Sketsa Iman - 12 November 2017
Bacaan 1 :Mal. 1:14b-2:2b,8-10
Bacaan 2 :1Tes. 2:7b-9,13
Bacaan Injil : Mat 25:1-13
Ulasan Kitab Suci :
Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki. Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak, sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka. Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur.
Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia! Gadis-gadis itupun banugn semuanya lalu membereskan pelita mereka. Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam. Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan juga untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ.
Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup. Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan,tuan bukakanlah kami pintu!
Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. Karena itu, berjaga-jagalah,sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya." (Mat 25 :1-13)
Renungan :
Yesus menceritakan sebuah perumpamaan yang cukup unik. Perumpamaan ini terkait dengan kesiapsiagaan diantara para gadis yang mempersiapkan diri menyambut pengantin. Karena waktu kedatangan pengantin molor, maka para gadis ini pun ketiduran. Barulah disini terlihat dengan jelas, kebijaksanaan sebagian dari gadis-gadis ini dan kebodohan dari gadis-gadis yang lain.
Mereka semua mempunyai pelita yang menyala, buli-buli berisi minyak, namun cadangan untuk mempersiapkan hal-hal tak terduga hanya dilakukan oleh para gadis bijaksana. Alhasil ketika gadis-gadis yang mulai kehabisan pelita pergi membelinya, mereka ditinggalkan dan tidak dapat masuk mengikuti perayaan.
Situasi ini, relevan denga kondisi hidup kita yang punya banyak fokus sementara kita masih hidup di dunia ini. Tujuan abadi, yaitu bersatu dengan Tuhan di Surga, sepertinya tak kunjung tiba, apalagi manusia tidak mengetahui usianya didunia ini berapa lama. Dinamika hidup tak dapat diprediksi, namun kita harus senantiasa mampu beradaptasi dalam segala kondisi.
Marilah kita renungkan bersama, bagaimana kita menjalani hidup kita hingga saat ini, apakah kita sudah meluangkan waktu untuk hal-hal yang benar-benar berkualitas ? Tak jarang ada banyak orang yang berpikir bahwa diusianya yang sekarang, terutama yang masih muda... tak perlu lah terlalu memikirkan sisi rohani, itu dilakukan saja pada usia-usia tua ketika semuanya sudah diperoleh dan tinggal generasi lanjut saja yang bergerak. Kita benar-benar perlu memperhatikan keselamatan kita sendiri dan tidak menunda-nunda kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita untuk melakukan segala sesuatu yang baik.
Doa :
Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, dampingilah kami agar selalu tanggap menghadapi situasi hidup kami yang terkadang tidak dapat ditebak. Semoga kami selalu mampu mengutamakan Engkau dan menjalankan segala sesuatu dengan bijaksana. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Bacaan 1 :Mal. 1:14b-2:2b,8-10
Bacaan 2 :1Tes. 2:7b-9,13
Bacaan Injil : Mat 25:1-13
Ulasan Kitab Suci :
Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki. Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak, sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka. Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur.
Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia! Gadis-gadis itupun banugn semuanya lalu membereskan pelita mereka. Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam. Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan juga untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ.
Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup. Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan,tuan bukakanlah kami pintu!
Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. Karena itu, berjaga-jagalah,sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya." (Mat 25 :1-13)
Renungan :
Yesus menceritakan sebuah perumpamaan yang cukup unik. Perumpamaan ini terkait dengan kesiapsiagaan diantara para gadis yang mempersiapkan diri menyambut pengantin. Karena waktu kedatangan pengantin molor, maka para gadis ini pun ketiduran. Barulah disini terlihat dengan jelas, kebijaksanaan sebagian dari gadis-gadis ini dan kebodohan dari gadis-gadis yang lain.
Mereka semua mempunyai pelita yang menyala, buli-buli berisi minyak, namun cadangan untuk mempersiapkan hal-hal tak terduga hanya dilakukan oleh para gadis bijaksana. Alhasil ketika gadis-gadis yang mulai kehabisan pelita pergi membelinya, mereka ditinggalkan dan tidak dapat masuk mengikuti perayaan.
Situasi ini, relevan denga kondisi hidup kita yang punya banyak fokus sementara kita masih hidup di dunia ini. Tujuan abadi, yaitu bersatu dengan Tuhan di Surga, sepertinya tak kunjung tiba, apalagi manusia tidak mengetahui usianya didunia ini berapa lama. Dinamika hidup tak dapat diprediksi, namun kita harus senantiasa mampu beradaptasi dalam segala kondisi.
Marilah kita renungkan bersama, bagaimana kita menjalani hidup kita hingga saat ini, apakah kita sudah meluangkan waktu untuk hal-hal yang benar-benar berkualitas ? Tak jarang ada banyak orang yang berpikir bahwa diusianya yang sekarang, terutama yang masih muda... tak perlu lah terlalu memikirkan sisi rohani, itu dilakukan saja pada usia-usia tua ketika semuanya sudah diperoleh dan tinggal generasi lanjut saja yang bergerak. Kita benar-benar perlu memperhatikan keselamatan kita sendiri dan tidak menunda-nunda kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita untuk melakukan segala sesuatu yang baik.
Doa :
Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, dampingilah kami agar selalu tanggap menghadapi situasi hidup kami yang terkadang tidak dapat ditebak. Semoga kami selalu mampu mengutamakan Engkau dan menjalankan segala sesuatu dengan bijaksana. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar