Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Mengasihi adalah kunci segala kebaikan

Sketsa Iman, 7 Juni 2018
Bacaan 1 : 2Tim. 2:8-15
Bacaan Injil : Mrk. 12:28b-34


Ulasan Kitab Suci : 

12:28 Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?" 12:29 Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. 12:30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.12:31 Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini." 12:32 Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia. 12:33 Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan." 12:34 Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorangpun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.

Renungan : 

Hari ini, kita mendapatkan topik diskusi antara ahli Taurat dengan Yesus. Berturut - turut sebelum ini, kita mendengarkan percakapan Yesus dengan orang Farisi dan orang Herodian tentang politik membayar pajak kepada Kaisar, lalu dengan orang Saduki yang tidak mempercayai kebangkitan, dan sekarang para ahli Taurat menanyakan seputar Hukum Taurat.

Dalam tradisi orang Yahudi, ada 613 peraturan yang harus ditaati. Perintah mana yang paling harus dipatuhi secara ketat ? yang jika tidak dilakukan, akan menyulitkan orang yang bersangkutan ? Jawaban Yesus merangkum semuanya ketika Ia mengatakan : “Perintah yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhanlah Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Perintah yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada perintah lain yang lebih utama daripada kedua perintah ini” (Mrk 12:29-31).

Ahli Taurat ini memberikan tanggapan bijaksana dengan memuji Yesus sehingga Yesus berkata kepadanya bahwa dia tidak jauh dari kerajaan Allah. Memang benar, karena Allah adalah Kasih, dan kasih ini adalah identitas kita sebagai kepunyaan Allah. Semua perbuatan Yesus yang melayani orang - orang, seperti menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati, mempertobatkan orang berdosa,membebaskan orang-orang dari belenggu beban hidup dan dari kuasa roh jahat, adalah usaha Yesus untuk menghadirkan kerajaan Allah. Semuanya itu dilakukanNya dengan  kasih.

Jika kita melihat seluruh 10 perintah Allah, dan aturan-aturan lain , entah berhubungan dengan aspek rohani atau tidak, jika hanya didasarkan pada ketaatan saja, kita akan mudah merasa terbebani. Kita merasa takut dihukum, takut akan konsekuensinya, tapi jika kita melakukan dengan dasar cinta kasih, maka kita melihat buah - buah kebaikan jika itu dilaksanakan.

Kita mengasihi Allah dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi, dengan segenap kekuatan. Mengasihi dengan segenap jiwa berarti membiarkan diri kita dikuasai oleh Allah. Ingatlah bahwa ada Roh Kudus yang mau bekerja bersama dengan kita, menguatkan jiwa kita. Mengasihi dengan segenap akal budi, kita akan selalu menjadikan tanggapan Tuhan sebagai pusat dari segala karya akal budi kita. Buah-buahnya akankah sesuai dengan kehendak Tuhan?  Apakah yang kita buat itu menghasilkan karya-karya yang menyejahterakan, atau justru merusak ?  Mengasihi dengan segenap kekuatan akan membantu kita berani berdiri tegak untuk keadilan, untuk kebenaran dan berani bertindak yang benar.

Dan tentang mengasihi diri sesama seperti mengasihi diri sendiri, kita lihat contoh dari kebutuhan hidup kita yang harus kita penuhi dan hal - hal yang kita perhatikan supaya kita hidup lebih baik. Makanan yang teratur kita santap 2- 3 kali sehari, pakaian yang layak, pekerjaan yang baik, rumah tinggal. Secara fisik, kita bisa membantu orang-orang yang kesulitan dalam hal - hal diatas. Demikian juga, secara emosi, kita tak mau stress, terbebani dengan berbagai macam hal. Kita bisa meringankan beban pikiran sesama dengan memberikan motivasi, penguatan, perhatian, dukungan doa.

Semua hal ini, bahan bakarnya adalah cinta kasih. Dan darimana kita bisa mendapatkan bahan bakar ini ? dari Tuhan sendiri.

Teladan Orang Kudus : B. Anna dari St Bartolomeus

Anna adalah puteri keluarga petani. Ia menggembalakan domba hingga usia dua puluh tahun. Ia kemudian bergabung dengan ordo Karmelit di Avila dan bertugas sebagai biarawati biasa, yang dapat mengerjakan segala sesuatu sesuai kepentingan biara diluar, bersama St Theresia dari Avila. Tujuh tahun terakhir hidupnya. St Theresia memilih Anna untuk menemaninya dalam perjalanannya ke komunitas biarawati, dan juga mendirikan biara-biara baru. Anna menjadi orang terdekat yang turut mengisahkan kisah hidup St Theresia.

Anna hidup biasa- biasa saja selama 6 tahun setelah St Theresia wafat. Ia kemudian mendapatkan tugas untuk bersama lima orang biarawati, mendriikan biara baru di Paris, Prancis. Sementara umat di Paris menyambut kedatangan para biarawati dengan hangat, B. Anna menyelinap masuk ke dapur untuk mempersiapkan hidangan bagi teman-temannya yang lapar. Pada akhirnya, empat dari kelima biarawati tersebut dipindahtugaskan ke Belanda. Anna harus tetap tinggal, sebab ia dipilih menjadi priorin (= pemimpin biara). Anna datang kepada Tuhan dan mengatakan kepada-Nya bahwa sebagian besar dari para wanita Perancis yang bergabung dalam komunitasnya berasal dari keluarga kaya serta keluarga bangsawan, sementara ia sendiri hanyalah seorang gadis penggembala. Dalam hatinya, B. Anna mendengar Tuhan menjawab: “Dengan jerami Aku akan menyalakan api-Ku.”

Anna diutus ke Belanda untuk mendirikan lebih banyak biara-biara baru. Pertama-tama ia pergi ke Mons dan kemudian ke Antwerp. Para wanita yang bergabung dalam Ordo Karmelit menganggap Anna sebagai seorang kudus. Anna wafat di Antwerp pada tahun 1626. Ia dinyatakan sebagai “Beata” oleh Paus Benediktus XV.

http://yesaya.indocell.net/id279_b__anna_dari_st__bartolomeus.htm

Doa : 

Ya Allah, ajarilah kami tentang kekuatan cinta kasih. Bimbinglah kami selalu mau membagikan kasih kepada sesama, dalam hidup harian kami. Dengan demikian, kamipun dapat belajar untuk mengasihiMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Jalan Serta Yesus - Menjajal Latihan Rohani

Kabar baik buat kita semua, perbuatan - perbuatan baik dan hal-hal luar biasa yang dialami, dilakukan oleh para Kudus dan tokoh-tokoh kemanusiaan dunia, bisa dipelajari! Yup, anda sama sekali tidak salah membacanya, kebajikan - kebajikan rohani yang telah diberikan oleh Tuhan adalah rahmat yang mampu bertumbuh. Itulah sebabnya juga mengapa Tuhan Yesus mengumpamakan iman seperti sebuah biji sesawi. Biji sesawi itu paling kecil tapi butuh ditanam dan bertumbuh untuk menjadi besar dan berguna. Dalam beberapa perumpamaan, Yesus seringkali menggunakan hal-hal yang sifatnya berkembang, tidak stagnan dan tetap dan kaku. Apa yang dimaksudkan disini adalah pertumbuhan cinta kasih, pertumbuhan iman, pertumbuhan harapan ditengah-tengah kehidupan masyarakat dewasa ini. Kita semua dipanggil untuk menjawab tantangan ini, malah kita mesti berlomba-lomba dalam segala kebaikan di setiap kesempatan yang ada. Mari masuk ke arena latihan rohani Pertama, mari kita kenali medan latihan kita. Arena l

Lifebook - Membangun Toll Rohani

Membangun Tol Rohani  kedengaran seperti project pembangunan kah ? Yup! Tetapi memang demikian sih, di sisi rohani pun semua orang perlu membangun infrastruktur rohani hidupnya supaya bisa menjangkau Yesus dengan mudah. Buat minggu ini, edisi lifebook berbicara tentang jalur komunikasi antara Mr.J dengan kawula muda yang harus dibentuk. Bisa dikatakan, ini 11-12 alias mirip sama perumpamaan - perumpamaan di Kitab Suci. Yuk , kita simak, seperti apa ceritanya  Mr. J : "Minggu ini, Aku mau share  . project menarik lho. Project ini adalah project rohani. Enggak cuman Jokowi saja yang punya program membangun "tol laut", Aku juga mau membangun project "Tol Rohani".  Demikian kata-kata Mr.J saat rapat online dengan geng rasul medsosNya yang beken dan kece. Mr J bilang bahwa mereka perlu membuat roadmap khusus yang memudahkan orang-orang mendekat dengan berbagai cara. Jadi saat ini, sudah ada 3 tahap. Tahap ke 3 adalah tahap yang akan diluncurkan

Jalan Serta Yesus - Di puncak hidup kita, apa yang akan kita lakukan ?

Ada sebuah ilustrasi yang saya dengarkan dari orang tua saya ketika masih kecil dulu. Hidup ini seperti roda yang berputar , kadang kita ada di atas, dan kadang kita ada di bawah. Orang - orang pun bisa memulai hidupnya dengan baik, memiliki kecukupan ekonomi dan bisa mendapatkan banyak sekali manfaat positif seperti bisa mengenyam pendidikan bertaraf internasional di luar negeri, belajar hidup mandiri, bisa tampil baik dalam gaya hidup dan sebagainya. Disisi lain, ada orang-orang yang cukup sederhana, yang berjuang untuk bisa sekolah , kuliah dan mencari pekerjaan dan bekerja untuk orang lain di sebuah perusahaan supaya dapat mencukupi kehidupan masing - masing dan keluarganya. Masih ada lagi contoh kondisi yang lain, tetapi setidaknya orang-orang bisa memulai dan menjalankan hidupnya dengan tingkat kecukupan hidup yang bervariasi. Semuanya memiliki nilai positif karena memberikan pengalaman hidup yang unik. Tuhan telah memberikan kepada kita masing-masing rejeki dan rencana inda

Sketsa Iman - Perjumpaan dengan Yesus di segala situasi

Sketsa Iman - 6 Februari 2023  Bacaan : Kej 1:1-19 | Mrk 6:53-56 Renungan :  Yesus yang telah melayani orang banyak dengan penuh kuasa dan cinta kasih mulai menyentuh hati dan juga hidup banyak orang. Dimana saja Ia berkunjung, orang - orang berkerumun untuk meminta pertolongan. Orang - orang datang dengan semangat dan pengharapan besar bahwa mereka akan disembuhkan, dipulihkan oleh Tuhan sampai - sampai banyak yang melihat kuasa mujizat Yesus dengan iman mereka.  Iman itu tercermin dari keyakinan mereka bahwa,sekalipun Yesus tidak menyentuh mereka secara fisik, tidak berbicara dengan mereka, mereka bisa tetap disembuhkan Tuhan. Tertulis juga dalam Injil bahwa orang -orang yang menyentuh jumbai jubah Yesus bisa sembuh. Sungguh luar biasa.  Ini pun bisa menjadi cerminan dan contoh konkrit buat kita yang saat ini tidak bisa melihat Yesus secara fisik. Yesus yang sudah bangkit, dan naik ke Surga tetap menyertai kita terus menerus. KehadiranNya kini tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu