu takut melangkah.

Persoalan justru muncul ketika kita merasa diri kurang layak, merasa tak bisa mengubah kebiasaan - kebiasaan buruk dan berpikir bahwa sudah dari awalnya sifat karakter kita demikian. Memang kita sendiri tak mampu, tapi bersama Roh Kudus, kita bisa! Dan yang ditunggu oleh Roh Kudus adalah niat kita untuk mulai melangkah. Jatuh bangun tak masalah, asalkan kita selalu terpaut dengan Roh Kudus.

Pada bagian berikutnya, saya akan membahas tentang bagaimana 7 Karunia Roh Kudus dan Karisma- Karisma Roh Kudus, dapat mempengaruhi hidup kita semua. Semoga dengan penjelasan bagian pertama ini, kita pun dapat menyadari Roh Kudus membentuk dunia kita, Ia hadir dan menaungi kita semua yang disebut sebagai orang Kristen, anak - anak Allah.

tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Tentang Hati Nurani

Awal mulanya, saya memiliki kerinduan yang besar untuk dapat berbicara secara langsung kepada Tuhan. Saya begitu haus untuk bisa menerima Tuhan yang langsung bercakap - cakap dengan saya secara pribadi. Tuhan yang bisa sungguh - sungguh hadir disetiap waktu dan memberikan saya nasihat ketika saya melakukan kesalahan , menuntun saya keluar dari kesulitan , mendorong dan memberikan semangat ketika saya sedang jatuh dan sedang dalam proses berjuang. Saya tahu, cara untuk mendengarkan suara Tuhan, adalah lewat kitab suci dan doa. Tapi, kita juga tahu, terkadang dengan berdoa kita menyampaikan keinginan hati kita dan ungkapan pengharapan kita, tapi itu semua terasa hanya dari sisi kita saja karena kita tidak mudah mendengar suara Tuhan bekerja dalam diri kita. Saya berdoa dengan sungguh - sungguh, dan minta kepada Tuhan supaya saya bisa dibina. Ternyata, Tuhan mendengarkan doa saya dengan cara yang sungguh - sungguh luar biasa. Ketika itu, saya sedang sekolah SMP. Saya mendapatkan seo...

Sketsa Iman - Tahan uji dalam iman yang teguh

Sketsa Iman - 4  Agustus 2021 Bacaan : Bil 13:1-2a.25-14:1.26-29.34-35 | Mat 15:21-28 Renungan : Hari ini kita diajak untuk merenungkan suatu praktik penerapan iman yang bagus sekali yang ditunjukkan oleh seorang wanita Kanaan kepada Yesus. Ia datang dengan sebuah kepasrahan total dan keyakinan penuh bahwa Tuhan mampu menjawab doanya. Ia meminta pertolongan supaya anaknya yang kerasukan setan dapat dipulihkan.  Injil mula - mula mencatat kedatangan Yesus di daerah Tirus dan Sidon. Kita tahu juga bahwa Yesus selalu mengadakan karya pelayanan dimanapun Ia berada, dan Ia tidak membeda-bedakan orang - orang yang datang kepadaNya, entah itu anak kecil atau kaum wanita yang biasanya tersingkir, orang - orang miskin , janda dan bahkan para pendosa.  Adapun, perempuan Kanaan ini disebut kafir karena tidak percaya kepada Tuhan.  Mari kita lihat intensitas perjuangan dari wanita ini. Ia datang dan berseru, meminta belas kasihan kepada Yesus. Ia menarik garis persahabatan denga...

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusn...

Sketsa Iman - Hidup yang baru

Sketsa Iman, 15 Januari 2018 Bacaan 1 : 1 Sam 15:16 -23 Bacaan Injil : Mrk 2 : 18-22 Ulasan Kitab Suci : Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus, “Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sementara mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya. Demikian juga tidak seorang pun menuang anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga...

Sketsa Iman - Merenungkan hal - hal penting dalam pelayanan

Sketsa Iman - 18 Oktober 2021 Bacaan : 2 Tim 4:10-17b | Luk 10:1-9 Renungan :  Karya pelayanan para murid senantiasa menjadi model pelayanan yang tetap relevan hingga zaman sekarang. Ada beberapa hal yang dapat kita petik dari bacaan itu antara lain :  1. Yesus mengutus para muridNya berdua - dua  Pelayanan bersama biasanya tidak dilakukan seorang diri. Keberadaan rekan lain bisa sangat menolong dalam banyak situasi. Karena itu, hendaknya kita saling bahu membahu satu sama yang lain untuk saling menguatkan dan saling melayani. 2. Meminta kepada Allah para pekerja di ladang Tuhan  Tugas pelayanan mencakup juga panggilan dari Allah. Manusia boleh berupaya dan berusaha sebaik - baiknya, namun yang bisa mengubah hati seseorang hanyalah Tuhan. Karena itu, tidak ada hal yang lebih baik selain percaya kepada Tuhan dan berpasrah kepadaNya.  3. Diutus seperti anak domba ditengah serigala namun memiliki semangat kelepasan  Walaupun sulit, setiap orang yang menjadi pe...