Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Kompetisi Tuhan versus Uang

Sketsa Iman, 11 November 2017

Bacaan 1 : Rm 16:3-9,16,22-27
Bacaan Injil : Luk 16 : 9 - 15

Ulasan Kitab Suci : 

Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi.

Barangsiapa setia dalam perkara - perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya ?

Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu ? Seorang hamba  tidak dapt mengabi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.

Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba - hamba uang itu, dan mereka mencemoohkan Dia. Lalu Ia berkata kepada mereka, "Kamu membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah." (Luk 16:9-15)

Renungan : 


Hari ini Yesus membicarakan tentang penggunaan kekayaan dengan porsi yang tepat. Secara gamblang, hal ini dikaitkan dengan perkara kecil besar dan pengaruh uang yang dapat berpotensi menjadi tuan atas hidup kita.

Tak dapat disangkal, uang mampu membeli hampir segalanya. Dengan uang, seseorang bisa mendapatkan status dan kedudukan, prioritas dalam pelayanan kemasyarakatan dan dapat memiliki berbagai macam harta benda yang sarat dengan kenikmatan duniawi. Dalam sistem ekonomi pun, uang adalah standar kesejahteraan karena dengan uang, seseorang bisa menghidupi diri sendiri, entah itu untuk kebutuhan pokok (sandang,pangan,papan) maupun kebutuhan lainnya yang melengkapi hal ini. Roda perekonomian bertumbuh jika kita membelanjakan dan menyimpan uang dengan cra yang tepat.

Bagi Yesus ini merupakan sebuah ujian kesetiaan untuk setiap orang. Ketika kita mempergunakan uang dan kekayaan yang kita miliki, kita diajak untuk selalu bersikap waspada dan berhati-hati, apakah dalam penggunaannya, terdapat kecenderungan untuk bersikap serakah dan mau menang sendiri ? Kita ditantang untuk melihat praktik - praktek yang kita jalankan, apakah itu semua berlebihan ? Jangan sampai kita sudah menjadi hamba uang ?

Keterikatan itu bisa muncul dengan terlalu banyak melakukan perhitungan untung-rugi dalam segala hal yang kita lakukan. Pertimbangan dengan konsep ini, akan meminggirkan unsur kasih yang lebih diutamakan oleh Tuhan. Ketika kita terlalu mengharapkan uang itu kita jaga sedapat mungkin daripada menggunakannya dengan bijaksana. Inilah yang diinginkan Yesus dengan mengikat persahabatan dengan mamon yang tidak jujur (Luk 16:9).

Tindakan melawan potensi menjadi hamba uang ditunjukkan dengan melihat motivasi hati. Caranya, jangan hanya mau menerima uang dan kekayaan begitu saja, tapi berikan ruang juga untuk memberikan apa yang kita punya. Ingatlah bahwa Tuhan selalu mencukupkan rezeki kita setiap hari, dan bila ada kelebihan, selalu ingat bahwa itu bukanlah yang utama dalam hidup dan ada rejeki orang lain yang Tuhan titipkan melalui kita. Tak pernah ada orang yang kekurangan, yang senantiasa rajin memberi. Dengan demikian kita akan selalu menjaga kesetiaan hati kita.

Doa :

Ya Roh Kudus, tuntunlah kaim membedakan kebutuhan dan keinginan yang tidak sehat dalam hidup kami. Bimbinglah supaya kami lebih setia kepada Tuhan daripada harta - benda kami di dunia ini. Demi Kristus Tuhan, dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Jalan Serta Yesus - Menjajal Latihan Rohani

Kabar baik buat kita semua, perbuatan - perbuatan baik dan hal-hal luar biasa yang dialami, dilakukan oleh para Kudus dan tokoh-tokoh kemanusiaan dunia, bisa dipelajari! Yup, anda sama sekali tidak salah membacanya, kebajikan - kebajikan rohani yang telah diberikan oleh Tuhan adalah rahmat yang mampu bertumbuh. Itulah sebabnya juga mengapa Tuhan Yesus mengumpamakan iman seperti sebuah biji sesawi. Biji sesawi itu paling kecil tapi butuh ditanam dan bertumbuh untuk menjadi besar dan berguna. Dalam beberapa perumpamaan, Yesus seringkali menggunakan hal-hal yang sifatnya berkembang, tidak stagnan dan tetap dan kaku. Apa yang dimaksudkan disini adalah pertumbuhan cinta kasih, pertumbuhan iman, pertumbuhan harapan ditengah-tengah kehidupan masyarakat dewasa ini. Kita semua dipanggil untuk menjawab tantangan ini, malah kita mesti berlomba-lomba dalam segala kebaikan di setiap kesempatan yang ada. Mari masuk ke arena latihan rohani Pertama, mari kita kenali medan latihan kita. Arena l

Lifebook - Membangun Toll Rohani

Membangun Tol Rohani  kedengaran seperti project pembangunan kah ? Yup! Tetapi memang demikian sih, di sisi rohani pun semua orang perlu membangun infrastruktur rohani hidupnya supaya bisa menjangkau Yesus dengan mudah. Buat minggu ini, edisi lifebook berbicara tentang jalur komunikasi antara Mr.J dengan kawula muda yang harus dibentuk. Bisa dikatakan, ini 11-12 alias mirip sama perumpamaan - perumpamaan di Kitab Suci. Yuk , kita simak, seperti apa ceritanya  Mr. J : "Minggu ini, Aku mau share  . project menarik lho. Project ini adalah project rohani. Enggak cuman Jokowi saja yang punya program membangun "tol laut", Aku juga mau membangun project "Tol Rohani".  Demikian kata-kata Mr.J saat rapat online dengan geng rasul medsosNya yang beken dan kece. Mr J bilang bahwa mereka perlu membuat roadmap khusus yang memudahkan orang-orang mendekat dengan berbagai cara. Jadi saat ini, sudah ada 3 tahap. Tahap ke 3 adalah tahap yang akan diluncurkan

Jalan Serta Yesus - Di puncak hidup kita, apa yang akan kita lakukan ?

Ada sebuah ilustrasi yang saya dengarkan dari orang tua saya ketika masih kecil dulu. Hidup ini seperti roda yang berputar , kadang kita ada di atas, dan kadang kita ada di bawah. Orang - orang pun bisa memulai hidupnya dengan baik, memiliki kecukupan ekonomi dan bisa mendapatkan banyak sekali manfaat positif seperti bisa mengenyam pendidikan bertaraf internasional di luar negeri, belajar hidup mandiri, bisa tampil baik dalam gaya hidup dan sebagainya. Disisi lain, ada orang-orang yang cukup sederhana, yang berjuang untuk bisa sekolah , kuliah dan mencari pekerjaan dan bekerja untuk orang lain di sebuah perusahaan supaya dapat mencukupi kehidupan masing - masing dan keluarganya. Masih ada lagi contoh kondisi yang lain, tetapi setidaknya orang-orang bisa memulai dan menjalankan hidupnya dengan tingkat kecukupan hidup yang bervariasi. Semuanya memiliki nilai positif karena memberikan pengalaman hidup yang unik. Tuhan telah memberikan kepada kita masing-masing rejeki dan rencana inda

Sketsa Iman - Perjumpaan dengan Yesus di segala situasi

Sketsa Iman - 6 Februari 2023  Bacaan : Kej 1:1-19 | Mrk 6:53-56 Renungan :  Yesus yang telah melayani orang banyak dengan penuh kuasa dan cinta kasih mulai menyentuh hati dan juga hidup banyak orang. Dimana saja Ia berkunjung, orang - orang berkerumun untuk meminta pertolongan. Orang - orang datang dengan semangat dan pengharapan besar bahwa mereka akan disembuhkan, dipulihkan oleh Tuhan sampai - sampai banyak yang melihat kuasa mujizat Yesus dengan iman mereka.  Iman itu tercermin dari keyakinan mereka bahwa,sekalipun Yesus tidak menyentuh mereka secara fisik, tidak berbicara dengan mereka, mereka bisa tetap disembuhkan Tuhan. Tertulis juga dalam Injil bahwa orang -orang yang menyentuh jumbai jubah Yesus bisa sembuh. Sungguh luar biasa.  Ini pun bisa menjadi cerminan dan contoh konkrit buat kita yang saat ini tidak bisa melihat Yesus secara fisik. Yesus yang sudah bangkit, dan naik ke Surga tetap menyertai kita terus menerus. KehadiranNya kini tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu