Langsung ke konten utama

Perilaku pelayan sejati

Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, "Ahli-ahli Taurat dan orang - orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu. Tetapi janganlah kamu turuti perbuatan - perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban - beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang. Mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang. Mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. Tetapi kamu, janganlah kamu suka disebut Rabi, karena hanya satu Rabimu, dan kamu semua adalah saudara. Dan janganlah kamu menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di surga. Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Kristus. Siapa pun yang terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan." (Mat 23 : 1 - 12)

Bacaan 1 : Mal 1:14b - 2:2b.8-10
Bacaan 2 :Mzm 131:1.2.3
Bacaan Injil :Mat 23:1-12

Renungan Minggu, 5 November 2017 - Perilaku pelayan sejati

Apa yang ada dibenak anda ketika anda diminta untuk menjadi seorang pelayan ? apakah anda mengaitkan pelayan dengan pekerjaan yang remeh temeh , sering disuruh melakukan ini itu, hak - haknya sederhana dan jenis pekerjaan yang kurang bergengsi ? Bagaimanapun juga, pekerjaan sebagai pelayan seringkali diangkat oleh Yesus dan versi satu ini adalah pekerjaan yang sangat bergengsi. PernyataanNya, meneguhkan hal itu ketika Ia berkata, siapa yang terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.

Saya selalu percaya, orang - orang berkedudukan tinggi, dipilih karena mereka akan menyelesaikan persoalan berskala besar, yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Orang yang duduk dikursi tersebut, mempunyai tanggung jawab besar, dengan tingkat resiko yang biasanya juga besar. Karena dituntut dengan kriteria yang tinggi, mereka mendapatkan fasilitas - fasilitas tertentu yang memudahkan kerja mereka.

Oleh karena itu, tugas ini sesungguhnya adalah tugas yang tinggi, namun posisi pelayan lebih dikaitkan dengan sikap hati dan cara bekerja. Niatnya adalah melayani, bukan dilayani. Niatnya adalah menyelesaikan sebanyak mungkin persoalan dengan sebaik - baiknya dengan semua fasilitas, kemampuan, wewenang yang dipercayakan!

Mengapa untuk karya sosial Gereja, dalam kegiatan - kegiatan di masyarakat, seringkali disebut dengan istilah pelayanan ? ya itu, karena kita diajak untuk bekerja secara sukarela meringankan beban orang - orang yang menderita disekeliling kita, dengan apa yang kita punya, tanpa pamrih. maksud melayani adalah maksud memberikan apa yang kita miliki kepada orang lain.

Karena itulah, Yesus menyatakan dengan jelas, lihat tuh, orang Farisi dan ahli - ahli Taurat, mereka menduduki kursi Musa! artinya mereka menjadi kepala jemaat yang mempertemukan umat kepada Tuhan. Ajaran dan segala aturan yang mereka buat, layak diikuti, kecuali perilaku mereka. Perilaku itu harus diganti dengan perilaku pelayan. Perilaku yang siap untuk terjun langsung di lingkungan masyarakat dan menggunakan seluruh kemampuan untuk menyelesaikan berbagai macam persoalan.

Yesus juga banyak meluruskan pengertian dan perilaku buruk orang - orang Farisi dan ahli - ahli Taurat,  dengan menyatakan bahaya - bahaya kesombongan kepada para muridNya. Hanya satu bapamu, Bapa di Surga, hanya satu gurumu, Yesus, hanya satu pemimpinmu, Kristus. Mengapa ini ditekankan? karena kita ketika harus menjadi pengikut, wajib mengikuti pemimpin dan pengarah yang tepat. Siapa lagi jika bukan Tuhan sendiri, yang menjadi jalan, kebenaran dan hidup bagi kita ?

Jika kita ikut Yesus, kuasa dan berbagai macam otoritas yang diperlukan akan diturunkan secara nyata. Misalkan, kita punya Paus yang mewakili Yesus menjadi pemimpin bagi Gereja Katolik, ajaran resmi melalui magisterium Gereja, berbagai sarana sakramen, pengajaran dan bimbingan bagi dunia juga dinyatakan dan semuanya itu dilakukan dengan semangat melayani. Partisipasi umat Gereja adalah partisipasi universal, semua orang bisa turut ambil bagian dalam pelayanan - pelayanan dilingkungan masing - masing, dikehidupan masing - masing dengan berbagai macam cara.

Doa : Ya Allah, Bapa yang maha kuasa. Berikanlah kami selalu hati sebagai hamba yang taat terhadap segala kehendakMu. Bimbinglah kami supaya kami selalu punya semangat pelayanan yang tinggi, dan berikanlah kami kesempatan untuk melayani. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami, Amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Batin - Perumpamaan tentang Domba yang Hilang

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus DOMBA YANG HILANG Bacaan Injil : Luk 15:4-7 15:4 "Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? 15:5 Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira, 15:6 dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan. 15:7 Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan." Pengantar Perumpamaan :  Setelah membahas bersama 6 kisah yang berhubungan dengan Kerajaan Allah, kali ini kita akan membahas perumpamaan - perumpamaan Yesus t...

Sketsa Iman - Setia mendekatkan diri kepada Tuhan

Sketsa Iman - 11 Desember 2019 Bacaan 1 : Yes 40:25-31 Bacaan Injil : Mat 11:28-30 11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. 11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. 11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan." Renungan :  Ketenangan jiwa, merupakan sebuah hadiah nyata dan bernilai tinggi yang ditawarkan oleh Yesus, sebagai konsekuensi dari sikap dan komitmen kita untuk mengikuti Dia. Yesus, Tuhan kita mau menawarkan kelegaan dan penghiburan dengan mengundang kita untuk datang kepadaNya. Kitapun diajak saat ini untuk merefleksikan, bagaimana cara kita mendekat kepada Tuhan ? Seberapa baik usaha kita saat ini untuk datang kepadaNya. Kita tidak bisa melihat Tuhan secara langsung, namun dengan iman, kita memandang dan yakin bahwa Ia selalu beserta kita. Ada pepatah yang mengatakan "Tuhan hanya se...

Sketsa Iman - Perhatian penuh kepada Allah

Sketsa Iman -  8 Oktober 2019 Bacaan 1 : Yun 3:1-10 Bacaan Injil : Luk 10:38-42 10:38 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. 10:39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, 10:40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." 10:41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, 10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." Renungan :  Hari ini kita mau merenungkan bersama kisah tentang perjumpaan antara Yesus dengan Marta dan Maria. Marta disebut menerima Yesus di rumahnya, artinya dia-lah sang tuan rumah y...

Sketsa Iman - Para Pelayan Sejati

Sketsa Iman - 23 Oktober 2019 Bacaan 1 : Rom 6:12-18 Bacaan Injil : Luk 12:39-48 12:39 Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. 12:40 Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan." 12:41 Kata Petrus: "Tuhan, kamikah yang Engkau maksudkan dengan perumpamaan itu atau juga semua orang?" 12:42 Jawab Tuhan: "Jadi, siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya? 12:43 Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. 12:44 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. 12:45 Akan tetapi, jikalau hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba laki-laki dan hamb...

Sketsa Iman - Introspeksi diri

Sketsa Iman - 4 Oktober 2019 Bacaan 1 : Bar 1:15-22 Bacaan Injil : Luk 10:13-16  Katakanlah begini: pada hari ini menjadi nyata keadilan ada pada Tuhan, Allah kita, sedangkan kejahatan pada kami, sebagaimana halnya sekarang ini, yaitu pada orang-orang Yehuda dan penduduk Yerusalem, pada sekalian raja kami, para pemimpin, para imam dan nabi serta pada nenek moyang kami. Memang kami telah berdosa kepada Tuhan. Kami tidak taat kepada-Nya dan tidak mendengarkan suara Tuhan, Allah kami, untuk mengikuti segala ketetapan Tuhan yang telah ditaruh-Nya di hadapan kami. Semenjak Tuhan membawa nenek moyang kami keluar dari negeri Mesir  sampai dengan hari ini kami tidak taat kepada Tuhan, Allah kami. Sebaliknya, Tuhan telah kami alpakan karena kami tidak mendengarkan suara-Nya. Dari sebab itu melekatlah kepada kami semua bencana dan laknat yang telah diperintahkan Tuhan kepada Musa, hamba-Nya, waktu nenek moyang kami dibawa-Nya keluar dari negeri Mesir untuk dianugerahi suat...