Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Menghindari sikap setengah hati

Sketsa Iman, 8 November 2017

Bacaan 1 : Rm 13:8-10
Bacaan 2 : Luk 14:25-33

Ulasan Kitab Suci : 

Pada suatu kali banyak orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalananNya. Sambil berpaling Ia berkata kepada mereka: "Jikalau seorang datang kepadaKu dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi muridKu.

Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku,  ia tidak dapat menjadi muridKu.

Sebab siapakah diantara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu?

Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan - jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia, sambil berkata:"Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya. Atau raja, manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang? Jikalau tidak, ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian.

Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak  melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi muridKu. (Luk 14:25-33)

Renungan : 

Bila kita perhatikan bersama, injil Lukas penuh dengan perbandingan - perbandingan yang cukup kontras, dalam menceritakan kisah Yesus. Untuk mengukur kadar cinta Yesus, Lukas membandingkan dua kata, yaitu "membenci" dan "lebih mengasihi". Kalau kita hanya mendengar kata benci saja, kita lantas berpikir, "wah koq begitu?" paadahal patutlah kita mengingat bahwa Yesus juga yang menekankan tentang kasih sebagai perekat utama dalam hukum Taurat.

Jadi sebenarnya, membenci dipakai untuk menunjukkan kadar cinta yang rendah sekaligus menunjukkan sisi radikal atau militan atau totalitas dari seseorang dalam berjuang menjadi murid Yesus. Tak jarang, secara harafiah, orang - orang yang dipanggil pelayanan entah menjadi seorang imam atau sekedar menggunakan waktu untuk melayani, mendapat penolakan dan penentangan dari orang tua dan kerabat dekatnya. Jika ia tidak sanggup "membenci" keluarganya itu, ia tidak layak untuk Kristus.

Memikul salib adalah memikul rasa "benci" dan "tidak paham"nya orang - orang disekeliling kita terhadap pilihan - pilihan yang kita ambil untuk mengutamakan kebenaran. Demikian juga, dalam proses hitung menghitung keadaan, Yesus menuntut kita untuk memiliki pola pikir yang lebih waspada dan ada keberanian untuk maju dan menyelesaikan apa yang kita mulai.

Tuntutan Yesus cukup jelas, "lepaskanlah segala sesuatu" bila kita mau mengikuti Yesus. Bila kita merasa tak mampu untuk melepaskan diri, kita bisa belajar untuk berserah kepada Yesus dam melatih diri dengan sikap dan perbuatan yang nyata dengan mengurangi jatah hal - hal yang kita sukai. Misalkan kita setiap hari pasti makan es krim, mungkin kita memilih satu hari berkorban untuk tidak makan es krim. Lambat laun, kesadaran akan apa yang benar - benar kita butuhkan dan tidak, akan terlihat. Inilah latihan rohani dan fisik untuk belajar mengikuti Yesus dengan sikap sepenuh hati.

Doa :

Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, bantulah kami untuk belajar melepaskan segala sesuatu yang dapat menghambat cinta kami kepadaMu. Tuntunlah kami memandang semua hal yang Engkau sediakan sebagai sarana dan bukan sebagai tujuan hidup kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami, Amin.

[Bila anda ingin membaca renungan dari bacaan kedua, silahkan lihat di link berikut ini : https://penarohani.blogspot.co.id/2017/11/sketsa-iman-kasih-adalah-kegenapan.html]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Jalan Serta Yesus - Menjajal Latihan Rohani

Kabar baik buat kita semua, perbuatan - perbuatan baik dan hal-hal luar biasa yang dialami, dilakukan oleh para Kudus dan tokoh-tokoh kemanusiaan dunia, bisa dipelajari! Yup, anda sama sekali tidak salah membacanya, kebajikan - kebajikan rohani yang telah diberikan oleh Tuhan adalah rahmat yang mampu bertumbuh. Itulah sebabnya juga mengapa Tuhan Yesus mengumpamakan iman seperti sebuah biji sesawi. Biji sesawi itu paling kecil tapi butuh ditanam dan bertumbuh untuk menjadi besar dan berguna. Dalam beberapa perumpamaan, Yesus seringkali menggunakan hal-hal yang sifatnya berkembang, tidak stagnan dan tetap dan kaku. Apa yang dimaksudkan disini adalah pertumbuhan cinta kasih, pertumbuhan iman, pertumbuhan harapan ditengah-tengah kehidupan masyarakat dewasa ini. Kita semua dipanggil untuk menjawab tantangan ini, malah kita mesti berlomba-lomba dalam segala kebaikan di setiap kesempatan yang ada. Mari masuk ke arena latihan rohani Pertama, mari kita kenali medan latihan kita. Arena l

Lifebook - Membangun Toll Rohani

Membangun Tol Rohani  kedengaran seperti project pembangunan kah ? Yup! Tetapi memang demikian sih, di sisi rohani pun semua orang perlu membangun infrastruktur rohani hidupnya supaya bisa menjangkau Yesus dengan mudah. Buat minggu ini, edisi lifebook berbicara tentang jalur komunikasi antara Mr.J dengan kawula muda yang harus dibentuk. Bisa dikatakan, ini 11-12 alias mirip sama perumpamaan - perumpamaan di Kitab Suci. Yuk , kita simak, seperti apa ceritanya  Mr. J : "Minggu ini, Aku mau share  . project menarik lho. Project ini adalah project rohani. Enggak cuman Jokowi saja yang punya program membangun "tol laut", Aku juga mau membangun project "Tol Rohani".  Demikian kata-kata Mr.J saat rapat online dengan geng rasul medsosNya yang beken dan kece. Mr J bilang bahwa mereka perlu membuat roadmap khusus yang memudahkan orang-orang mendekat dengan berbagai cara. Jadi saat ini, sudah ada 3 tahap. Tahap ke 3 adalah tahap yang akan diluncurkan

Jalan Serta Yesus - Di puncak hidup kita, apa yang akan kita lakukan ?

Ada sebuah ilustrasi yang saya dengarkan dari orang tua saya ketika masih kecil dulu. Hidup ini seperti roda yang berputar , kadang kita ada di atas, dan kadang kita ada di bawah. Orang - orang pun bisa memulai hidupnya dengan baik, memiliki kecukupan ekonomi dan bisa mendapatkan banyak sekali manfaat positif seperti bisa mengenyam pendidikan bertaraf internasional di luar negeri, belajar hidup mandiri, bisa tampil baik dalam gaya hidup dan sebagainya. Disisi lain, ada orang-orang yang cukup sederhana, yang berjuang untuk bisa sekolah , kuliah dan mencari pekerjaan dan bekerja untuk orang lain di sebuah perusahaan supaya dapat mencukupi kehidupan masing - masing dan keluarganya. Masih ada lagi contoh kondisi yang lain, tetapi setidaknya orang-orang bisa memulai dan menjalankan hidupnya dengan tingkat kecukupan hidup yang bervariasi. Semuanya memiliki nilai positif karena memberikan pengalaman hidup yang unik. Tuhan telah memberikan kepada kita masing-masing rejeki dan rencana inda

Sketsa Iman - Perjumpaan dengan Yesus di segala situasi

Sketsa Iman - 6 Februari 2023  Bacaan : Kej 1:1-19 | Mrk 6:53-56 Renungan :  Yesus yang telah melayani orang banyak dengan penuh kuasa dan cinta kasih mulai menyentuh hati dan juga hidup banyak orang. Dimana saja Ia berkunjung, orang - orang berkerumun untuk meminta pertolongan. Orang - orang datang dengan semangat dan pengharapan besar bahwa mereka akan disembuhkan, dipulihkan oleh Tuhan sampai - sampai banyak yang melihat kuasa mujizat Yesus dengan iman mereka.  Iman itu tercermin dari keyakinan mereka bahwa,sekalipun Yesus tidak menyentuh mereka secara fisik, tidak berbicara dengan mereka, mereka bisa tetap disembuhkan Tuhan. Tertulis juga dalam Injil bahwa orang -orang yang menyentuh jumbai jubah Yesus bisa sembuh. Sungguh luar biasa.  Ini pun bisa menjadi cerminan dan contoh konkrit buat kita yang saat ini tidak bisa melihat Yesus secara fisik. Yesus yang sudah bangkit, dan naik ke Surga tetap menyertai kita terus menerus. KehadiranNya kini tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu