Langsung ke konten utama

Jalan Serta Yesus - Mengarungi samudera bersama Yesus

Suatu ketika, saya sedang tenggelam dalam kesedihan yang mendalam ketika berhadapan dengan situasi sulit di keluargaku. Waktu itu, saya sedang adorasi, dan dihadapan Tuhan, saya sedang curhat, menceritakan semua hal yang membebani hati. Saya menceritakan semuanya dan berpasrah dengan harapan itu bisa melegakan hati. Saya merasa sedih, karena tahu ada begitu sedikit pilihan untuk melakukan sesuatu.

Tak jarang, kita biasanya diminta untuk bersabar, untuk menyerahkan semua kepada Tuhan dan menunggu waktu Tuhan datang. Penantian itu jelas membutuhkan kekuatan yang tidak hanya bersumber dari diri kita pribadi. Ada banyak bentuk masalah yang berada diluar kontrol kita.

Kemalangan yang terjadi pada orang - orang terkasih, sering kali berada di tangan mereka - mereka yang punya otoritas di waktu - waktu tertentu. Misalkan, dibidang transportasi terdapat para supir pengendara mobil, masinis kereta api, nahkoda kapal laut, pilot pesawat terbang. Di bidang hukum dan keamanan kita punya pengacara, jaksa dan hakim dan juga aparat kepolisian dan tentara. Di bidang kesehatan, terdapat dokter, perawat rumah sakit dan daftarnya dapat terus berlanjut di bidang - bidang kehidupan lainnya.

Dalam hidup, ada banyak sekali hal yang berada diluar kontrol manusia, dan tidak semua orang bisa mampu mewujudkan hasil yang baik dengan semua otoritasnya itu. Demikianlah hidup ini kadang terasa kurang adil, mengecewakan dan memberatkan. Jika sudah seperti itu, apa lagi yang bisa kita lakukan ? terutama jika ada keterbatasan - keterbatasan yang ada sangat menyolok terlihat disana.

Kemalangan yang ada pada keluargaku pada waktu itu cukup berat, dan saya sendiri tidak bisa mengatasi kekacauan itu, benar - benar tidak ada satupun tindakan nyata yang bisa kulakukan. Dalam kesedihan itu, mencari penghiburan, Tuhan ternyata masih sangat berbelas kasih.

Saya mendapatkan pencerahan lewat suara hati saya yang dituntun oleh Tuhan. Yang pertama adalah, bahwa Tuhan pasti akan mendengarkan semua keluh kesah itu. Tak ada satupun kata yang terlewatkan, yang tidak diperhatikan oleh Tuhan. Ada alasan kenapa manusia boleh lebih banyak berbicara, karena Tuhan lebih sering memilih untuk mendengarkan. Ketika kita bisa didengarkan, kita merasa diperhatikan, dan saat itu, itulah yang saya rasakan. Bahwa Tuhan memperhatikan dan menyediakan momen di adorasi itu untuk curhat sepuas hati.

Lalu kemudian, muncullah sebuah kisah dari kitab suci yang diingatkan oleh suara hatiku. "Kamu ini, sedang berada diatas perahu kehidupan yang dilanda ombak yang sangat besar. Mengarungi samudera dengan badai yang sangat ganas, kamu tidak punya kuasa untuk mengubah gelora laut yang keras, angin yang kencang. "  Saya tahu itu.., persis itulah yang saya rasakan.

"Tapi.. tahukah kamu, bahwa kondisi ini sebenarnya sama dengan kondisi para murid yang panik bukan kepalang diatas perahu mereka yang diserang badai? Mereka berteriak - teriak dan berjuang sekuat tenaga, dan lupa kalau Yesus bersama dengan mereka seperahu!"

"Saking paniknya, mereka membangunkan Yesus yang bisa - bisanya tertidur pulas, sementara badai hampir menbinasakan mereka! Perhatikan reaksi Yesus, Dia malah menegur para muridNya karena tidak punya iman. Yesus dengan santai  menghardik angin itu agar diam, dan angin badai itu turut kepadaNya."

Demikianlah ini yang terjadi dengan dirimu nak.Yesus sebenarnya seperahu dengan dirimu dan tidak pernah meninggalkanmu. Jaminannya cukup jelas dan otomatis. Jika Yesus seperahu denganmu, masakan angin badai bisa menghancurkan perahu Yesus, Putra Allah ?! "

Kata - kata ini menghentak dan memberikan kelegaan luar biasa buat saya. Ya benar juga, saya percaya pada Yesus dan menggantungkan seluruh harapanku kepadaNya. Lalu saya tidak puas dan berpikir lagi, jika Yesus ada bersamaku dalam perahu, kenapa Ia tidak bertindak segera, menolong kami ?

Suara hatiku kembali memberikan penegasan, "Semua yang bisa kau kerjakan sekarang, lakukanlah dengan sebaik - baiknya..."yang kutahu, bahwa itu hanya sebatas doa dan berharap orang - orang yang terlibat bisa bermurah hati untuk kondisi keluargaku ini. "... berikanlah sisanya, semua yang tak dapat kau kendalikan itu kepada Tuhan. Berbahagia dan bersyukurlah jika ada begitu banyak hal yang tidak dapat kau atur, karena itu sudah pasti bagian Tuhan."

Yup, tahu kebenaranya, Tuhan bertindak dan mengerjakan semua pekerjaan yang tidak sanggup kita tangani, yang ada diluar kontrol hidup kita dan itu dilakukan... dengan cara Tuhan, aturan mainNya.
"Nah, jika kamu sudah tahu bahwa itu adalah waktu dan rencana Tuhan, maka biarkan Tuhan bekerja dengan leluasa, sementara kamu sabar menanti. Ingatlah bahwa Allah itu maha kuasa dan tak akan ingkar janji." 

Lalu saya menutup buku doa favorit saya dan dibagian sampul belakang buku itu, terdapat kata - kata yang seakan - akan melengkapi semua nasihat itu  dan kebetulan menarik perhatianku, tertulis disitu ,
"Waktu Tuhan selalu tepat waktu, Ia tidak akan terlalu cepat dan tidak akan terlambat".

Saya merasa terharu dan benar - benar tersentuh. Lalu akhirnya, suara hatiku mengakhiri nasihatnya dengan berkata , "Rencana Tuhan hanya Tuhan saja yang tahu, siapa sih manusia yang mampu mengetahui semua itu ? Karena itu, rahasianya kalau mau tahu rencana Tuhan, yang pasti tuh, tengok ke belakang dan lihat semua karya - karyaNya dibelakang. Apapun itu, semua jalan yang tadinya pengen kita ambil dan tak jadi, ternyata sangat buruk... atau semua kesempatan yang tiba - tiba kita dapatkan..., ternyata bukan kebetulan. Itu adalah bagian dari rencana Tuhan yang indah."

Setelah beres adorasi, masalahnya tidak langsung selesai tetapi saya mendapatkan kelegaan hati dan kepercayaan penuh bahwa Tuhan menjanjikan akan menolong keluargaku tepat pada waktunya, dan tidak akan meninggalkan kami dalam keadaan yang buruk selama - lamanya. Akan tiba waktunya, jika sudah sesuai, Tuhan akan memulihkan semuanya.

Sekarang semua masalah itu sudah berlalu dan benar - benar telah selesai. Maka saya benar - benar meyakinkan anda semua yang membaca artikel ini, bahwa rencana itu sudah diatur dengan sangat baik, sehingga saya tidak dapat mengharapkan yang lebih baik lagi dari ini untuk keluarga saya.

Pelajaran berharga ini saya bagikan dan sumbangkan bagi anda semua yang saat ini merasa sedang lepas kendali atas hidup anda, ketika anda merasa seolah - olah seluruh dunia telah berkonspirasi menyerang hidupmu dan menghancurkan dan menutup semua jalanmu.

Ingat lah bahwa engkau tidak sendirian, melainkan bersama - sama dengan Yesus. Keadaan ketika badai datang dan menerpa, seperti mendapati Yesus sedang "tertidur" yang sebenarnya tak perlu terlalu kita khawatirkan, karena waktuNya sungguh tepat. Semoga setiap kali anda merasa kesulitan, anda dapat mengambil dari ayat dan peristiwa ini, dan mendapatkan kekuatan darinya.

Untuk membnatu anda meresapi kisah Injil yang menguatkan saya, saya menuliskannya dibagian penutup tulisan ini bagi anda semua. ... Bagi saya, jawabannya jelas, keheranan orang - orang itu adalah karena Yesus adalah Raja Semesta Alam!!

Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-muridNyapun mengikutiNya. Sekonyong - konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu  ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur. Maka datanglah murid-muridNya membangunkan Dia, katanya:"Tuhan, tolonglah, kita binasa." Ia berkata kepada mereka:"Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu teduh sekali. Dan heranlah orang - orang itu, katanya:" Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danaupun taat kepadaNya?" (Mat 8 : 23 - 26)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teladan Kemuridan

Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Ketika hari siang, Ia memanggil murid - muridNya kepadaNya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebutNya rasul : Simon yang juga diberiNya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.  Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-muridNya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. (Luk 6 : 12 - 19) Bacaan 1 : Ef 2 : 19 - 22 Bacaan 2 : Luk 6 : 12 - 19 29 Oktober 2017 - Teladan Kemuridan Injil mengisahkan bagaimana Yesus memilih keduabelas para rasul yang akan mendampingi Dia mewartakan kerajaan Surga. Setelah Yesus mengumpulkan sekian ba...

Sketsa Iman - Menimba rahmat pada Yesus yang ditinggikan

Sketsa Iman, 9 April 2019 Bacaan 1 : Bil 21:4-9 Bacaan Injil : Yoh 8:21-30 8:21 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang." 8:22 Maka kata orang-orang Yahudi itu: "Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?" 8:23 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. 8:24 Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."8:25 Maka kata mereka kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka: "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? 8:26 Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pad...

Sketsa Iman - Berilah kesempatan kedua

Sketsa Iman, 6 Maret 2018 Bacaan 1 : Dan. 3:25,34-43 Bacaan Injil : Mat 18:21-35 18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" 18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. 18:23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 18:24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. 18:25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. 18:26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. 18:27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ...

Sketsa Iman - Sigap melihat pertolongan Tuhan

Sketsa Iman - 6 Januari 2021 Bacaan 1 : 1 Yoh 4 : 11 - 18 Bacaan Injil : Mrk 6 : 45- 52 6:45 Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. 6:46 Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa. 6:47 Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. 6:48 Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka. 6:49 Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, 6:50 sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" 6:51 Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan anginpun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, 6...

Sketsa Iman - Pekerjaan sang Penghibur

Sketsa Iman, 8 Mei 2018 Bacaan 1 : Kis 16 : 22 - 34 Bacaan Injil : Yoh 16:5-11 Ulasan Kitab Suci : 16:5 tetapi sekarang Aku pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku, dan tiada seorangpun di antara kamu yang bertanya kepada-Ku: Ke mana Engkau pergi? 16:6 Tetapi karena Aku mengatakan hal itu kepadamu, sebab itu hatimu berdukacita. 16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. 16:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; 16:9 akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; 16:10 akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; 16:11 akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.(Yoh 16:5-11) Renungan :  Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Seb...