Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Bertumbuh dalam rumah doa

Sketsa Iman - 24 November 2017

Bacaan 1 : 1 Mak 4 : 36 - 37,52 - 59
Bacaan Injil : Luk 19 : 45 - 48 

Ulasan Kitab Suci : 

Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ, kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun." Tiap-tiap hari Ia mengajar di dalam Bait Allah. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat serta orang-orang terkemuka dari bangsa Israel berusaha untuk membinasakan Dia, tetapi mereka tidak tahu, bagaimana harus melakukannya, sebab seluruh rakyat terpikat kepada-Nya dan ingin mendengarkan Dia. (Luk 19 : 45 - 48)

Renungan :

Yesus yang baru saja tiba di Yerusalem, tidak butuh waktu lama untuk masuk ke Bait Allah. Yesus seringkali mengajar di Bait Allah namun kali ini,  Ia mendapati suasana yang tidak semestinya.  Orang-orang berdagang dan bukannya berdoa dan mencari Tuhan! Ia pun segera meluruskan hal itu. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat yang seharusnya menjadi teladan, memusuhi Yesus dan mencari cara untuk menghentikan sepak terjang Yesus. Hal ini kontras dengan kebanyakan orang yang telah menemukan oase rohani dari pengajaran Yesus sendiri.

Saat ini, Gereja adalah rumah doa yang sejati untuk kita semua. Seperti halnya cerita Injil, di dalam Gereja, tiap-tiap orang datang dengan suasana hati dan niat/motivasi yang berbeda-beda.Ada yang sungguh-sungguh mencari Tuhan, ada yang datang dengan niat untuk sekedar memenuhi kewajiban, ada yang datang karena alasan sedang tugas untuk melayani, ada yang datang karena setelah itu akan hang out dengan teman-temannya dan lain sebagainya. Apapun alasannya, Gereja adalah tempat yang mempertemukan kita dengan Allah walaupun kita terkadang masih belajar untuk menghayati.

Saya percaya bahwa Gereja adalah tempat kita bertumbuh dalam hal kerohanian. Disitu, kita diberikan banyak sekali pelajaran dan berkat. Jika dahulu Yesus mengajar di Bait Allah, sekarang ini kita diajar oleh Imam dan disuguhkan setidaknya satu bacaan Injil. Kita juga mendapatkan homili yang menyegarkan dan yang terutama di atas semua itu, puncaknya adalah kita menerima Yesus sendiri ke dalam hidup kita baik jasmani maupun rohani.

Bila kita sungguh - sungguh rajin untuk menghayati seluruh rangkaian perayaan Ekaristi di Gereja maka kita pasti akan bertumbuh. Hati kita diubah menjadi lebih lembut, penuh kasih dan kita akan memiliki relasi dengan Tuhan yang makin akrab. 

Bagi saya, Gereja bahkan bukan hanya berpatokan pada misa. Di Gereja biasanya ada Gua Maria, tempat kita bisa memanjatkan bantuan doa dari Bunda Maria dan menghayati peranan para Kudus untuk mendoakan kita. Beberapa Gereja memiliki ruang Adorasi, dimana kita dapat berlutut, menyembah dan berdoa kepada Yesus secara langsung. Segala aktifitas itu memungkinkan kita untuk menerima kekuatan dan semakin menyadari bahwa Tuhan sungguh - sungguh nyata dalam hidup harian kita. 

Doa : 

Ya Allah, Bapa yang Maha Kuasa. Kami mau bersyukur buat kehadiran GerejaMu ditengah-tengah dunia yang menjadi lentera bagi hidup kami. Semoga kami semakin menghayati Ekaristi Kudus dan menghayati pula berbagai aktifitas rohani yang dapat kami jalankan dilingkungan Gereja dengan sungguh-sungguh. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus, sang Batu Penjuru

Sketsa Iman, 4 Juni 2018 Bacaan 1 : 2 Ptr 1: 1-7 Bacaan Injil : Mrk 12:1-12 Ulasan Kitab Suci :  12:1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 12:2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. 12:3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. 12:4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. 12:5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. 12:6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya ...

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b...

Sketsa Iman - Yesus menyucikan Bait Allah

Sketsa Iman, 9 November 2017 Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran Bacaan 1 : 1 Kor. 3:9b-11,16-17 Bacaan 2 : Yoh 2 : 13 - 22 Ulasan Kitab Suci : Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam bait Suci didapatiNya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkanNya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkanNya. Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata:"Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah bapaKu menjadi tempat berjualan." Maka teringatlah murid-muridNya, bahwa ada tertulis:"Cinta untuk rumahMu menghanguskan Aku." Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya:"Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?" Jawab Yesus kepada mereka:"Rombak Bait Alla...

Sketsa Iman - Penguatan dalam masa penantian

Sketsa Iman, 6 April 2018 Bacaan 1 : Kis 4:1-12 Bacaan Injil : Luk 21:1-14 Ulasan Kitab Suci : 21:1 Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut. 21:2 Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain. 21:3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. 21:4 Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. 21:5 Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada." 21:6 Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka men...

Sketsa Batin - Doa Orang Farisi dan Pemungut cukai

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus DOA ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI Bacaan Injil : Luk 18:9-14 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Seb...