Langsung ke konten utama

Siapa yang harus diundang ?


[sketsa iman, 6 November 2017]

Bacaan 1 : Rm 11 : 29 - 36
Bacaan Injil :Luk 14 : 12 - 14

Ulasan Kitab Suci :

Dan Yesus berkata juga kepada orang yang mengundang Dia; "Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau perjamuan malam, janganlah engkau mengundang sahabat - sahabatmu atau saudara - saudaramu atau kaum keluargamu atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula dan dengan demikian engkau mendapat balasnya.

Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang - orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta. Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar. (Luk 14 : 12 - 14)

Renungan :

Dari sekian banyak orang, sepertinya hanya Yesus yang benar - benar memikirkan dalam - dalam bahwa konsep mengundang orang-orang untuk perjamuan, harus diperuntukkan bagi orang-orang yang miskin, cacat, sakit dan terpinggirkan. Yesus mengungkapkan juga, bahwa sumber kebahagiaan yang dapat kita rasakan akan sangat berbeda, ketika kita mengundang orang - orang yang kita kenal baik dan kerabat dekat kita, dengan orang - orang yang berkesusahan ini.

Rasanya zaman sekarang ini, berbagai bentuk kegiatan sosial sudah dilakukan untuk mewujudkan hal ini. Ketika saya bergabung di dalam komunitas - komunitas Gereja, saya mendapati berbagai kegiatan ini rutin dijalankan, misalkan mengadakan kunjungan ke panti asuhan, lalu membawa serta anak - anak ini rekreasi ke mall, ke tempat bermain (ancol, taman mini), nonton ke bioskop. Jika kita mengunjungi panti jompo, kita akan mengadakan acara joget bersama, bahkan ada acara dandan yang sempat dilakukan oleh para oma dan opa dan kita memberikan kepada mereka kasih sayang yang sudah sulit mereka dapatkan diusia rentanya.

Saya bisa merasakan sukacita yang unik di hati karena pelayanan tersebut. Rasanya memang berbeda dengan menyelenggarakan acara untuk orang - orang dekat. Jadi konsep yang diberikan oleh Yesus, adalah konsep yang membutuhkan kasih sayang dan perhatian kita untuk orang - orang diluar lingkaran kecil kita. Yesus mengetuk hati kita dan mengatakan, diluar sana, ada orang - orang yang tidak merasakan, mendapatkan apa yang kita sudah alami sebagai hal yang sangat biasa.

Ini seruan dan panggilan sosial dari Yesus. Undanglah semua orang-orang ini ke dalam hidup kita. Berikan kepada mereka sukacita, kehangatan, kasih dan berbagai kebaikan. Saya mendedikasikan renungan hari ini, untuk para penggiat dan penggerak sosial yang tanpa pamrih telah berjuang dipelosok - pelosok negeri dengan karya - karya mereka, entah sebagai kalangan profesional yang terlibat, dan mereka yang mengumpulkan, mendidik dan memperhatikan kehidupan orang - orang yang berkesusahan ini. Termasuk juga anda yang rutin dan bersemangat dalam kegiatan-kegiatan sosial.

Selain upah di Surga, saya yakin bahwa Tuhan juga akan melimpahkan banyak rezeki dan berkat yang cukup bagi orang - orang yang benar - benar perhatian. Mengapa ? karena menurut saya, rejeki orang-orang yang ditolong tersebut dititipkan melalui mereka yang beramal ini.

Pada kesempatan ini, saya mau membagikan bentuk - bentuk karya belas kasih rohani dan jasmani yang dapat kita lakukan, bersesuaian dengan pesan Yesus untuk mengundang orang - orang yang kesulitan ini ke dalam hidup kita.

7 karya belas kasih jasmani
1. Memberi makan kepada orang yang lapar.
2. Memberi minuman kepada orang yang haus.
3. Memberi perlindungan kepada orang asing.
4. Memberi pakaian kepada orang yang telanjang.
5. Melawat orang sakit.
6. Mengunjungi orang yang dipenjara.
7. Menguburkan orang mati.

7 karya belas kasih rohani
1. Menasihati orang yang ragu-ragu.
2. Mengajar orang yang belum tahu.
3. Menegur pendosa.
4. Menghibur orang yang menderita.
5. Mengampuni orang yang menyakiti.
6. Menerima dengan sabar orang yang menyusahkan.
7. Berdoa untuk orang yang hidup dan mati.


Doa :

Ya Allah , Bapa yang mahakuasa, berkatilah kami senantiasa dan berilah kami kerinduan untuk tidak hanya selalu hanya memperhatikan kesenangan kami secara pribadi, melainkan bimbinglah kami juga untuk menaruh perhatian dan belas kasih kepada orang - orang yang berkebutuhan disekitar kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami, Amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Tentang Hati Nurani

Awal mulanya, saya memiliki kerinduan yang besar untuk dapat berbicara secara langsung kepada Tuhan. Saya begitu haus untuk bisa menerima Tuhan yang langsung bercakap - cakap dengan saya secara pribadi. Tuhan yang bisa sungguh - sungguh hadir disetiap waktu dan memberikan saya nasihat ketika saya melakukan kesalahan , menuntun saya keluar dari kesulitan , mendorong dan memberikan semangat ketika saya sedang jatuh dan sedang dalam proses berjuang. Saya tahu, cara untuk mendengarkan suara Tuhan, adalah lewat kitab suci dan doa. Tapi, kita juga tahu, terkadang dengan berdoa kita menyampaikan keinginan hati kita dan ungkapan pengharapan kita, tapi itu semua terasa hanya dari sisi kita saja karena kita tidak mudah mendengar suara Tuhan bekerja dalam diri kita. Saya berdoa dengan sungguh - sungguh, dan minta kepada Tuhan supaya saya bisa dibina. Ternyata, Tuhan mendengarkan doa saya dengan cara yang sungguh - sungguh luar biasa. Ketika itu, saya sedang sekolah SMP. Saya mendapatkan seo...

Sketsa Iman - Tahan uji dalam iman yang teguh

Sketsa Iman - 4  Agustus 2021 Bacaan : Bil 13:1-2a.25-14:1.26-29.34-35 | Mat 15:21-28 Renungan : Hari ini kita diajak untuk merenungkan suatu praktik penerapan iman yang bagus sekali yang ditunjukkan oleh seorang wanita Kanaan kepada Yesus. Ia datang dengan sebuah kepasrahan total dan keyakinan penuh bahwa Tuhan mampu menjawab doanya. Ia meminta pertolongan supaya anaknya yang kerasukan setan dapat dipulihkan.  Injil mula - mula mencatat kedatangan Yesus di daerah Tirus dan Sidon. Kita tahu juga bahwa Yesus selalu mengadakan karya pelayanan dimanapun Ia berada, dan Ia tidak membeda-bedakan orang - orang yang datang kepadaNya, entah itu anak kecil atau kaum wanita yang biasanya tersingkir, orang - orang miskin , janda dan bahkan para pendosa.  Adapun, perempuan Kanaan ini disebut kafir karena tidak percaya kepada Tuhan.  Mari kita lihat intensitas perjuangan dari wanita ini. Ia datang dan berseru, meminta belas kasihan kepada Yesus. Ia menarik garis persahabatan denga...

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusn...

Sketsa Iman - Hidup yang baru

Sketsa Iman, 15 Januari 2018 Bacaan 1 : 1 Sam 15:16 -23 Bacaan Injil : Mrk 2 : 18-22 Ulasan Kitab Suci : Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus, “Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sementara mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya. Demikian juga tidak seorang pun menuang anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga...

Sketsa Iman - Merenungkan hal - hal penting dalam pelayanan

Sketsa Iman - 18 Oktober 2021 Bacaan : 2 Tim 4:10-17b | Luk 10:1-9 Renungan :  Karya pelayanan para murid senantiasa menjadi model pelayanan yang tetap relevan hingga zaman sekarang. Ada beberapa hal yang dapat kita petik dari bacaan itu antara lain :  1. Yesus mengutus para muridNya berdua - dua  Pelayanan bersama biasanya tidak dilakukan seorang diri. Keberadaan rekan lain bisa sangat menolong dalam banyak situasi. Karena itu, hendaknya kita saling bahu membahu satu sama yang lain untuk saling menguatkan dan saling melayani. 2. Meminta kepada Allah para pekerja di ladang Tuhan  Tugas pelayanan mencakup juga panggilan dari Allah. Manusia boleh berupaya dan berusaha sebaik - baiknya, namun yang bisa mengubah hati seseorang hanyalah Tuhan. Karena itu, tidak ada hal yang lebih baik selain percaya kepada Tuhan dan berpasrah kepadaNya.  3. Diutus seperti anak domba ditengah serigala namun memiliki semangat kelepasan  Walaupun sulit, setiap orang yang menjadi pe...