Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Yesus menyucikan Bait Allah

Sketsa Iman, 9 November 2017
Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran

Bacaan 1 : 1 Kor. 3:9b-11,16-17
Bacaan 2 : Yoh 2 : 13 - 22

Ulasan Kitab Suci :

Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam bait Suci didapatiNya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkanNya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkanNya. Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata:"Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah bapaKu menjadi tempat berjualan."

Maka teringatlah murid-muridNya, bahwa ada tertulis:"Cinta untuk rumahMu menghanguskan Aku." Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya:"Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?" Jawab Yesus kepada mereka:"Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali." Lalu kata orang Yahudi kepadaNya:"Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?"

Tetapi yang dimaksudkanNya dengan Bait Allah ialah tubuhNya sendiri. Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat  oleh murid-muridNya bahwa itu telah dikatakanNya, dan merekapun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus.

Renungan :

Ada dua pengertian yang dapat kita renungkan bersama - sama hari ini. Yang pertama, adalah kejadian sesungguhnya dan kedua, adalah kejadian secara simbolis tentang perbuatan Yesus. Injil dimulai dengan Yesus yang masuk ke kota Yerusalem, yang akan menjadi tempat menjelang sengsara , wafat dan kebangkitanNya.

Orang - orang datang dengan persiapan diri untuk merayakan Paskah. Mereka akan memberikan persembahan, namun materi persembahan telah diperjualbelikan sehingga pasti harganya melambung tingi. Belum lagi, melihat suasana Bait Allah yang penuh sesak dan riuh rendah keributan seperti pasar sangat menyolok. Bisakah orang - orang memanjatkan hati dengan baik kepada Allah dalam kondisi ini ?

Disini, Yesus menginginkan persembahan hati dan tindakan lahiriah untuk memandang Allah.Yesus bertindak tegas, segera mengusir mereka semua yang niatnya hanya untuk berjualan. Terjadilah konflik karena Yesus merusak mata pencaharian mereka. Konfrontasi ini menyebabkan tantangan terbuka orang - orang itu atas apa yang bisa Yesus lakukan. Yesus menyebut secara simbolis, bahwa Ia dapat membangun kembali Bait Allah dalam tiga hari!

Perihal merombak bait Allah, terjadi ketika Yesus wafat. Salah satu tandanya, tirai Bait Allah terbelah dua.Terdapat dua bagian pada tempat kudus di Bait Allah, sehingga terdapat dua buah tirai pemisah. Tempat kudus pertama, disebut kudus, yang dipisahkan oleh sebuah tirai dari tempat itu ke pelataran Bait Allah. Sedangkan tempat kedua disebut tempat Mahakudus, dipisahkan dengan tempat yang pertama dengan sebuah tirai yang lain. Kepada tempat Mahakudus ini tidak ada yang dapat memasukinya kecuali imam kepala, dan inipun hanya dilakukan sekali setahun. Maka, ketika tirai Bait Allah terbelah, hubungan manusia dan Alah berubah total. Tidak ada lagi pemisah antara manusia dengan Allah. Hukum Yesus inilah yang menggenapi perjanjian baru.

Kini, kita mengenal Gereja sebagai rumah Tuhan, didalamnya terdapat tabernakel kudus yang merupakan tempat kediaman Yesus yang sungguh - sungguh hadir. Maka, perlakuan yang sama dibutuhkan juga dari kita. Pertama, saat masuk ke Gereja, baiklah kita benar-benar fokus mencari Tuhan. Hindari banyak mengobrol, main HP, atau melakukan tindakan-tindakan lain yang tidak berpusat kepada Tuhan. Selanjutnya, marilah kita bersungguh-sungguh menghayati saat ketika Yesus hadir dalam rupa Hosti, dan kita diperkenankan menyantap dan bersatu denganNya. Ingatlah, betapa beruntungnya kita dapat menikmati kondisi terbaik ini, pada saat sekarang.

Doa :

Ya Tuhan Yesus, terima kasih atas kehadiranMu secara baru dalam wujud Ekaristi Kudus. Terima kasih pula, karena Engkau menyucikan Bait Allah dan menyatakan kepada kami bahwa kami pun harus bersikap pantas saat berada di Gereja. Semoga kami senantiasa menghayati kehadiranMu dalam Ekaristi Kudus. Amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Tentang Hati Nurani

Awal mulanya, saya memiliki kerinduan yang besar untuk dapat berbicara secara langsung kepada Tuhan. Saya begitu haus untuk bisa menerima Tuhan yang langsung bercakap - cakap dengan saya secara pribadi. Tuhan yang bisa sungguh - sungguh hadir disetiap waktu dan memberikan saya nasihat ketika saya melakukan kesalahan , menuntun saya keluar dari kesulitan , mendorong dan memberikan semangat ketika saya sedang jatuh dan sedang dalam proses berjuang. Saya tahu, cara untuk mendengarkan suara Tuhan, adalah lewat kitab suci dan doa. Tapi, kita juga tahu, terkadang dengan berdoa kita menyampaikan keinginan hati kita dan ungkapan pengharapan kita, tapi itu semua terasa hanya dari sisi kita saja karena kita tidak mudah mendengar suara Tuhan bekerja dalam diri kita. Saya berdoa dengan sungguh - sungguh, dan minta kepada Tuhan supaya saya bisa dibina. Ternyata, Tuhan mendengarkan doa saya dengan cara yang sungguh - sungguh luar biasa. Ketika itu, saya sedang sekolah SMP. Saya mendapatkan seo...

Sketsa Iman - Tahan uji dalam iman yang teguh

Sketsa Iman - 4  Agustus 2021 Bacaan : Bil 13:1-2a.25-14:1.26-29.34-35 | Mat 15:21-28 Renungan : Hari ini kita diajak untuk merenungkan suatu praktik penerapan iman yang bagus sekali yang ditunjukkan oleh seorang wanita Kanaan kepada Yesus. Ia datang dengan sebuah kepasrahan total dan keyakinan penuh bahwa Tuhan mampu menjawab doanya. Ia meminta pertolongan supaya anaknya yang kerasukan setan dapat dipulihkan.  Injil mula - mula mencatat kedatangan Yesus di daerah Tirus dan Sidon. Kita tahu juga bahwa Yesus selalu mengadakan karya pelayanan dimanapun Ia berada, dan Ia tidak membeda-bedakan orang - orang yang datang kepadaNya, entah itu anak kecil atau kaum wanita yang biasanya tersingkir, orang - orang miskin , janda dan bahkan para pendosa.  Adapun, perempuan Kanaan ini disebut kafir karena tidak percaya kepada Tuhan.  Mari kita lihat intensitas perjuangan dari wanita ini. Ia datang dan berseru, meminta belas kasihan kepada Yesus. Ia menarik garis persahabatan denga...

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusn...

Sketsa Iman - Hidup yang baru

Sketsa Iman, 15 Januari 2018 Bacaan 1 : 1 Sam 15:16 -23 Bacaan Injil : Mrk 2 : 18-22 Ulasan Kitab Suci : Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus, “Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sementara mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya. Demikian juga tidak seorang pun menuang anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga...

Sketsa Iman - Merenungkan hal - hal penting dalam pelayanan

Sketsa Iman - 18 Oktober 2021 Bacaan : 2 Tim 4:10-17b | Luk 10:1-9 Renungan :  Karya pelayanan para murid senantiasa menjadi model pelayanan yang tetap relevan hingga zaman sekarang. Ada beberapa hal yang dapat kita petik dari bacaan itu antara lain :  1. Yesus mengutus para muridNya berdua - dua  Pelayanan bersama biasanya tidak dilakukan seorang diri. Keberadaan rekan lain bisa sangat menolong dalam banyak situasi. Karena itu, hendaknya kita saling bahu membahu satu sama yang lain untuk saling menguatkan dan saling melayani. 2. Meminta kepada Allah para pekerja di ladang Tuhan  Tugas pelayanan mencakup juga panggilan dari Allah. Manusia boleh berupaya dan berusaha sebaik - baiknya, namun yang bisa mengubah hati seseorang hanyalah Tuhan. Karena itu, tidak ada hal yang lebih baik selain percaya kepada Tuhan dan berpasrah kepadaNya.  3. Diutus seperti anak domba ditengah serigala namun memiliki semangat kelepasan  Walaupun sulit, setiap orang yang menjadi pe...