Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Roh Kudus menuntun kita menjadi garam dan terang dunia

Sketsa Iman, 12 Juni 2018

Bacaan 1 : 1Raj. 17:7-16
Bacaan Injil : Mat 5: 13-16


Ulasan Kitab Suci : 

5:13 "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. 5:14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. 5:15 Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. 5:16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

Renungan : 

Sifat garam adalah untuk perasa makanan yang nikmat dan juga pengawet makanan yang baik. Sifat terang, sekecil apapun cahayanya, berpengaruh ketika berada di dalam gelap dan kegelapan itu tidak bisa menutupi cahaya. Perumpamaan Yesus mengindikasikan agar setiap orang memegang teguh prinsip - prinsip kebenaran. Jangan terlalu banyak kompromi.

Sikap kompromi, masa bodoh, cuek dan merasa tak ada urusan terhadap suatu hal yang terjadi disekitar kita, dimana kita bisa berkontribusi seperti garam yang menjadi tawar atau pelita yang disembunyikan. Kita mau cuci tangan, tak mau terlibat. Buat apa beropini ? buat apa berani berdiri tegak menentang, sementara orang banyak memilih sebaliknya. Kita takut disalahkan dan mempermasalahkan sesuatu yang tidak terkait langsung dengan diri kita.

Sebagai contoh, adalah keberanian untuk mendidik anak - anak yang bersekolah agar belajar dengan baik sebelum ujian, dan berani menentang jika disuruh oleh sekolah untuk menyontek demi kelulusan 100%. Kita menolak memberikan uang "terima kasih" untuk pihak yang membantu kita mendapatkan project, dan sebaliknya kita memilih jalur tender resmi untuk mendapatkan project kita. Dan daftar ini bisa terus berlanjut di bidang apapun.

Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga. Saat terjadi bencana alam, dan kita semua tergerak bahu membahu menolong memberikan bantuan dengan berbagai cara, kita sedang menjadi terang. Saat salah seorang rekan kerja kita sakit, dan kita menjenguk atau membantu menyelesaikan pekerjaannya atau bantuan dalam bentuk lain, kita sedang menjadi terang. Saat kita menyapa anggota keluarga kita, menyatakan cinta kepada ayah-ibu, saudara-saudari kita setiap hari, kita sedang menjadi terang.

Adapun jika saat ini kita merasa ketakutan, cemas dan bingung akan keadaan kita saat ini, dan kita bukan orang yang siap berjuang, ingatlah bahwa para rasul mengalami hal serupa. Ketika Yesus naik ke Surga, Yesus berpesan agar para murid tinggal untuk menerima Roh Penghibur. Saat Pentakosta terjadi, para murid mengurung diri di rumah dan takut keluar untuk bertemu orang banyak. Saat itu pasti adalah saat bagi kaum Sanhedrin dan orang  - orang yang menentang melakukan penganiayaan, terror dan penangkapan.

Ketika Roh Kudus hadir, para rasul malah keluar, berkotbah dan memukau , menyentuh hati banyak orang. Mujizat-mujizat terjadi seperti adanya lidah - lidah api, maupun pengertian yang didapatkan oleh orang - orang banyak menggunakan bahasa mereka masing - masing. Inilah tandanya bahwa ketakutan, kecemasan itu akan diperbaiki oleh kuasa Roh. Hanya jika kita bekerjasama dengan Roh Kudus, kita mampu menjadi garam dan terang dunia.

Teladan Orang Kudus : St Yohanes dari Sahagun 

St Yohanes dilahirkan di Sahagun, Spanyol , pada abad kelima belas. Ia mendapatkan pendidikan dari para biarawan Benediktin di kotanya, kemudian menjadi seorang imam paroki. Ia lebih memilih hidup di sebuah kapel kecil : merayakan misa, berkotbah dan mengajar katekese daripada berada di katedral atau paroki yang nyaman. Ia mendalami teologi di Universitas Katolik Salamanca dan setelah 4 tahun bisa menjadi seorang pengkotbah ulung. Sembilan tahun kemudian, ia bergabung dengan para biarawan Agustin. Mereka amat terkesan dengan cara Pater Yohanes mengamalkan keutamaan-keutamaan Kristiani. Ia taat kepada para atasannya dan rendah hati pula. St. Yohanes terus berkhotbah. Homili atau khotbahnya yang indah berhasil membawa perubahan dalam kehidupan penduduk Salamanca. Mereka saling berkelahi dengan sengit di antara mereka. Sering kali para pemuda bangsawan saling baku hantam untuk balas dendam. St. Yohanes berhasil mengakhiri banyak perkelahian-perkelahian sengit semacam ini. Ia bahkan membujuk mereka untuk saling memaafkan satu sama lain.

St. Yohanes tidak takut meluruskan perbuatan-perbuatan jahat, bahkan ketika pelakunya adalah orang-orang berkuasa yang dapat membalas dendam padanya. Suatu ketika, ia menegur seorang pangeran karena menyebabkan orang-orang miskin menderita. Memang benar apa yang dikatakan imam! Pangeran amat marah, ia mengirim dua orang utusannya untuk membunuh St. Yohanes. Kedua utusan itu pergi mendapatkan sang imam. Pater Yohanes begitu lemah lembut dan baik hati. Kedua utusan itu pun segera dipenuhi rasa sesal dan mohon pengampunan darinya. Kemudian sang pangeran sakit parah. Berkat doa-doa St. Yohanes, ia menyesali dosa-dosanya dan sembuh dari penyakitnya.

Melalui doa dan Misa Kudus, St. Yohanes menerima rahmat yang memberinya karisma istimewa sebagai seorang pengkhotbah. Ia merayakan Misa Kudus dengan cinta bakti yang amat mendalam. Ia wafat pada tanggal 11 Juni 1479. St. Yohanes dari Sahagun dinyatakan kudus oleh Paus Alexander VIII pada tahun 1690.



Doa : 

Ya Allah, bimbinglah kami supaya kami bisa menjadi terang dan garam dunia dalam setiap aktifitas kami. Kuatkanlah kami agar sanggup bekerjasama dengan Roh Kudus untuk mewujudkan ini semua. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teladan Kemuridan

Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Ketika hari siang, Ia memanggil murid - muridNya kepadaNya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebutNya rasul : Simon yang juga diberiNya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.  Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-muridNya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. (Luk 6 : 12 - 19) Bacaan 1 : Ef 2 : 19 - 22 Bacaan 2 : Luk 6 : 12 - 19 29 Oktober 2017 - Teladan Kemuridan Injil mengisahkan bagaimana Yesus memilih keduabelas para rasul yang akan mendampingi Dia mewartakan kerajaan Surga. Setelah Yesus mengumpulkan sekian ba...

Sketsa Iman - Menimba rahmat pada Yesus yang ditinggikan

Sketsa Iman, 9 April 2019 Bacaan 1 : Bil 21:4-9 Bacaan Injil : Yoh 8:21-30 8:21 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang." 8:22 Maka kata orang-orang Yahudi itu: "Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?" 8:23 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. 8:24 Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."8:25 Maka kata mereka kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka: "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? 8:26 Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pad...

Sketsa Iman - Berilah kesempatan kedua

Sketsa Iman, 6 Maret 2018 Bacaan 1 : Dan. 3:25,34-43 Bacaan Injil : Mat 18:21-35 18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" 18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. 18:23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 18:24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. 18:25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. 18:26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. 18:27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ...

Sketsa Iman - Sigap melihat pertolongan Tuhan

Sketsa Iman - 6 Januari 2021 Bacaan 1 : 1 Yoh 4 : 11 - 18 Bacaan Injil : Mrk 6 : 45- 52 6:45 Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. 6:46 Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa. 6:47 Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. 6:48 Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka. 6:49 Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, 6:50 sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" 6:51 Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan anginpun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, 6...

Sketsa Iman - Pekerjaan sang Penghibur

Sketsa Iman, 8 Mei 2018 Bacaan 1 : Kis 16 : 22 - 34 Bacaan Injil : Yoh 16:5-11 Ulasan Kitab Suci : 16:5 tetapi sekarang Aku pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku, dan tiada seorangpun di antara kamu yang bertanya kepada-Ku: Ke mana Engkau pergi? 16:6 Tetapi karena Aku mengatakan hal itu kepadamu, sebab itu hatimu berdukacita. 16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. 16:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; 16:9 akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; 16:10 akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; 16:11 akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.(Yoh 16:5-11) Renungan :  Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Seb...